Anda di halaman 1dari 24

wellcome

ANNGOTA KELOMPOK
1. 2.

Nurhidayah Rika Laura


ID: 220107511003 ID: 220107510002
SISTEM EKSKRESI
PADA IKAN
SISTEM EKSKRESI PADA PISCES (IKAN)

Ikan merupakan makhluk hidup yang berada dalam air sepanjang


tubuhnya. Di mana air dari lingkungan akan terus-menerus
berdifusi ke dalam tubuh ikan, sehingga sistem eksresi harus
membuang kelebihan air yang masuk tersebut agar tubuh selalu
setimbang (homeostatis terjaga). Berdasarkan situs Australian
Museum, air laut mengandung lebih banyak garam dari air tawar,
sehingga ikan air laut harus mengatur konsentrasi garam yang
lebih ekstrim dalam tubuhnya. Hal ini membuat sistem ekskresi
ikan air tawar dan ikan air laut berbeda.
SISTEM EKSRESI PADA IKAN TAWAR

Tubuh ikan air tawar kadar garamnya lebih pekat dibanding dengan lingkungan sekitar.
Glomerolus pada ginjal yang banyak dengan diameter lebih besar secara osmosis menyerap
garam dari perairan masuk ke dalam tubuh. Kelebihan air yang ada di tubuh dipompa
keluar dalam bentuk air seni. Dinding tubulus ginjal bersifat impermiable (tidak dapat
ditembus oleh air/ kedap air), air seni yang dihasilkan memiliki kadar air yang tinggi.

Ikan air tawar mengalami kondisi hiperosmotik dimana cairan tubuh ikan air tawar memiliki
konsentrasi ionik lebih tinggi dibanding lingkungannya. Untuk mempertahakan
konsentrasi tersebut dibutuhkan sistem ekskresi dan konsentrasi dari ion-ion disamping
adanya proses eksresi air yang telah difiltrasi oleh ginjal. Proses filtrasi tersebut terjadi di
nefron glomerolus. Nefron glomerolus terdiri atas corpus renalis dan tubulus renalis
SISTEM EKSRESI PADA IKAN TAWAR
SISTEM EKSKRESI PADA IKAN LAUT

Adapun ikan air laut hidup di lingkungan dengan salinitas tinggi (kadar garam tinggi). Disadur
dari Science Encyclopedia, tingginya konsentrasi garam menyebabkan ikan beresiko kehilangan
terlalu banyak air tubuh melalui osmosis. Sehingga ikan air laut harus menjaga kadar air dalam
tubuhnya dan membuang kelebihan garam,

ikan yang hidup di air tawar dan air laut memiliki sistem ekskresi yang berbeda. Tubuh ikan air
laut memiliki konsentrasi kadar garam yang lebih rendah dibandingkan dengan lingkungan
perairannya. Hal tersebut disebabkan karena air garam pada air laut cenderung menyebabkan
tubuh ikan air laut terhidrasi berbeda dengan ikan air tawar yang memiliki konsetrasi kadar
garam dalam tubuh lebih tinggi dibading lingkungannya. Bebereapa jenis ikan air laut memiliki
kelenjar ekskresi garam pada bagian insang yang berperan dalam mengurangi kelebihan garam.
Fungsi ginjal pada ikan yang hidup di air laut prinsipnya yaitu untuk menyaring zat-zat yang
ada di dalam air dan darah yang hasilnya akan dikeluarkan melalui korpus renalis.
SISTEM EKSKRESI PADA IKAN LAUT
SISTEM EKSKRESI PADA IKAN AIR TAWAR DAN AIR LAUT

Ikan merupakan jenis hewan yang masuk ke dalam golongan hewan vertebrata.
Sama seperti hewan vertebrata yang lainnya, ikan memiliki alat ekskresi utama
yaitu ginjal

Ginjal yang terdapat pada ikan selain sebagai alat ekskresi juga memiliki
fungsi sebagai osmoregulator, yaitu berupa organ untuk memelihara
keseimbangan garam dalam tubuh ikan,Selain ginjal, ikan memiliki alat
ekskresi lainnya yaitu insang, kulit, serta anus. Ikan dapat dibedakan menjadi
dua, ini didasarkan pada tempat hidupnya yaitu ikan air laut dan ikan air
tawar. Karena perbedaan tempat ini juga berpengaruh pada sistem ekskresi
dan osmoregulasinya.
SISTEM
INTEGUMEN
PADA IKAN
1 kulit

ISI 2 sisik

PRESENTASI pewarnaan
3

4 organ cahaya
KAMI 5 kelenjar beracun
PENGERTIAN SISTEM INTEGUMEN PADA IKAN
Integumen merupakan bagian terluar dari ikan sebagai
pembalut tubuh atau penutup tubuh ikan. Sistem
integumen pada seluruh makhluk hidup merupakan bagian
tubuh yang berhubungan langsung dengan lingkungan
luar tempat makhluk hidup tersebut hidup atau berada.
KULIT
Pada phylum chordata dikenal dua tipe dasar dari integumen,
yaitu tipeinvertebrata dan tipe vertebrata. Tipe vertebrata ada
sekalian hewan vertebrata terdiri dari beberapa lapisan,
dengan dua lapisan utama, yaitu lapisan luar yang disebut
epidermisdan lapisan dalam yang disebut dermis.

Lapisan epidermis pada ikan selalu basah karena adanya


lendir yang dihasilkan olehsel-sel yang berbentuk piala yang
terdapat di seluruh permukaan tubuhnya. Epidermis
merupakan bagian tubuh yang berhubungan langsung dengan
lingkungan.
Fungsi kulit antara lain :
1. Sebagai pembalut tubuh
2. Alat pertahanan pertama terhadap penyakit
3. Keseimbangan cairan
4. Perlindungan dan penyesuaian diri terhadap faktor lingkungan yang
mempengaruhikehidupan ikan dengan cara memasukan dan mengeluarkan
panas secara bergantianmelalui aliran darah pada kulit (theoregulasi), dimana
dalam kulit terdapat penerimarangsangan (sensory receptor)
5. Alat eksresi dan Osmoregulasi
6. Alat pernafasan tambahan pada beberapa jenis ikan terutamakelompok
amphibian
SISIK
Sisik sering diistilahkan sebagai rangka dermis karena sisik dibuat di dalam lapisan
dermis. Disamping ikan yang bersisik, juga banyak terdapat ikan yang sama sekali
tidak mempunyai sisik misalnya ikan-ikan yang termasuk sub-ordi Siluridae.
Misalnya jambal ( Pangasius pangasius ).
Sisik pada golongan ikan Teleostei merupakan tulang dermal yang aselular,
yang terdiri dari susunan matriks isopedine mineral yang membungkus serabut-
serabut kalogen yang tebal yang tersusun dengan arah posterior. Ada dua tipe
utama dari sisik, yaitu sisik ctenoid dan cycloid. Sisik ctenoid mempunyai spekular
yang kaku pada bagian posteriornya, sedangkan pada sisik cycloid tidak ada.
Berdasarkan bentuk dan bahan yang terkandung didalamnya,sisik ikan dapat
dibedakan menjadi lima jenis yaitu : placoid, cosmoid, ganoid, cycloid dan ctenoid.
Sisik placoid hanya terdapar pada ikan-ikan yang bertulang rawan(chondrichthyes).
Bentuk sisik ini seperti bunga mawar dengan dasar yang bulat dan bujur sangkar.

Sisik ganoid terdiri dari beberapa lapisa. Lapisan luar dinamakan ganoine yang
meterialnya terdiri dari garam-garam organik, sedangkan dibawahnya terdapat lapisan
cosmonie, dan lapisan yang paling dalam adalah isopedine

Sisik ganoid terdiri dari beberapa lapisa. Lapisan luar dinamakan ganoine yang
meterialnya terdiri dari garam-garam organik, sedangkan dibawahnya terdapat
lapisan cosmonie, dan lapisan yang paling dalam adalah isopedine

Sisik cycoloid dan ctenoid terdapat pada golongan ikan teleostei, dimana masing-
masing terdapat pada golongan ikan berjari-jari lemah (Malacopterygii) dan
golongan ikan berjari-jari (Acanthopterygii).
Sisik cosmoid hanya terdapat pada ikan fosil dan ikan primitif. Sisik ikan ini terdiri dari beberapa lapisan, yang
berturut-turut dari luar ke dalam ialah vitrodentine yang dilapisi semacam enamel, kemudian cosmine yang merupakan
lapisan yang kuat dan “noncellular”,terakhir isopedine materialnya terdiri dari substansi tulang.
PEWARNAAN
Umumnya ikan laut yang hidup di lapisan atas berwarna keperak-perakan, bagian tengah
kemerah-merahan dan dibagian bawah (dasar) ungu atau hitam.
Warna ikan tersebut disebabkan oleh schemachrome (karena konfigurasi fisik) dan
biochrome (pigmen pembawa warna). Schermacrome putih terdapat pada rangka, gelembung
renang, sisik dan testes; biru dan ungu pada iris mata; warna-warna pelangi terdapat pada sisik,
mata dan membran usus.
Beberapa jenis pigmen pembawa warna adalah :
1. Carotenoid : warna kuning, merah dan corak lainnya
2. Cromolipid : warna kuning sampai coklat.
3. Indigoid : warna biru, merah dan hijau.
4. Malanin : warna hitam dan coklat.
5. Porphirin : warna merah, kuning, hijau, biru dan coklat.
6. Flarin : warna kuning tetapi sering dengan flourensi kehijau-hijauan.
7. Purin : warna kuning dan keperakan-perakan.
8. Prerin : warna putih, kuning, merah, dan jingga.
Sel khusus yang memberikan warna pada ikan ada dua macam yaitu iridocyte
(leucophore dan guanophore) dan chromatophone. Chromatophore dasar ada
empat jenis yaitu erythrophore (merah dan jingga), xanthophore (kuning),
melanophore (hitam) dan leucophore (putih).

Warna tubuh pada ikan mempunyai banyak fungsi. Lagler et al, (1997)
dalam Sjafei et al, (1989) mengelompokkan fungsi-fungsi tersebut dalam tiga hal
yaitu untuk persembunyian, penyamaran, dan pemberitahuan. Jenis warna
persembunyian meliputi warna pemiripan warna secara umum, pemiripan warna
secara berubah, pemudaran warna, perwarnaan terpecah dan pewarnaan
terpecah koinsiden.
ORGAN CAHAYA
Terdapat dua sumber cahaya yang dikeluarkan oleh ikan dan keduanya terdapat pada kulit, yaitu
cahaya yang dikeluarkan oleh bakteri yang hidup bersimbiose dengan ikan dan cahaya yang
dikeluarkan oleh ikan itu sendiri. Ikan yang dapat mengeluarkan cahaya umumnya tinggal di
bagian laut dalam dan hanya sedikit yang hidup di perairan dangkal.
Sel pada kulit ikan yang dapat mengeluarkan cahaya tersebut sel cahaya atau photopore
(photocyte). Sel ini terdapat pada golongan ikan Elasmobranchii (Spinax, Etomopterus,
Benthobathis moresbyi) dan teleostei (Stomiatidae, Myctophiformes, Batrachhoididar).
Ikan-ikan famili Macroridae, Gadidae, Monocentridae, Anomalopidae, Leiognathidae,
Serranidae, dan Saccopharyngidae mempunyai cahaya yang dikeluarkan oleh bakteri yang hidup
bersimbiose dengan ikan.
Fungsi organ cahaya pada ikan adalah sebagai tanda pengenal individu ikan sejenis,
untuk memikat mangsa, menerangi lingkungan sekitarnya, mengejutkan musuh dan melarikan
diri, sebagai penyesuaian terhadap ketiadaan sinar di laut dan sebagai ciri ikan beracun.
KELENJAR BERACUN
Kelenjar beracun merupakan modifikasi kelenjar yang mengeluarkan lendir. Kelenjar baracun ini
bukan saja dipergunakan untuk mempertahankan diri, tetapi juga untuk menyerang dan mencari
makanan.
Ikan-ikan yang sistem integumennya mengandung kelenjar beracun antara lain ikan-ikan
yang hidup di sekitar karang, ikan lele dan sebangsanya (Siluridae) dan golongan Elasmobranchii
(Dasyatidae, Chimaeridae, Myliobathidae). Beberapa jenis ikan buntal (Tetraodontidae) juga
terkenal beracun, tetapi racunnya bukan berasal dari integumennya melainkan dari kelenjar
empedu (hepar).
Ikan lepu ayam (Petrois volintas dan Petrois russeli), lepu angin (Scorpaena guttata) dan
lepu tembaga (Synanceja horrida) mempunyai racun jari-jari keras, sirip punggung, sirip anal dan
sirip perut.
Beberapa anggota Siluridae yang beracun misalnya adalah : sembilang (Plotosus canius),
lele (Clarias batrachus), keting (Ketengus thypus), manyaung (Arius thalasinus).
Kelenjar beracun ikan pari (Dasyatis sp) terdapat pada duri ekornya. Duri ini tersusun dari
bahan yang disebut vasodentine. Sepanjang kedua sisi duri tersebut terdapat gerigi yang
bengkok ke dalam.
SESI TANYA
JAWAB
THANK YOU
DAFTAR PUSTAKA
andi basri 2018.Adaptasi Ikan Air Laut dan Air Tawar fakultas matematika dan ilmu
pengetahuan alam.universitas negeri malang

Dr. N.E.Bataragoa, M.Sc, 2016 IKTIOLOGI Bahan Bacaan Mahasiswa Untuk Mengenal Ikan,
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTANUNSRAT. Manado

ROMI ANDRIAN, 2010 MORFOLOGI IKAN, FAKULTAS PERIKANANDAN ILMU KELAUTAN


Universitas Teuku Umar

Anda mungkin juga menyukai