ILUSTRASI KASUS
Hemiparese Dextra et Causa Cerebral Infarction dari Departemen Neurologi. Pasien kemudian
dikonsulkan ke Departemen Kardiologi dengan diagnosis Coronary Artery Disease dan aritmia.
Pasien dibawa ke rumah sakit dengan keluhan awal kelemahan yang dirasakan di bagian tubuh
dan anggota gerak sebelah kanan dan memiliki kesulitan saat berbicara yang dialami secara tiba
– tiba sejak 4 hari yang lalu. Pasien memiliki riwayat sesak napas, terutama yang muncul
khususnya jika berjalan jauh. Sebelumnya pasien juga memiliki riwayat keluhan jantung
berdebar. Tidak ada riwayat sesak napas yang muncul secara tiba – tiba saat malam hari ataupun
saat berbaring. Tidak ada Riwayat demam atau nyeri sendi yang bermigrasi dari lutut, angkel,
dan siku. Tidak ada faktor resiko terkait penyakit jantung sebelumnya seperti riwayat penyakit
hipertensi, diabetes melitus atau penyakit jantung dalam keluarga. Pasien tidak merokok dan
Hasil pemeriksaan fisis didapatkan pengukuran kesadaran dengan skala GCS E4M6Vx,
tekanan darah 140/90 mmHg, nadi 80 kali/menit, frekuensi napas 18 kali/m enit, suhu 36.5o C,
saturasi O2 98% on room air. Pada pemeriksaan kepala tidak didapatkan anemis ataupun ikterus,
pada pemeriksaan inspeksi leher didapatkan JVP R+4 cmH2O. Pemeriksaan fisis paru terdengar
bunyi vesikuler, tanpa disertai bunyi ronki dan wheezing. Sementara itu pada pemeriksaan
jantung ditemukan bunyi I dan II tunggal irregular, dan diastolic murmur grade III/IV di apex
dan batas parasternal kiri bawah. Pada pemeriksaan abdomen dalam batas normal dan
pemeriksaan ekstremitas tidak didapatkan adanya edema, maupun sianosis, serta akral teraba
hangat.
Gambar 2.1. Gambaran EKG saat diperawatan
Dari hasil pemeriksaan elektrofisiologi yang didapatkan pada saat pasien dalam perawatan
menunjukkan irama supraventricular, heart rate rata – rata 60 kali/menit, irregularly irregular
dengan right axis deviation, fibrillatory gelombang P, durasi kompleks QRS 0.06 detik, tidak
dengan Prothrombin time 31.5 detik, aPTT 21.7 detik dan INR 3.21. Hasil lain menunjukkan
adanya gangguan pada kadar elektrolit seperti kadar natrium 138 mmol/l, kalium 4.2 mmol/l,
Hasil Laboratorium
Wbc 15.9 10^3/uL 4.00-10.0
Neut/Lymph/Mono/Eo/ 92.9/5.6/1.4/0.0/0. %
Baso 1
Hasil pemeriksaan foto x-ray thorax didapatkan cardiomegaly berupa pembesaran pada right
atrium, right ventricle dan left atrium diduga oleh karena mitral heart disease.
Hasil pemeriksaan MSCT kepala tanpa kontras menunjukkan infark luas ganglia basalis
sinistra hingga lobus frontotemporal sinistra yang mendesak dan menyempitkan ventrikel lateral
Gambar 2.4. Hasil Colour doppler pada trikuspid stenosis : A. Gambar apical 4 chamber,
B. gambar Short axis setinggi aorta
Pada gambar 2.4 ekokardiografi dengan color doppler diatas menunjukkan adanya
perubahan gradien warna menuju ke arah probe serta penebalan pada katup trikuspid dan
mobilitas katup yang terbatas, hal ini menunjukkan kecurigaan sebagai trikuspid stenosis.
Kemudian dari continuous wave doppler didapatkan gradien tekanan dan pressure half time
(PHT) dari katup trikuspid, dengan mean gradien sebesar 5.04 mmHg dan PHT 275 ms (gambar
2.5).