Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH AKUNTANSI SOSIAL DAN LINGKUNGAN

Alokasi Biaya yang Disebabkan Oleh Lingkungan Dan Pertimbangan


Pengaruh Biaya Lingkungan: Studi pada Pabrik Tahu Super Afifah

Dosen Pengampu: Dr. Muliati, SE., M.Si, Ak

Disusun Oleh:

KELOMPOK I

Moh. Raffi Cendika Putra C30122064

Amelia Fravitasari Todingallo C30122067

Muhammad Alif C30122068

Loudy Ringkoka C30122069

Moh. Widyatama C30122074

Euaggelion Putra Valiantly C30122075

Aditya D. Kaluku C30122089

Nur Indah C30122219

Agus Wira Gunanta C30119027

PROGRAM STUDI S1-AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TADULAKO
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, atas berkat dan
karunia-Nya makalah yang berjudul “Alokasi Biaya yang Disebabkan Oleh
Lingkungan Dan Pertimbangan Pengaruh Biaya Lingkungan: Studi pada Pabrik
Tahu Super Afifah” ini dapat disusun dengan baik. Adapun maksud dan tujuan
dalam penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada mata kuliah
Akuntansi Sosial dan Lingkungan, selain itu makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang bagaimana mempelajari masalah biaya lingkungan
sehubungan dengan pembangunan berkelanjutan dan eco-efisiensi.

Kami mengucapkan terimakasih pada semua pihak khususnya dosen mata


kuliah Akuntansi Sosial dan Lingkungan yang telah memberikan tugas sehingga
bisa menambah wawasan dan nilai-nilai yang dapat memberikan manfaat untuk
kehidupan dan juga narasumber yang telah bersedia untuk kami wawancara.

Kami menyadari, makalah disusun ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun kami harapkan dapat memberi
petunjuk nantinya untuk makalah ini agar lebih baik.

Palu, 29 Maret 2024

Kelompok I

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................................2

DAFTAR ISI .........................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................4

1.1 Latar Belakang .................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................6

1.3 Tujuan................................................................................................................6

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................7

2.1 Profile Singkat Pabrik Tahu Super Afifah.........................................................7

2.2 Biaya Alokasi Lingkungan................................................................................8

2.3 Pengelolaan Limbah........................................................................................10

2.4 Pengaruh Biaya Lingkungan...........................................................................10

2.5 Saran Untuk Pabrik Tahu Super Afifah...........................................................12

BAB III PENUTUP.............................................................................................14

3.1 Kesimpulan.....................................................................................................14

3.2 Saran................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................16

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengaruh dari kerusakan alam terhadap kehidupan manusia telah
memunculkan serangkaian tindakan serius dari masyarakat dunia untuk
melakukan upaya pencegahan dampak kerusakan lingkungan alam secara
lebih luas. Kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya mempedulikan
sumber daya di bumi untuk kepentingan generasi mendatang, melahirkan
kepedulian akan pentingnya menjaga kelestarian dan ketersediaan sumber
daya alam. Kepedulian pada lingkungan yang meliputi kualitas udara, air
dan bahan beracun yang dapat merusak alam juga berpengaruh terhadap
bisnis perusahaan yang dituntut agar perusahaan berbisnis dengan ramah
lingkungan.
Era industrialisasi disatu pihak melirik penuh pada pengunaan teknologi
seefisen mungkin sehingga terkadang mengabaikan aspek-aspek
lingkungan. Pembuangan air limbah dari satu industri yang menyimpang
selalu menjadi sorotan tajam. Belakangan ini semakin banyak tuntutan agara
perusahaan memperhatikan faktor-faktor lingkungan dalam menjalankan
usahanya.
Tuntutan ramah lingkungan bukan saja berasal dari pemerintah, yang
semakin banyak mengeluarkan peraturan-peraturan untuk memaksa
perusahaan menjadi ramah lingkungan, namun juga banyak perusahaan
yang memasukkan unsur ramah lingkungan sebagai bagian dari strategi
usaha mereka. Perusahaan dituntut untuk menjadi eco-efisien, yang berarti
kemampuan untuk memproduksi barang untuk memuaskan konsumen
dengan biaya yang kompetitif, namun juga sekaligus mengurangi dampak
negative terhadap lingkungan.
Hal ini menjadi perhatian bagi kebanyakan usaha atau perusahaan,
termasuk pada pabrik tahu Super Afifah yang merupakan salah satu usaha

4
yang memproduksi tahu. Tahu merupakan salah satu makanan hasil olahan
kedelai yang berasal dari Cina, makanan olahan ini memiliki kandungan
protein yang sangat tinggi dan harga yang sangat terjangkau. Hampir setiap
hari penduduk Indonesia mengkonsumsi jenis makan olahan kedelai ini.
Selain memiliki manfaat dan kandungan gizi yang baik, selama
pengolahannya tahu menghasilkan limbah organik yang mudah membusuk
sehingga memberikan dampak yang kurang ramah bagi lingkungan apabila
tidak ditangani dengan baik.
Dampak lingkungan yang ditimbulkan pada saat memproduksi tahu
berasal dari kedelai, air dan cuka yang tidak ditangani secara baik, serta
penggunaan sumber daya seperti bahan baku dan energi yang tidak efisien.
Semakin besar inefisiensi yang terjadi maka secara tidak langsung juga
memperbesar dampak terhadap lingkungan. Dampak negatif terhadap
lingkungan serta inefisiensi penggunaan sumber daya membuat pabrik
terberbani secara finansial yang dapat mengakibatkan penurunan laba pada
usaha pabrik tahu.
Dari hasil pengamatan pada sebuah Pabrik Tahu Super Afifah dapat
dilihat bahwa pada proses pembuatan tahu memiliki potensi besar dalam
menghasilkan limbah baik padat (ampas tahu) maupun cair (air tahu) dan
pada sebagian besar proses terjadi inefisiensi penggunaan air. Proses yang
dinilai paling berpotensi menghasilkan limbah yaitu pada proses
penyaringan dan pencukaan. Hal tersebut menunjukkan bahwa efisiensi dan
analisa biaya lingkungan sangat penting pada industri tahu.
Perusahaan dituntut tidak hanya mampu menghasilkan produk yang
baik dengan menggunakan sumberdaya seminimum mungkin namun juga
harus mampu menanggulangi dampak yang ditimbulkan pada alam dan
lingkungan sosial di sekitar pabrik Industri pangan seperti pabrik tahu,
terdapat berbagai jenis limbah yang dihasilkan dari proses produksi. Limbah
ini dapat berupa limbah padat dan cair, yang jika tidak ditangani dengan
baik, dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Oleh karena
itu, diperlukan suatu pendekatan akuntansi manajemen lingkungan untuk

5
mengidentifikasi, mengukur, dan mengalokasikan biaya lingkungan yang
terkait dengan proses produksi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja biaya alokasi yang di alokasikan oleh Pabrik Tahu Super Afifah?
2. Bagaimana penanganan limbah yang di hasilkan oleh Pabrik
Tahu Super Afifah?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui biaya alokasi apa saja yang dialokasikan oleh Pabrik
Tahu Super Afifah.
2. Untuk mengetahui penanganan limbah yang dihasilkan oleh Pabrik
Tahu Super Afifah.

6
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Profil Usaha


Narasumber: Pak Hasanudin (Selaku Manajer Produksi)
Pabrik Tahu Super Afifah merupakan salah satu pabrik tahun yang
telah beroperasi sejak tahun 2004 hingga saat ini. Pabrik Tahu Super Afifah
berlokasi di Jl. Jati, Nunu No.81, Kec. Tatanga, Kota Palu, Sulawesi Tengah
94111, Indonesia.
Pabrik tahu Super Afifah merupakan sebuah usaha yang bergerak
dalam bidang agroindustri, yaitu mengolah komoditas yang berupa kedelai
menjadi tahu. Sehari pabrik tahu Super Afifah mampu menghabiskan ± 2
ton bahan baku kedelai sehingga dalam sebulan pabrik tahu Super Afifah
memproduksi 60-70 ton atau dalam perhari bisa menghasilkan 200 loyang
tahu atau 2000 kg tahu. Tahu Super Afifah dijual dengan harga Rp. 50.000
per loyang tahu dan dijual eceran dengan harga Rp. 5.000/6 tahu. Jumlah
output yang dihasilkan Pabrik Tahu Super Afifah yaitu 2.000 kg tahu
menjadi 28.800 potongan tahu atau 200 loyang perhari dan untuk 1 chanel
produksi pada pabrik tahu Super Afifah menghasilkan 6 talang yang
nantinya menghasilkan 2 loyang tahu. Waktu produktif yang digunakan
Tahu Super Afifah yaitu 12 jam per hari, serta jumlah tenaga kerja sebanyak
50 orang karywan.
Seiring berjalannya waktu produk tahu Super Afifah terus
mengalami peningkatan permintaan dari konsumen. Produk tahu Super
Afifah sangat diminati konsumen dikarenakan harganya yang terjangkau,
higenis, tidak menggunakan bahan pengawet, dan produk tahu Super Afifah
tahan lama dibanding dengan produk Tahu lainnya yang ada di Kota Palu
sehingga membuat pabrik tahu Super Afifah permintaannya semakin
meningkat. Permintaanya tidak hanya berada di dalam Kota Palu, tetapi juga
berada di Kabupaten Sigi, Pantai Barat, Pantai Timur, hingga ke Sulawesi
Barat yaitu Mamuju.

7
2.2 Biaya Alokasi Lingkungan
Jenis jenis biaya alokasi pada Pabrik Tahu Super Afifah:
a. Alokasi Biaya Pencegahan
Alokasi biaya yang proses penentuan dan penyebaran biaya yang
dikeluarkan oleh suatu perusahaan guna meminimalisir pengeluaran
yang merugikan kemudian cacat pada suatu mesin dan masalah dalam
pengoprasian bisnis.
b. Alokasi Biaya Kegagalan Internal
Alokasi biaya atas proses aktivitas penyebaran biaya yang
dikeluarkan oleh perusahaan akibat kecelakaan, cacat, atau masalah
yang terjadi dalam proses produksi atau penyediaan layanan. tujuanya
untuk mengidentifikasi biaya yang timbul akibat kegagalan internal
agar dapat mengoptimalkan kinerja operasional perusahaan.
c. Alokasi Biaya Kegagalan Eksternal
Alokasi biaya dengan pendekatan yang digunakan untuk
menghitung biaya yang ditanggung oleh pihak eksternal akibat dari
produk atau layanan yang tidak sesuai ekspektasi atau kualitas yang
diharapkan. Biaya ini mencakup berbagai jenis biaya, seperti biaya retur
produk, biaya klaim garansi, biaya pengembalian barang, dan biaya
reputasi atau citra merk yang rusak.
d. Alokasi Pemanfaatan Limbah
Alokasi pemanfaatan limbah adalah proses pengalokasian sumber
daya atau proses untuk mengoptimalkan penggunaan limbah yang
dihasilkan oleh suatu aktivitas atau proses bisnis. Tujuannya untuk
menghindari pencemaran dan meningkatkan efisiensi sumber daya
dengan mengubah limbah menjadi sumber energi yang berguna.

8
Tabel 1 Tabel Klasifikasi Biaya

KLASIFIKASI BIAYA AKTIVITAS

1. Menerapkan SOP dalam oper perangkat


keselamatan berupa sepatu boots serta sarung
tangan kerja.
Biaya Pencegahan 2. Mengavaluasi dan melakukan pemeriksaan rutin
pada mesin dan peralatan untuk mengendalikan
polusi dan kerusakan fatal pada mesin.
3. Mengembangkan sistem manajemen lingkungan
1. Saat terjadi kecelakaan pihak dari pabrik tahu itu
akan menanggung seluruh biaya yang di
keluarkan akibat kecelakaan.
Alokasi Biaya Kegagalan
2. Mengoperasikan perelatan yang minim polusi
Internal
3. Membuang sampah beracun dan produk yang
rusak ke tempat yang semestinya.
4. Pembersihan selokan pabrik
1. Pihak pabrik tahu akan mengeluarkan biaya yang di
butuhkan untuk menaggulangi kerusakan.
Alokasi Biaya Kegagalan
2. Meminimalisir suara keras pada mesin
Eksternal
3. Menggurangi pembuangan limbah kesungai
4. Hilangnya reputasi dan nama merek
1. Limbah abu sisa arang yang dimanfaatkan sebagai
timbunan
Alokasi Pemanfataan Limbah 2. Limbah sisa air tahu diolah kembali menjadi biogas
dan sebagian yang tak bisa di manfaatkan di alirkan
ke sungai.

9
2.3 Pengelolaan Limbah
Proses pembuatan tahu di Pabrik Tahu Super Afifah ini menyisakan 2 jenis
limbah, yaitu limbah padat berupa sisa arang, limbah cair dari air sisa cucian,
perendaman, dan pengendapan kedelai. Pencegahan dan pengurangan limbah
pada industri tahu ini dilakukan melalui penggunaan beberapa peralatan untuk
proses produksinya.
Pabrik tahu ini menggunakan tungku boiler untuk melakukkan perebusan
sehingga sisa gas yang dibuang hanya sedikit, jadi gas yang dibuang berada
dibawah batas maksimum yang di isyaratkan. Limbah padat dari sisa produksi
akan dimanfaatkan sebagai timbunan, sedangkan untuk limbah cairnya diolah
dari air limbah dari pabrik tahu menjadi biogas. Biogas yang dihasilkan dapat
disimpan dan digunakan sebagai sumber energi alternatif untuk pemanasan
atau mesin pengering di pabrik tahu. Terakhir, efuen atau cairan sisa dari proses
digester dapat diolah lebih lanjut menjadi pupuk organik atau dikirim ke sistem
pengolahan lanjutan sebelum dibuang, sehingga membantu mengurangi
dampak lingkungan dari pembuangan air limbah dan meningkatkan
keberlanjutan produksi pabrik tahu.
Sisa limbah cair dari hasil produksi tahu masih ada beberapa yang dibuang
dengan cara dialirkan ke sungai. Menurut narasumber yang kami wawancara,
sisa limbah yang di buang ke sungai tersebut tidaklah berbahaya, karena dapat
dibuktikan dengan masih adanya hewan-hewan kecil yang hidup di sungai
tempat perairan tersebut. Beliau mengatakan bahwa sisa air tersebut tidaklah
berbahaya karena pada saat produksi, mereka tidak menggunakan bahan-bahan
yang berbahaya.

2.4 Pengaruh Biaya Lingkungan


Berdasarkan konsep biaya lingkungan Hansen dan Mowen, terdapat jenis
biaya pencegahan yang dikeluarkan, biaya ini merupakan biaya modifikasi
mesin penggilingan yang dilakukan oleh Pabrik Tahu Super Afiffah. Biaya
modifikasi ini timbul atas evaluasi dan pemilihan alat untuk mengendalikan

10
polusi, sesuai dengan identifikasi biaya lingkungan dari teori Hansen dan
Mowen.

Menurut keterangan Pak Hasanudin, memodifikasi mesin giling guna


meminimalisir suara yang berisik dalam pengelolahan tahu, sehingga dapat
dikatakan bahwa biaya modifikasi ini merupakan kategori biaya lingkungan.
Pak Hasanudin menjelaskan bahwa biaya modifikasi merupakan biaya lain–
lain dan diakui setelah kas dikeluarkan untuk melakukan modifikasi mesin.
Di dalam Pabrik Tahu Super Afifah, biaya modifikasi mesin diukur dengan
nilai rupiah sebesar kas yang dikeluarkan namun tidak terdapat penyajian
ataupun pengungkapan terkait dengan biaya ini. Hal ini disebabkan karena
tidak terdapat praktik pencatatan dan pelaporan keuangan di dalam industri
miliknya. Pengadaan tungku uap bukan dimaksudkan untuk mengurangi asap
pembakaran pawon tetapi untuk meningkatkan kualitas tahu yang dihasilkan
dan mempersingkat waktu produksi.

Biaya deteksi tidak ditemukan di dalam industri ini, Pak Hasanudin


mengaku pendeteksian limbah yang keluar tidak dilakukan karena selama ini
belum terdapat keluhan dari masyarakat ataupun dinas yang bersangkutan
terkait dengan limbah yang dihasilkan. Sehingga seluruh aktifitas produksi
yang dilakukan dianggap telah sesuai sebagaimana mestinya dan tidak perlu
dilakukan pendeteksian terkait dengan potensi limbah yang dihasilkan.

Terdapat biaya dalam aktifitas pembersihan selokan pabrik, berdasarkan


keterangan Pak Hasanudin pembersihan selokan pabrik dilakukan sebagai
bentuk tanggungjawab pabrik terhadap lingkungan sekitar, limbah cair yang
dialirkan ke sungai berpotensi menyebabkan bau tidak sedap dan juga dapat
mempercepat pertumbuhan nyamuk sehingga perlu dibersihkan agar
alirannya lancar dan tidak terjadi endapan. Dari keterangan tersebut maka
dapat dikatakan bahwa biaya pembersihan ini merupakan bagian dari biaya
lingkungan kategori biaya kegagalan internal. Pak Hasanudin juga
menjelaskan bahwa biaya yang dikeluarkan untuk aktifitas tersebut berupa

11
upah karyawan serta terdapat biaya untuk pembelian perlengkapan
kebersihan. Kedua biaya ini diakui setelah kas dikeluarkan untuk melakukan
aktifitas tersebut dan keduanya diukur sebesar kas yang dikeluarkan dalam
satuan rupiah. Namun tidak terdapat penyajian ataupun pengungkapan terkait
dengan biaya ini, hal ini disebabkan karena tidak terdapat praktik pencatatan
dan pelaporan keuangan yang dilakukan. Hingga saat ini tidak terdapat
keluhan dari masyarakat ataupun dinas yang bersangkutan terkait dengan
limbah yang dihasilkan. Sehingga tidak terdapat biaya untuk melakukan
pertanggungjawaban ini.

2.5 Saran Untuk Pabrik Tahu Super Afifah


Sebaiknya entitas Pabrik Tahu Super Afifah yang belum menerapkan
pencatatan berstandar akuntasi mulai menerapkan sistem pencatatan
berstandar akuntansi.
Peningkatan Transparansi Pelaporan Keuangan: Meskipun pengalokasian
biaya-biaya lingkungan sudah dilakukan, namun penting untuk meningkatkan
transparansi dalam pelaporan keuangan terkait biaya-biaya tersebut. Hal ini
dapat memberikan gambaran yang lebih jelas dan akurat mengenai pengeluaran
yang dilakukan untuk upaya perlindungan lingkungan
Pengembangan SOP (Standard Operating Procedure) Lingkungan:
Menyusun SOP yang terintegrasi untuk pengelolaan lingkungan dapat
membantu Pabrik Tahu Super Afifah dalam menjaga konsistensi dan kualitas
dalam upaya perlindungan lingkungan. Hal ini juga dapat menjadi acuan yang
berguna bagi karyawan dalam melaksanakan tugas-tugas terkait lingkungan.
Kerjasama dengan Pihak Eksternal: Melakukan kerjasama dengan pihak
eksternal, seperti lembaga lingkungan atau komunitas lokal, dapat memberikan
manfaat dalam hal pengembangan strategi dan praktik-praktik lingkungan yang
lebih baik. Selain itu, kerjasama ini juga dapat memperluas jaringan dan
mendapatkan masukan yang berharga dari berbagai pihak.

12
Monitoring dan Evaluasi Berkelanjutan: Penting untuk melakukan
monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap praktik-praktik lingkungan
yang dilakukan. Dengan demikian, Pabrik Tahu Super Afifah dapat terus
melakukan perbaikan dan penyesuaian sesuai dengan perkembangan dan
perubahan yang terjadi dalam lingkungan operasionalnya.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Melalui hasil survei yang telah dilakukan oleh kelompok 1 dapat
disimpulkan bahwa Pabrik Tahu Super Afifah sudah melakukan pengalokasian
biaya-biaya yang diperlukan dalam operasional perusahaan. Biaya-biaya
tersebut dapat berupa alokasi biaya pencegahan, alokasi biaya kegagalan
internal, alokasi biaya kegagalan eksternal dan alokasi pemanfaatan limbah.
Alokasi biaya tersebut sudah dimanfaatkan dengan baik oleh Pabrik Tahu
Super Afifah. Dalam pengelolahan limbahnya, Pabrik Tahu Super Afifah
melakukan pencegahan dan pengurangan terhadap limbah yang dihasilkan dari
operasional pabrik yaitu dengan cara menggunakan beberapa peralatan untuk
produksinya. Tidak hanya itu, limbah cairnya pun dikemas dalam bentuk
pupuk organik atau dikirim ke sistem pengolahan lanjutan sebelum dibuang,
hal ini dapat mengurangi dampak yang dihasilkan ketika terjadinya
pembuangan air limbah serta meningkatkan keberlanjutan produksi pabrik
tahu.
Disisi lain, dalam pengalokasian biaya pencegahan, Pabrik Tahu Super
Afifah memodifikasi mesin giling guna meminimalisisr suara yang berisik
dalam pengelolahan tahu, sehingga dapat dikatakan bahwa biaya modifikasi ini
merupakan kategori biaya lingkungan. Selain itu, terdapat biaya dalam aktifitas
pembersihan selokan pabrik yang dilakukan sebagai bentuk tanggungjawab
pabrik terhadap lingkungan sekitar.

3.2 Saran
Kelompok 1 menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam
penelitian ini, sehingga kami menyarankan kepada berbagai pihak yang
memiliki kepentingan dengan hasil penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
1. Bagi Penelitian Selanjutnya

14
Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggali informasi lebih
dalam terkait dengan biaya lingkungan ini, waktu yang lebih panjang
memungkinkan penelitian selanjutnya untuk mendapatkan pemahaman
atas informasi yang kurang memadai.
2. Bagi Perusahaan
Bagi industri tahu sebagai subyek dari penelitian ini diharapkan
melakukan pencatatan-pencatatan terkait dengan biaya lingkungan, hal ini
dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk melakukan pengelolaan lingkungan
industri sehingga dapat diperoleh alokasi biaya lingkungan yang efektif
serta sebagai sarana komunikasi dengan masyarakat terkait dengan
tanggungjawab industri dengan lingkungannya.

15
DAFTAR PUSTAKA

Aditya, D. W. (2014). Analisis Pengalokasian dan Penyajian Biaya Lingkungan


di PT. Swasi Siddi Amagra. 1–26. Retrieved from
http://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5065/3/T1_232010108_F
ull text.pdf
Hansen dan Mowen. 2005. Management Accounting. Buku dua. Edisi ke tujuh,.
Salemba Empat. Jakarta.
Setyadi, A. (2016). Protes Limbah Pabrik, Warga Lhoknga Aceh Besar Timbun
Sungai. Retrieved from detikNews website:
https://news.detik.com/berita/d-3131119/protes-limbah-pabrik-warga-
lhoknga-aceh-besar-timbun-sungai

16

Anda mungkin juga menyukai