Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

A. Latar Belakang

Islam juga memiliki asal muasal yang lengkap sebagai agama abadi yang
berlaku untuk semua umur umat manusia. Sumber ajaran Islam adalah AI-Quran
Jan Sunnah yang sangat lengkap. Pertanyaan yang akan muncul adalah mengapa
Al-Quran dijadikan sebagai sumber hukum atau sumber ajaran Islam padahal
hadis Al-Quran lebih lengkap. Al-Qur'an dikenal sebagai sumber doktrinal
prinsip-prinsip dasar di seluruh dunia, dan banyak penafsirannya dijelaskan dan
dilengkapi dengan Sunnah. Namun seiring berjalannya waktu, muncul
permasalahan baru yang tidak terdapat dalam “AI Quran” dan “Hadis”. Jawaban
atas pertanyaan-pertanyaan baru ini tentu saja adalah bagaimana dan sejauh mana
Islam dengan tegas menentukan dan menyelesaikannya. Oleh karena itu, sangat
diperlukan adanya ijtihad sebagai metode untuk menjelaskan permasalahan yang
tidak ada atau secara jelas tidak ditemukan dalam AI-Quran dan Hadits.

Asal muasal hukum syariah adalah wahyu Allah SWT yang dituangkan
dalam Al-Quran dan Hadist Nabi. Jika kita kaji ayat-ayat Al-Quran yang
berhubungan dengan hukum, kita akan menemukan bahwa ayat-ayat yang
menjelaskan hukum secara rinci hanya membahas tentang hukum ibadah dan
hukum keluarga. Adapun hukum dalam arti luas, seperti hukum materiil, hukum
ekonomi, hukum perjanjian, hukum nasional, hukum manajemen nasional, hukum
hubungan internasional, dan lain-lain, pada umumnya hanya berupa pedoman dan
garis besar saja.

AI-Qur'an sebagai Sumber Ajaran Islam

Kata AI-Qur'an secara lughawi, merupakan bentuk kata yang


muradifdengan kata Al-Qira'ah, yaitu bentuk mashdar darifi 'if madhi 'qara 'a·,
yang berarti bacaan. Arti qara 'a lainnya ialah mcngumpulkan atau menghimpun,
menghimpun huruf dan kata-kata dalam suatu ucapan yang tersusun rapih.
Sedangkan arti qara 'a dalam arti mashdar. (infinitif) seperti di atas, disebut
dalam firman AIJah SWT surat AI-Qiyamah, ayat 17-18 yang artinya
Sesungguhnya alas tanggungan kami/ah mengumpulkannya (dalam
dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila kami telah se!esai

membacanya maka ikutilah bacaannya.

Sunnah/Hadits sebagai Sumber Ajaran Islam

Menurut bahasa, hadits mempunyai beberapa arti, antara lain: jadid, Jawan
qadim (baru); qarib (dekat); dan khabar (warta). Hadits dalam arti khabar ini
sering dijadikan acuan dalam penyebutan hadits secara bahasa. AIJah SWT
berfirman:

"Maka hendaklah mereka mendatangkan suatu khabar yang


seperhnyajika mereka orang yang benar" (QS 52:34).

Dari ayat di atas, tampaklah bahwa AIlah pun memakai kata hadits dengan
arti khabar. Demikian juga RasuJullah pemah memakai kata hadits dengan arti
khabar yang datang dari beliau

. Menurut istilah ahh hadits, Hadits ialah "Segala ucapan Nabi, segala
perbuatan beliau dan segala keadaan beliau". Selanjutnya, hadits menurut ahli
ushul ialah: "Selanjutnya, segala perbuatan dan segala taqrir Nabi, yang
bersangkut paut dengan hukum" (Hasbi AshShiddieqy, 1980:23 ).

Sedangkan Sunnah menurut Hasbi Ash-Shiddieqy, secara bahasa berarti


jalan yang dilalui, baik jalan itu terpuji atau tidak. Sunnah juga bisa berarti suatu
tradisi yang berjalan terns menerus (1980:24), sebagaimana sabda Nabi Saw yang
artinya:

"Sungguh kamu akan mengikuti sunnah-sunnah (perjalananperjalanan)


sebelum kamu, sejengkal demi sejengkal, sehastademi sehasta, sehingga
sekiranya mereka memasuki sarang dlab (biawak), sungguh kamu memasukinya
juga." (H.R. Muslim).

Pengertian di atas diperkuat pula oleh pendapat Taufiqullah ( 1991 :53),


yang menyebutkan bahwa Sunnah secara etimologi berarti jalan yang dilalui.
Sedangkan menurut terminologi ialah segala sesuatu yang disandarkan kepada
Nabi baik berupa perkataan, perbuatan, dan ketetapan (taqrir).

ljtihad sebagai Sumber Ajaran Islam

Ijtihad menurut bahasa ialah percurahan segenap kesanggupan untuk


mendatangkan sesuatu dari berbagai urusan atau perbuatan. Kata ijtihad berasal
dari kata jahada yang artinya berusaha keras atau berusaha sekuat tenaga; kata
ijtihad yang secara harfiah mengandung arti yang sama, ini secara teknis
ditetapkan bagi seorang ahli hukum yang dengan kemampuan akalnya berusaha
keras untuk menentukan pendapat di lapangan hukum mengenai hal yang pelik
dan meragukan. Menurut Mahmud Syaltout, ijtihad artinya sama dengan arra 'yu,
yang rinciannya meliputi:

a. Pemikiran arti yang dikandung o]eh Al-Qur'an dan Sunnah.

b. Mendapat ketentuan hukum sesuatu yang tidak ditunjukan olehnash


dengan sesuatu masalah yang hukumnya ditetapkan olehnash.

c.Pencerahan segenap kesanggupan untuk mendapatkan hukumsyara amali


tentang masalah yang tidak ditunjukan hukumnyaoleh suatu nash secara
langsung.

STIMIK ESQ sendiri memiliki nama lain Menara 165, yaitu 1 Ihsan, 6 Iman
dan 5 Islam. ESQ Business School memiliki prinsip untuk mengamalkan dan
mengutamakan Kecerdasan Spiritual dibandingkan Kecerdasan Intelektual. Hal
ini dapat menjadi latar belakang dilakukannya penelitian ini, Kami ingin meneliti
bagaimana ESQ Business School menafsirkam sumber-sumber ajaran agama
islam yang ada di Indonesia dan bahkan dunia untuk diimplementasikan kepada
Dosen, Karyawan dan Mahasiswa ESQ Business School.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dapat dipaparkan sesuai dengan latar
belakang yang telah dijelaskan adalah :
1. Bagaimana sumber-sumber ajaran Islam, seperti Al-Quran
Hadis dan ijtihad, memengaruhi pemahaman umat Islam
terhadap ajaran agama Islam?
2. Bagaimana masyarakat Muslim menggunakan sumber-sumber
ajaran Islam dalam konteks kehidupan sehari-hari?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan utama dalam diadakannya penelitian ini ada beberapa poin
yang ingin di paparkan :
1. Memperkenalkan Sumber-sumber Ajaran Agama Islam dalam
mempresentasikan kepada audiens sumber-sumber utama
dalam Islam, seperti Al-Quran, Hadis, Ijtihad, serta
menjelaskan peran penting masing-masing dalam memahami
ajaran Agama Islam.
2. Menggali Mendalam serta Mendorong pemahaman yang lebih
tentang setiap sumber untuk membantu audiens dalam
memahami sumber-sumber ajaran Agama Islam
3. Untuk mengetahui pengaruh Sumber-sumber ajaran Agama
Islam terhadap Masyarakat muslim dalam penggunaan
kehidpuan sehari-hari

D. Manfaat Penelitian
1. Pemahaman yang Lebih Mendalam, Penelitian ini membantu
individu dan komunitas memahami ajaran Islam dengan lebih
mendalam dan akurat dengan mengedepanka Al-Quran, Hadits dan
Ijtihad.
2. Memotivasi Penelitian Lanjutan, Mendorong audiens untuk
menjelajahi lebih lanjut tentang sumber-sumber ini dan bagaimana
mereka dapat berkontribusi pada pemahaman yang lebih baik
tentang Islam.
3. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan
pengetahuan tentang Sumber-sumber Ajaran Agama Islam.

Anda mungkin juga menyukai