Anda di halaman 1dari 3

Jurnal ini bahas tentan apa ?

Indeks IVR (iliopsoas muscle to visceral fat ratio)


Jurnal ini membahas tentang penggunaan rasio otot adalah suatu indeks yang digunakan untuk
iliopsoas terhadap lemak visceral pada CT untuk memprediksi sindrom Cushing (CS) pada wanita
memprediksi sindrom Cushing pada wanita lanjut lanjut usia dengan tumor adrenal. IVR dapat dihitung
usia dengan tumor adrenal. Penelitian ini dengan menggunakan CT single-slice pada level L3.
menunjukkan bahwa indeks IVR, berdasarkan CT Indeks IVR dapat membedakan CS dari non-
single-slice pada level L3, dapat memprediksi CS functioning adrenal tumor (NFT) dengan tingkat
pada pasien wanita lanjut usia dengan tumor adrenal keakuratan yang tinggi. IVR dapat digunakan sebagai
alat untuk mendeteksi CS pada wanita lanjut usia
Abstrak bahas apa ? dengan tumor adrenal
Penjelasan abstrak pada jurnal ini adalah tentang
penggunaan rasio otot iliopsoas terhadap lemak
visceral pada CT untuk memprediksi sindrom
Mengapa L3?
Cushing pada wanita lanjut usia dengan tumor
adrenal. Penelitian ini menunjukkan bahwa indeks Level L3 adalah tingkat pada vertebra lumbal yang
IVR, berdasarkan CT single-slice pada level L3, ke-3. Pada level ini, pengukuran terhadap otot
dapat memprediksi CS pada pasien wanita lanjut iliopsoas dan lemak visceral dilakukan menggunakan
usia dengan tumor adrenal dengan tingkat CT single-slice. Level L3 digunakan karena
keakuratan yang tinggi. IVR dapat digunakan pengukuran pada level ini menunjukkan korelasi
sebagai alat untuk mendeteksi CS pada wanita lanjut yang tinggi dengan kesehatan umum dan kondisi
usia dengan tumor adrenal fisik, sehingga dapat digunakan sebagai referensi
untuk pengukuran Kesehatan
Topik Jurnal ?
Topik utama yang dibahas dalam jurnal ini adalah Cushing sindrom?
penggunaan rasio otot iliopsoas terhadap lemak Cushing's syndrome (CS) adalah kondisi yang terjadi
visceral pada CT untuk memprediksi sindrom karena kelebihan kortisol dalam tubuh. Kortisol
Cushing pada wanita lanjut usia dengan tumor
adalah hormon steroid yang dihasilkan oleh kelenjar
adrenal. Penelitian ini menunjukkan bahwa indeks
ginjal. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai
IVR, berdasarkan CT single-slice pada level L3,
faktor, seperti tumor pada kelenjar ginjal atau
dapat memprediksi CS pada pasien wanita lanjut
usia dengan tumor adrenal kelenjar pituitary, atau penggunaan steroid yang
terlalu banyak. CS dapat menyebabkan berbagai
gejala, seperti kelelahan, keputihan, kekurangan
Tujuan dan manfaat jurnal?
tubuh, dan kelelahan. Untuk mendiagnosis CS,
Tujuan dari jurnal yang sedang dibahas adalah untuk
mengevaluasi penggunaan rasio otot iliopsoas seringkali dilakukan pengukuran kadar kortisol
terhadap lemak visceral pada CT sebagai prediktor dalam darah atau urine, serta pemeriksaan gambar
sindrom Cushing pada pasien wanita lanjut usia kelenjar ginjal dan kelenjar pituitary
dengan tumor adrenal. Penelitian ini bertujuan untuk
menentukan apakah indeks IVR, berdasarkan CT Gejala-gejala yang dapat muncul pada CS antara lain:
single-slice pada level L3, dapat memprediksi CS  Kelelahan
pada pasien wanita lanjut usia dengan tumor adrenal,  Keputihan
serta untuk mengevaluasi nilai diagnostik IVR dalam  Kekurangan tubuh
memprediksi CS  Kelelahan
 Perubahan pada bentuk wajah
Manfaat dari jurnal ini adalah untuk menentukan  Ketagihan makan
apakah indeks IVR, berdasarkan CT single-slice pada  Osteoporosis
level L3, dapat memprediksi CS pada pasien wanita  Kelelahan
lanjut usia dengan tumor adrenal. Penelitian ini  Kelebihan lemak
menunjukkan bahwa IVR dapat memprediksi CS  Perubahan pada kulit dan rambut
dengan tingkat keakuratan yang tinggi, dan dapat
digunakan sebagai alat untuk mendeteksi CS pada Bagaimana CS mempengaruhi system endokrin?
wanita lanjut usia dengan tumor adrenal CS dapat mempengaruhi sistem endokrin dengan
menyebabkan kelebihan kortisol, yang dapat
menyebabkan berbagai gejala, seperti kelelahan,
Indeks IVR ?
keputihan, kekurangan tubuh, dan kelelahan. CS
dapat menyebabkan kelebihan lemak, kekurangan menggunakan ROC analysis untuk mendeteksi cut-
otot, dan kelelahan. CS dapat menyebabkan kondisi off value dan menganalisis nilai prediktif dari
sakit seperti osteoporosis, diabetes, dan hipertensi V-fat/S-fat ratio dan IVR. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa IVR memiliki nilai prediktif
Apa itu Adrenal incidentalomas? yang lebih tinggi daripada V-fat/S-fat ratio dalam
adalah tumor kelenjar ginjal yang ditemukan secara mendeteksi CS pada pasien dengan adrenal
tidak sengaja pada CT scan. Adrenal incidentalomas incidentalomas
dapat menjadi fungsional atau non-fungsional.
Fungsional adrenal incidentalomas dapat NFT (Non-Functioning Adrenal Tumor)
menyebabkan kelebihan kortisol, seperti pada adalah tumor kelenjar ginjal yang tidak memproduksi
Cushing's syndrome (CS), pheochromocytoma, dan hormon. Tumor ini dapat menyebabkan adrenal
primari aldosteronism. Non-fungsional adrenal incidentalomas, yang ditemukan secara tidak sengaja
incidentalomas tidak menyebabkan kelebihan pada CT scan. Adrenal incidentalomas dapat menjadi
kortisol. CS adalah kondisi yang disebabkan oleh fungsional atau non-fungsional. Fungsional adrenal
kelebihan kortisol, yang dapat disebabkan oleh incidentalomas dapat menyebabkan kelebihan
berbagai faktor, seperti tumor pada kelenjar ginjal
kortisol, seperti pada Cushing's syndrome (CS),
atau kelenjar pituitary, atau penggunaan steroid yang
pheochromocytoma, dan primari aldosteronism. Non-
terlalu banyak. CS dapat menyebabkan berbagai
gejala, seperti kelelahan, keputihan, kekurangan fungsional adrenal incidentalomas tidak
tubuh, dan kelelahan. CT scan pada CS menunjukkan menyebabkan kelebihan kortisol CT scan pada pasien
kelebihan lemak visceral dan kekurangan otot dengan CS menunjukkan kelebihan lemak visceral
abdominal dan kekurangan otot abdominal CT scan pada pasien
dengan CS menunjukkan kelebihan lemak visceral
Faktor risiko yang dapat menyebabkan adrenal dan kekurangan otot abdominal
incidentalomas?
Adalah termasuk tumor fungsional pada kelenjar
Desain studi pada jurnal ini
ginjal seperti Cushing's syndrome (CS),
adalah penelitian observasional yang dilakukan pada
pheochromocytoma, dan primary aldosteronism.
pasien perempuan lanjut usia dengan tumor adrenal
Prevalensi tumor fungsional pada adrenal
yang diproduksi kortisol atau tidak. Studi ini
incidentalomas adalah 10.5% untuk CS, 8.5% untuk
menggunakan dua kelompok, yaitu kelompok
pheochromocytoma, dan 5.1% untuk primary
derivasi dan validasi. Pasien-pasien dalam studi ini
aldosteronism. Pada pasien dengan CS,
dipilih berdasarkan kriteria inklusi yang meliputi
hiperkortisolisme kronis dapat menyebabkan
jenis kelamin perempuan, usia ≥50 tahun, diagnosis
kelemahan otot proksimal dan obesitas lemak
tumor adrenal unilateral atau bilateral berdasarkan
visceral. CT scan pada pasien dengan CS
CT, dan pemeriksaan 24-jam urine free cortisol
menunjukkan peningkatan lemak visceral dan
(UFC) selama rawat inap. Kriteria eksklusi meliputi
penurunan massa otot abdominal. Rasio area lemak
diagnosis pheochromocytoma, primary
visceral terhadap lemak subkutan (V-fat/S-fat ratio)
aldosteronism, tumor pituitari yang memproduksi
meningkat pada CS dibandingkan dengan pasien
ACTH, penggunaan obat yang mengandung steroid,
kontrol non-Cushingoid. Namun, rasio V-fat/S-fat
dan kondisi medis lainnya seperti penyakit jantung
tidak memiliki nilai prediktif yang baik untuk
kronis, penyakit ginjal kronis, dan sebagainya.Studi
membedakan CS yang terbuka dengan adrenal
ini dilakukan dengan membandingkan parameter-
incidentaloma. Oleh karena itu, faktor risiko yang
parameter seperti area lemak visceral (V-fat), area
dapat menyebabkan adrenal incidentalomas meliputi
lemak subkutan (S-fat), area otot iliopsoas (Ip-M),
tumor fungsional seperti CS, pheochromocytoma,
rasio V-fat/S-fat, dan rasio Ip-M/V-fat pada level
dan primary aldosteronism
vertebra lumbal ketiga (L3) menggunakan CT scan.
Analisis ROC dilakukan untuk mengevaluasi nilai
Bahan dan metoda diagnostik dari rasio V-fat/S-fat dan rasio Ip-M/V-fat
pada penelitian di jurnal ini adalah menggunakan CT dalam memprediksi Cushing's syndrome (CS). Hasil
scan pada pasien dengan CS atau NFT. Pengukuran
penelitian menunjukkan bahwa rasio Ip-M/V-fat
dilakukan pada level L3, yaitu pada otot iliopsoas dan
memiliki nilai prediktif yang lebih tinggi daripada
lemak visceral. Pengukuran ini dipergunakan untuk
rasio V-fat/S-fat dalam memprediksi CS pada pasien
mendeteksi CS pada pasien dengan adrenal
perempuan lanjut usia dengan tumor adrenal.Studi ini
incidentalomas. Metode yang digunakan adalah
juga mencakup analisis validasi eksternal pada pasien
perempuan lanjut usia dengan CS atau NFT di rumah
sakit lain untuk mengonfirmasi hasil dari kelompok
derivasi. Selain itu, studi ini juga melibatkan evaluasi
perubahan kronologis dalam rasio Ip-M/V-fat pada
pasien CS setelah menjalani adrenalectomy atau
terapi medis dengan inhibitor steroidogenesis.
Metode statistik yang digunakan meliputi analisis
ROC, uji DeLong, dan analisis AUC untuk
membandingkan nilai diagnostik dari parameter-
parameter yang diteliti

Gambar 1
Gambar 1 dalam jurnal ini menunjukkan diagram alir
enrolment flowchart dari studi yang dilakukan.
Diagram alir ini menunjukkan langkah-langkah yang
dilakukan dalam pengumpulan data dan pemilihan
pasien untuk studi ini. Diagram alir ini menunjukkan
beberapa kriteria yang digunakan untuk memilih
pasien, seperti jenis kelamin perempuan, usia ≥50
tahun, diagnosa tumor adrenal unilateral atau bilateral
berdasarkan CT, dan pemeriksaan 24-jam urine free
cortisol (UFC) selama rawat inap. Diagram alir juga
menunjukkan beberapa kriteria eksklusi, seperti
diagnosa pheochromocytoma, primary aldosteronism,
tumor pituitari yang memproduksi ACTH,
penggunaan obat yang mengandung steroid, dan
kondisi medis lainnya seperti penyakit jantung
kronis, penyakit ginjal kronis, dan sebagainya

Anda mungkin juga menyukai