Supraventricular tachycardia
(SVT) Hypertensive Heart
Failure (HHF)
Congestive Heart Failure (CHF)
HipoAlbumin
ANWAR ROSYADI
1920801012
Definisi
• Gejala Angina Pectoris
• Angina pectoris ditandai dengan nyeri dada seperti tertindih, terbakar, tertusuk
ataupun terasa penuh. Rasa sakitnya dapat menjalar ke lengan, bahu, punggung,
leher, dan rahang.
• Unstable angina merupakan jenis angina yang lebih berbahaya. Angina jenis ini
biasanya muncul tiba-tiba, tidak bergantung pada aktivitas yang dilakukan, dan
bisa berlanjut meskipun penderitanya sudah beristirahat.
Riwayat Penyakit Sekarang Nyeri dada kiri dari jam 10 malam Atipical chest pain
Mual (+), Muntah (-) Nausea
Kaki kanan dan kiri bengkak
Nyedi dada kiri terlokalisir tidak ada penjelasan riwayat penyakit.
1 Tekanan Darah (mmHg) 90/60 119/73 116/72 106/70 110/70 120/90 120/80 110/80 80/50
3 Pernapasan (kali/menit) 24 21 19 19 20 22 20 21 28
4 Suhu (°C) 36.1 36.6 36.3 36.1 36.1 36.3 36.3 36.6 36.6
DATA LABORATORIUM
N JENIS
O PEMERIKSA NILAI SATU
AN NORM AN 29/01/21 30/01/2021
AL 01/02/21 02/02/21 03/02/21 04/02/21 05/02/21 06/02/21
(IGD) (ICCU)
JENIS
NILAI SATUAN 29/01/21 30/01/2021
NO PEMERIKSAA 01/02/21 02/02/21 03/02/21 04/02/21 05/02/21 06/02/21
NORMAL (IGD) (ICCU)
N
JENIS
NILAI SATUAN 30/01/202
NO PEMERIKSA 29/01/21
NORMAL 1 31/1/21 01/02/21 02/02/21 03/02/21 04/02/21 05/02/21 06/02/21
AN (IGD)
(ICCU)
GFR = (140-66) x 58
(72x1,6)
= 4292
115,2
=37,256
moderate
DATA LABORATORIUM
JENIS
NILAI SATUAN
NO PEMERIKSA 29/01/21 30/01/2021
NORMAL 01/02/21 02/02/21 03/02/21 04/02/21 05/02/21 06/02/21
AN (IGD) (ICCU)
CRP M
25. 0.0-3.0 mg/dL 10.81
Kuantitatif E
N
I
26. CK <190 U/L 232 N
G
27. CK-MB <25 U/L 37C 32 G
A
28. Kolesterol total <200 mg/dL 141
L
29. Trigliserida <150 mg/dL 91
Kolesterol
30. <65 mg/dL 27
HDL
31. LDL kolesterol <130 mg/dL 90
Expertise rontgen thorax 29/1/21
• Cor membesar bentuk kesan membesar
• Pulmo: Hili normal, Corakan bronkovaskuler meningkat dan kasar, tampak reticullar pattern di
kedua lapang paru disertai konsolidasi di parahilar-paracardial kanan, sinus
costophrenicocostalis kanan tajam, kiri tertutup selubung
KESAN:
• Kardiomegali
• Reticullar pattern di kedua lapang paru disertai konsolidasi di parahilar-paracardial kanan,
dapat merupakan dd:
1. Interstitial mixed alveolar pnemonia
2. Interstitial lung edema
Efusi pleura kiri
Expertise rontgen thorax 2/2/21
• Cor membesar
• Sinuses dan diafragma berselubung
• Pulmo: Hili normal, Corakan bronkovaskuler bertambah, tampak konsolidasi
homogen di hemitoraks bawah bilateral, tampak konsolidasi inhomogen di
lapang bawah paru kanan
KESAN:
• Pnemonia kanan DD, Edema paru, TB paru atipikal
• Efusi pleura bilateral
• Kardiomegali
Laporan ECG
• Conclusions:
• Normal cardiac dimension, LVH (+)
• LV diastolic dysfunction
• LV systolic function (EF=53%)
• Hypokinetic anterolateral, inferior
• MR mild
• Reduced RV contractility
REKONSILIASI OBAT
• OBAT DIBAWA PASIEN DARI IGD MASUK RAWAT INAP
YA TIDAK
ZERO
DATA OBAT SELAMA DI IGD
OBAT DILANJUTKAN SAAT MASUK
NO NAMA OBAT FREKUENSI RUTE
YA TIDAK
1. Infus RL 20 tpm IV √
2. Injeksi Pantoprazole 1 x 40 mg IV √
3. Injeksi Diviti 1 x 2,5 mg SC √
4. Injeksi Furosemid 40 mg 1-0-0 IV √
1. Infus RL 20 tpm IV √ - - - - - - -
2. Injeksi PPI 1 x 40 mg IV √ √ √ √ √ √ √ √
Pantoprazole
3. Injeksi Diviti Antikoagula 1 x 2,5 mg SC √ √ √ √ √ √ √ √
n
Dosis 20% 100ml = 39,9 = 1,995 Botol = 2 Botoldosis = 61,712 = 3,08 Botol = 3 Botol
20 20
IGD Ranap 4/2/21
PLAN
• Meningkatkan Kepatuhan minum obat selama perawatan.
• Memotivasi pasien dan keluarga untuk segera menghubungi tenaga
medis apabila muncul tanda perdarahan selama perawatan.
3. DATA OBAT SELAMA PERAWATAN DI RUANG ICCU DAN KIAN SANTANG
Ruang IICU Ruang Kian Santang
No Nama Obat Frekuensi Rute 19/10 20/10 21/10 22/10 23/10 24/10 25/10
1 Ramipril 5 mg 1x1 PO √ - - - √ √ √
2 Concor 10 mg 1x1 PO √ √ √ √ 5mg √ 2,5 mg √ √
3 miniaspi 1x1 PO √ √ √ √ √
4 CPG 1x1 PO √ √ √ √ √ √ √
5 lansoprazol 1x1 PO √ √ √ √
6 ISDN 1x1 PO √ √ √
7 Paracetamol inf 3x1 IV √
8 Atorvastatin 20 mg 1x1 PO √ √ √ √ √ √ √
9 Nitrokaf cap 1x1 PO √ √ √
Berdasarkan tempatnya, nyeri pasien pada kasus adalah nyeri Central pain nyeri yang terjadi akibat perangsangan
pada susunan saraf pusat, medulla spinalis, batang otak, dan lain-lain (Iqbal
Mubarak, 2015)