Anda di halaman 1dari 7

TINJAUAN KASUS

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN

Nama Pengkaji : Bidan Z


Hari dan tanggal Pengkajian : Senin, 16-10-2023
Waktu Pengkajian : 08.00 WIB
Tempat Pengkajian : Puskesmas Sukaindah

A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
Nama : Nn. N
Umur : 16 tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Betawi / Indonesia
Pendidikan : SMA
Alamat : Bekasi

2. Keluhan Saat Ini


Nn.N mengatakan sudah 3 hari mengeluarkan lendir berwarna putih susu
jumlahnya sedikit, tidak gatal dan tidak berbau.
3. Riwayat Menstruasi
HPHT : 6 - 5 - 2020
Menarche : 13 tahun
Lamanya : 7 hari
Siklus menstruasi : 28 hari
Sifat : Cair
Banyaknya : 3 x ganti pembalut/hari
Flour Albus : Iya
4. Riwayat Kesehatan
a. Penyakit Masa Kecil
1) Apakah Pernah sakit :Tidak
2) Jika Pernah, sakit apa : Tidak pernah
3) Berapa lama :-
b. Dirawat di Rumah Sakit
1) Apakah pernah dirawat di rumah sakit ? : Tidak pernah
2) Jika pernah, Kapan dan tindakan operasi apa? : Tidak pernah

c. Obat-obatan yang digunakan

1
1) Adakah menggunakan obat rutin? : Tidak pernah
2) Obat apa yang di gunakan? : Tidak ada
3) Berdasarkan resep dpkter atau beli sendiri? :-
d. Tindakan Oprasi
1) Apakah pernah mengalami tindakan operasi? : Tidak pernah
2) Jika pernah, kapan dan tindakan operasi apa? : -
5. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-Hari :
a. Pola Makan
 Frekuensi : 3 x /hari
 Porsi : 1 piring
 Jenis makanan : Nasi, sayur, lauk pauk
 Makanan pantangan keluhan : Tidak ada
b. Pola Minum
 Frekuensi : 8 gelas/hari
 Porsi : 1 gelas
 Jenis minuman : Air Mineral
 Keluhan : Tidak ada
c. Pola Istirahat
 Tidur Malam : ± 6-7 jam
 Tidur Siang : jarang (±1 jam)
d. Pola Personal Hygiene
 Mandi : 2 x/hari
 Gosok gigi : 2-3 x/hari
 Keramas : 1 x/2hari
 Ganti baju : 1-2 x/hari
 Ganti pakaian dalam : 2 x/hari
 Kebersihan genetalia :
mengatakan membersihkan alatmgenetalia pada saat mandi, dan
setelah BAB atau setelah BAK
 Keluhan :
mengatakan sudah 3 hari mengeluarkan lendir berwarna putih
susu, jumlahnya sedikit, tidak gatal dan tidak berbau.
e. Pola Eliminasi
 Frekuensi BAK : 5 x/hari
 Warna : Kuning jernih
 Bau : Khas Urine
 Keluhan : Tidak ada
 Frekuensi BAB : 1 x/hari

2
 Sifat : Lembek
 Bau : Khas Feses
 Keluhan : Tidak ada
6. Riwayat Imunisasi
a. Imunisasi TT
 TT I : Kelas 1 SD
 TT II : Kelas 2 SD
 TT III : Belum
 TT IV : Belum
 TT V : Belum
b. Imunisasi HPV
 HPV I : Belum
 HPV II : Belum
 HPV III : Belum
7. Kebiasaan yang mengganggu Kesehatan
a. Konsumsi alcohol : Tidak
b. Merokok : Tidak
c. Penggunaan Napza : Tidak
d. Seks Bebas : Tidak
8. Riwayat Psikososial
Pola pengasuhan
Demokratis (menanamkan disiplin kepada anak dan menghargai
kebebasan yang tidak mutlak, dengan bimbingan penuh pengertian antara
anak dan orang tua)

B. DATA OBJEKTIF

1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Compos mentis
c. Status emosional : Stabil
d. Tanda vital
1) Tekanan darah : 100/80 mmHg
2) Nadi : 81 x/m

3
3) Pernafasan : 21 x/m
4) Suhu : 36,3 C
5) BB/TB : 45 kg/157 cm
6) IMT : 18,29
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala :
Bentuk simetris, tidak ada benjolan, kulit kepala bersih, rambut berwarna hitam,
dan tidak mudah rontok
b. Mata :
Simetris, konjungtiva merah muda, sklera tidak ikterik dan pupil normal, tampak
pada saat cahaya di dekatkan pupil membesar dan cahaya dijauhkan pupil
mengecil
c. Wajah :
Warna tidak pucat, dan tidak ada edema
d. Hidung :
Simeteris, tidak ada polip dan tidak ada secret
e. Telinga :
Simetris, tidak ada serumen, tidak ada nyeri tekan dan pendengaran normal
f. Mulut :
Simetris, bibir lembab, lidah bersih, gigi tidak ada karies, gusi berwarna
kemerahan, tidak ada stomatitis, kelenjar tonsil normal
g. Leher :
Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, kelenjar thyroid dan vena jugularis
h. Dada :
Simetris, tidak ada retraksi dinding dada, suara jantung teratur, dan penafasan
normal tidak terdengar wheezing
i. Payudara :
Simetris kanan kiri, putting menonjol, tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri
tekan.
j. Abdomen :
Bentuk normal, tidak ada bekas luka, tidak ada pembesaran massa/tumor, dan
tidak adad nyeri tekan
k. Ekstermitas atas dan bawah
 Tangan :
Simetris, tidak oedema, jumlah jari-jari lengkap, kuku bersih tidak pucat.
 Kaki :
Simetris, jumlah jari lengakap, kuku bersih, tidak ada oedema, tidak ada
varises, dan reflek patella positif.
l. Genetalia :
 Tidak ada pembengkakan kelenjar bartolin, labia minora dan mayora
simetris, tidak ada kelainan
 Terdapat pengeluaran lendir berwarna bening dan tidak berbau.
4
m. Anus :
Tidak ada hemorhoid
3. Pemeriksaan Penunjang
a. Hb : 11,9 g/dL
b. Hepatitis : Non reaktif
c. HIV/AIDS : Non reaktif
d. Sifilis : Non reaktif

C. ANALISA
Nn N Umur 16 Tahun dengan Keputihan Fisiologis

D. PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu klien tentang keluhan yang dialami yaitu Nn. N mengalami masalah
keputihan yaitu keluarnya cairan berwarna putih dan tidak berbau, namun tidak perlu
khawatir karena ini merupakan keputihan fisiologis yang dialami wanita saat akan
menjelang haid dimana hormon progesterone dan estrogen meningkat saat akan
memasuki masa menstruasi dan masih dalam batas normal, tidak perlu penanganan dan
pengobatan hanya saja perlu menjaga kebersihan daerah kewanitaan. (Nn. N mengerti
keadaannya dan merasa lebih tenang)
2. Melakukan konseling pada klien tentang perbedaan keputihan fisiologis dan patologis :
a. Ciri-ciri keputihan fisiologis:
 Tidak berbau
 Teksturnya lengket dan elastis
 Berwarna putih bening atau putih pucat
 Tidak lengket dan tidak gatal
b. Ciri ciri keputihan patologis :
 Berbau menyengat
 Keputihan disertai rasa gatal hingga kemerahan
 Warna keputihan berubah menjadi kuning kehijauan
 Menimbulkan rasa gatal di dalam vagina dan sektar bibir vagina bagian luar
 Muncul bercak darah tetapi belum masuk siklus menstruasi
 Rasa tidak nyaman atau sakit pada vagina.
(Nn. N mengerti perbedaan keputihan fisiologis dan patologis)
3. Memberitahu klien penyebab keputihan, yaitu :
a. Personal hygiene yang kurang
b. Pemakaian pentyliner
c. Bakteri
d. Jamur
e. Parasit
f. Virus
(Nn. N mengerti tentang penyebab keputihan)
5
4. Memberitahu Nn. N cara menjaga daerah genetalia yang benar
a. Menjaga kebersihan alat kelamin
Vagina secara anatomis berada di antara uretra dan anus. Alat kelamin yang
dibersihkan dari belakang ke depan dapat meningkatkan resiko masuknya bakteri
ke dalam vagina. Masuknya kuman ke dalam vagina menyebabkan infeksi
sehingga dapat menyebabkan keputihan. Cara cebok yang benar adalah dari depan
ke belakang sehingga kuman yang berada di anus tidak dapat masuk ke dalam
vagina.
b. Menjaga kebersihan pakaian dalam
Pakaian dalam yang tidak disetrika dapat menjadi alat perpindahan kuman dari
udara ke dalam alat kelamin.Bakteri, jamur, dan parasit dapat mati dengan
pemanasan sehingga menyetrika pakaian dalam dapat menghindarkan infeksi
kuman melalui pakaian dalam
c. Mengganti celana dalam secara teratur
Celana dalam adalah hal penting yang harus diperhatikan dalam menjaga
kebersihan daerrah kewanitaan. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk
mengganti celana dalam 2x/hari di saat mandi.
d. Menghindari celana ketat
Celana ketat dapat menyebabkan alat kelamin menjadi hangat dan lembab.Alat
kelamin yang lembab dapat meningkatkan kolonisasi dari bakteri, jamur, dan
parasit.Pening- katan kolonisasi dari kuman tersebut dapat meningkatkan infeksi
yang bisa memicu keputihan, maka hindari memakai celana ketat terlalu lama.
e. Tidak bertukar handuk
Handuk merupakan media penyebaran bakteri, jamur, dan parasit. Handuk yang
telah terkontaminasi bakteri, jamur, dan parasit apabila digunakan bisa
menyebabkan kuman tersebut menginfeksi pengguna handuk tersebut sehingga
gunakan handuk untuk satu orang.
f. Menghindari cuci vagina
Produk cuci vagina dapat membunuh flora normal dalam vagina.Ekosistem dalam
vagina terganggu karena produk pencuci vagina bersifat basa sehingga
menyebabkan kuman dapat berkembang dengan baik. Produk cuci vagina yang
digunakan harus sesuai dengan pH normal vagina, yaitu 3,8-4,2 dan sesuai dengan
petunjuk dokter.
g. Mencuci tangan sebelum mencuci alat kelamin
Tangan dapat menjadi perantara dari kuman penyebab infeksi.Mencuci tangan
sebelum menyentuh alat kelamin dapat menghindarkan perpindahan kuman yang
menyebabkan infeksi
h. Sering menganti pembalut Mengganti pembalut minimal 3-4 kali sehari dapat
menghindari kelembaban.

6
(Nn. N mengerti cara mencegah keputihan)

Anda mungkin juga menyukai