Anda di halaman 1dari 5

NOTULEN RAPAT KOORDINASI

DAN ARAHAN GUBERNUR PROVINSI DKI JAKARTA

Sehubungan dengan Surat Undangan No. 200/ 079.1 Tentang Pembahasan


Terkait Covid-19 di Provinsi DKI Jakarta.
Hari / Tanggal : Rabu / 21 Juli 2021
Jam : 08.00 WIB – Selesai
Tempat : Zoom meting Meting Id : 86197541261 Pas : 084222
Dihadiri Oleh : 30 Peserta zoom
Materi Bahasan : Rapim Penanganan Covid-19
Hasil Bahasan :
1. Pertemuan di hadiri oleh Bapak Gubernur Provinsi DKI Jakarta , wakil Gubernur
Provinsi DKI Jakarta , Bapak Sekda, Asisten Pemerintahan, Askesra, Kepala Biro
Tapem , Kepala BPPD , Kepala dinas kesehatan Hadir secara tatap Muka , dan
Kepala sudinkes, para kepala puskesmas kecamatan , kepala Puskesmas kelurahan
secara daring melalui Zoom meting
2. Pembukaan Rapat Pimpinan di Pimpin oleh Bapak Gubernur Provinsi DKI Jakarta
Bapak Anis Baswedan Jam 08.00
3. Penjelasan situasi pandemi covid 19 saat ini oleh Ibu Kepala Dinas Kesehatan.
4. Diskusi dan Tanya jawab dengan Para Kepala Puskesmas Kecamatan dan
kelurahan serta SKPD terkait .
a. Terkait dengan pemulasaran jenasah kerjasama dengan sektoral, belum optimal ,
di PKM cilincing dan beberapa PKM lain untuk kasus kematian Tidak wajar masih
diharuskan test PCR dan Nakes Puskemas yang kelokasi, hal ini seharusnya
kewenangan BPPD ataupun kepolisian untuk pengangkatan atau pemulasaran
jenasahnya.
Jawaban Dinkes : Akan ditindak lanjuti dengan koordinasi dan perbaikan alur
pelaporan dengan BPPD / Polisi dan sektoral dikuatkan dengan Juknis atau SK
Gubernur
Termasuk penguatan pelatihan atau Tim pemulasaran dengan rekrutmen PJLP
atau komunitas lain di masyarakat, karena tidak cukup hanya peran DMI saja
untuk pemulasaran ini. Ini akan jadi KPI .lurah atau pemangku wilayah untuk
peran di Masyarakat
b. Cakupan Imunisasi yang masih rendah dan pelaporan dari sektoral RT/ RW siapa
saja yang belum divaksin, masih belum terkoordinir dengan baik , harus dikuatkan
lagi
Harus ada peran pemberdayaan dengan RT RW Lurah camat dan diperkuat
dengan aturan regulasi ataupun instruksi untuk capaian KPI . contoh peran dari
Dsnakertrans dan energy yang mengambil peran ketersediaan Oksigen di Monas .
Harus ada dukungan peran masyarakat lain .untuk mengurangi beban kerja
Nakes.
c. Cakupan Standar pelayanan Minimal yang masih rendah tetapi saat ini Fokus
untuk layanan Covid-19
Dari kemenkes diwajibkan untuk tetap menjalankan program lain seperti survey
dan pemantauan secara keseluruhan target 100 % hal ini tidak mungkin karena
situasi saat ini yang dikarenakan saat pandemi.ada keterbatasan untuk tatap
muka dan skrining secara langsung.
Kepala dinas kesehatan: Akan bersurat ke kemenkes terkait capain SPM yang
agak sulit mencapai target , tetapi hal ini juga tercantum di dalam renstra Dinkes
yang menjadi Indikator dari Kemendagri yang di input sebagai dasar OPD yang
ditunjuk untuk percontohan terkait Input Sakip
Dinas kesehatan akan memfasilitasi dan bersurat ke kemenkes untuk capaian
yang tidak mencapai 100% dari masing-masing Program di Dinas Kesehatan ,
karena hal ini juga tergantung dari Kondisi daerah masing-masing.dan dari Dinas
kesehatan Juga akan mengadvokasi untuk tidak hadir secara fisik saat pertemuan
dengan kemenkes karena beresiko terjadinya penularan dan transmisi Covid-19.

d. Pembayaran Kapitasi BPJS yang berkurang dan Jumlah pendapat PKM yang
berkurang walaupun RSUD mengalami surplus yang terhutang dari BPJS
Kepala Dinas kesehatan
Karena pembayaran terkait kapitasi BPJS berbeda antara di Puskesmas dan RS
serta karena pandemi juga adanya beberapa Puskesmas yang mengalami
kesulitan untuk nakes karena banyak yg terinfeksi dan layanan BPJS dilihat
berdasarkan kunjungan sehat yang di treathment Oleh Puskesmas karena
pandemi kunjungan ini sangat berkurang ..Hal ini berpengaruh kepada
pendapatan Puskesmas .Dari Dinkes akan bersurat ke BPJS apakah bisa di klaim
berdasarkan kepersertaan bukan hanya dari kunjungan .

e. Pemberian Obat Gratis ke masyarakat yang belum terkoordinir dengan baik di


khawatirkan akan dijual belikan, tidak ada informasi efek samping dan aturan
dosis yang diberikan

Kepala dinas kesehatan:


Akan dikoordinasikan kembali dengan Lintor , babinsa, Kepolisian karena yang
sudah berlangsung sekarang dalam pengawasan Puskesmas dan dipantau
dengan Tim PE dari Puskesmas .Tetapi karena dari Kementerian kesehatan ada
kebijakan terkait Telemedicine ..seringkali Puskesmas agak kesulitan untuk
memantau pemantauan efek samping Obat dan keberlangsungan pengobatan.
Akan di Komunikasikan kembali oleh kemenkes.Karena bila terapi diberikan
walaupun hanya vitamin tetap harus konsultasi.

f. Pesan Gubenur
a. Jaga Kondisi kesehatan nakes
b. Beri arahan dan komunikasikan dengan baik kepada staf , sectoral dan
masyarakat agar tidak jadi salah paham karena tidak semua standar
pendidikan sama, pengetahuan sama,dan penyebab kasus sama
c. Perkuat keimanan dan bimbingan spiritual bagi staf
d. Untuk yang lainnya akan diperkuat dengan regulasi dan Instruksi dengan
SKPD dan sectoral terkait untuk membantu beban pekerjaan dari Tenaga
kesehatan di Puskesmas dan Rumah sakit yang sudah sangat berat dimasa
pandemi Covid-19 saat ini

Notulis

Syaiful Anwar ,
NIP. 197310301999031003
DOKUMENTASI KOORDINASI GUBERNUR /RAPIM COVID 19

JULI 2021

Anda mungkin juga menyukai