PERNYATAAN LEPRA/KUSTA REAKSI LEPRA SIFILIS stadium 1&2 MELASMA EXANTHEMATHOUS DRUG

ERUPTION
Pengertian Merupakan penyakit infeksi merupakan interupsi Sifilis ialah penyakit infeksi yang merupakan penyakit Merupakan penyakit kulit yang
kronis yang disebabkan oleh dengan episode akut disebabkan oleh Treponema hipermelanosis yang diinduksi obat dengan karakteristik
Myobacterium Leprae yg pada peralanan palidum, sangat kronik dan bersifat paling sering ditemui dan macula, eritema, dan papul yang
bersifat intraseluler obligat. penyakit yang sudah sistemik. Pada perjalannya dapat biasanya terdapat pada B menyebar secara luas dan cepat
kronis. menyerang hampir semua alat yang paling sering
tubuh, dapat menyerupai banyak terkena paparan sinar
penyakit, mempunyai masa laten, matahari.
dan dapat ditularkan dari ibu ke
janin.
Etiologi Kuman penyebabnya adalah Kuman penyebabnya Treponema pallidum. Belum pasti. Etiologi penyakit ini umumnya
M.Leprae yg ditemukan adalah M.Leprae penicillin, chephalosorin, golongan
oleh G.A Hanses pd 1874. antibiotik sulfonamid, atau
antikonvulsan.
Ciri Khas Terdapat bercak putih Nodus Eritema, nyeri Terdapat ulkus durum, pada Timbulnya bercak coklat
dikulit, tidak terasa jika dengan tempat mukosa sifilis tipe 2 terdapat keabuan dibagian wajah, Muncul ruam kemerahan meluas
disentuh. predileksi dan mucose patch, pd eritema terdapat diantaranya dahi, pipi, pada dada, punggung, tangan, dan
tungkai, iridoskilitis, bercak putih-keabuan. hidung, dagu dan diatas kaki disertai rasa gatal pada seluruh
neuritis akut, bibir. tubuh.
limfadenitis
Lokasi Saraf Perifer, kulit, mukosa Lengan, Tungkai, System kardiovaskular, system Bagian wajah : dahi, pipi, kepala, dada, perut, punggung,
tractus respiratoirus bagian kulit. saraf, pada telapak tangan dan hidung, dagu dan diatas perut, tangan dan kaki.
atas, tulang-tulang jari, kaki, rambut, Mukosa, Hepar, bibir.
wajah. Tulang, Mata, Kuku, KGB.

Bentuk Lesi Tidak teratur. Tidak teratur. Tidak teratur. Teratur Tidak teratur.
Ukuran Lesi Plakat. Plakat. Lentikuler. Milier Numuler
Batas Lesi Paling banyak Tegas, ada Tegas Tegas. Tidak tegas / Difus. Tegas / Sirkumskripta.
juga yg tidak tegas. (Sirkumskripta).
Efloresansi Primer (karena gejala awalnya Sekunder Primer (terdapat papul lenticular), Primer : terdapat Primer : karakteristik makula eritem
sudah menunjukan adanya Secunder (berubah menjadi ulkus). hiperpigmentasi pada dan papul yang menyebar cepat
macula, papul, dsb.) areah wajah, simetris dan konfluens serta biasanya
danberpola retikuler. muncul pertama dari batang tubuh.
P. Penunjang P.Bakterioskopik, P.Bakterioskopik, 1. Pemeriksaan T.pallidum 1. Lampu Wood : Pemeriksaan laboratorium darah,
P.Histopatologik, P. Serologi. P.Histopatologik, P. TSS (serologi test for untuk dan pemeriksaan uji tempel dan uji
Serologi. syphilis) menentukan provokasi (tes alergi), Pemeriksaan
2. Pemeriksaan lokasi melasma di histopatologi dan imunofloresensi
hsitopatologi, imunologi. epidermis/dermis. direk dapat membantu
menegakkan diagnosis erupsi obat
alergi. Hal ini dapat dilihat dari
adanya eosinofil dan edema
jaringan.
Prinsip Terapi Berikan obat DDS Berikan obat DDS Berikan penisilin, dan antibiotic
(diaminodifenil sulfon), (diaminodifenil lainnya misalnya sefaleksin, Diberikan secara Topical, Identifikasi riwayat penggunaan
Klofazimin dengan (dosis sulfon), Klofazimin seftriakson, azitromisin (pada Oral dan juga Procedural. obat apa saja yang baru-baru ini
antikusta 50mg setiap hari), dengan (dosis stadium 1&2 dosisnya 500mg). dikonsumsi dan edukasi pasien
dan Rifampisin (dosis antikusta 50mg untuk mengehentikan konsumsi
10mg/kg diberikan setiap setiap hari), dan obat yang diduga menjadi
hari). Rifampisin (dosis penyebab keluhan.
10mg/kg diberikan
setiap hari). Farmakologi : pemberian
kortikosteroid berupa
dexametasone 2,5 mg diberikan 2
kali sehari (pagi dan siang) per oral,
antihistamin cetirizine 10 mg
diberikan 1 kali sehari per oral, dan
kortikosteroid topikal berupa cream
desoximethasone 2 kali sehari, bisa
juga berikan antihistamin untuk
mengatasi rasa gatal.