Disusun Oleh:
KELOMPOK I
Kami menyadari, makalah disusun ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun kami harapkan dapat memberi
petunjuk nantinya untuk makalah ini agar lebih baik.
Kelompok I
2
DAFTAR ISI
1.3 Tujuan................................................................................................................6
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................14
3.2 Saran................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................16
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
yang memproduksi tahu. Tahu merupakan salah satu makanan hasil olahan
kedelai yang berasal dari Cina, makanan olahan ini memiliki kandungan
protein yang sangat tinggi dan harga yang sangat terjangkau. Hampir setiap
hari penduduk Indonesia mengkonsumsi jenis makan olahan kedelai ini.
Selain memiliki manfaat dan kandungan gizi yang baik, selama
pengolahannya tahu menghasilkan limbah organik yang mudah membusuk
sehingga memberikan dampak yang kurang ramah bagi lingkungan apabila
tidak ditangani dengan baik.
Dampak lingkungan yang ditimbulkan pada saat memproduksi tahu
berasal dari kedelai, air dan cuka yang tidak ditangani secara baik, serta
penggunaan sumber daya seperti bahan baku dan energi yang tidak efisien.
Semakin besar inefisiensi yang terjadi maka secara tidak langsung juga
memperbesar dampak terhadap lingkungan. Dampak negatif terhadap
lingkungan serta inefisiensi penggunaan sumber daya membuat pabrik
terberbani secara finansial yang dapat mengakibatkan penurunan laba pada
usaha pabrik tahu.
Dari hasil pengamatan pada sebuah Pabrik Tahu Super Afifah dapat
dilihat bahwa pada proses pembuatan tahu memiliki potensi besar dalam
menghasilkan limbah baik padat (ampas tahu) maupun cair (air tahu) dan
pada sebagian besar proses terjadi inefisiensi penggunaan air. Proses yang
dinilai paling berpotensi menghasilkan limbah yaitu pada proses
penyaringan dan pencukaan. Hal tersebut menunjukkan bahwa efisiensi dan
analisa biaya lingkungan sangat penting pada industri tahu.
Perusahaan dituntut tidak hanya mampu menghasilkan produk yang
baik dengan menggunakan sumberdaya seminimum mungkin namun juga
harus mampu menanggulangi dampak yang ditimbulkan pada alam dan
lingkungan sosial di sekitar pabrik Industri pangan seperti pabrik tahu,
terdapat berbagai jenis limbah yang dihasilkan dari proses produksi. Limbah
ini dapat berupa limbah padat dan cair, yang jika tidak ditangani dengan
baik, dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Oleh karena
itu, diperlukan suatu pendekatan akuntansi manajemen lingkungan untuk
5
mengidentifikasi, mengukur, dan mengalokasikan biaya lingkungan yang
terkait dengan proses produksi.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui biaya alokasi apa saja yang dialokasikan oleh Pabrik
Tahu Super Afifah.
2. Untuk mengetahui penanganan limbah yang dihasilkan oleh Pabrik
Tahu Super Afifah.
6
BAB II
PEMBAHASAN
7
2.2 Biaya Alokasi Lingkungan
Jenis jenis biaya alokasi pada Pabrik Tahu Super Afifah:
a. Alokasi Biaya Pencegahan
Alokasi biaya yang proses penentuan dan penyebaran biaya yang
dikeluarkan oleh suatu perusahaan guna meminimalisir pengeluaran
yang merugikan kemudian cacat pada suatu mesin dan masalah dalam
pengoprasian bisnis.
b. Alokasi Biaya Kegagalan Internal
Alokasi biaya atas proses aktivitas penyebaran biaya yang
dikeluarkan oleh perusahaan akibat kecelakaan, cacat, atau masalah
yang terjadi dalam proses produksi atau penyediaan layanan. tujuanya
untuk mengidentifikasi biaya yang timbul akibat kegagalan internal
agar dapat mengoptimalkan kinerja operasional perusahaan.
c. Alokasi Biaya Kegagalan Eksternal
Alokasi biaya dengan pendekatan yang digunakan untuk
menghitung biaya yang ditanggung oleh pihak eksternal akibat dari
produk atau layanan yang tidak sesuai ekspektasi atau kualitas yang
diharapkan. Biaya ini mencakup berbagai jenis biaya, seperti biaya retur
produk, biaya klaim garansi, biaya pengembalian barang, dan biaya
reputasi atau citra merk yang rusak.
d. Alokasi Pemanfaatan Limbah
Alokasi pemanfaatan limbah adalah proses pengalokasian sumber
daya atau proses untuk mengoptimalkan penggunaan limbah yang
dihasilkan oleh suatu aktivitas atau proses bisnis. Tujuannya untuk
menghindari pencemaran dan meningkatkan efisiensi sumber daya
dengan mengubah limbah menjadi sumber energi yang berguna.
8
Tabel 1 Tabel Klasifikasi Biaya
9
2.3 Pengelolaan Limbah
Proses pembuatan tahu di Pabrik Tahu Super Afifah ini menyisakan 2 jenis
limbah, yaitu limbah padat berupa sisa arang, limbah cair dari air sisa cucian,
perendaman, dan pengendapan kedelai. Pencegahan dan pengurangan limbah
pada industri tahu ini dilakukan melalui penggunaan beberapa peralatan untuk
proses produksinya.
Pabrik tahu ini menggunakan tungku boiler untuk melakukkan perebusan
sehingga sisa gas yang dibuang hanya sedikit, jadi gas yang dibuang berada
dibawah batas maksimum yang di isyaratkan. Limbah padat dari sisa produksi
akan dimanfaatkan sebagai timbunan, sedangkan untuk limbah cairnya diolah
dari air limbah dari pabrik tahu menjadi biogas. Biogas yang dihasilkan dapat
disimpan dan digunakan sebagai sumber energi alternatif untuk pemanasan
atau mesin pengering di pabrik tahu. Terakhir, efuen atau cairan sisa dari proses
digester dapat diolah lebih lanjut menjadi pupuk organik atau dikirim ke sistem
pengolahan lanjutan sebelum dibuang, sehingga membantu mengurangi
dampak lingkungan dari pembuangan air limbah dan meningkatkan
keberlanjutan produksi pabrik tahu.
Sisa limbah cair dari hasil produksi tahu masih ada beberapa yang dibuang
dengan cara dialirkan ke sungai. Menurut narasumber yang kami wawancara,
sisa limbah yang di buang ke sungai tersebut tidaklah berbahaya, karena dapat
dibuktikan dengan masih adanya hewan-hewan kecil yang hidup di sungai
tempat perairan tersebut. Beliau mengatakan bahwa sisa air tersebut tidaklah
berbahaya karena pada saat produksi, mereka tidak menggunakan bahan-bahan
yang berbahaya.
10
polusi, sesuai dengan identifikasi biaya lingkungan dari teori Hansen dan
Mowen.
11
upah karyawan serta terdapat biaya untuk pembelian perlengkapan
kebersihan. Kedua biaya ini diakui setelah kas dikeluarkan untuk melakukan
aktifitas tersebut dan keduanya diukur sebesar kas yang dikeluarkan dalam
satuan rupiah. Namun tidak terdapat penyajian ataupun pengungkapan terkait
dengan biaya ini, hal ini disebabkan karena tidak terdapat praktik pencatatan
dan pelaporan keuangan yang dilakukan. Hingga saat ini tidak terdapat
keluhan dari masyarakat ataupun dinas yang bersangkutan terkait dengan
limbah yang dihasilkan. Sehingga tidak terdapat biaya untuk melakukan
pertanggungjawaban ini.
12
Monitoring dan Evaluasi Berkelanjutan: Penting untuk melakukan
monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap praktik-praktik lingkungan
yang dilakukan. Dengan demikian, Pabrik Tahu Super Afifah dapat terus
melakukan perbaikan dan penyesuaian sesuai dengan perkembangan dan
perubahan yang terjadi dalam lingkungan operasionalnya.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Melalui hasil survei yang telah dilakukan oleh kelompok 1 dapat
disimpulkan bahwa Pabrik Tahu Super Afifah sudah melakukan pengalokasian
biaya-biaya yang diperlukan dalam operasional perusahaan. Biaya-biaya
tersebut dapat berupa alokasi biaya pencegahan, alokasi biaya kegagalan
internal, alokasi biaya kegagalan eksternal dan alokasi pemanfaatan limbah.
Alokasi biaya tersebut sudah dimanfaatkan dengan baik oleh Pabrik Tahu
Super Afifah. Dalam pengelolahan limbahnya, Pabrik Tahu Super Afifah
melakukan pencegahan dan pengurangan terhadap limbah yang dihasilkan dari
operasional pabrik yaitu dengan cara menggunakan beberapa peralatan untuk
produksinya. Tidak hanya itu, limbah cairnya pun dikemas dalam bentuk
pupuk organik atau dikirim ke sistem pengolahan lanjutan sebelum dibuang,
hal ini dapat mengurangi dampak yang dihasilkan ketika terjadinya
pembuangan air limbah serta meningkatkan keberlanjutan produksi pabrik
tahu.
Disisi lain, dalam pengalokasian biaya pencegahan, Pabrik Tahu Super
Afifah memodifikasi mesin giling guna meminimalisisr suara yang berisik
dalam pengelolahan tahu, sehingga dapat dikatakan bahwa biaya modifikasi ini
merupakan kategori biaya lingkungan. Selain itu, terdapat biaya dalam aktifitas
pembersihan selokan pabrik yang dilakukan sebagai bentuk tanggungjawab
pabrik terhadap lingkungan sekitar.
3.2 Saran
Kelompok 1 menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam
penelitian ini, sehingga kami menyarankan kepada berbagai pihak yang
memiliki kepentingan dengan hasil penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
1. Bagi Penelitian Selanjutnya
14
Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggali informasi lebih
dalam terkait dengan biaya lingkungan ini, waktu yang lebih panjang
memungkinkan penelitian selanjutnya untuk mendapatkan pemahaman
atas informasi yang kurang memadai.
2. Bagi Perusahaan
Bagi industri tahu sebagai subyek dari penelitian ini diharapkan
melakukan pencatatan-pencatatan terkait dengan biaya lingkungan, hal ini
dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk melakukan pengelolaan lingkungan
industri sehingga dapat diperoleh alokasi biaya lingkungan yang efektif
serta sebagai sarana komunikasi dengan masyarakat terkait dengan
tanggungjawab industri dengan lingkungannya.
15
DAFTAR PUSTAKA
16