Anda di halaman 1dari 45

SD

MODUL 3 DAN MODUL 4


☐ DWI NOVITANING TYAS
(858179525)

☐ SINDY NOVRIANA P (858181435)


☐ FADILATUN NIKMAH (858178999)
☐ AWALUL FITRIYAH (858178523)
KEG BELAJAR
1
1.
 Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Pengajaran Nomor 104/Bhg O, Tanggal
1 Maret 1946 tentang pembentukan Panitia Penyelidik Pengajaran RI di bawah Ki
Hajar Dewantara
2.
 Undang-undang No.4 Tahun 1950 tentang Dasar-Dasar Pendidikan, Pengajaran,
Kebudayaan
 Undang-undang No.12 tahun 1954 tentang Dasar-dasar Pendidikan, Pengajaran,
3.

dan Kebudayaan
 Undang-undang No. 4 Tahun 1950 tentang Dasar-dasar Pendidikan, Pengajaran,
dan Kebudayaan di seluruh RI
 4.Keputusan Presiden No 145 Tahun 1965 tentang perumusan Tujuan
pendidikan sesuai dengan Manipol-USDEK
 5.Ketetapan MPRS No.XXVII/MPRS/1996 tentang Agama, Pendidikan, dan
Kebudayaan, yang mengganti rumusan tujuan Pendidikan nasional menurut
Keputusan Presiden No.145 Tahun 1965 tentang perumusan Tujuan Pendidikan
sesuai dengan Manipol-USDEK
 6.Undang-undang No.22 Tahun 1961 khusus mengatur tentang Perguruan Tinggi
 Undang-undang No.2 Tahun 1989 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
7.
Kebijakan Strategi artinya kebijakan atau
keputusan manajemen / politik yang bersifat
mendasar dan menyeluruh dari sebuah
organisasi
Mencakup kurikulum dan perangkat
pendidikan lainnya serta pengelolaan
pendidikan secara keseluruhan
1. Daerah terpencil secara geografis karena letaknya
berjauhan dengan daerah lain dan komunukasi yang
sulit
2. Daerah dengan penduduk yang padat
3. Daerah Normal
 SD biasa yang memiliki tempat belajar
atau gedung rata-rata enam ruangan ,
satu ruang guru, satu ruang perpustakaan
, kamar mandi/wc, serta fasilitas lainnya
yang pada umumnya dibangun dengan
biaya Pemerintah melalui Program Inpres
 Proses Pembelajaran : Pagi, Siang, dan
Sore
 Beban belajar setiap tingkat kelas 33 jam
per minggu, dan hari efektif
240-245 hari per tahun
 Pendidikan formal setingkat SD yang dalam
proses pendidikannya mengajarkan bidang studi
agama islam dengan beban belajar lebih banyak
dari SD biasa
Program Pendidikan SD kolaborasi
dengan masyrakat
1. Program pendidikan luar sekolah
yang bermakna bekerja sambil belajar
(Kejar)
2. Peserta anak usia SD yang putus
Sekolah Dasar
 Lembaga pendidikan yang di peruntukkan bagi
anak tuna netra(SLB A), anak tuna rungu ( SLB
B), anak terbelakang ( SLB C ), anak tuna daksa (
SLB D ) dan anak tuna laras ( SLB E )
Lembaga pendidikan yang bersifat
inklusif yakni pendidikan yang
menggabungkan anak yang normal dan
mengalami ketunaan untuk belajar secara
bersamaan dan gurunya terdiri atas guru
biasa dan guru pembimbing khusus untuk
anak yang memiliki ketunaan tersebut
MODUL 3
KEGIATAN BELAJAR 2
A. Ketentuan Perundang-Undangan
Terkait Pendidikan SD
Dalam KB pertama, bahwa tumbangnya
rezim pemerintahan Orde Baru yang ditandai
dengan mundurnya Presiden Soeharto dan
dilantiknya BJ.Habibie, yang pada saat itu
berkedudukan sebagai Wakil Presiden RI.
➢ Tanggal 21 Mei 1998, merupakan tonggak
sejarah dimulainya suatu era dalam sejarah
politik
kontemporer Indonesia.
➢ Sejak saat itulah sebagai simbol dimulainya
gerakan-gerakan reformasi nasional menyeluruh,
dikenal sebagai era Reformasi.
➢ Perkembangan pendidikan nasional pada era
Reformasi tidaklah bisa dipisahkan dari
perkembangan pendidikan nasional pada era
orde baru.
➢ Perundang-Undanngan yang mengatur
Sistem Pendidikan Nasional pada Era
Reformasi adalah Pasal 31 UUD 1945 .
➢ Sebelum dan sesudah UUD 1945 di
amandemen dijabarkan secara legal /formal
dalam Undang-Undang No. 2 Tahun 1998
➢ Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (SISDIKNAS), mengatur pendidikan
nasional dari tahun 2003 sampai dengan saat ini.
➢ Peraturan Pemerinta RI No.19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan (SNP) sebagai salah satu ketentuan
perundang-undangan turunannya
➢ Paradigma sentralisasi pendidikan yang ditandai dengan
peran Pemerintah Pusat yang sangat besar,
sekarang menjadi paradigma desentralisasi pendidikan
yang menekankan pada otonomi daerah, yang ditandai
dengan peran pemerintah daerah (kabupaten/kota) yang
sangat besar.
➢ Pendidikan pada era Reformasi adalah lanjutan
Pembangunan Jangka Panjang Kedua ( PJP II ) awal
Repelita VI (1994/1995-1998-1999) yang merupakan
kelanjutan dari repelita I sampai dengan Repalita V
era Orde Baru.
➢ Pada awal era Reformasi secara nasional
dilaksanakan berdasarkan pada Garis Besar Haluan
Negara( GBHN ) sebagaimana tertuang dalam
Ketetapan Majelis Permusyawaratan rakyat ( Tap
MPR ) Nomor II/MPR/1998.
➢ Sasaran nasional pendidikan dalam kurun waktu 1998-
2003, ditetapkan Kebijakkan Nasional Pembangunan
Ketujuh, atau Pelita VII.
➢ Secara singkat dapat dikemukaan bahwa
pendidikan nasional :

1. Pada kebudayaan bangsa Indonesia yang


berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
2. Meningkatkan kecerdasan kehidupan bangsa dan kualitas
sumber daya manusia, mengembangkan manusia serta
masyarakat Indonesia yang beriman dan bertaqwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.
3. Menumbuhkan dan mempertebal rasa cinta tanah air,
meningkatkan semangat kebangsaan, wawasan keunggulan,
kesetiakawanan sosial, dan kesadaran pada sejarah bangsa
dan sikap menghargai jasa para pahlawan serta berorrientasi
masa depan
4. Perlu ditata, dikembangkan, dan dimantapkan secara
terpadu
➢ Secara singkat dapat dikemukaan bahwa
pendidikan nasional :

5. Mengutamakan pemerataan dan peningkatan kualitas


pendidikan
6. Memberi kesempatan kepada masyarakat seluas-luasnya
berperan serta dalam penyelenggaraan pendidikan nasional.
7. Disesuaikan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi
8. Melanjutkan dan meningkatkan pendidikan Pancasila, Pedoman
Penghayatan dan Pengalaman serta pendidikan moral Pancasila,
Pendidikan agama dan pendidikan kewarganegaraan di semua
jalur, kenis dan jenjang pendidikan termasuk prasekolah
sehingga terbentuk watak bangsa yang kukuh.
➢ Sebagai sarana penjaminan mutu pendidikan
nasional, yang pengembangan dan
pemantauannya dilakukan oleh Badan
Standarisasi Nasional Pendidikan ( BSNP )
➢ Proses pembelajaran akan menjadi sarana
pengembangan budaya belajar membaca,
menulis dan berhitung, menjadi prinsip
pendidikan nasional menurut UU No. 20
Tahun 2003.
➢ UU Sisdiknas 20/2003 pendidikan nasional
mempunyai visi terwujudnya sistem pendidikan
sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa
untuk memberdayakan semua warga negara
Indonesia berkembang menjadi manusia yang
berkualitas.
➢ Visi tersebut dijabarkan dalam misi
Pendidikan nasional sebagai berikut
1. Mengupayakan perluasan dan pemerataan
2. Membantu dan memfasilitasi
pengembangan potensi anak.
3. Meningkatkan kesiapan masukan dan
kualitas
4. Meningkatkan keprofesionalan dan
akuntabilitas
5. Memberdayakan peran serta masyarakat

1. Pelaksanaan pendidikan agama
2. Pengembangan dan pelaksanaan
kurikulum
3. Proses pembelajaran yang mendidik
4. Evaluasi, akreditasi dan sertifikasi
pendidikan
5. Peningkatan keprofesionalan pendidik
6. Penyediaan sarana belajar
Lanjutan
Pembaharuan sistem pendidikan menekankan pada
strategi :

7. Pembiayaan pendidikan yang sesuai


8. Penyelenggaraan pendidikan yang terbuka dan
merata
9. Pelaksanaan wajib belajar
10. Pelaksanaan otonomi manajemen pendidikan
11. Pemberdayaan peran masyarakat
12. Pusat pembudayaan dan pembangunan
masyarakat
13. Pelaksanaan pengawasan dalam sistem
pendidikan nasional
MODUL 4
KARAKTERISTIK
PERKEMBANGAN SISWA SD
☐ Karakteristik Perkembangan Fisik,
Motorik, Emosi, dan Sosial Anak
A. KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN
Faktor yang mempengaruhi perkembangan anak adalah :
*Pengaruh keluarga /keturunan ( seorang anak akan meniru
orang tuanya )
*Gizi ( anak yang dalam pertumbuhannya dibesarkan dengan
gizi baik akan terlihat lebih baik )
*Tingkat sosial ekonomi ( akan lebih terpenuhi
kebutuhannya )
*Emosional ( sering dapat tekanan dapat menyebabkan
berkurangnya pembentukan hormon pertumbuhan di
kelenjar
pituitary )
*Jenis kelamin ( terjadi perubahan setelah pubertas )
*Kesehatan ( akan tumbuh lebih aktif tidak pernah sakit )
*Suku bangsa / Ras ( diwarisi nenek moyangnya )
☐ Motorik merupakan gerakan-gerakan tubuh yang
terkoordinasi karena kerja samaantara
otot,otak,dan saraf.

Semakin bertambahnya usia semakin sempuurna
gerakan motoriknya seperti : cara memegang,cara
berjalan ,dan cara menendang.
C. . KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN EMOSI
☐ Ungkapan emosi anak usia SD adalah tertawa lapas

karena gembira,marah,merajuk karena kecewa.


☐ Perkembangan sosial berarti gambaran
perilaku anak dalam kehidupan sosialnya.
☐ Motivasi berteman pada anak SD dapat
dibedakan 3 tahap yaitu :
☐ 1. Tahap pemenuhan kebutuhan :tahap ini secara
pelan-pelan anak mulai meninggalkan tahap
egosentrinya.
☐ 2. Tahap balas jasa ;tahap ini anak
mendapatkan teman karena adanya suatu
kepentingan rasa keadilan
☐ 3. Tahap akrab :pada tahap ini anak menjalin
persahabatan yang betul-betul akrab
Karakteristik Perkembangan Intelektual,
Bahasa, Moral, dan Spiritual Anak
☐ Menurut Piaget, perkembangan kognitif anak
termasuk pada tahap perkembangan operasi
konkret
☐ Mereka mampu berpikir desenter, yaitu
kemampuan untuk memusatkan perhatian
pada beberapa atribut benda atau kejadian
secara bersamaan dan mengerti hubungan
antardimensi
☐ Dengan suau percobaan mengisi air dalam 2
gelas yang sama, kemudian dipindahkan ke
gelas yang berbeda ukuran, anak dapat
menjawab bahwa isi gelas sama.
☐ Dari percobaan tsb menunjukkan anak

mempunyai konsep bahwa perubahan pada


satu dimensi dapat dikompensasikan dengan
perubahan dari dimensi yang lain ( Konservasi
volume)
☐ Kemampuan untuk mengatur benda
sesuai dengan beberapa dimensi
kuantitatif, seperti berst dan ukuran
☐ Anak mampu mengurutkan benda dari yang
besar sampai yang terkecil atau sebaliknya
☐ Anak dapat menyebutkan karakteristik teman-
teman sekelas, membandingkan 2 benda
atau lebih, atau suatu kejadian.
☐ Anak berpikir rasional sesuai dengan
yang dilihat
☐ Anak dapat berpikir bersamaan tenang
bagian an keseluruhan.
☐ Anak dapat menggambarkan prinsip logis
bahwa terdapat hubungan hierarki
antargolongan.
☐ Guru hendaknya memberikan kegiatan pada
anak untuk menunjang pengembangan
intelegensinya. Anak dilatih untuk berpikir
atau mencoba memecahkan suatu masalah.
1. Perkembangan Bahasa Komunikasi
dapat dilakukan dengan menggunakan
Bahasa.
Bahasa yang digunakan dapat dalam
bentuk
percakapan, tulis, isyarat tangan,
gerak
tubuh, ekspresi wajah, dan ungkapan
musik.
☐ Semakin matang organ-organ yang
berkaitan dengan proses bicara,
pertumbuhan dan
perkembangan
otak, anak semakin jelas dalam
mengutarakan kemauan, pikiran,
maupun perasaannya melalui
ucapan atau bahasanya
• Bahasa yang digunakan manusia
berfungsi
a. Mengekspresikan perasaan
b. Memengaruhi orang lain
c. Menyampaikan informasi
a. Menangis
b. Berceloteh
c. Holofrase
d. mengobrol
❖ Keluarga
Orang tua,saudara dan orang lain dalam keluarga
sering melibatkan anak-anak untuk membicarakan
berbagai hal sesuai dengan dunia anak.
Media elektronik

Radio, televisi, film, tape recorder, dan media
❖ elektronik lain dapat membantu anak untuk belajar
bicara dan menambah kosakata.
Sekolah

Melalui buku pelajaran, komunikasi dengan guru dan
❖ teman-teman di skolah, anak-anak dapat
meningkatkan kosakata.
➢  Menangis. Pada tahap ini bayi sampai berumur 3 tahun
menganggap bahwa tangisannya dapat sebagai
senjata ampuh dan cara yang manjur untuk
memperoleh perhatian orang tua.
➢  Berceloteh. Bayi dapat mengeluarkan sejumlah bunyi
eksplosif yang di dengar tidak menimbulkan arti.
➢  Holofrase. Anak sudah jelas berbicaranya, mereka
tidak lagi belajar bicara dengan ibunya melainkan
dengan lingkungan.
➢  Mengobrol. Merupakan bentuk berbicara yang
mempunyai makna sosial, bertujuan agar
pembicaraannya didengar dan dimengerti oleh orang
lain.
Nilai moral bukanlah sesuatu yang diperoleh dari lahir,
melainkan sesuatu yang diperoleh dari luar.
1.Menurut beberapa pakar :
➢ Piaget
➢ Anak usia 5 tahun mempunyai konsep bahwa benar salah
masih di pahami dengan kaku.Tetapi pada anak usia 11
tahun sudah mulai berkembang.
➢ Kohlberg
➢ Tingkat pertama : Anak mengikuti semua peraturan yang telah
diberikan, dengan tujuan untuk mengambil hati orang lain dan
berharap diterima dalam kelompok.
➢ Tingkat kedua : Anak menyesuiakan diri pada peraturan-
peraturan yang ada dalam kelompok dan disepakati
bersama oleh kelompok tersebut.
➢ Lingkungan rumah
➢ Di rumah anak akan melihat dan meniru semua sikap dan perilaku setiap
anggota keluarga, sehingga peran orang tua sangat berpengaruh dalam
pembentukan tingkah laku anak.
➢ Lingkungan sekolah
➢ Sekolah harus menciptakan hubungan yang baik antar siswa dengan
siswa, siswa dengan guru, maupun siswa dengan staf lainnya untuk
memperkecil kemungkinn tumbuhnya perbuatan- perbuatan maupun
nialai-nilai moral yang kurang baik.
➢ Teman sebaya dan aktivitasnya
➢ Masing-masing anak akan memiliki pola sikap dan pola
kepribadian .
➢ Intelegensi dan jenis kelamin
➢ Anak dengan intelegensi rendah mengalami kesulitan untuk
mencerna norma-norma sehingga dia akan menarik diri dan menjadi
pemalu.Anak perempuan biasanya cenderung lebih matang di
banding anak laki-laki.
Metode yang dapat digunakan dalam
pembelajaran di SD
❖ Metode Bercerita

❖ Metode Bermain

❖ Metode Karyawisata

❖ Metode Demonstrasi

❖ Metode Pemberian Tugas

❖ Metode Diskusi dan Tanya Jawab

Anda mungkin juga menyukai