Anda di halaman 1dari 2

CHEMVIRO: Jurnal Kimia dan Ilmu Lingkungan

1 (1), 2023, 30-35


Available at: ejournal.unigoro.ac.id

Identifikasi Bakteri dari Telapak Tangan dengan Pewarnaan Gram


Identification of Bacteria from Palms with Gram Stain
Shaloma Salsabila Amin, Tita Zakiyyaa Ghozali, Meilisa Rusdiana Surya Efendi
Program Studi Kimia Universitas Bojonegoro, Jln. Lettu Suyitno No. 2, Kalirejo, Bojonegoro, 62119, Indonesia.
e-mail: shalomasalsabila@gmail.com., titazakiyyaa15@gmail.com, meilisarusdiana11@gmail.com

Received: 10 Februari 2023; Revised: 17 Februari 2023; Accepted: 24 Februari 2023

Abstract: The presence of bacteria on the hands can be an intermediary for


gastrointestinal infections such as diarrhea, acute respiratory infections (ARI) and skin
diseases. The shape of the bacteria and the type of gram of bacteria can be different
according to the treatment of the palms. The samples used in this study were palms that
had been washed with soap and palms without washing. This study aims to determine the
shape and type of gram of bacteria on the palms so as to provide an overview of the
bacteria present on the palms. In both samples, the results showed that the bacteria that
grew included gram-negative bacteria and had a coccus shape.
Keywords: Bacteria; Palm Bacteria; Gram Stain

Abstrak: Keberadaan bakteri pada tangan dapat menjadi perantara infeksi saluran cerna
seperti diare, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan penyakit pada kulit. Bentuk
bakteri dan jenis gram bakteri dapat berbeda sesuai dengan perlakuan terhadap telapak
tangan. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah telapak tangan yang telah dicuci
dengan sabun dan telapak tangan tanpa dicuci. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
bentuk dan jenis gram bakteri pada telapak tangan sehingga memberikan gambaran
tentang bakteri yang ada pada telapak tangan. Pada kedua sampel didapatkan hasil
bahwa bakteri yang tumbuh termasuk bakteri jenis gram negatif dan memiliki bentuk
coccus.
Kata kunci: Bakteri; Bakteri Telapak Tangan; Pewarnaan Gram

PENDAHULUAN
Didunia laboratorium khususnya mikrobiologi, pewarnaan merupakan salah satu bagian
terpenting. Pewarnaan berfungsi untuk memudahkan melihat bakteri dengan menggunakan
mikroskop, memperjelas ukuran dan bentuk bakteri, untuk melihat struktur luar dan struktur dalam
bakteri seperti dinding sel vakuola, menghasilkan sifat-sifat dan kimia yang khas bakteri dengan zat
warna, serta meningkatkan kontras mikroorganisme dengan sekitarnya (Virgianti & Luciana, 2017).
Bakteri dapat diperoleh dari berbagai tempat, misalnya dari rongga mulut, telapak tangan,
sela-sela gigi, dari tanah yang banyak sampah, sisa makanan yang sudah basi, dan yang lainnya.
Untuk mengidentifikasi jenis bakteri maka perlu melakukan kegiatan eksperimen melalui kultur
jaringan bakteri, termasuk kegiatan pewarnaan gram yang diawali dengan pemeliharaan pada cawan
petri (Boleng, 2015). Faktor yang dapat mempengaruhi bakteri pada tangan dapat dibagi menjadi
dua, yaitu faktor intrinsik dan ekstrinsik. Bakteri pada tangan dapat menjadi perantara infeksi saluran
cerna dan saluran pernapasan serta penyakit kulit. Oleh sebab itu, perilaku mencuci tangan dapat
menurunkan jumlah bakteri yang ada didalam tangan (Kurniati, Heriyani, & Budiarti, 2019).

https://doi.org/10.56071/chemviro.v1i1.563
CHEMVIRO: Jurnal Kimia dan Ilmu Lingkungan, 1 (1), 2023, 30-35
Shaloma S.A, Tita Z.G, Meilisa Rusdiana S. E

Berdasarkan perbedaan kandungan dan dinding sel, bakteri dapat digolongkan menjadi dua,
yaitu bakteri gram positif dan bakteri gram negatif. Bakteri gram positif dinding selnya tersusun atas
PG (Peptidoglikan) terdapat senyawa yang disebut asam teikoat. Bakteri gram negatif mengandung
PG (Peptidoglikan) dalam jumlah yang jauh lebih sedikit, akan tetapi dibagian luar PG terdapat
membran luar yang tersusun atas lipoprotein dan fosfolipid, serta mengandung lipopolisakarida.
Karena perbedaan komposisi dinding sel ini, bakteri gram positif dan bakteri gram negatif memiliki
ketahanan yang berbeda. Bakteri gram positif lebih rentan terhadap antibiotik penisilin, karena
antibiotik ini mampu merusak PG. Karena jumlah PG lebih banyak, bakteri gram positif biasanya lebih
rentan terhadap kerusakan mekanis (Rini & Rochmah, 2020).
Salah satu cara mengklasifikasikan bakteri adalah dengan pewarnaan gram, dimana bakteri
dibagi menjadi dua kelompok, yaitu bakteri gram positif dan bakteri gram negatif. Bakteri gram
negatif berwarna merah, sedangkan bakteri gram positif berwarna ungu. (NauE, et al., 2022)
Pewarnaan gram merupakan salah satu prosedur yang paling banyak digunakan untuk
mencirikan bakteri. Dari pewarnaan gram dapat diketahui morfologi sel antara lain sifat gram, bentuk
sel, dan penataan sel (Yuniarty & Misbach, 2016)
Fungsi pewarnaan bakteri terutama memberi warna pada sel atau bagian-bagiannya, sehingga
menambah kontras dan tampak lebih jelas . Pewarnaan gram adalah salah satu teknik pewarnaan
yang paling penting dan luas yang digunakan untuk mengidentifikasi bakteri. Dalam proses ini, olesan
bakteri yang sudah terfiksasi dikenai dengan larutan-larutan sebagai berikut : zat pewarna kristal
violet, larutan yodium, larutan alkohol (Bahan pemucat) dan zat pewarna tandingannya berupa zat
safranin atau air fuchsin. Bakteri yang terwarnai jika termasuk gram positif akan mempertahankan
zat pewarna kristal violet, sedangkan bakteri gram negatif akan kehilangan zat pewarna kristal violet
setelah dicuci dengan zat pewarna air fuchsin atau safranin (Susanto, 2016).
Maka dari itu, dilakukan penelitian ini untuk mengetahui jenis gram pada bakteri melalui
pewarnaan gram, serta untuk mempermudah pengamatan morfologi sel dengan menggunakan
mikroskop.

METODE
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif ialah suatu metode
penelitian dengan memaparkan hasil yang diperoleh. Penelitian dilaksanakan pada bulan November
sampai Desember 2022. Pembuatan media, isolasi bakteri, dan pewarnaan dilakukan di Laboratorium
Kimia Prodi Kimia Fakultas Sains dan Teknik Universitas Bojonegoro. Penelitian ini dilakukan untuk
mengidentifikasi bakteri pada telapak tangan dari tangan responden yang berbeda-beda.
Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan telapak tangan responden dengan perlakuan
yang berbeda-beda, yakni telapak tangan tanpa cuci tangan dan telapak tangan dengan cuci tangan.
Alat dan bahan yang digunakan pada penelitian ini meliputi kaca objek, kaca penutup, kawat ose,
bunsen, korek api, cawan petri, erlenmeyer, gelas beaker, kaca arloji, pipet tetes, spatula, kapas,
kasa, tali, neraca analitik, autoklave, hotplate, magnet stirrer, mikroskop, inkubator, plastik wrap,
dan koran, nutrient agar (NA), aquadest, larutan fisiologis, kristal violet, iodin, etanol 90%, dan
safranin.
Penelitian ini dilakukan dimulai dari pembuatan media pertumbuhan bakteri menggunakan media
nutrient agar (NA), pertama-tama ditimbang nutrient agar (NA) sebanyak 3 gram dan dilarutkan
dalam aquadest sebanyak 100 ml ke dalam gelas beaker, kemudian dipanaskan dan diaduk
menggunakan hotplate stirrer hingga homogen dengan suhu 180°C selama 30 menit. Dituang larutan
nutrient agar ke dalam erlenmeyer, lalu ditutuo menggunakan kapas dan kasa. Alat dan bahan yang
digunakan disterilisasi menggunakan autoklaf selama 15 menit. Setelah disterilisasi larutan nutrient
agar dituangkan kedalam cawan petri di atas buret agar tidak terjadi kontaminasi, lalu didinginkan
hingga media menjadi padat.
Pada tahap isolasi bakteri dilakukan dengan cara menggoreskan telapak tangan tanpa cuci tangan
dan telapak tangan dengan cuci tangan dengan cara goresan langsung pada media nutrient agar yang

Copyright © 2023, Chemviro: Jurnal Kimia dan Ilmu Lingkungan, ISSN 2986-5255

Anda mungkin juga menyukai