Segala puji bagi Allah SWT, pencipta alam semesta, Wahai Dia yang karenan-Nya terlepas
simpul kesulitan, wahai Dia yang dari-Nya diperoleh jalan keluar menuju jalan keselamatan,
yang telah membawa kenganugerahan Rahmat serta hidayah-Nya, sehingga makalah kami
dengan judul pembahasan ”Pelayanan Kebidanan Berdasarkan Teori Johary Window Remaja
Hamil Di Luar Nikah” ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu, walaupun masih jauh dari
kesempurnaan. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada hambah-Nya yang diutus sebagai
rahmat bagi sekalian alam, sang revolusioner sejati yang telah mengantarkan kita dari
pengetahuan klasik sampai kepada pengetahuan modern yaitu Baginda Nabi besar Muhammad
SAW.
Makalah ini diajukan dalam rangka memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah
“Komunikasi dan Konseling Dalam Praktik Kebidanan”. Makalah ini tidak akan pernah terwujud
tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Maka dari itu,saya menghaturkan banyak
terima kasih kepada semua pihak. Tidak ada manusia yang sempurna, begitu pula dengan
makalah ini, masih banyak kekurangan-kekurangan yang terdapat didalamnya. Oleh karena itu,
saya mengharapkan saran dan kritikan dari semua pihak yang sifatnya membangun guna
penyempurnaan makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A .Latar Belakang
Hubungan antar pribadi dapat berlangsung dalam situasi yang akrab, intik dan
berlangsung dalam tempo yang lama, tetapi juga tidak jarang kita temui hubungan antar
pribadi antara seseorang dengan orang lain hanya berlangsung singkat dan kurang akrab.
Sehubungan dengan itu maka diperluka upaya untuk mengembangkan hubungan antar
pribadi agar hubungan mereka dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap
perkembangan diri seseorang. Upaya tersebut dapat dikembangkan melalui teori-teori
pengembangan antarpribadi. Adapun salah satu teori pengembangan hubungan antarpribadi
secara ringkas yakni Teori Johari Window dan teori X-Y.
Cepatnya arus informasi dan semakin majunya teknologi sekarang ini yang dikenal dengan
era globalisasi memberikan bermacam-macam dampak bagi setiap kalangan Masyarakat di
Indonesia, tidak terkecuali remaja. Teknologi seperti dua sisi mata uang yang tidak dapat
dipisahkan satu sama lain, disatu sisi berdampak positif tapi di sisi lain juga berdampak
negatif. Dampak positifnya, munculnya imajinasi dan kreatifitas yang tinggi. Sementara
pengaruh negatifnya, masuknya pengaruh budaya asing seperti pergaualan bebas dan
pornografi. Masuknya pengaruh budaya asing mengakibatkan adanya pergaulan bebas dan
seks bebas yang kemudian mengakibatkan terjadinya fenomena hamil di luar nikah.
Remaja merupakan generasi penerus yang akan membangun bangsa ke arah yang
lebih baik, yang mempunyai pemikiran jauh ke depan dan kegiatannya yang dapat
menguntungkan diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar. Namun, remaja sekarang ini
banyak yang terjerumus ke dalam pergaulan bebas dan seks bebas. Buktinya pelajar SMP
sampai SMA dan para mahasiswa banyak yang hamil di luar nikah. Kejadian ini terjadi di
kota-kota besar sampai pelosok desa.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Teori Johari Window ?
2. Apa saja pendekatan yang dipelajari dalam teori Johari Window ?
4. Apakah faktor-faktor penyebab remaja hamil di luar nikah ?
5.Apa faktor penghambat pada Teori Johari Window ?
6. Bagaimana Pelayanan Bidan terhadap pasien dengan menggunakan Teori Johari Window?
1
C. Tujuan
1. Mengetahui metode Teori Johari Window
2. Mengetahui perilaku seksual remaja
3. Mengetahui penerapan dari Teori Johari Window
4. Mengetahui faktor-faktor penyebab remaja hamil di luar nikah
5. Mengetahui faktor-faktor penghambat pada Teori Johari Window
6. Mengetahui pelayanan kebidanan terhadap pasien dengan menggunakan metode johary
window
2
BAB II
PEMBAHASAN
Teori Johari Window (Jedela Johari) merupakan perangkat sederhana dan berguna
dalam mengilustrasikan dan meningkatkan kesadaran diri serta pengertian bersama
individu-individu yang ada dalam suatu kelompok tertentu. Midel ini juga berfungsi
dalam meningkatkan hubungan antar kelompok yang sekaligus mengilustrasikan kembali
proses memberi maupun menerima feedback.
Jendela Johari sendiri dikembangkan atau dipelopori oleh Psikolog Amerika, Joseph
Luft dan Harry Ingham pada tahun 1950-an ketika meneliti untuk program proses dari
kelompok mereka. Uniknya, nama "Johari" sendiri sebenarnya diambil dari potongan
masing-masing nama mereka. "Jo" untuk Luft, dan "Harry" untuk Ingham. Dalam selang
waktu yang tak lama, Jendela Johari banyak dimanfaatkan sebagai pengertian dan latihan
kesadaran diri, peningkatan personal & komunikasi. Hubungan inter-personal, kelompok-
kelompok dinamis, dan peningkatan tim dan hubungan intergrup.
Terminologi kata Jendela Johari mengarah padapersonel/dari pribadi dan orang lain.
Personal untuk diri individu itu sendiri, sebagai subjek manusia dalam analisa Jendela
joharu. Selanjutnya, orang lain berarti objek lain dari kelompok pribadi. Jendela Johari
juga berhubungan dengan teoti intelegen emisional, emotional Intelligence theory (EQ),
dan kesadaran individu serta peningkatan EQ.
Dalam kebanyakan training atau pelatihan, proses memberi dan menerima feedback
adalah unsur terpenting. Melalui proses feedback tersebut, kita bisa melihat/mengenal
orang lain, dan demikian sebaliknya. Individu lain juga belajar bagaimana pandangan
kita terhadap mereka. Feedback menginformasikan kepada individu ataupun kelompok,
baik secara verbal maupun non-verbal dalam berkomunikasi. Informasi yang diberikan
seseorang menceritakan kepada yang lain bagaimana perilaku mereka mempengaruhi dia,
bagaimana perasaannya, dan apa yang diterimanya (feedback dan self disclosure).
Feedback juga bisa diartikan sebagai reaksi yang diberikan oleh orang lain, biasanya
lebih menonjol pada persepsi dan perasaan mereka, menceritakan bagaimana perilaku
seseorang bisa mempengaruhi mereka (menerima feedback).
3
B. Perilaku Seksual Remaja
Remaja dalam arti adolescence (Inggris)berasal dari kata latin adolescere yang
artinya tumbuh ke arah kematangan (Muss, 1968) dalam Sarwono (2020:11).
Kematangan disini tidak hanya berarti kematangan fisik, tetapi terutama kematangan
sosial psikologis. Beberapa penulis Indonesia berpendapat bahwa remaja adalah suatu
masa transisi dari masa anak ke dewasa yang ditandai dengan perkembangan biologis,
psikologis, moral, dan agama, kognitif dan sosial.
Menurut Hall dalam Sarwono (2020:29) masa remaja (adolescence) : 12-25
tahun, yaitu masa topan badai, yang mencerminkan kebudayaan modern yang penuh
gejolak akibat pertentangan nilai-nilai Dari berbagai pendapat diatas, maka dapat
disimpukan bahwa remaja adalah mereka yang berusia 12-25 tahun yang mengalami
masa transisi dari anak menuju dewasa yang ditandai dengan perkembangan
kematangan, baik itu kematangan biologis, sosial dan psikologis.
Perilaku seksual adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual,
baik dengan lawan jenisnya maupun dengan sesama jenis. Bentuk-bentuk tingkah
laku ini bisa bermacam-macam, mulai dari perasaan tertarik sampai tingkah laku
berkencan, bercumbu dan bersenggama.
4
Remaja banyak yang telah melakukan hubungan seks pranikah sehingga
mengakibatkan kehamilan yang tidak diinginkan. Situasi ini tentu saja sangat
menyulitkan orang tua dan remaja yang bersangkutan.
Mengalami kehamilan pada masa remaja, bagaimana pun, pasti menimbulkan
konsekuensi yang sulit tidak saja bagi remaja yang bersangkutan, tetapi juga bagi
seluruh anggota keluarga yang lain. Beberapa remaja yang hamil di luar nikah
terpaksa diungsikan jauh dari keluarga untuk menutupi rasa malu keluarga. Meskipun
tindakan tersebut tidak menyelesaikan masalah, namun cara ini dipandang lebih
bijaksana dan memadai dibandingkan membiarkannya menjadi cemoohan tetangga
dan lingkungan.
Kehamilan di luar nikah membuktikan bahwa seorang remaja tidak dapat
mengambil keputusan yang baik dalam pergaulannya. Salah satu dampak negatif dari
remaja yang hamil di luar nikah adalah putus sekolah. Umumnya, remaja tersebut
tidak memperoleh penerimaan sosial dari lembaga pendidikannya, sehingga harus
dikeluarkan dari sekolah. Selain itu, masyarakat akan mencemooh, mengisolasi atau
mengusir terhadap remaja yang hamil di luar nikah. Resiko psikologis dan sosial
antara lain meliputi pengucilan, stigma, diskriminasi sosial, trauma, kehilangan
berbagai hak, depresi, dan sebagainya (R Masland, 2020).
Banyak sekali remaja yang hamil di luar nikah mengalami depresi. Depresi
pada remaja putri yang hamil di luar nikah dapat terjadi karena rasa malu, tidak
diterima dalam lingkungan masyarakat sekitar, dikucilkan dan akhirnya merasa putus
asa serta menganggap bahwa dirinya tidak pantas untuk hidup. Depresi adalah
gangguan perasaan (afek) yang ditandai dengan afek disforik (kehilangan
kegembiraan atau gairah) disertai dengan gejala-gejala lain, seperti gangguan tidur
dan menurunnya selera makan.
Depresi merupakan suatu bentuk gangguan afektif yang gejala pokoknya
adalah timbulnya perasaan sedih yang berlebihan. Gangguan ini tidak hanya dapat
termanifestasikan pada aspek sosial, tetapi juga pada fisik, kognisi dan motivasional.
Depresi juga dapat terjadi pada siapa saja. Depresi yang banyak terjadi pada usia
remaja, di mana pada usia ini merupakan periode “badai dan stres” yang ditandai
dengan kemurungan, kekacauan di dalam diri dan pemberontakan. Percobaan bunuh
diri pada usia remaja saat ini, merupakan salah satu bukti bahwa mereka tidak dapat
menahan depresi atau kecemasan yang berlarut-larut.
5
Di lain pihak, sebagian remaja yang mengalami depresi menjadi tertekan
karena suatu keadaan yang berbeda dari kesedihan dan sering kali menyertai masalah-
masalah keperilakuan. Para remaja ini benar-benar tidak bahagia dengan kehidupan
mereka dan cenderung terlibat dalam masalah. Untuk itu remaja hanya mengurung
diri di kamar, memandang hidupnya, seakan hilang harapan, tidak ada yang bisa
memahami dirinya.
Remaja tidak mau berbicara dengan orang-orang, tidak berani berjumpa
dengan orangorang, berpikir yang negatif tentang diri sendiri dan tentang orang lain,
sehingga hidup terasa sangat berat dan melihat masalah lebih besar dari dirinya.
Remaja menjadi pesimis kehilangan rasa percaya diri, semangat hidup, kreativitas,
dan antusiasme serta optimisme. Dampak kesehatannnya sendiri adalah penyakit
menular seperti HIV, AIDS, Penyakit sipilis (penyakit kelamin). Dikarenakan karena
sering berganti-ganti pasangan dalam melakukan hubungan seks. Rasa berdosa
terhadap Tuhan dan menganggap kalau dirinya sudah terhina tidak pantas menghadap
kepada Tuhan yang Maha Esa, ini juga akan selalu bergejolak dalam diri remaja itu.
Jadi di sini dari satu masalah semua mendapatkan dampaknya baik itu pelaku, korban,
keluarga, masyarakat, negara, dan agama.
6
3. Disebut dengan "diri tersembunyi". Apa yang diketahui oleh si individu tetapi
tidak diketahui oleh orang lain. Bisa juga disebut "daerah tersembinyu" atau
"daerah yang dihindari".
4. Disebut dengan "diri yang tidak dikenal". Apa yang tidak diketahui oleh individu
juga tidak diketahui oleh orang lain. Selanjutnya, uraian masing-masing kolom /
kuadran:
7
Rajin mengusahakan dan meminta feedback. Jendela 2 semakin kecil
Contoh Kasus:
“Kasus ini diambil dari sebuah praktik mandiri bidan di salah satu kota di Indonesia,
Pada saat itu ada remaja perempuan dan laki-laki datang ke praktik mandiri bidan
dan mengatakan ingin menggugurkan kehamilannya karena belum siap untuk menikah
dan belum lulus sekolah, mereka juga belum bekerja dan belum siap untuk mempunyai
anak. Bidan yang mendengar alasan dari remaja tersebut sangat prihatin tetapi bidan
tersebut menyarankan agar tetap menjaga kehamilan remaja perempuan tersebut
8
karena jika ingin mengugurkan bidan tersebut tidak mau membantunya karena bidan
mempunyai hak dan wewenang yang tidak boleh dilanggar”.
Pada jendela johari pertama ini dikenal juga sebagai “daerah bebas aktivitas” adalah
berisikan informasi mengenai personal/ individu-perilaku, kebiasaan, perasaan. Emosi
pengetahuan, pengalaman , kahlian, pandangan dan lain-lain. Kemudian ditetapkan sebagai
person (the self/diri) dan kelompok (other/orang lain).
9
2. Jendela Johari pada juadran – II (diri buta).
Dengan mencari atau mendapatkan feedback dari orang lain, seharusnya bisa
mengurangi gejala pada jendela/ kuadran ini dengan dapat memperluas “diri terbuka” yang
notabennnya adalah untuk meningkatkan kesadaran diri, kuadran dua ini tidak efektif untuk
di bawa ke individu atau kelompok.
Ambil contoh ketika X makan malam direstoran dengan Z, lalu ketika telah
menempel suatu entah itu remah makan atau apa, diawajah X, maka X tidak akan tahu,
sedangkan Z sangat leluasa untuk segera mengetahui ada sesuatu menempel di wajah X. Pada
saat Z mengatakan ada sesuatu di wajah X, maka jendela akan mengarah ke kanan,
memperluas daerah “diri terbuka”.
2. Kuadran II (diri buta) mencari atau mendapatkan feedback dari orang lain, seharusnya
bisa mengurangi gejala pada jendela/ kuadran ini dengan dapat memperluas “diri terbuka”
yang notabennnya adalah untuk meningkatkan kesadaran diri, kuadran dua ini tidak efektif
untuk di bawa ke individu atau kelompok.(Ketika Pasien meminta janin untuk di aborsi,
bidan harus dengan segera memberikan konseling terhadap pasien, Bidan tidak perlu
langsung menyalahkan remaja tersebut karna remaja tersebut ingin melakukan aborsi, tetapi
beri saran,motivasi,dampak negative dari aborsi maka pasien tersebut akan berfikir, maka
jendela akan mengarah ke kanan, memperluas daerah “diri terbuka)”.
Sekali lagi ada begitu banyak rahasia yang belum terbongkat, ketika terjadi upaya
untuk saling mengenal dan percaya satu sama lain, maka akan tercipta suatu kenyamanan
dalam membuka diri sendiri, inilah yang dinakaman “self disclosure”.
10
Informasi dan perasaan-perasaan tersembunyi yang relevan seharusnya bisa
dipindahkan ke daerah diri terbuka melalui proses dis clousere. Intinya, membuka diri dan
mengekspos perasaan dan informasi yang relevan melalui proses exposure dan self disclousre
terminologi jendela johari, agar dapat memperluas daerah diri terbuka. Dengan berbagai
cerita apa yang kita rasakan dan hal-hal lain seputar diri akanmembantu mengurangi
“daerah/diri tersembunyi”, di lain pihak tentu saja dapat memperluas daerah/diri terbuka,
yang tidak lebih baik dari pengertian, kerjasama, kepercayaan, produktivitas dan keefektifan
tim kerja, mengurangi daerah/ diri tersembunyi (hidden area) juga membantu mengurangi
kebingungan, tingkat kesalahpahaman, miskin komunikasi, dan lain-lain.
11
Implementasi Bidan Kepada Pasiennya:
Jendela ideal
Idealnya sebuah jendela diri itu bisa dilihat tingginya tingkat kepercayaan dalam
kelompok ataupun hubungan dengan individu lain, jika berada pada jendela ini ukuran arena
atau diri terbuka akan meningkat , dikarenakan tingginya tingkat kepercayaan dalam
kelompok sosial. Norma-norma pun dikembangkan oleh kelompok untuk saling memberi
feedbeck dan difasilitasi tentunya untuk pertukaran ini.
12
mengerti bagaimana sikap dan sifat kita, dan mengetahui kita bisa dikritik yang apda
akhirnya akan memberika feedback yang positif pula.
Faktor interne
Merupakan faktor yang menyebabkan kita enggan untuk menelaah diri, terkadang kita
tak bisa menerima kenyataan, misalnya saja faktor tujuan hidup dan usia.
Faktor tujuan hidup yang belum tergambarkan dengan jelas, faktor motivasi dan
keenganan untuk menelaah diri, kadang-kadang manusia takut untuk menerima
kenyataan bahwa ia memiliki kekurangan ataupun kelebihan pada dirinya.
Faktor usia. Kadang-kadang orang sudah tua dalam sua tidak melihat bahwa kearifan
dan kebijaksanaan dapat dicapainya, mereka cenduru usia muda lebih hebat karena
produktif.
Teori prilaku adalah teori yang menjelaskan bahwa suatu perilaku tertentu dapat
membedakan pemimpin dan bukan pemimpin pada orang-orang. Konsep teori X dan Y
dikemukakan oleh Douglas McGregor dalam buku The Human Side Enterprise di mana para
13
manajer / pemimpin organisasi perusahaan memiliki dua jenis pandangan terhadap para
pegawai / karyawan yaitu teori x atau teori y.
A. Teori X
Teori ini menyatakan bahwa pada dasarnya manusia adalah makhluk pemalas yang
tidak suka bekerja serta senang menghindar dari pekerjaan dan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya. Pekerja memiliki ambisi yang kecil untuk mencapai tujuan perusahaan
namun menginginkan balas jasa serta jaminan hidup yang tinggi. Dalam bekerja para pekerja
harus terus diawasi, diancam serta diarahkan agar dapat bekerja sesuai dengan yang
diinginkan perusahaan.
B. Teori Y
Teori ini memiliki anggapan bahwa kerja adalah kodrat manusia seperti halnya
kegiatan seharihari lainnya. Pekerja tidak perlu terlalu diawasi dan diancam secara ketat
karena mereka memiliki pengendalian serta pengerahan diri untuk bekerja sesuai tujuan
perusahaan.
menurut asumís teori X dari McGregor ini bahwa orang-orang ini pada hakekatnya
adalah :
14
Hanya membutuhkan motivasi fisiologis dan keamanan saja.
Harus diawasi secara ketat dan sering dipaksa untuk mncapai tujuan
organisasi.
Untuk menyadari kelemahan dari asumí teori X itu maka McGregor memberikan
alternatif teori lain yang dinamakan teori Y. asumís teori Y ini menyatakan bahwa orang-
orang pada hakekatnya tidak malas dan dapat dipercaya, tidak seperti yang diduga oleh teori
X. Secara keseluruhan asumís teori Y mengenai manusia adalah sbb :
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Komunikasi antar pribadi merupakan proses sosial dimana individu-individu yang
terlibat didalamnya saling mempengaruhi. Teori johari window adalah salah satu teori
pengembangan hubungan antarpribadi. Teori johari window (jedela johari) merupakan
perangkat sederhana dan berguna dalam mengilustrasikan dan meningkatkan kesadaran
diri serta pengertian bersama individuindividu yang ada dalam suatu kelompok tertentu.
Midel ini juga berfungsi dalam meningkatkan hubungan antar kelompok yang sekaligus
mengilustrasikan kembali porses memberi maupun menerima feedback.
Sama halnya pun dengan teori X dan Y yang bisa digunakan oleh pemimpin
khususnya dalam mengambil tindakan yang berhubungan dengan karyawan di
perusahaan atau organsasinya.
B. Saran
Seorang konselur atau calon bidan hendaknya mampu menguasai berbagai teori dalam
berkomunikasi dengan klien. Meningkatkan hubungan antar kelompok yang sekaligus
mengilustrasikan kembali proses memberi maupun menerima feedback. Namun jika
dalam kontek organisasi kepemimimpinanlah yang harus bisa menguasai dan mengelola
bagaimana hubungan antar kelompok yang terjadi di dalam organisasinya salah satunya
dengan menggunakan prangkat jendela johari dan teori X-Y tersebut.
16
DAFTAR PUSTAKA
17