H8_Osama bin Mirza_195100607111019 tm2
H8_Osama bin Mirza_195100607111019 tm2
EVAPORASI
Disusun oleh:
NAMA : Osama bin Mirza
NIM : 195100607111019
KELOMPOK : H8
ASISTEN : 1. Ananda Firly Andriani
2. Umi Mianadhiroh
3. Siti Sonia Nur Indarwati
4. Surya Huda
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021
BAB 1
PENDAHULUAN
Evaporasi adalah suatu operasi dimana sebagian fluida berubah dari fasa
cairan menjadi fasa uap. Teknologi evaporasi vakum banyak digunakan pada
industri pangan terutama pada pengolahan bahan pangan pasta atau cairan kental
seperti pembuatan saos tomat, kecap, pengolahan susu, juga ekstrak sari jahe.
Penguapan pada evaporator dapat dihitung dengan mengetahui tekanan absolut
yang terjadi di ruang penguapan. Dimana suhu penguapan merupakan suhu uap
jenuh pada tekanan absolut di dalam ruang penguapan tersebut. Larutan yang
dipekatkan akan menunjukkan kenaikan titik didihnya, sesuai dengan konsentrasi
larutan yang diinginkan. (Ismiyati, 2020)
Evaporator adalah suatu alat yang digunakan untuk memisahkan dua fasa
antara liquid gas dan liquid cair dengan menggunakan media pemanas. Cara kerja
nya adalah dengan melakukan pemanasan hingga salah satu komponen menguap
pada trayek didihnya, sehingga dapat terpisah dari komponen lainnya. Jenis –
jenis Evaporator antara lain adalah Horizontal Tube yang merupakan jenis
evaporator yang memiliki tube secara horizontal. harga evaporator ini relative
murah dengan konstruksi design yang memudahkan penggantian tube – tubenya.
Kemudian jenis selanjutnya adalah Calandria Vertical Tube yang memiliki prinsip
kerja sama seperti Horizontal Tube, hanya saja memiliki letak tube yg berbeda.
Pada Calandria Vertical Tube memiliki letak tube pada posisi vertikal, dimana
proses Feed dilakukan melalui shell Evaporator kemudian steam akan masuk
kedalam tube melalui bagian bawah sehingga tinggi cairan hampir sama dengan
tinggi tube. Jenis berikutnya yaitu Long Tube Vertical. Jenis ini sama seperti
Vertical Tube Evaporator, yang membedakan hanya panjang tube yang berkisar
antara 12 sampai 24 ft dan terdiri dari tube vertikal yang panjang dilalui oleh
bahan baku (cairan) sedangkan steam di sisi shell. (Faisal, 2016).
Evaporasi adalah suatu operasi dimana sebagian fluida berubah dari fasa
cairan menjadi fasa uap. Teknologi evaporasi vakum banyak digunakan pada
industri pangan terutama pada pengolahan bahan pangan pasta atau cairan kental
seperti pembuatan saos tomat, kecap, pengolahan susu, juga ekstrak sari jahe.
Penguapan pada evaporator dapat dihitung dengan mengetahui tekanan absolut
yang terjadi di ruang penguapan. Dimana suhu penguapan merupakan suhu uap
jenuh pada tekanan absolut di dalam ruang penguapan tersebut. Larutan yang
dipekatkan akan menunjukkan kenaikan titik didihnya, sesuai dengan konsentrasi
larutan yang diinginkan. (Ismiyati, 2020)
Akuades merupakan salah satu jenis pelarut yang jauh lebih baik
dibandingkan hampir semua cairan yang umum dijumpai. Senyawa yang
terkandung di dalam akuades merupakan senyawa baik yang mencakup berbagai
senyawa organik netral serta memiliki gugus fungsional polar seperti gula,
alkohol, aldehida, dan keton. Kelarutan akuades disebabkan oleh kecenderungan
oleh molekul akuades untuk membentuk ikatan hidrogen dengan gugus hidroksil
gula dan alkohol atau gugus karbonil aldehida dan keton. Akuades umumnya
diperoleh dari proses penyulingan, sehingga air yang didapat bebas dari zat-zat
pengotor dan bersifat murni dalam laboratorium. Akuades memiliki ciri – ciri
berupa larutan berwarna bening, tidak berbau, dan tidak memiliki rasa. Akuades
biasa digunakan untuk membersihkan alat-alat laboratorium dari zat pengotor,
pelarut, dan penetral zat – zat kimia. (Setianingsih, 2017)
Hasil
BAB 3
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Data Hasil Praktikum
Perhitungan Kelompok H8
Massa awal sebelum dievaporasi: 100,28 gram = 0,10028 kg
BB awal: 0,0038 BB akhir: 0,0045
BK awal: 0,0025 BK akhir: 0,0003
BB−BK
KA awal = x 100%
BB
0,0038−0,0025
= x 100%
0,0038
= 34,21%
Massa air awal (Y1) = KA awal x Massa awal
0,0038−0,0025
= x 0,10028
0,0038
= 0,0343
BB−BK
KA akhir = x 100%
BB
0,0045−0,0003
= x 100%
0,0045
= 93,33%
Massa padatan awal = Massa awal – Massa air awal
= 0,10028 – 0,0343
= 0,0659
100 %
Berat kondensat (C) =
100 %−KA akhir
x Massa padatan awal
100 %
= 100 %−93 , 33 % x 0,0659 –
0,988
= 0,988
Massa air akhir = KA akhir x C
= 93,33% x 0,988
= 0,9221
Massa padatan akhir = C – Massa air akhir
= 0,988 – 0,9221
= 0,0659
Y2 = Y1 – C
= 0,0343 – 0,988
= -0,9537
ln C = ln 0,988
= -0,012
x 0,10028
2 = −0,9537
y
= -0,1051
x
ln 2 = ln
y |0,10028
0,9537|
= -2,2528
Perhitungan Kelompok H7
3.2 Grafik
3.2.1 Hubungan waktu dengan ln C
-1.5
Linear (hubungan waktu
-2 dengan ln C)
-2.5
-3
Waktu
x
3.2.2 Hubungan waktu dengan ln 2
y
ln x/y^2
0
Linear (Hubungan waktu
-0.5 28 30 32 34 36 38 40 42 dengan ln x/y^2 )
-1
-1.5
-2
-2.5
Waktu
x
3.3.2 Hubungan waktu dengan ln 2
y
Berdasarkan hasil yang sudah didapat dari perhitungan serta grafik
x
antara hubungan waktu dengan nilai ln di atas, didapatkan 2 data. Data
y2
x
pertama yaitu pada waktu 30 menit, didapat nilai ln adalah sebesar -
y2
2,252. Sedangkan pada waktu kedua yaitu 40 menit, didapatkan nilai ln
x
sebesar 2,16918. Dari kedua hasil tersebut, dapat dinyatakan bahwa
y2
x
semakin lama waktu penguapan maka nilai ln akan semakin besar.
y2
Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa hubungan antara waktu
x
dengan ln adalah berbanding lurus.
y2
Berdasarkan literatur, suatu proses evaporasi emakin tinggi suhu
dan semakin lama waktu maserasi, maka semakin tinggi kadar yang
diperoleh hingga tercapainya suhu dan waktu optimum. Kelarutan zat aktif
yang diekstrak akan bertambah besar dengan bertambah tingginya suhu.
Akan tetapi, peningkatan suhu ekstraksi juga perlu diperhatikan, karena
suhu yang terlalu tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada bahan yang
sedang diproses. Sehingga dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan
bahwa hasil yang didapat sudah sesuai dengan literatur. (Chairunnisa,
2019).
Oven Vakum
4.2 Saran
Praktikum evaporasi sudah berjalan dengan baik, penyampaian
materi oleh asisten sudah cukup jelas. Waktu pelaksanaan praktikum juga
tepat waktu. Namun ada beberapa pertanyaan yang tidak bisa dijawab oleh
asisten,. Untuk saran nya adalah sebaiknya sebelum memberi materi
asisten lebih banyak membaca literature agar tidak terjadi kesalah
pahaman
DAFTAR PUSTAKA
Anam, Khoirul As-Syukri. 2020. Rancang Bangun Dan Uji Efisiensi Energi
Evaporator Double Effect Termodifikasi Untuk Evaporasi Nira Tebu.
Jurnal Teknologi Pertanian. 21(2): 118 – 127.
Binsasi, Remigius. 2016. Evaporasi dan Transpirasi Tiga Spesies Dominan dalam
Konservasi Air di Daerah Tangkapan Air (DTA) Mata Air Geger
Kabupaten Bantul Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Biologi. 1(3): 32-34
Faisal, Faputri. 2016. Desain Evaporator dan Pengujian Kondisi Operasi Optimal
Pada Desain Peralatan. Jurnal Teknik Patra Akademika. 7(2): 17 – 23
Huda, Amalia Nurul. 2018. Karakteristik Buah Melon (Cucumis Melo L.). Jurnal
Agron. 46(3): 298-305
Ismiyati. 2020. Identifikasi Kenaikan Titik Didih Pada Proses Evaporasi Terhadap
Konsentrasi Larutan Sari Jahe. Jurnal Konversi. 9(2): 33 – 39
Meriatna. 2013. Pembuatan Pewarna Makanan Dari Kulit Buah Manggis Dengan
Proses Ekstraksi. Jurnal Teknologi Kimia UNIMAL. 2(2): 1-15
Nuramalia, Winda. 2019. Evaporator Design Pada Pabrik Sorbitol Menggunakan
Bahan Baku Dekstrosa Dengan Proses Hidrogenasi Katalitik. Skripsi.
Jurusan Teknik Kimia. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Semarang
Prabowo, Agung. 2019. Simulasi Menggunakan Program HYSYS Pada Proses
Evaporasi Sweet Water di Unit Evaporasi Plant FA II di Industri
Oleochemic. Jurnal Teknik Kimia. 2(25): 36 – 42.
Sari, Fatma. 2020. Identifikasi Kenaikan Titik Didih Pada Proses Evaporasi
Terhadap Konsentrasi Larutan Sari Jahe. Jurnal Konversi. 9(2): 33 – 39
Setianingsih, Ari. 2017. Karakterisasi Hasil Pengolahan Air Menggunakan Alat
Destilasi. Jurnal Chemurgy. 1(2): 34 – 38.
Sihombing, Monang. 2018. Preservasi Senyawa Fenolik dan Antioksidan Pada
Proses Sangrai Biji Kakao Dengan Menggunakan Vacuum Drying Oven.
Jurnal Teknologi Industri Pertanian. 28(3): 279 – 285
Siswanto. 2017.Perancangan Vacum Evaporator Metode Liquid Ring Vacuum
Pump. Jurnal Teknik Kimia. 12(1): 24 – 27.
Sukmana, Agit. 2019. Penentuan Tekanan dan Waktu Optimum Dalam
Pembuatan Serbuk Telur Menggunakan Oven Vakum. Jurnal Fluida.
12(2): 50 – 57.
Wati, Trinah. 2015. Pengaruh Parameter Cuaca Terhadap Proses Evaporasi
Pada Interval Waktu Yang Berbeda. Departemen Geofisika dan
Meteorologi. FMIPA. Institut Pertanian Bogor
7. Hasil
8. Soal Kuis
9. Penutup