Anda di halaman 1dari 9

Tugas 2

Nama : Fanti Miliana Rizayanti

Mata Kuliah : PKN

Jurusan : PGSD

Nim : 857241394

UPBJJ : Serang

Soal 1 (skor 25)

Setiap negara mempunyai identitas nasional masing-masing tak terkecuali dengan


Indonesia. Fungsi dari identitas nasional adalah untuk membbedakan negara yang stau
dengan negara yang lainnya. Identitas nasional tersebut baisanya lahir dari berbagai
nilai-nilai yang ada di suatu bangsa.

Dari paparan tersebut silahkan uraikan makna dari identitas nasional dan berikanlah
contoh identitas nasional yang ada di Indonesia!

JAWAB

Seperti hal nya pada manusia, yang mana setiap individunya memiliki identitas yang berbeda
dengan individu lainya. Setiap Negara pun juga memiliki identitas nasional yang berbeda-
beda. Identitas ini tentunya berguna untuk membedakan setiap negara. Setiap negara yang
merdeka dan berdaulat sudah dapat dipastikan berupaya memiliki identitas nasional.

Jawabannya sudah jelas, identitas ini digunakan agar negara tersebut dapat dikenali oleh
negara dan bangsa lain. Identitas nasional merupakan sebuah rancangan buatan karena
identitasnasional ini dibuat, dan disepakati oleh warga masyarakat yang tinggal dari suatu
bangsa sebagai identitasnya yang melekat pada dirinya.

Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai identitas yang telah lama melekat dari
nilai-nilai budaya yang ada diberbagai daerah yang kemudian menjadi suatu kesatuan utuh
dalam sebuah negara. Identitas nasional di Indonesia juga tercipta dari berbagai macam faktor
seperti agama yang menciptakan ideologi yang menciptakan sebuah identitas, tokoh bangsa
dan pemimpin bangsa yang berperan penting yang dianggap sebagai simbol persatuan dan
sejarah bangsa yang dapat mempengaruhi pola pikir masyarakat terhadap masa lalu yang
telah dialaminya. Identitas nasional bertujuan untuk mempertahankan kesatuan sebuah
negara, pembeda dari negara lain, landasan negara, dan alat pemersatu bangsa. Identitas
nasional juga mampu menjaga eksistensi dan keberlangsungan hidup berbangsa. Artinya
dimilikinya sebuah identitas nasional ini akan menjadikannegara bangsa memiliki
kewibawaan dan kehormatan.

Keberagaman budaya bangsa Indonesia yang menjadi ciri dimata dunia dan menjadi sebuah
kewibawaan dan kehormatan bangsa. Dari sini bisa disimpulkan Identitas nasional
menjadikan sebuah kehormatan tersendiri yang kemudian dapat mempersatukan
keberagaman masyarakat Indonesia.

Dalam buku Pendidikan Kewarganegaraan (2020) karya Rosmawati dan HasanalMulkan,


jelaskan bentuk-bentuk identitas nasional bangsa Indonesia, yaitu:

• Bahasa nasional atau bahasa persatuan, yaitu Bahasa Indonesia.

• Bendera negara, yaitu Sang Merah Putih.

• Lagu Kebangsaan, yaitu Indonesia Raya.

• Lambang negara, yaitu Garuda Pancasila.

• Semboyan negara, yaitu Bhinneka Tunggal Ika.

• Dasar falsafah negara, yaitu Pancasila.

• Konstitusi negara, yaitu UUD 1945.

• Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat

Soal 2 (Skor 25)

Pancasila sebagai dasar dan ideologi bangsa Indonesia sudah final dan menjadi harga
mati. Sebagai ideologi dan dasar negara Pancasila mempunyai nilai-nilai luhur untuk
kehidupan berbangsa dan bernegara serta menjadi sumber dari segala sumber hukum
yang ada di Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila mempunyai keterkaitan dan
membentuk sebuah hirarki pyramidal. Oleh karena itu, Pancasila mempunyai makna
yag mendasar dan tidak dapa dipisahkan satu dengan yang lainnya.
Dari uraian di atas lakukanlah analisis terkait dengan sila-sila Pancasila dilihat dari
causa materialis dari Pancasila!

JAWAB

Segala sesuatu ciptaan atau makhluk yang berada di dalam waktu, pasti memiliki proses,
penjadian artinya dulunya tidak ada lalu menjadi ada, sehingga dapat dikatakan mempunyai
permulaan, Proses menjadinya ada itu disebabkan oleh sesuatu yang lain yang dinamakan
asal mula atau sebab musabab. Pancasila sebagai dasar filsafat Negara pernah tidak ada,
maka mempunyai hal lain yang mengadakan disebut asal mula atau sebab. Pancasila itu
terdapat dalam hukum dasar Negara kita yang tertinggi, yaitu Pembukaan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang merupakan naskah penjelasan terperinei
dari proklamasi kemerdekaan.

Seperti hal nya yang lain setiap sesuatu sudah dipastikan memiliki asal mula,demikian juga
Pancasila tidak ada secara begitu saja, namun keberadaannya memiliki asal mula. A.T.
Soegito (1999: 29-33) menjelaskan, bahwa Notonagoro ketika membahas asal mula Pancasila
dasar filsafat Negara mengatakan bahwa pembicaraan mengenai asal mula Paneasila
memiliki pengaruh yang sangat penting terhadap kedudukan Pancasila sebagai dasar filsafat
atau dasar kerohanian Negara.

Causa Pancasila atau yang bias disebut dengan asal mula dari Pancasila terbagi menjadi
beberapa causa. Causa materialis atau asal mula bahan, causa normalis atau asal mula bentuk,
causa efisien atau asal mula karya, dan causa finalis atau asal mula tujuan. Sebenarya
keempat- empat asal mula memiliki kedudukan yang sama-sama penting, dalam arti tidak
dapat diabaikan.

Causa materialis (asal mula bahan) ialah berasal dari bangsa Indonesia sendiri, semua elemen
yang ada diadopsi dari hal yang melekat pada negara Indonesia. Asal mula bahannya terdapat
dalam adat kebiasaan, kebudayaan dan dalam agama-agamanya sehingga pada hakikatnya
nilai-nilai yang menjadi unsur-unsur Pancasilaa dalah digali dari bangsa Indonesia sendiri
yang berupa nilai-nilai adat kebudayaan dan nilai-nilai religius yang terdapat dalam
kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia. Jadi asal mula bahan atau causa materialis Pancasila
adalah bangsa Indonesia sendiri yang berupa kepribadian dan pandangan hidup. Catatan yang
perlu mendapatkan garis bawah, bahwa nilai-nilai yang terdapat pada kelima sila Pancasila
merupakan kristalisasi nilai- nilai yang ideal, sedangkan yang dianggap tidak ideal tidak
diakomodasikan. Jika kita Bersama secara rinci dan seksama, maka tidak dapat dipungkiri
dalam kehidupan bahwa terdapat hal-hal yang kurang baikdan berat sebelah, seperti terlalu
individual atau sebaliknya terlalu sosial,sehingga mengorbankan kepentingan sosial atau
sebaliknya mengorbankan kepentingan sendiri, sedangkan sila-sila Pancasila berupaya
mencari jalan tengah di antara kedua kutub itu.

Sebenarnya keberadaan Pancasila sudah ada sejak dalam zaman kerajaan majapahit dan
sriwijaya, Namun waktu perumusannya belum dirumuskan secara konkrit yang mana sila nya
juga diambil dari pola berkehidupan masyarakat yang ada juga pada zaman tersebut.
Disimpulkan bahwa nilai yang sudah ada dikembangkan dan dipikir mendalam melalu proses
pemikiran yang panjang dari berbagai macam unsur asal mula atau yang disebut causa,
hingga terlahir dan di resmikan pada hari yang setiap tahunnya kita peringati hari kelahiran
Pancasila, yaitu pada 1 Juni 1945.

Untuk menerangkan keberadaan dan hakikat Pancasila, digunakan berbagai pendekatan,


Dalam merenungkan Pancasila secara filosofis itu para pemikir tidak hanya berhenti pada
perumusan Pancasila, tetapi mereka masing-masing juga memikirkan bagaimana Pancasila
yang sudah dirumuskan menjadi rumusan filsafat yang umum abstrak itu dapat dilaksanakan
dalam kehidupan konkret dalam bidang kenegaraan clan kemasyarakatan. Dalam hal ini
mereka menyebut istilah transformasi Pancasila. Masing-masing dengan menggunakan
dimensi yang sesuai dengan dimensi yang digunakan waktu mereka merumuskan Pancasila
formal tersebut (Suwarno, 1993: 80-81).

Pancasila sebagai dasar filsafat Negara, maka kita mendapatkan asal mula-asal mula atau
sebab - sebab sebagai berikut: asal mula langsung dan asal mula tidaklangsung. Pembagian
asal mula menjadi langsung dan tidak langsung didasarkan atas hubungannya dengan proses
menjadinya Pancasila sebagai dasar filsafat negara. Asal mula langsung meliputi
pembahasan- pembahasan menjelang dan sesudah proklamasi kemerdekaan yang
menunjukkan aspek langsung menjadinya Pancasila sebagai dasar negara. Asal mula tidak
langsung lebih menunjuk pada aspek bahan dalam dimensi historis masa lampau khususnya
yakni sebelum kemerdekaan, tidak dihubungkan dengan kegiatan secara langsung dengan
proses pembahasannya di sekitar proklamasi Diharapkan dari pengetahuan kita tentangasal
mula Pancasila ini, menjadikan individu lebih mendalami lagi sila-sila Pancasila dan tidak
enggan untuk menjalankannya dalam kehidupan sehari-hari.

Soal 3 (Skor 25)

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mempunyai makna bahwa segala aktivitas
dalam kehidupan sehari-hari harus berdasarkan Pancasila. Nilai-nilai yang terdapat di
dalam Pancasila dijadikan teladan dan acuan agar hidup bisa lebih tertat dan teratur
baik dalam kehidupan bermasyarakt, berbangsa, dan bernegara.

Dari uraian di atas lakukanlah analisis terkait dengan internalisasi nilai-nilai dari sila-
sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari!

JAWAB

Dalam sepanjang sejarah bangsa Indonesia, sesungguhnya nilai-nilai Pancasila sebagai


pandangan hidup bangsa sudah terwujud dalam kehidupan masyarakat sejak sebelum
Pancasila sebagai dasar negara dirumuskan dalam satu system nilai. Terbukti pada zaman
dulu wilayah, wilayah di Nusantara memiliki beberapa nilai yang dipegang teguh oleh
masyarakatnya sebagai contoh kepercayaannya terhadap Tuhan, rasa toleransi sikap gotong
royong, musyawarah, solidaritasnya dan lain lain, Nilai yang ada sebelumnya tersebut
menjadi bekal hingga terbentuknya rumusan rumusan yang dibahas oleh beberapa orang yang
kemudian disahkanya Pancasila.

Namun kita perhatikan bersama, tentang internalisasi nilai nilai Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari masyarakat. Nilai nilai yang ada beberapanya masih kita temui dalam masyarakat,
masyarakat bangsa yang ada sebagai contoh masih banyaknya yang mempercai adanya
Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat bangsa Indonesia juga masih banyak yang
mempraktikkan toleransi, gotong royong, musyawarah mufakat dan lain sebagainya. Namun
yang atut disesali segian dari masyarakat bangsa kita ada yang mengabaikan nila tersebut,
sehingga munculnya masalah- masalah yang serius. Seperti masih ditemuinya masyarakat
yang enggan membayar pajak, yang man sebesar 83,5% penerimaan negara itu dari pajak.
Namun opnum yang wajib pajak baik itu pajak perorangan maupun pajak badan masih belum
sadar dalam memenuhi kewajiban perpajakan. Sebagai contohnyalainnya korupsi,
berdasarkan data dari Transparency Internasional dari 188 negara pada tahun 2019, negara
indonesia masih menduduki peringkat ke 85 dalam urutannegara paling korup di dunia. Dari
2 kasus diatas artinya para oknum masih mengabaikan nilai-nilai yang sudah menjadi
pedoman hidup bernegara saat ini yaitu Pancasila. Yang mana jika tidak diamalkan isi
nilainya kita akan mengalami masalah yang serius, dilansir dari masalah diatas maka sudah
dipastikan ekonomi bangsa ini akan terus mengalami kesusahan dan dari kehimpitan ekonomi
tersebut menjadikan bangsa memili hutang-hutang yang cukup besar, tidak meratanya
ekonomi negara, dan untuk masyarakat kebawahakan rawan terjadinya tindakan kriminal.
Untuk mengintemalisasikan nillai Pancasila pada generasi muda khususnya pada mahasiswa
dan pelajar sebagai tombak estafet perjuangan nasib bangsa ataupun kepada masyarakat yang
luas perlu diberikan motivasi, dorongan, dan pemahaman tentang manfaat dari pelaksanaan
kegiatan-kegiatan positif yang salah satu kegiatan tersebut adalah internalisasi atau
penanaman nilai-nilai Pancasila yang meliputi nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
musyawarah, sertakeadilan, serta kegiatan yang bermanfaat lainnya. Menurut (Supriadi,
Matnuh,

&Mitha,2014) internalisasi merupakan suatu proses penanaman sikap yang fokuslangsung


kepada pribadi seseorang melalui pengajaran untuk menimbulkan kesadaran tentang nilai-
nilai, sehingga generasi muda tersebut dapat menerapkandalam kehidupan sehari-hari.
Umumnya internalisasi nilai ini lebih mengarahkan orang kepada pribadi yang lebih baik,
sebagai contoh ialah dengan berpartisipasi dalam penyuluhan kegiatan anti narkoba,
mengikuti pengajian rohani, sertamengikuti kegiatan sosial kemasyarakatan, schingga nilai-
nilai tersebut tertanam dalam diri seseorang dan terus berkembang menjadi sebuah kebiasaan.

Berdasarkan temuan proses intemalisasi nilai-nilai Pancasila dan faktor penghambat proses
internalisasi nilai-nilai Pancasila dapat disimpulkan bahwa proses internalisasi nilai-nilai
Pancasila. Proses internalisasi nilai-nilai Pancasila, yaitu dari melalui proses pembelajaran,
proses pembiasaan, proses keteladanan. Faktor penghambat internalisasi nilai-nilai Pancasila
pun bisa melalui faktorinternal adalah kurangnya motivasi dari dalam diri masyarakat yang
enggan berpartisipasi dalam proses internalisasi nilai-nilai Pancasila dan faktor eksternal,
yaitu pada lingkungan masyarakat yang kurang terjalinnya kerjasama antara masyarakat.

Pancasila merupakan falsafah hidup yang didalamnya memuat perihal norma-norma.


Menurut Sunoto (1985 : 6), inti dari isi sila-sila pancasila pada hakikatnya merupakan norma
paneasila. Norma pancasila ini meliputi ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan
keadilan. Sebagai suatu postulat, makanorma pancasila harus menjadi tolak ukur bagi seluruh
penilaian terhadap segalakegiatan kenegaraan, kemasyarakatan, dan perorangan di Indonesia.
Hakikat isi pancasila merupakan norma dan tolak ukur bagi segala kegiatan kenegaraan,
kemasyarakatan, dan perorangan yang menyangkut nilai etika atau kesusilaan atau baik
buruk. Dikatakan bermoral atau berkesusilaan atau beretika jika sesuai dengan memenuhi
syarat tolak ukur tersebut. Sila-sila dalam paneasila sudah semestinya perlu diinternalisasikan
ke dalam sendi-sendi pemahaman masyarakat, dihayati oleh setiap masyarakat pelayan
public, diimplementasikan dalam setiap kegiatan masyarakat.
Soal 4 (Skor 25)

Pancasila lahir pada tanggal 1 Juni 1945 dan disahkan sebagai dasar negara pada
tanggal 18 Agustus 1945. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mempunyai fungsi
utama sebagai dasar negara Indonesia. Kedudukan Pancasila adalah yang paling tinggi
karena sebagai sumber dari segala sumber hukum yang ada di Indonesia.

Dari uraian di atas lakukanlah silahkan lakukan analisis kedudukan Pancasila sebagai
kepribadian bangsa Indoneisa dalam kehidupan sehari-hari!

JAWAB

Menurut pengertian KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) pada hakikatnya kepribadian
adalah sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang atau suatu bangsa yang
membedakannya dari orang atau bangsa lain. Namun secara umum kepribadian adalah
keseluruhan cara seorang

individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain. Kama kepribadian sendiri adalah
tergolong sifat, maka macam kepribadian yang sehat adalah mampu menerima tanggung
jawab, dapat mengontrol emosi, berorientasi tujuan. Sedang contoh yang tidak sehat seperti
mudah marah atau tersinggung, menunjukkan ke-khawatiran atau kecemasan berlebih, sering
merasa tertekan stress atau depresi. Dapat disimpulkan bahwa kepribadian bangsa Indonesia
adalah refleksi dari perubahan dan perkembangan dari masa ke masa yang perubahan terjadi
pada lingkungan masyarakat yang ada. Pancasila digali dari budaya bangsa Indonesia sendiri
yang sudah ada berabad abad lamanya. Oleh karna itu Pancasila adalah kepribadian bangsa
Indonesia itu sendiri yang hanya dimiliki bangsa Indonesia sejak keberadaannya sebagai
sebuah bangsa.

Menurut Dewan Perancang Nasional, kepribadian Indonesia dimaksud sebagai keseluruhan


ciri has bangsa Indonesia yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa yang lain.
Dimana keseluruhan citi khas tersebut adalah bentuk pencerminan dari garis pertumbuhan
dan perkembangan bangsa indonesia sepanjang masa.

Sejak | Juni 1945, Pancasila berada pada peranan penting sebagai dasar dan landasan
kepribadian bangsa Indonesia. Setiap silanya memiliki nilai kehidupan yang harus diamalkan
semua warga negara Indonesia. Pancasila sebagaikepribadian bangsa Indonesia mengandung
makna bahwa semua aktivitas kehidupan bangsa Indonesia sehari-hari harus sesuai dengan
sila- sila dari Pancasila.Hal tersebut dikarenakan Pancasila merupakan kristali ilai yang
dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri. Nilai-nilai tersebut antara lain nilai ketuhanan-
keagamaan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan-demokrasi, dan nilai
keadilan sosial.

Adapun yang dimkasud Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia dicontohkan seperti
diantaranya adalah gotong royong. Gotong royong sendiri merupakan sebuah aktifitas bekerja
sama-sama, tolong menolong, dan bantumembantu. Nilai yang terkandung dalam aksi gotong
royong pun sangat beragam diantaranya nilai kebersamaan. nilai kesatuan, nilai rela
berkorban, nilai tolongmenolong, dan nilai sosialisasi yang mana kepribadian ini tidak semua
negara memilikinya.

Contoh kepribadian lain yang ada dalam bangsa Indonesia dan yang paling menonjol adalah
bangsa Indonesia terkenal dengan sifat keramahan nya kepada orang lain. Masyarakat dari
zaman nenek moyang atau leluhur terdahulu memang memiliki sifat yang anggun lemah
lembut dan murah senyum, yang mana nilai keramah tamahan tersebut masih dipelihara turun
menurun hingga saat ini sehingga diadopsi atas kesepakatan bersama menjadi sebuah
cerminan diri kepribadian bangsa indonesia. Nilai yang mencerminkan semua sila yang
terkandung dalam pancasila.

Tujuan sebuah Pancasila dicerminkan sebagai jiwa bangsa atau kepribadian suatu negara
tidak lain agar tercapai masyarakat yang adil dan makmur yang merata material dan spiritual
berdasarkan sila pada Pancasila di dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia yang
merdeka, berdaulat, bersatu, berkedaulatan rakyat dalam sebuah suatu perkehidupan bangsa
yang aman, tertib, dan dinamis, serta masuk dalam lingkunga pergaulan dunia yang merdeka,
bersahabat, tertib dandamai.

Sebagai kepribadian bangsa, Pancasila harus selalu dijunjung tinggi oleh setiap warga
masyarakat, Karena kepribadian bangsa Pancasila sendiri berakar sumber pada budaya dan
pandangan hidup masyarakat Indonesia, jadi bukan semata-mata hanyalah sebuah karangan
saja kepribadian hidup yang ada dalam masyarakat Indonesia menjelma menjadi kepribadian
hidup bangsa yang sejak jaman Sriwijaya hingga Sumpah Pemuda 1928. Kemudian diangkat
dan dirumuskan oleh para penditi negara ini serta disepakati dan ditentukan sebagai dasar
negara Republik Indonesia. Dalam pengertian yang demikian, maka Pancasila selain sebagai
kepribadian bangsa Indonesia, sekaligus juga sebagai ideologi negara. Dengan demikian
Pancasila merupakan cita-cita moral bangsa yang memberikan pedoman dan kekuatan
rohaniah bagi tingkah laku hidup sehari-hari dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Dengan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa maka segala
daya upaya bangsa Indonesia dalam membangun dirinya akan terarah sesuai garis pedoman
dari pandangan hidup bangsa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai