Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA BAPAK H DENGAN

MASALAH KESEHATAN HIPERTENSI

A. PENGKAJIAN
I. DATA UMUM
a. Nama Kepala Keluarga : Bpk H
b. Jenis Kelamin : Laki - laki
c. Umur : 50 Tahun
d. Agama : Islam
e. Suku : Melayu
f. Pendidikan : SD
g. Alamat : Jl. Aguscik ayin perumahan kirana blok c1
h. Pekerjaan : Buruh
i. Tekanan darah : 150/90 MmHg

II. Komposisi keluarga :

No Nama Hubungan dengan Usia Status


Jenis Kelamin Pendidikan
KK Imunisasi
1 Bp. H Laki-laki Kepala Keluarga 46 Thn SD Covid-19
2 Ibu. I Perempuan Istri 39 Thn SD Covid-19
3 An. J Perempuan Anak 26 Thn D3 Covid-19
4. An. F Perempuan Anak 21 Thn S1 Covid-19
5. An. Y Laki-laki Anak 17 Thn SMA Covid-19

Genogram
Keterangan:

: Laki-laki
: Perempuan

: Sudah menikah
j. Tipe Keluarga :
keluarga Bpk H termasuk dalam tipe keluarga Nuclear Family ( Keluarga Inti )

k. Suku Keluarga :
Suku keluarga Bpk H yaitu suku Melayu dan mengikuti jaringan sosial sesama yang
mempunyai prinsip saling tolong menolong. Aspek etnis ini tidak ada yang mempengaruhi
terhadap penyakit yang diderita oleh keluarga Bpk H

l. Agama :
Agama yang dianut oleh keluarga Bpk H ialah agama Islam, dan Bpk H sering terlibat
dalam kegiatan sholat berjamaah di masjid. Keluarga mempunyai keyakinan mengenal
kesehatan ialah sebagian dari iman.

m. Status sosial ekonomi :


Bpk H mengatakan bahwa pekerjaan Bpk H yaitu sebagai buruh, penghasilan
keluarga cukup UMR Kota Palembang, sehingga penghasilan keluarga dapat mencukupi
untuk kebutuhan sehari hari.

n. Aktivitas rekreasi keluarga :


Keluarga Bpk H jarang melakukan rekreasi kemanapun bersama-sama.

III. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini.
Keluarga Bpk H saat ini termasuk dalam tahapan perkembangan keluarga dengan
remaja yang ditandai dengan adanya tiga orang anak yang berusia 26, 21 dan 17 tahun.
Tugas perkembangan keluarga yang seharusnya dilakukan menurut Friedman (2010). Yaitu
memperluas lingkaran keluarga dengan remaja, dimana pada tahap ini anak sedang
mengalami perubahan yang sangat signifikan baik secara fisik, emosional, maupun sosial.
Hal ini dapat menjadi tantangan bagi kedua orang tua dalam memahami, mendukung, serta
memberikan arahan kepada anak mereka seiring anak memasuki usia dewasa. Dan orang tua
juga harus tetap memberikan otonomi bagi anak seiring mereka mempersiapkan diri untuk
memasuki peran dan menjalankan tanggung jawab sebagai orang dewasa.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi yaitu, penyesuaian dan


perubahan kesehatan yang dialami. Bpk H mengalami hipertensi namun masih belum
menunjukan perilaku yang menyesuaikan dengan kondisinya. Bpk H belum menyelesaikan
tugas perkembangan keluarga, seperti Bpk H mengatakan dia belum siap dipanggil yang
maha kuasa. Hubungan Bpk H dan Ibu I dengan anaknya tampaknya sangat baik.

c. Riwayat keluarga inti


Saat ini keluarga B p k H memiliki riwayat masalah kesehatan hipertensi sejak satu
tahun yang lalu. Keadaan Bpk H saat ini mampu memenuhi ADL secara mandiri. Klien
masih mengalami tekanan darah yang berfluaktif (kadang normal dan tiba-tiba tinggi) dan
sering memeriksakan diri ke klinik terdekat. Saat pengkajian, diperoleh data tekanan darah
150/90 MmHg, nadi 98 x/mnt, berat badan 78 Kg dan tinggi 171cm

Saat ini klien mengkonsumsi obat antihipertensi 1x12,5 mg per hari untuk mengontrol
tekanan darah, mengkonsumsi makanan asin hampir setiap hari. Klien juga mengatakan
sering mengalami kesulitan dalam mempertahankan tidur dengan nyenyak (kadang sulit
memulai tidur dan kadang terbangun setelah berhasil tidur). Waktu tidur Bpk H. kurang
lebih hanya 7 jam dalam sehari. Ada beberapa hal yang diakui klien penyebab kesulitan
tidur seperti ketidaknyamanan fisik seperti nyeri tengkuk dan beban pikiran klien
memikirkan keadaan ekonomi, sedangkan anak masih kuliah dan sekolah. Adapun beban
pikiran dirasakan oleh klien sebagai penyebab tekanan darahnya tidak terkontrol dan
terkadang malas untuk minum obat antihipertensi.
d. Riwayat keluarga sebelumnya :
Adapun riwayat keluarga Bpk H sebelumnya yaitu orang tua Bpk H juga memiliki
riwayat penyakit Hipertensi. Bpk H mengatakan dalam penatalaksanaan hipertensi Bpk H
melakukan perawatan ke klinik setempat.

IV. LINGKUNGAN
a. Karakeristik rumah : tambahkan Denah rumah (kamar, jendela, ventilasi,
penerangan)
Rumah keluarga Bpk H merupakan kepemilikan pribadi dengan tipe permanen dan
lantainya keramik, kondisi rumah cukup bersih, ventilasi udara yang cukup baik, Jendela
dekat pintu jarang dibuka, namun pintu rumah selalu terbuka kecuali malam hari. Berikut.
keadaan pencahayaan rumah Bpk H sudah cukup baik karena pada siang hari, penyinaran
rumah menggunakan penyinaran dengan bantuan sinar matahari. Adapun bentuk rumah
keluarga Bpk H sebagai berikut.
Keterangan :
: Jendela
Toilet Kamar 1 ruang
tamu
Dapur : pintu

Ruang Keluarga

Kamar 2

b. Karakteristik lingkungan dan komunitas RW


Rumah keluarga Bpk H berdampingan dengan tetangga yang tinggal sejak lama,
terjadi interaksi sosial yang baik setiap hari dengan tetangga yang mempunyai rasa
kekeluaragan. Komunitas di komplek gemar saling tolong menolong dan gotong royong,
rumah Bpk H berada tepat didekat tempat rumah ibadah yaitu masjid sehingga dengan
atmosfir kekeluargaan yang harmonis antar tetangga. Bpk sering mengikuti shalat
berjamaah. Rumah Bpk H dekat dengan lokasi Klinik.

c. Mobilitas geografis keluarga


Keluarga Bpk H telah tinggal di rumah tersebut sejak menikah hingga mempunyai 5
orang anak, 2 sudah menikah dan 3 masih menjadi tanggungan Bpk H.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Bpk H sering berkumpul dan berbincang dengan masyarakat sekitar
rumahnya sebab rumahnya dekat berada dengan rumah ibadah yaitu masjid dan berdekatan
dengan rumah tengga lainnya. Rumah Bpk H juga dekat dengan pos penjaga yang dijadikan
tempat berkumpul tetangga disekitar rumah untuk berkumpul dan terjadi interaksi saling
menyapa, ngobrol dengan tetangga.

e. Sistem pendukung keluarga


1. Bagaimana motivasi yang diberikan keluarga terhadap lansia dengan hipertensi
untuk mengikuti kegiatan sosial?
Keluarga Bpk H mendukung kegiatan Bpk H untuk mengikuti kegiatan di masyarakat
secara rutin, dan keluarga juga mendukung kegiatan olahraga di sekitar rumah karena
Bpk H memiliki hobi lari. Dukungan Teman tetangga Tetangga sekitar memberikan
perhatian pada Bpk H dengan berkumpul di depan halaman rumah Bpk H.

V. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola komunikasi
1. Bagaimana bentuk komunikasi pada keluarga ? terbuka atau tidak?
Komunikasi antaranggota keluarga Bpk H terjalin begitu harmonis. Bpk H memiliki
tidak memiliki masalah hubungan dengan anaknya.
2. Apakah ada hambatan yang dirasakan yang ditemukan selama anggota keluarga
berkomunikasi?
Tidak terdapat hambatan komunikasi
b. Struktur kekuatan keluarga
1. Siapa yang mengambil keputusan tentang kesehatan keluarga?
Pengambilan keputusan berada pada kepala keluarga, yaitu Bpk H. meskipun pengambilan
keputusan oleh kepala keluarga, keluarga tetap bermusyawarah dalam menghadapi masalah
terkait kesehatan.
2. Bagaimana mekanisme pengambilan keputusan dalam keluarga?

Keluarga Bpk H biasanya hanya berdiskusi singkat terkait permasalahan yang ada yang
lebih banyak, keputusan tidak diselesaikan sendiri yaitu dibantu ibu I untuk meminimalisir
konflik dalam keluarga.

3. Bagaimana mekanisme pengambilan keputusan dalam keluarga?

Keputusan yang di tetapkan oleh keluarga Bpk H terkait dengan masalah kesehatan
hipertensi disetujui keluarga terutama anak-anaknya demi kebaikan keluarga Bpk H.

4. Apa saja hambatan yang ditemukan selama pengambilan keputusan?

Bpk H masih memikirkan biaya anaknya sekolah.

5. Untuk siapa saja keputusan yang di ambil itu berlaku?

Bpk H mengatakan pengambilan keputusan berlaku untuk semua keluarga terutama jika
anggota keluarganya memiliki masalah kesehatan.

c. Struktur peran
1. Bagaimana peran masing-masing anggota keluarga secara formal?
Bpk H sebagai tulang punggung keluarga, merupakan suami dari Ibu I dan Bpk H
berperan sebagai Ayah dari an melakukan perannya masing-masing.
2. Bagaimana peran masin-masing anggota keluarga secara informal?
Bpk H dulunya berperan sebagai pendorong sehingga bisa menerima pendapat atau
masukan dari anggota keluarga dan menyetujui salah satu pendapat atau masukan dalam
menyelesaikan masalah kesehatan keluarga.
3. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi peran masing-masing
Faktor-faktor yang mempengaruhi peran ataupun adanya permasalahan peran di dalam
keluarga adalah status kesehatan dan ekonomi.

d. Nilai dan norma budaya


1. Bagaimana keadaan umum kesehatan keluarga?
Keluarga bpk H secara umum tampak sangat sehat tetapi sering memikirkan keadaan
Bpk H, ditandai dengan Bpk H yang hipertensinya sering kambuh.
2. Adakah masalah kesehatan yang sedang diderita oleh keluarga?
Berdasarakan hasil pengkajian keperawatan pada keluarga Bpk H didapatkan keadaan
Bpk H saat ini mampu berjalan dengan mandiri walaupun perlahan dan memenuhi
ADL secara mandiri. Klien masih mengalami tekanan darah yang bersifat fluktuatif dan
sering memeriksakan diri ke klinik terdekat. Saat pengkajian, diperoleh data tekanan
darah 150/90 mmHg, nadi 98 x/mnt, berat badan 78 Kg dan tinggi 171cm. Anggota
keluarga lain tidak ditemukan masalah kesehatan.
3. Apakah ada riwayat penyakit dahulu? Sebutkan!
Bpk H mengatakan bahwa tidak mempunyai riwayat penyakit terdahulu.
4. Apakah ada riwayat penyakit keturunan? Sebutkan!
Bpk H mempunyai keturunan dari keluargannya yang menderita hipertensi.

VI. FUNGSI KELUARGA


a. Fungsi Afektif
Bpk H mengatakan bahwa setiap anggota keluarga saling memperhatikan satu sama lain,
ketika memiliki masalah akan langsung didiskusikan hingga didapatkan penyelesaiannya.
Bpk H mengatakan bahwa keluarga masih sering meluangkan waktu untuk berkumpul
bersama dan saling berbagi cerita.
1) Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan dalam keluarga dilakukan searah, yaitu dipimpin oleh Bpk H
namun masih memperhatikan masukan dari anggota keluarga yang lain.
2) Gambaran anggota keluarga (suasana emosi dalam penanganan konflik)
Ibu I istri dari Bpk H dengan pembawaan pendiam, keras dan tidak terlalu banyak
berkomunikasi.

3) Perasaan memiliki dan dimiliki


Anggota keluarga satu sama lain saling memperhatikan kondisinya. Mereka merasa
saling memiliki ditunjukkan dengan rasa perhatian yang ditunjukkan.
4) Dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya
Keluarga Bpk H selalu mendukung keputusan yang di ambil oleh anggota keluarga
lainnya dengan tindakan yang positif.
5) Fungsi Sosialisasi
Bpk H dan keluarga tidak menutup interaksi antar keluarga dan tetangga

disekitar. Keluarga ini senang mengobrol di depan rumah.

6) Fungsi Ekonomi
Keluarga Bpk H mengatakan dirinya seorang wirausaha yang dikelola oleh Bpk H dan
Ibu I . kebutuhan hidup sehari-hari klien dan keluarga dipenuhi oleh Bpk H yang
merupakan kepala kelurga. Fungsi ekonomi keluarga terpenuhi secukupnya.

7) Fungsi Reproduksi
Bpk H memiliki 5 orang anak. 2 sudah menikah dan tidak lagi menjadi
tanggungan Bpk H. 2 anak perempuan dan 1 anak laki-laki yang masih
menempuh pendidikan.

8) Fungsi Perawatan Keluarga


Bpk H mengatakan memiliki riwayat hipertensi kurang lebih 1 tahun yang lalu. Bpk
H tidak merokok. Bpk H mengatakan darah tinggi adalah tekanan darah di atas nilai
normal yang disebabkan oleh makanan asin dan keturunan. Tanda dan gejalanya
adalah pusing, mata berkunang-kunang, berat ditengkuk dan telinga berdenging.
Bpk H mengetahui penyakit yang dimilikinya, yaitu hipertensi. Beliau juga
mengetahui bahwa hal tersebut didapat dari kebiasaan makannya yang mengandung
santan. Ibu I khawatir mengenai kesehatan Bpk H yang sering mengeluh pusing dan
telinga berdenging, keluarga Bpk H takut akan terjadinya penyakit lain pada Bpk H.
- Nutrisi
Ibu I mengatakan bahwa sehari hari ia membeli lauk mentah di tukang sayur
ketika pagi hari. Ibu I memasak di dapur untuk makan sehari hari, Bpk H selalu
mengkonsumsi sayur dan buah serta makanan yang mengandung garam.
- Eliminasi
Bpk H mengatakan bahwa keluarga BAK 4-5 kali sehari, BAB Bpk H, Ibu I,
dan ketiga anaknya satu hari sekali.
- Kebersihan diri
Bpk H dan keluarga mandi 2 kali sehari dan menyikat gigi 2 kali sehari begitu
pun dengan anggota keluarga lainnya.
- Istirahat
Bpk H mengatakan biasanya sulit untuk isitrahat malam.
- Olahraga
Bpk H mengatakan sejak memasukin umur 40 tahun ia tidak pernah mengikuti
kegiatan oleharaga karena nyeri yang dirakan pada kaki kiri.

VII. STRESSOR DAN KOPING KELUARGA


a. Stressor jangka pendek
Saat ini keluarga Bpk H tidak memiliki stressor jangka pendek.
b. Stressor jangka panjang
Bpk H mengatakan khawatir karena ia bekerja sebagai wirausaha pada masa pandemi
penghasilan usaha menurun, dan Bpk H juga mengatakan khawatir untuk perekonomian,
sehingga memicu terjadinya stres
c. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Jika ada masalah di keluarga besar, maka penyelesaiannya dengan musyawarah.
d. Strategi koping yang digunakan
Ketika ada masalah keluarga selalu bermusyawarah untuk menyelesaikan masalah.
Keluarga mampu menyelesaikan masalah dengan baik Bpk H sering berinteraksi dengan
tetangga. Selain itu Bpk H juga lebih mendekatkan diri pada Allah SWT dengan berusaha
sholat 5 waktu.
e. Strategi adaptasi disfungsional
Tidak ada
VIII. HARAPAN KELUARGA
Harapan keluarga agar mereka dapat terjaga kesehatannya dan Bpk H mengatakan
bahwa Bpk H sangat ingin tekanan darahnya yang tinggi menurun.
IX. PEMERIKSAAN FISIK (Head To Toe)
a. Pemeriksaan fisik
No Pemeriksaan Bpk H Ibu I An. J An. Y
Fisik
1 TTV TD : 150/90 mmHg TD : 120/80 mmHg TD : 110/90 mmHg TD : 110/70 MmHg
Tanggal 26 RR : 20 x/mnt RR : 17 x/mnt RR : 16 x/mnt RR : 20 x/mnt
Maret 2024 N: 98 x/mnt N: 82 x/mnt N: 78 x/mn N: 84 x/mnt
Suhu: 36,9 °C Suhu: 36,5 °C Suhu: 36,5 °C Suhu: 37,0 °C

2 Kondisi Kesadaran Composmentis Kesadaran Composmentis Kesadaran Composmentis Kesadaran Composmentis


Umum GCS : 15 GCS : 15 GCS : 15 GCS : 15
Kesadaran BB : 78 Kg BB : 68 Kg BB : 52 Kg BB : 58 Kg
Kondisi
Umum
BB
3 Kepala Kepala: bentuk normal, tidak ada Kepala: bentuk normal, tidak ada Kepala: bentuk normal, tidak Kepala: bentuk normal, tidak
 Warna rambut nyeri tekan, tidak ada massa di nyeri tekan, tidak ada massa di ada nyeri tekan, tidak ada massa ada nyeri tekan, tidak ada massa
 Mata konjungtiva kepala, kulit kepala bersih. kepala, kulit kepala bersih. di kepala, kulit kepala bersih. di kepala, kulit kepala bersih.
 Penglihatan
 Hidung Rambut : beruban, tekstur rambut Rambut : tekstur rambut halus Rambut : tekstur rambut halus Rambut : tekstur rambut halus
halus dan kuat, keadaan rambut dan kuat, keadaan rambut bersih. dan kuat, keadaan rambut dan kuat, keadaan rambut
 Telinga
bersih. bersih. bersih.
 Pendengaran
Mata : Konjungtiva tidak anemis,
 Bibir Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera anikterik, bentuk mata Mata : Konjungtiva tidak Mata : Konjungtiva tidak
 Mulut sklera anikterik, bentuk mata simetris kiri dan kanan, anemis, sklera anikterik, bentuk anemis, sklera anikterik, bentuk
 Warna lida simetris kiri dan kanan, santalesma santalesma tidak ada. Kornea mata simetris kiri dan kanan, mata simetris kiri dan kanan,
 Permukaan tidak ada. Kornea normal hitam. santalesma tidak ada. Kornea santalesma tidak ada. Kornea
Penglihatan :
lidah rebun dekat, lapang pandang normal, normal hitam. Penglihatan : normal hitam. Penglihatan : normal hitam. Penglihatan :
 Gigi gerakan bola normal, mampu melihat rebun dekat, lapang pandang lapang pandang lapang pandang
normal,
kesamping kebawah keatas. gerakan bola normal, mampu normal, gerakan bola normal, normal, gerakan bola normal,
melihat kesamping kebawah mampu melihat kesamping mampu melihat kesamping
Hidung : bentuk manjung, keatas. kebawah keatas. kebawah keatas.
keadaan
lobang hidung simetris, bulu hidung
bersih, tidak tampak kemerahan pada Hidung : bentuk pesek, keadaan
Hidung : bentuk manjung, Hidung : bentuk manjung,
keadaan keadaan
hidung, pasien dapat membedakan lobang hidung simetris, bulu lobang hidung simetris, bulu lobang hidung simetris, bulu
bau. hidung bersih, tidak tampak hidung bersih, tidak tampak hidung bersih, tidak tampak
kemerahan pada hidung, pasien kemerahan pada hidung, pasien kemerahan pada hidung, pasien
Telinga : tidak terdapat sirumen, dapat membedakan bau. dapat membedakan bau. dapat membedakan bau.
keadaan telinga luar bersih, tidak ada Telinga : tidak terdapat sirumen,
nyeri tekan, tidak ada massa, tidak keadaan telinga luar bersih, tidak Telinga : tidak terdapat Telinga : tidak terdapat
ada gangguan pendengaran ada nyeri tekan, tidak ada massa, sirumen, keadaan telinga luar sirumen, keadaan telinga luar
tidak ada gangguan pendengaran bersih, tidak ada nyeri tekan, bersih, tidak ada nyeri tekan,
Mulut : keadaan mukosa bibir tidak ada massa, tidak ada tidak ada massa, tidak ada
lembab, warna merah kehitaman Mulut : keadaan mukosa bibir gangguan pendengaran gangguan pendengaran
Gigi : lengkap, keadaan gigi lembab, warna merah Gigi : tidak
bersih, terdapat beberapa gigi lengkap, keadaan gigi bersih, Mulut : keadaan mukosa bibir Mulut : keadaan mukosa bibir
berlubang. Lidah bersih, warna lidah terdapat beberapa gigi lembab, warna merah lembab, warna merah
merah muda, tidak ada pembesaran berlubang. Lidah bersih, warna kehitaman Gigi : lengkap, kehitaman Gigi : lengkap,
tonsil lidah merah muda, tidak ada keadaan gigi bersih, tidak ada keadaan gigi bersih, t i d a k
pembesaran tonsil lobang gigi. Lidah bersih, ada gigi berlubang.
warna lidah merah muda, tidak Lidah bersih, warna lidah
ada pembesaran tonsil merah muda, tidak
ada pembesaran tonsil
4 Leher Tidak ada nyeri tekan, tidak ada Tidak ada nyeri tekan pada leher, Tidak ada nyeri tekan pada Tidak ada nyeri tekan pada
 Pembengkakan massa, Tidak ada pembengkakan tidak ada massa, Tidak ada leher, tidak ada massa, Tidak leher, tidak ada massa, Tidak
kelenjar tiroid kelenjar tiroid, tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid, ada pembengkakan kelenjar ada pembengkakan kelenjar
 Denyut vena peningkatan denyut vena jugularis. tidak ada peningkatan denyut tiroid, tidak ada peningkatan tiroid, tidak ada peningkatan
jugularis vena jugularis denyut vena jugularis denyut vena jugularis
 Peningkatan
tekanan vena
jugularis
5 Dada (IPPA) Paru Paru Paru Paru
 Pergerakan dada I: I: I: I:
 Suara jantung,.. Frekuensi napas: 20 x/mnt, Frekuensi napas: 17 x/mnt, Frekuensi napas: 16 x/mnt, Frekuensi napas: 20 x/mnt,
murmur, pengembangan dada normal antara pengembangan dada normal pengembangan dada normal pengembangan dada normal
 Suara napas… kiri dan kanan. antara kiri dan kanan. antara kiri dan kanan. antara kiri dan kanan.
 Ronchi?..sheezin P: P: P: P:
g?.. Taktil fremitus normal (gataran Taktil fremitus normal (gataran Taktil fremitus normal (gataran Taktil fremitus normal (gataran
antara kanan dan kiri seimbang). antara kanan dan kiri seimbang). antara kanan dan kiri antara kanan dan kiri
P : perkusi terdengar bunyi sonor di P : perkusi terdengar bunyi sonor seimbang). seimbang).
lapang paru di lapang paru P : perkusi terdengar bunyi P : perkusi terdengar bunyi
A: bunyi napas vesikuler (lebih A: bunyi napas vesikuler (lebih sonor di lapang paru sonor di lapang paru
panjang inspirasi dibanding panjang inspirasi dibanding A: bunyi napas vesikuler (lebih A: bunyi napas vesikuler (lebih
ekspirasi), tidak terdengar bunyi ekspirasi), tidak terdengar bunyi panjang inspirasi dibanding panjang inspirasi dibanding
ronchi atau napas tambahan. ronchi atau napas tambahan. ekspirasi), tidak terdengar bnti ekspirasi), tidak terdengar bnti
ronchi atau napas tambahan. ronchi atau napas tambahan.
Jantung : Jantung :
I : bentuk dada normal chest I : bentuk dada normal chest Jantung : Jantung :
P : pulse maksimal impuls : teraba di P : pulse maksimal impuls : I : bentuk dada normal chest I : bentuk dada normal chest
ICS 5. teraba di ICS 5. P : pulse maksimal impuls : P : pulse maksimal impuls :
P : terdengar bunyi pekak P : terdengar bunyi pekak teraba di ICS 5. teraba di ICS 5.
A: suara jantung terngar bunyi A: suara jantung terngar bunyi P : terdengar bunyi pekak P : terdengar bunyi pekak
jantung s1 dan s2 (lup dup) dan tidak jantung s1 dan s2 (lup dup) dan A: suara jantung terngar bunyi A: suara jantung terngar bunyi
terdengar bunyi tambahan tidak terdengar bunyi tambahan jantung s1 dan s2 (lup dup) dan jantung s1 dan s2 (lup dup) dan
tidak terdengar bunyi tambahan tidak terdengar bunyi tambahan

6 Abdomen I : bentuk perut rounded warna kulit I : bentuk perut rounded warna I : bentuk perut rounded warna I : bentuk perut rounded warna
(IAPP) perut kuning langsat. kulit perut kuning langsat. kulit perut kuning langsat. kulit perut kuning langsat.
 Perut
 Warna A: bising usus 10 x/ mnt A: bising usus 8 x/ mnt A: bising usus 12 x/ mnt A: bising usus 11 x/ mnt
kulit
 Pembesara P: terdengar suara timpani P: terdengar suara timpani P: terdengar suara timpani P: terdengar suara timpani
n organ
 Suara P: tidak ada distensi abdomen, tidak P: tidak ada distensi abdomen, P: tidak ada distensi abdomen, P: tidak ada distensi abdomen,
bising usus ada massa, tidak ada nyeri tekan. tidak ada massa, tidak ada nyeri tidak ada massa, tidak ada nyeri tidak ada massa, tidak ada
tekan. tekan. nyeri tekan.
 Regio
abdomen..

7 Genetalia Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji


8 Rectal Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji
7 Ekstemitas I: I: I: I:
 Warna Ekstemitas atas: bentuk normal, Ekstemitas atas: bentuk normal, Ekstemitas atas: bentuk Ekstemitas atas: bentuk
kulit tidak tampak kelainan, tidak ada tidak tampak kelainan, tidak ada normal, tidak tampak kelainan, normal, tidak tampak kelainan,
 Tangan sianosis, tidak ada clubbing finger, sianosis, tidak ada clubbing tidak ada sianosis, tidak ada tidak ada sianosis, tidak ada
kanan dan tidak ada dema. finger, tidak ada dema. clubbing finger, tidak ada clubbing finger, tidak ada
kiri dema. dema.
 Kaki kanan Ekstremitas bawah :
dan kiri Posisi patella normal, tidak ada Ekstremitas bawah :
 Varises varises bentuk normal, tidak tampak Ekstremitas bawah : Ekstremitas bawah :
kelainan.

 Arteri Warna kulit kuning langsat, bentuk normal, tidak tampak bentuk normal, tidak tampak
brakhialis Warna kulit kuning langsat, kelainan. kelainan.
Warna kulit kuning langsat, Warna kulit putih,
 Edema P : tidak adanya massa di
 Kulit P : tidak adanya massa di ekstemitas atas dan ekstermitas P : tidak adanya massa di P : tidak adanya massa di
 Kelumpuha ekstemitas atas dan ekstermitas bawah, ekstemitas atas dan ekstermitas ekstemitas atas dan ekstermitas
n bawah, bawah, bawah,
b. Istirahat dan tidur
1. Bagaimana kualitas tidur setiap siang dan malam?
Kualitas tidur anggota keluarga biasa saja tidur malam dilakukan 8 - 9 jam perhari, kecuali
Bpk H yang hanya krang dari 5-6 jam perhari.
2. Bagaimana pola kebiasaan tidur?
Bpk H mempunyai kebiasaan tidur malam di atas jam 10 dan terkadang terbangun
kemudian susah untuk memulai tidur kembali.
3. Apa manfaat istirahat tidur menurut keluarga?
Menurut Bpk H tidur malam hari itu penting.

c. Pola kebiasaan makan


1) Apakah mengalami penurunan/peningkatan berat badan?
Bpk H dan anggota keluarga lainnya mengalami kenaikan berat badan.
2) Bagaimana selera makan sekarang ini?
Saat ini Bpk H memiliki selera makan yang biasa-biasa saja, makan tetap 3 kali dalam
sehari dengan menu seadanya.
3) Bagaimana pola makan setiap hari?
Keluarga Bpk H mempunyai pola makan sehari-hari pagi sarapan pagi, makan siang
dan makan malam.
4) Berapa kali makan setiap hari
Keluarga Bpk H mempunyai pola makan selama 3 kali.
5) Jenis makanan apa saja yang sering dimakan setiap hari?
Keluarga Bpk H banyak memiliki referensi makanan
6) Kebiasaan apa yang dilakukan klien terkait manajemen nutrisinya?
Bpk H mengatakan hanya mengurangi kebiasaan makanan bersantan, sehingga jarang
sekali untuk konsumsi makanan bersantan.

d. Latihan fisik
1) Apa jenis latihan fisik yang sering dilakukan
Kebiasaan Bpk H jarang melakukan aktifitas fisik/ latihan fisik seperti olahraga.
2) Berapa lama waktu yang dialokasikan untuk latihan fisik?
Bpk H jarang berolahraga.
3) Apakah ada hambatan atay kendala selama melakukan aktivitas fisik?
Tidak ada
e. Penjajakan tahap 2
1) Keluarga mengenal maslaah (pemahaman mengenai hipertensi)
Bpk H tidak mengetahui bahwa hipertensinya disebabkan banyak faktor seperti
stres, pola makan, pola tidur dan istirhat. Klien dan keluarga hanya menganggap
hipertensi adalah penyakit yang wajar dialami orang tua.
2) Keluarga mengambil keputusan merawat
Kelurga Bpk H belum bisa memutuskan apa yang harus dilakukan karena tidak
mengetahui hal apa yang bisa dilakukan.
3) Keluarga merawat
Keluarga tampak mampu merawat Bpk H dengan hipertensi.
4) Modifikasi lingkungan
Bpk H masih tampak merkok di lingkungan rumah.
5) Memanfaatkan layanan kesehatan
Jika ada anggota keuarga Bpk H yang sakit, keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan
yaitu puskesmas dan klinik terdekat.

Tambahkan HPLT untuk lansia, MMSI jika lbh skor 12 ke atas.

DASH 21.
Pengkajian Tambahan

DASH 21
Pengkajian dilakukan Ibu N.

No Pertanyaan Selalu Sering Jarang Tidak Pernah


1 Saya merasa sulit untuk beristirahat √
2 Saya merasa bibir saya kering √
3 Saya merasa tidak puas dengan hasil pekerjaan √
yang telah saya selesaikan
4 Saya mengalami kesulitan bernafas (Misalnya √
sering kali terengah-engah atau tidak dapat
bernafas padahal tidak melakukan aktivitas
fisik yang berat sebelumnya.
5 Saya sepertinya tidak kuat lagi untuk √
melakukan suatu kegiatan
6 Saya cenderung bereaksi berlebihan terhadap √
suatu situasi.
7 Saya merasa gemetar (Misalnya pada tangan). √
8 Saya merasa telah menghabiskan banyak √
energi untuk merasa cemas.
9 Saya khawatir dalam suatu situasi dimana √
saya akan mempermalukan diri saya sendiri
10 Saya merasa tidak ada harapan untuk masa √
yang akan datang
11 Saya merasa gelisah √
12 Saya merasa sulit untuk bersantai √
13 Saya merasa putus asa dan sedih √
14 Saya tidak sabar ketika mengalami penundaan √
(misalnya kemacetan lalu lintas atau
menunggu sesuatu).
15 Saya merasa mulai panik √
16 Saya merasa mulai kehilangan minat dalam √
melakukan sesuatu.
17 Saya merasa bahwa saya tidak berharga √
sebagai seorang manusia
18 Saya merasa saya agak sensitif √
19 Saya merasa jantung berdebar-debar, √
walaupun saya tidak sehabis melakukan
aktivitas fisik.
20 Saya merasa takut tanpa alasan yang jelas √
21 Saya merasa bahwa hidup tidak bermanfaat √
dan berarti.

Total skor : 24 (Stres Sedang)


PRE TEST
Kemandirian Keluarga Merawat Lanjut Usia

I. Pengetahuan keluarga
Pernyataan berikut tentang pengetahuan Bapak/Ibu dalam merawat anggota keluarga lansia di
rumah.
Petunjuk pengisian:
Berilah tanda silang (X) pada setiap pilihan jawaban yang paling sesuai menurut Bapak/Ibu.
No Pernyataan Benar Salah
1 Jika sakit lansia tidak dapat ditangani di puskesmas, sebaiknya √
lansia segera dibawa ke rumah sakit

II. Sikap Keluarga


Pernyataan berikut tentang sikap Bapak/Ibu dalam merawat anggota keluarga lansia di rumah.
Petunjuk pengisian:
Berilah tanda silang (X) pada setiap pernyataan berikut ini. Jika:
• Sangat Setuju, pilihlah SS
• Setuju, pilihlah S
• Tidak Setuju, pilihlah TS
• Sangat Tidak Setuju, pilihlah STS

No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya belajar dari pengalaman sebelumnya dalam √
menghadapi masalah kesehatan lansia
2 Saya menghargai petugas kesehatan yang siap √
membantu perawatan lansia
3 Puskesmas terdekat cukup membantu saya dalam √
mengontrol kondisi kesehatan lansia

III. Keterampilan Keluarga


Pernyataan berikut tentang ketrampilan Saudara dalam merawat anggota keluarga lansia di rumah.

Petunjuk pengisian:
Pilihlah salah satu jawaban dengan cara memberi tanda silang (X) pada kolom yang sesuai dengan
jawaban Anda. Terdapat empat pilihan jawaban, yaitu:
• Selalu (SL), jika dilakukan lebih dari 4x/minggu
• Sering (SR), jika dilakukan 3-4x/minggu
• Kadang-kadang (KK), jika dilakukan 1-2x/minggu
• Tidak Pernah (TP), jika tidak pernah dilakukan
Pernyataan Pilihan Jawaban
No Ketika mengambil keputusan terkait masalah lansia, yang SL SR KK TP
saya lakukan adalah:
Meminta pendapat (berdiskusi) dengan anggota keluarga lain √
1
2 Konsultasi kepada petugas kesehatan terdekat √
Mencari informasi dari sumber lain (televisi, internet, majalah) √
3
tentang masalah lansia
Ketika memberikan perawatan sesuai kondisi atau masalah SL SR KK TP
No
kesehatan yang dialami lansia, yang saya lakukan adalah:
Menyiapkan peralatan yang akan digunakan untuk merawat √
4
lansia sesuai kebutuhan
Menyampaikan tujuan perawatan sebelum memberikan √
5
perawatan
Merawat lansia sesuai dengan pedoman dan penjelasan petugas √
6
kesehatan
Meminta bantuan petugas kesehatan jika ada proses perawatan √
7
yang tidak dapat saya lakukan
Mengamati kondisi lansia selama dan setelah diberikan √
8
perawatan
Untuk menunjang perawatan lansia di rumah, yang saya SL SR KK TP
No
lakukan adalah:
Mengatur perabotan rumah tangga pada posisi yang aman untuk √
9
lansia
Bergantian dengan anggota keluarga lain membantu lansia √
10
dalam melakukan aktifitas
Bersama anggota keluarga lain saling mengingatkan untuk √
11
menjaga kebersihan rumah dan lingkungannya
Memberikan pujian kepada lansia jika bersemangat dalam √
12
bekerjasama dengan anggota keluarga lain
Ketika menghadapi masalah atau kesulitan dalam merawat SL SR KK TP
No
lansia, yang saya lakukan adalah:
13 Mengajak lansia ikut dalam kegiatan keagamaan √
14 Meminta bantuan dari keluarga besar √
Meminta bantuan kepada tetangga, teman atau keluarga lain untuk √
15
mengatasi masalah lansia
Bersama lansia mendatangi tenaga kesehatan untuk membantu √
16
menyelesaikan masalah
No Ketika berbicara dengan lansia, yang saya lakukan adalah: SL SR KK TP
17 Menggunakan bahasa yang sederhana √
18 Berbicara dengan kata-kata sesingkat mungkin √
19 Duduk sejajar dengan lansia √
20 Menerima jika ada perbedaan pendapat antara saya dengan lansia √
Meminta lansia mengulangi perkataan saya jika lansia tampak √
21
bingung
22 Bertanya kepada lansia untuk memperjelas apa yang saya dengar √
23 Menggunakan panggilan yang disukai lansia √
24 Menggunakan bahasa yang santun √

Hasil skor total 56 : keluarga ibu N berada pada tingkat Mandiri 3

Penetapan kategori kemandirian keluarga merawat lansia:

1. Pengetahuan:
Jika jawaban benar: skor 1 dan jika jawaban salah: skor 0
Jumlah soal 1, sehingga nilai tertinggi 1 dan terendah 0 (1 lebih baik dari 0)

2. Sikap dan keterampilan: Skala Likert 1-4 Sikap:


SS= 4, S=3, TS=2, STS=1
Ketrampilan:
SL=4, SR=3, KK=2, TP=1
Jumlah soal 27, sehingga nilai tertinggi:27x4= 108, dan terendah 27x1= 27

3. Hasil akhir digabungkan:


Nilai tertinggi 108+1=109, dan nilai terendah 27+0=27

4. Kategori terdiri atas 4 (Mandiri 1, Mandiri 2, Mandiri 3, dan Mandiri 4)


Range: 109-27= 82, sehingga panjang interval: 82/4= 20,5 Maka, pengelompokan
berdasarkan:
MANDIRI 1, jika skor berada di interval:>88,5-109
MANDIRI 2, jika skor berada di interval:>68-88,5
MANDIRI 3, jika skor berada di interval:>47,5-68
MANDIRI 4, jika skor berada di interval: 27-47,5
ANALISIS DATA

No Data yang ditemukan Masalah keperawatan


1 Data Objektif: Domain 1 : Promosi Kesehatan
- Bpk H mengatakan memiliki beban pikiran karena Kelas 2 : Manajemen Kesehatan
memikirkan ekonomi keluarganya. Ketidakefektifan manajemen
- Bpk H mengatakan saat ini mengalami kesulitan kesehatan keluarga pada Bpk H
ekonomi karena terkadang tidak ada kerjaan dan hasil (00080)
kebun tidak selalu bagus.
- Bpk H mengatakan masih mengkonsumsi makanan
tidak sehat seperti santan
- Bpk H mengatakan masih mengkonsumsi makanan asin
dan berlemak mestipun telah mengurangi konsumsi santan.
- Bpk H mengatakan sering mengalami kesulitan
dalam mempertahankan tidur dengan nyenyak.
- Bpk H mengatakan minum obat antihipertensi apabila
sedang merasakan nyeri pada tengkuk kepala saja.

Data Subjektif:
- TD : 150/90 MmHg
- Nasi 98 kali per menit
- RR 16 kali per menit
- Suhu tubuh 36,9°C
2 Data Objektif: Domain 9 : Koping/Toleransi Stres
- Bpk H mengatakan stres menghadapi masalah yang Kelas 2 : Respon Koping
dialaminya Stress yang berlebihan pada Bpk H
- Bpk H mengatakan bahwa masalah ekonomi yang (00177)
dialaminya yang agak kurang untuk biaya sekolah anak –
anaknya, terkadang hanya bisa untuk kebutuhan sehari –
hari saja
- Bpk H mengatakan saat ada pikiran yang menjadi beban, ia
hanya diam saja dan dilanjutkan dengan sholat setelah nya
masalah hilang.
- Bpk H mengatakan tidurnya tidak nyenyak dan hanya tidur
5 - 6 jam.
Data Subjektif:
- Bpk H tampak sedih saat bercerita
- Skor pemeriksaan DASS : 24 (Stres sedang)

SKORING PRIORITAS MASALAH KESEHATAN KELUARGA


1. Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga Bapak H
Kriteria Bobot Skoring Pembenaran
Sifat masalah - Bpk H mengatakan memiliki beban
Skala : 3 pikiran karena memikirkan
Aktual (3) 1 X1=1 keluarganya.
Risiko (2) 3 - Bpk H mengatakan masih
Potensial (1) mengkonsumsi makanan asin dan
berlemak hampir setiap hari
- Bpk H mengatakan sering mengalami
kesulitan dalam mempertahankan tidur

Kemungkinan masalah dapat diubah 2 - Pengetahuan Bpk H dan keluarga


Skala : X2=1 tentang perawatan diri hipertensi
Mudah (2) 2 2 masih kurang
Sebagian (1)
Tidak dapat (0)
Potensi masalah untuk dicegah - Bpk H sudah lama menyadari dirinya
Skala : 2 hipertensi. Ketidakmampuan keluarga
Tinggi (3) 2 3 X2= untuk dapat mengubah kebiasaan
Cukup (2) menu makan
Rendah (1) 4
3

Menonjolnya masalah - Bpk H mersakan ini sebagai masalah


Skala : 2 X1=1 yang harus dikontrol
Masalah dirasakan harus ditangani segera 1 2
(2) Masalah dirasakan namun tidak
membutuhkan penanganan segera (1)
Tidak dirasakan sebagai masalah (0)
Total 4 1/4 -

2. Stres yang berlebihan pada Bapak H


Kriteria Bobot Skoring Pembenaran
Sifat masalah - Bpk H menyadari bahwa stres yang
Skala : 3 dialaminya membuat kesehatannya
Aktual (3) 1 X1= akan tidak baik
Risiko (2) 3
Potensial (1)
1
3

Kemungkinan masalah dapat diubah 2 - Bpk H menyadari dalam pengolalahan


Skala : X2=1 stres masih kurang baik
Mudah (2) 2 2
Sebagian (1)
Tidak dapat (0)
Potensi masalah untuk dicegah - Bpk H sebenarnya ingin menghilangkan
Skala : 1 stres yang dirasakan.
Tinggi (3) 1 3 X 1 = 1/3
Cukup (2)
Rendah (1)
Menonjolnya masalah - Bpk H mengatakan masalah diirnya
Skala : 2 X1=1 harus di tangani segera.
Masalah dirasakan harus ditangani segera 1 2
(2) Masalah dirasakan namun tidak
membutuhkan penanganan segera (1)
Tidak dirasakan sebagai masalah (0)
Total 2 1/6 -

Berdasarkan hasil penilaian dengan prioritas masalah dan berdiskusi bersama keluarga terhadap
maslaah yang akan diselesaikan dapat disimpulkan bahwa urutan prioritas masalah adalah sebagai
berikut:
1. Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga Bpk H (00080)
2. Stres yang berlebihan pada Bpk H (00177)

Anda mungkin juga menyukai