Kelompok 1 Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Indonesia SD
Kelompok 1 Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Indonesia SD
Disusun oleh :
Kelompok 1 Palembang
Dosen Pengampu :
Drs. Marwan Pulungan, M.Pd.
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya dan tak lupa salawat beriring salam kita hanturkan kepada Nabi besar Muhammad
SAW, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah pada mata kuliah Pembelajaran
Bahasa Dan Sastra Indonesia ini tepat waktu.
Makalah dengan judul”Perkembangan Bahasa Anak Sd, Biologis, Perseptual, Sosial, Dan Pribadi
Anak Kelas I Dan II Sd” ini kami susun untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah Pembelajaran
PKN SD yang diberikan oleh Ibu Prof. Dr. Siti Dewi Maharani, M.Pd dan Bapak Budiansyah,
M.Pd. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu
dalam penyusunan makalah ini.
kami menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini, dengan kerendahan hati,
kami memohon maaf. Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca
sekalian. Aamiin.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... 1
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 2
1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 2
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 2
1.3 Tujuan .............................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3
2.1 Perkembangan Bahasa Anak Sd ...................................................................... 3
2.2 Perkembangan Biologis Anak Sd .................................................................... 6
2.3 Perkembangan Perseptual Anak Sd ................................................................. 7
2.4 Perkembangan Sosial Anak Sd........................................................................ 8
2.5 Perkembangan Pribadi Anak Kelas I dan II .................................................. 10
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 12
3.1 Kesimpulan .................................................................................................... 12
3.2 Saran .............................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 13
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan adalah suatu proses perubahan dimana anak belajar menguasai tingkat yang lebih
tinggi dari berbagai aspek. Salah satu aspek penting dalam perkembangan adalah aspek
perkembangan bahasa. Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting dalam
kehidupan manusia karena disamping berfungsi sebagai alat untuk menyatakan pikiran dan
perasaan kepada orang lain juga sekaligus sebagai alat untuk memahami perasaan dan pikiran
orang lain.
Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia umumnya dan dalam kegiatan
berkomunikasi khususnya. Seperti dikemukakan oleh Laird bahwa tiada kemanusiaan tanpa
bahasa dan tiada peradapan tanpa bahasa lisan (1957: 16). Manusia tidak berpikir hanya dengan
otaknya tetapijuga dengan rasa dan memerlukan bahasasebagai mediumnya. Orang lain tidak
akan dapat memahami hasil pemikiran kita kalau tidak diungkapkan dengan menggunakan
bahasa baik secara lisan maupun tulisan.
Masa kanak-kanak adalah masa yang paling tepat untuk mengembangkan bahasa. Karena pada
masa ini sering disebut masa "golden age" dimana anak sangat peka mendapatkan rangsangan-
rangsangan baik yang berkaitan dengan aspek fisik motorik, intelektual, sosial, emosi maupun
bahasa. Menurut Hurlock, (Musyafa, 2002:26) perkembangan awal lebih penting dari pada
perkembangan selanjutnya, karena dasar awal sangat dipengaruhi oleh belajar dan pengalaman.
Demikian pula halnya peranan bahasa bagi anak.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pada hakikatnya anak akan belajar bahasa ketika berumur 6-7 tahun. Masa ini
merupakan masa awal siswa sekolah dasar. Pada masa ini terjadi perkembangan bahasa
yang mengalami peningkatan kemampuan penguasan alat komunikasi siswa baik secara
tertulis maupun secara lisan melalui simbol maupun isyarat. Penguasaan alat komunikasi
ini bertujuan untuk dapat memudahkan siswa memahami maksud orang lain dalam
berinteraksi (Vellymalay, 2017). Terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi
perkembangan bahasa individu yaitu proses jadi matang yang merupakan proses aktifnya
organ komunikasi dan proses belajar yang merupakan proses siswa memahami bahsa
melalui peniruan kata yang didengar (Sri and Sundari, 2004). Faktor-faktor ini dapat
berlangsung dari bayi hingga masa memasuki sekolah dasar sampai siswa mampu
membuat kalimat yang sederhana, kalimat majemuk serta menyusun dan memberikan
pertanyaan.
Perkembangan bahasa anak usia sekolah dasar akan dibahas berdasarkan umur.
Pada anak berumur 6 tahun, anak akan sering mengoceh dan berbicara tanpa henti (Allen,
2010). Selain itu anak juga akan banyak bertanya dan berbicara layak nya orang dewasa.
Anak pada umur ini juga telah menguasai 10.000-14.000 kata. Anak juga akan menguasai
5-10 kata tiap harinya. Anak lebih mengurangi tangisan dan teriakan dalam
mengungkapkan sesuatu dan lebih menggunakan bahasa seperti Ini punya aku, bukan
punya kamu". Anak juga suka berbicara sendiri dalam memecahkan permasalahan
berdasarkan langkah-langkah yang mereka. kelola sendiri. Pada masa ini, anak sering
menirukan dan memperagakan kata populer termasuk kata kotor. Hal ini dikarenakan
anak beranggapan bahwa kata kotor tersebut merupakan hal yang lucu. Masa ini juga
anak menyukai cerita lucu dan juga menyukai teka-teki. Anak juga suka mengarang cerita
dan dibacakan berbagai cerita. Pada masa ini sudah mampu belajar bahasa lain yang
dilakukan secara spontan. Hal ini juga selaras dengan pendapat yang menyatakan bahwa
anak usia 6 tahun sudah mampu menguasai bahwa selain Bahasa ibu (Hermoyo, 2015).
Pada anak berusia 7 tahun anak akan lebih suka menulis sebuah cerita dan
menceritakan sebuah cerita terutama dongeng maupun cerita khayalan lainnya (Allen,
2010). Anak sudah mengunakan susunan bahasa dan kalimat orang dewasa. Pola yang
digunakan disesuaiakan dengan posisi geografis dan budaya anak. Anak sudah mampu
menggunakan kata keterangan dan kata-kata yang bersifat deskriptif. Anak pada masa ini
juga sudah menggunakan gekstur tubuh dalam proses percakapan. Siswa pada masa ini
juga sudah mampu menkritik hasil karya sendiri seperti " gambar yang dibuat Andi lebih
bagus dari pada yang aku buat". Pada masa ini anak juga sudah mulai membesar-besarkan
suat kejadian seperti kemaren aku membeli boneka yang sebesar lemari". Anak juga telah
mampu menjelaskan suatu kejadian berdasarkan kebutuhannya dan mampu menceritakan
pengalaman yang mereka alami secara rinci. Anak juga telah mampu memahami kalimat
perintah dan menjalankan perintah tersebut. Anak juga mampu menulis pesan singkat dan
catatan yang diberikan untuk temannya. Hal ini selaras dengan pendapat yang
menyatakan bahwa anak usia 7 tahun
sudah mampu saling menulis pesan singkat kepada teman sebayanya (Pebriana,
2017). Pada anak usia 8 tahun anak sudah mampu menceritakan cerita lucu dan
4
memberikan teka-teki kepada lawan bicarannya (Allen, 2010) Anak sudah memahami
dan melaksanakan perintah dalam beberapa tahap. Sering kali juga anak meminta untuk
diulangkan perintah lainnya yang belum dimengerti. Anak telah mampu membaca dan
memahami isi bacaan. Anak telah mampu menulis dan mengirim surat secara deskriptif,
mendetail dan imajinatif. Anak kembali melakukan pengulangan terhadap kosakata
popular dan kotor. Anak juga sudah mampu memuji dan melakukan kritikan kepada
orang lain. Pada masa ini anak sudah mampu menyesuaikan tulisan dengan aturan tata
kalimat. Anak pada masa ini juga tertarik dengan bahasa kode atau bahasa rahasia. Selain
itu anak juga sudah mampu berkomunikasi dengan orang dewasa secara lancar. Hal ini
selaras dengan pendapat yang menyatakan bahwa anak usia 8 tahun sudah mampu
berkomunikasi secara lancar dengan orang dewasa (Ardini, 2012)
Pada anak usia 9-10 tahun, anak sangat suka berbicara (Allen, 2010). Anak sering
berbicara tanpa alasan yang jelas dan cendrung susah untuk berhenti. Hal ini sering
dijadikan oleh anak sebagai bentuk mendapatkan perhatian. Anak juga sudah mampu
menyampaikan emosi dan perasaanya melalui kata-kata. Pada masa ini anak juga sudah
mampu memahami bahasa sebagai alat komunikasi. Anak juga sering menggunakan kosa
kata populer yang ada dilingkungan. Anak juga telah memahami bahwa suatu kata bisa
memiliki makna yang berbeda dan anak sudah mampu memahami ketata bahasaan. Hal
ini selaras dengan pendapat yang menyatakan bahwa anak yang berusia 9-10 tahun sudah
mampu berkomunikasi yang sesuai dengan tata
bahasa (Kusmawati, 2014) Pada anak usia 11-12 tahun anak sudah mampu
beragumentasi (Allen, 2010). Anak sudah mampu memahami dan menggunakan struktur
bahasa yang lebih kompleks. Pada masa ini pembendaharaan kata siswa mulai meningkat
sebanyak 4.000-5.000 kata per tahun. Anak sudah mampu untuk mengembangkan sebuah
cerita. Pada masa ini anak sudah mampu menjadi pendengar yang baik sembari
melakukan proses berpikir untuk memahami informasi yang didengar. Anak juga sudah
mampu memahami makna tersirat dari setiap kalimat yang disampaikan. Pada fase ini
anak sudah mampu memahami kosa kata yang bersifat ironi dan sarkasme dan pada masa
ini juga lah anak sudah memahami berbagi bentuk gaya bahasa yang disesuaikan dengan
lingkungannya (Kusmawati, 2014).
Setiap fase yang dilalui oleh anak usia sekolah dasar dituntut untuk dapat
menguasai empat tugas pokok kemampuan bahsa yang saling berhubungan satu dengan
yang lainnya. Keempat tugas pokok tersebut dikenal dengan tugas perkembangan bahasa.
5
2.2 Perkembangan Biologis Anak Sd
Perkembangan biologis pada anak merujuk apakah gen itu dan bagaimana gen
mempengaruhi perkembangan manusia, khususnya pada anak Nulleus dari setiap sel
manusia terdiri dari 46 kromosom yang disusun oleh DNA Segmen pendek DNA
membentuk gen, unit informasi hereditas yang mengarahkan sel untuk bereproduksi dan.
membuat protein. Gen juga bertindak kolaboratif dan tidak secara independen. Mitosis dan
meiosis merupakan dua cara penting di mana sel-sel baru bentuk. Dalam proses reproduksi,
sebuah sel telur dan sel sperma menyatu untuk membentuk zigot. Sumber keragaman
genertik mencakup perbedaan antara genotip dan fenotip.
Selain pertumbuhan fisik, perkembangan sistem saraf juga memainkan peran kunci.
Otak anak terus berkembang dan mengalami perubahan yang kompleks. Pada tahap ini,
kegiatan belajar, seperti membaca dan menulis, dapat memiliki dampak signifikan pada
perkembangan kognitif mereka. Faktor lingkungan dan stimulasi mental juga memegang
peranan penting dalam pembentukan jaringan saraf dan fungsi otak yang optimal.
Pada tahap ini, sistem imun anak-anak juga mengalami peningkatan, memberikan
perlindungan terhadap berbagai penyakit. Penting untuk memastikan bahwa anak-anak
menerima imunisasi yang diperlukan dan menjalani pola hidup sehat untuk mendukung
6
sistem kekebalan tubuh mereka.
Sensasi merupakan penerimaan informasi oleh indera manusia. Sensasi terjadi saat
terjadi kontak antara informasi dengan indera penerima. Sehingga dalam sensasi terjadi
proses deteksi informasi secara inderawi.
1. Kegiatan orang tua memberikan makanan dan memelihara kesehatan fisik anak
Pencapaian perkembangan perilaku anak mengembangkan sikap percaya terhadap orang lain
2 Kegiatan orangtua melatih dan menyalurkan kebutuhan fisiologis: toilet training, dan
memberikan makanan padat.
3. Kegiatan orang tua mengajar dan melatih keterampilan berbahasa, fisik, merawat diri dan
8
keamanan diri.
4. Kegiatan orang tua mengenalkan lingkungan kepada anak keluarga sanak keluarga tetangga
dan masyarakat sekitar.
5. Kegiatan orang tua mengajarkan tentang budaya nilai-nilai (agama) dan mendorong anak
untuk menerimanya sebagai bagian dirinya.
Pencapaian perkembangan perilaku anak belajar memahami perspektif atau pandangan orang
lain dan merespon harapan atau pendapat mereka secara selektif
7. Kegiatan orang tua membimbing, mengoreksi dan membantu anak untuk merumuskan
tujuan dan merencanakan aktivitasnya
Pencapaian perkembangan perilaku anak memiliki pemahaman untuk mengatur diri dan
memahami kriteria untuk menilai penampilan atau perilaku sendiri.
Usia anak prasekolah dapat dikatakan sebagai masa bermain, karena setiap waktunya dusi
dengan kegiatan bermain, yang dimaksud bermain disini adalah suatu kegiatan yang
dilakukan dengan kebebasan untuk memperoleh kesenangan. Secara psikologis dan
pedagogis, bermain mempunyai nilai-nilai atau implikasi yang sangat berharga bagi anak
diantaranya.
1. Perkembangan Fisik
2. Perkembangan Emosional:
Pada tahap ini, anak-anak mulai mengenali dan mengelola emosi dasar mereka,
seperti sukacita, kekecewaan, dan ketakutan. Proses ini sering kali dipandu oleh
interaksi sosial di sekolah dan di rumah. Selain itu, mereka mengalami perkembangan
dalam kemampuan berempati terhadap teman sekelas dan guru. Inilah tahap awal
pembentukan kecerdasan emosional yang memainkan peran penting dalam kehidupan
sosial anak.
3. Perkembangan Sosial:
4. Perkembangan Kognitif:
5. Pembentukan Kemandirian:
10
Selain aspek-aspek di atas, perkembangan anak pada tingkat SD juga
melibatkan pembentukan kemandirian. Anak-anak mulai mengembangkan kebiasaan
mandiri, seperti mengatur peralatan sekolah dan menjaga kebersihan diri. Mereka
belajar untuk mengambil keputusan sederhana dan menyelesaikan tugas-tugas sendiri,
memberikan landasan bagi kemandirian yang lebih besar di masa depan.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh individu dalam kehidupan sehari-
hari untuk bahasa dimulai dengan proses peniruan bunyi maupun suara tanpa adanya arti yang
kemudian diikuti pengucapan suku kata, penyusunan kalimat secara sederhana, dan berlanjut
kepada kalimat yang lebih kompleks. Perkembangan biologis pada anak merujuk apakah gen itu
dan bagaimana gen mempengaruhi perkembangan manusia, khususnya pada anak Nulleus dari
setiap sel manusia terdiri dari 46 kromosom yang disusun oleh DNA Segmen pendek DNA
membentuk gen, unit informasi hereditas yang mengarahkan sel untuk bereproduksi. Aktivitas
perseptual merupakan proses pengenalan anak terhadap lingkungannya. Segala informasi
menganai lingkungan sampai kepada individu melalui alat indera yang kemudian diteruskan
melalui saraf sensoris ke bagian otak. Perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan
dalam hubungan sosial. Perkembangan pribadi anak pada tingkat SD adalah periode yang krusial
dalam pembentukan karakter dan kemandirian. Pada kelas 1 dan 2, anak-anak mengalami
berbagai perubahan signifikan dalam aspek fisik, emosional, sosial, dan kognitif mereka.
3.2 Saran
Kami selaku penyusun sangat menyadari masih jauh dari sempurna dan tentunya
banyak sekali kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Hal ini disebabkan karena masih
terbatasnya kemampuan kami. Oleh karena itu, kami selaku pembuat makalah ini sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Kami juga mengharapkan makalah
ini sangat bermanfaat untuk kami khususnya dan pembaca pada umumnya
12
DAFTAR PUSTAKA
Desrinelti, D., Neviyarni, N., & Murni, I. (2021). Perkembangan siswa sekolah dasar: tinjauan
dari aspek bahasa.
Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Rosda Karya.
Hurlock, Elizabeth B. 1980. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan. Jakarta: Gramedia.
Kartadinata. Sunaryo. Dkk. 1997. Landasan-Landasan Pendidikan Sekolah Dasar. Jakarta:
Depdikbud.
Khairanis dan Darnis Arif. 2000. Perkembangan dan Belajar Peserta Didik. Padang: DIP
Universitas Negeri Padang.
Mubin dan Ani Cahyadi. 2006. Psikologi Perkembangan. Ciputat: Quantum Teaching.
Yusuf, Syamsu dan Nani M. Sugandi. 2011, Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
13