Makalah Kel. 4 CMHN Buk Diana
Makalah Kel. 4 CMHN Buk Diana
Disusun Oleh:
KELOMPOK 4
KELAS IVC
ALIFAH PADANG
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menganugerahkan nikmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang bejudul
“Asuhan Keperawatan Ketidakberdayaan” ini dengan baik.
Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah Community Mental Health
Nursing (CMHN) dalam pembuatan makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih terutama
kepada Ibu Ns. Diana Arianti S.Kep, M.Kep selaku pembimbing yang telah memberikan
bantuan, masukan, dan dukungannya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan perlu pendalaman lebih
lanjut. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan
makalah dimasa yang akan datang. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui Defenisi Ketidakberdayaan.
2. Untuk mengetahui Penyebab Ketidakberdayaan.
3. Untuk mengetahui Rentang respon Ketidakberdayaan.
4. Untuk mengetahui tanda dan gejala Ketidakberdayaan.
5. Untuk mengetahui Kondisi Klinis Ketidakberdayaan.
6. Untuk mengetahui Proses Asuhan Keperawatan Teoritis Ketidakberdayaan.
7. Untuk mengetahui Strategi Pelaksanaan Ketidakberdayaan.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Faktor Presipitasi
Faktor presipitasi dapat menstimulasi klien jatuh pada kondisi ketidakberdyaan
dipengaruhi oleh kondisi internal dan eksternal. Kondisi internal dimana pasien kurang
dapat menerima perubahan fisik dan psikologis yang terjadi. Kondisi eksternal biasanya
keluarga dan masyarakat kurang mendukung atau mengakui keberadaannya yang
sekarang terkait dengan perubahan fisik dan perannya. Sedangkan durasi stressor terjadi
kurang lebih 6 bulan terakhir, dan waktu terjadinya dapat bersamaan, silih berganti atau
hampir bersamaan, dengan jumlah stressor lebih dari satu dan mempunyai kualitas yang
berat. Hal tersebut dapat menstimulasi ketidakberdayaan bahkan memperberat kondisi
ketidakberdayaan yang dialami oleh klien. Faktor-faktor lain yang berhubungan dengan
faktor presiptasi timbulnya ketidakberdayaan adalah sebagai berikut :
1) Biologis :
a. Menderita suatu penyakit dan harus dilakukan terapi tertentu,Program
pengobatan yang terkait dengan penyakitnya (misalnya jangka panjang,
sulit dan kompeks) (proses intoksifikasi dan rehabilitasi).
b. Kambuh dari penyakit kronis dalam 6 bulan terakhir
c. Dalam enam bulan terakhir mengalami infeksi otak yang menimbulkan
kejang atau trauma kepala yang menimbulkan lesi pada lobus frontal,
temporal dan limbic.
d. Terdapat gangguan sistem endokrin.
e. Penggunaan alkhohol, obat-obatan, kafein, dan tembakau
f. Mengalami gangguan tidur atau istirahat.
g. Kurang mampu menyesuaikan diri terhadap budaya, ras, etnik dan
gender
h. Adanya perubahan gaya berjalan, koordinasi dan keseimbangan
2) Psikologis :
a. Perubahan gaya hidup akibat menderita penyakit kronis
b. Tidak dapat menjalankan pekerjaan, hobi, kesenangan dan aktivitas
sosial yang berdampak pada keputusasaan.
c. Perasaan malu dan rendah diri karena ketidakmampuan melakukan
aktivitas kehidupan sehari-hari akibat tremor, nyeri, kehilangan
pekerjaan.
d. Konsep diri: gangguan pelaksanaan peran karena ketidakmampuan
melakukan tanggung jawab peran.
e. Kehilangan kemandirian atau perasaan ketergantungan dengan orang
lain
3) Sosial budaya :
a. Kehilangan pekerjaan dan penghasilan akibat kondisi kesehatan atau
kehidupannya yang sekarang.
b. Tinggal di pelayanan kesehatan dan pisah dengan keluarga (berada
dalam lingkungan perawatan kesehatan).
c. Hambatan interaksi interpersonal akibat penyakitnya maupun penyebab
yang lain.
d. Kehilangan kemampuan melakukan aktivitas akibat proses penuaan
(misalnya: pensiun, defisit memori, defisit motorik, status finansial atau
orang terdekat yang berlangsung dalam 6 bulan terakhir).
e. Adanya perubahan dari status kuratif menjadi status paliatif.
f. Kurang dapat menjalankan kegiatan agama dan keyakinannya dan
ketidakmampuan berpartisipasi dalam kegiatan sosial dimasyarakat.
b. Data Obyektif
1) Ketidakmampuan untuk mencari informasi tentang perawatan.
2) Tidak berpartisipasi dalam pengambilan keputusan saat diberikan kesempatan.
3) Enggan mengungkapkan perasaan sebenarnya.
4) Ketergantungan terhadap orang lain yang dapat mengakibatkan iritabilitas,
ketidaksukaan, marah dan rasa bersalah.
5) Gagal mempertahankan ide/pendapat yang berkaitan dengan orang lain ketika
mendapat perlawanan.
6) Apatis dan pasif
7) Ekspresi muka murung
8) Bicara dan gerakan lambat
9) Tidur berlebihan
10) Nafsu makan tidak ada atau berlebihan
11) Menghindari orang lain
Pohon diagnosa
Problem Ketidakberdayaan
B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosis keperawatan merupakan suatu penilaian klinis mengenai respons klien
terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang dialaminya baik yang
berlangsung aktual maupun potensial. Diagnosis keperawatan bertujuan untuk
mengidentifikasi respons klien individu, keluarga dan komunitas terhadap situasi yang
berkaitan dengan kesehatan.
Diagnosa Keperawatan : Ketidakberdayaan
C. Intervensi Keperawatan
a) Tujuan: Klien mampu:
1) Mengenali ketidakberdayaan
2) Mengontrol ketidakberdayaan dengan latihan berfikir positif
3) Mengontrol ketidak berdayaannya dengan pasrisipasi dalam pengambilan
keputusan yang berkenan dengan perawatan diri
4) Mengontrol ketidakberdayaan melalui peningkatan kemampuan mengendalikan
situasi yang masih bisa dilakukan pasien
b) Tindakan Keperawatan
1. Tindakan keperawatan pada klien
1) Diskusikan tentang penyebab dan perilaku akibat ketidakberdayaan
2) Bantu klien untuk mengekspressikan perasaannya dan identifikası area- area
situasi kehidupannya yang tidak berada dalam kemampuannya untuk mengontrol
3) Bantu klien untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat erpengaruh terhadap
ketidakberdayaan
4) Diskusikan tentang masalah yang dihadapi klien tanpa memintanya untuk
menyimpulkan
5) Identifikasi pemikiran negatif dan bantu untuk menurunkan melalui interupsi TD
6) Bantu pasien untuk meningkatkan pemikiran yang positif
7) Evaluasi ketepatan persepsi, logika dan kesimpulan yang dibuat pasien
8) Identifikasi persepsi klien yang tidak tepat, penyimpangan dan pendapatnya yang
tidak rasional
9) Latih mengembangkan harapan positif
10) Latihan mengontrol perasaan ketidakberdayaan melalui peningkatan kemampuan
mengendalikan situasi yang masih bisa dilakukan pasien, ex: kien masih mampu
menjalankan peran sebagai ibu meskipun sedang sakit.
3.2 SARAN
Semoga makalah mengenai Ketidakberdayaan ini dapat bermanfaat untuk kita semua.
Besar harapan saya agar makalah ini dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan kita
semua terutama dalam keperawatan jiwa serta menjadi tambahan referensi dalam
penyelesaian tugas dan tinjauan literature.
DAFTAR PUSTAKA
Asep Hidayat (2014) “ Diagnosis Keperawatan: Aplikasi Pada Praktik Klinis”. Ed.9.Jakarta:
EGC.
Riyadi, S. dan Purwanto, T. 2015.“ Asuhan Keperawatan Jiwa” Yogyakarta: Graha ilmu
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta
Selatan: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan:
Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia . Jakarta Selatan:
Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia. WHO. (2019).Mental
Disoders.