Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TUTORIAL II

Nama : Marlina Br Siagian


Kelas/NIM : III-B / 857154087
Tutor : Sigit Widiatmoko, S.S., M.Hum.

Nama Mata Kuliah : Pendidikan Bahasa Indonesia di SD BMP PDGK 4204


Pokok Bahasan : 1. Strategi Pembelajaran MMP Modul 6-8
2. Fokus pembelajaran Bahasa Indonesia
3. Model pembelajaran bahasa Indonesia
4. Pembelajaran BI dengan fokus membaca
5. Model pembelajaran BI dengan fokus membaca
Pengembang Soal : Sigit Widiatmoko, M.Hum.
Masa Tutorial : 2023.1
Jumlah soal : lima (5)
Skor maksimal : 100
Jenis Tugas : Penguasaan konsep
Waktu : 60 menit

Kompetensi Khusus:
1. Mahasiswa dapat memahami strategi pembelajaran MMP
2. Mahasiswa dapat menjelaskan fokus pembelajaran Bahasa Indonesia
3. Mahasiswa dapat menerapkan model pembelajaran Bahasa Indonesia
4. Mahasiswa dapat memahami pembelajaran BI dengan fokus membaca
5. Mahasiswa dapat menerapkan model pembelajaran BI dengan fokus membaca

Soal:
1. Jelaskan metode-metode yang dipakai dalam pembelajaran Membaca Menulis Permulaan (MMP)!
2. Jelaskan tujuan pembelajaran dengan berbagai fokus dilihat dari segi siswa dan guru!
3. Jelaskan dua cara keterpaduan pembelajaran Bahasa Indonesia!
4. Jelaskan macam-macam pengajaran membaca!
5. Jelaskan tiga bagian disertai kelengkapan dalam format model pembelajaran yang disarankan
kurikulum 2004!
JAWABAN

1. Ada beberapa metode yang dapat dijadikan acuan untuk mengajarkan Membaca Menulis
Permulaan (MMP)
 Metode Eja
Pembelajaran membaca dan menulis permulaan dengan metode ini me- mulai
pengajarannya dengan memperkenalkan huruf-huruf secara alfabetis.
 Metode Bunyi
Metode bunyi merupakan bagian dari metode eja, hanya saja dalam
pelaksanaannya metode bunyi melalui proses latihan dan tubian. Contoh metode
bunyi: huruf/b/ dilafalkan [eb]/d/ dilafalkan [ed] /e/ dilafalkan [e] dilafalkan
dengan e pepet seperti pelafalan /g/ dilafalkan [eg] pada kata benar, keras, pedas,
lemah /p/ dilafalkan [ep]. Dengan demikian. kata „nani dieja menjadi: /en-a/
[na]/en-i/ [ni] dibaca [na-ni].
 Metode Suku Kata
Metode suku kata biasa juga disebut dengan metode silabel. Proses pembelajaran
MMP dengan metode ini diawali dengan pengenalan suku kata, seperti: /ba, bi, bu,
be, bo/; /ca, ci, cu, ce, co/; /da, di, du, de, do/; /ka, ki, ku, ke, ko/, dan seterusnya.
 Metode Global
Melalui proses deglobalisasi (proses penguraian kalimat menjadi satuan-satuan
yang lebih kecil, yakni menjadi kata, suku kata, dan huruf), selanjutnya anak
menjalani proses belajar MMP. Proses penguraian kalimat menjadi kata, kata
menjadi suku kata, suku kata menjadi huruf-huruf, tidak disertai dengan proses
sintesis (perangkaian kembali)
 Metode SAS
Pembelajaran MMP dengan metode ini mengawali pelajarannya dengan
menampilkan dan memperkenalkan sebuah kalimat utuh. Mula-mula anak disuguhi
sebuah struktur yang memberi makna lengkap, yakni struktur kalimat.

2. Tujuan pembelajaran dengan berbagai focus dilihat dari segi siswa dan guru.
Jawab :
- PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS KETERAMPILAN
BERBAHASA
Yang dimaksud dengan pembelajaran bahasa Indonesia dengan fokus keterampilan
berbahasa adalah pembelajaran bahasa Indonesia yang ditekankan pada pengembangan
salah satu kompetensi dasar dan keempat keterampilan berbahasa yang ada. Dengan
demikian, dalam langkah-langkah pembelajaran semua kegiatan belajar mengajar
tertumpu atau berfokus pada satu keterampilan berbahasa yang telah ditetapkan.

- PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS SASTRA


Disamping difokuskan pada keterampilan berbahasa,pembelajaranbahasa
Indonesia dapat pula difokuskan pada sastra,tetapi tetap diintegrasikan dengan
kompetensi dasar yang lain misalkan pada pembelajaran mendengarkan
dongeng,mendeklamasikan puisi,mengubah puisi ke dalam bentuk prosa.
Pada saaat ini pembelajaran sastra ditekankan pada apresiasi sastra. Oleh karena
itu,teori-teori sastra diajarkan dengan persentase yang sangat kecil,dan tentu saja
semakin tinggi jenjang pendidikan siswa,teori-teori sastra itu perlu diajarkan sebagai
bekal pengetahuan untuk mengapresiasi karya sastra.
Pembelajaran bahasa Indonesia dengan focus sastra berarti dalam langkah-
langkah pembelajarannya semua kegiatan belajar mengajar difokuskan untuk
mengapresiasi sastra apa lewat pembacaan puisi,mendengarkan cerita rakyat atau yang
lainnya yang disesuiakan dengan tingkat kelas siswa.

- TUJUAN DAN MANFAAT PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN


BERBAGAI FOKUS
Adapun tujuan dan manffat pembelajaran bahasa Indonesia dengan berbagai
focus tersebut adalah agar siswa dapat mengembangkan kompetensi mana yang
ditekankan,misalnya yang ditekankan adalah kompetensi dasar rmendengarkan maka
porsi untuk pembelajaran mendengarkan lebih banyak daripada keterampilan yang lain.
Kalau dilihat dari segi guru, pembelajaran bahasa Indonesia dengan berbagai
focus ini bertujuan untuk memudahkan guru dalam membuat perencanaan pembelajaran
di kelas.

3. Dua cara keterpaduan pembelajaran Bahasa Indonesia


Jawab :
- Hubungan antara Menyimak dan Berbicara
Menyimak dan berbicara adalah keterampilan yang saling melengkapi.Menyimak
dan berbicara, merupakan keterampilan berbahasa lisan. Keduanya membutuhkan media
berupasymbol – symbol dan kemudian menyebutkan apa simbol tersebut . Pada dasarnya
bahasa yang digunakan dalam percakapan dipelajari lewat menyimak dan menirukan
pembicaraan.

- Hubungan antara Menyimak dan membaca


Menyimak dan membaca merupakan keterampilan yangbisa diserap. Keduanya
memungkinkan seseorang menerima informasi dari sumber – sumber. Menyimak dan
membaca dibutuhkan symbol – symboljuga. Menyimak bersifat lisan sedangkan
membaca bersifat tertulis detail, urutan, hubungan sebab akibat, mengevaluasi secara
kritis dan menangkappesan – pesan secara lisan, itu dapat mempengaruhi kemampuan
anak – anak untuk menyerap informasi. Penambahan sebuah kata dalam kosakata yang
disimak anak – anak meningkatkan kemungkinan mereka dapat menyebutkan arti kata
tersebut jika mereka mebacanya.

4. Macam macam pengajaran membaca !

Jawab :
- Pengajaran Membaca Permulaan
Pengajaran membaca permulaan ini disajikan kepada siswa tingkat permulaan
Sekolah Dasar. Tujuannya adalah membinakan dasar mekanisme membaca, seperti
kemampuan mengasosiasikan huruf dengan bunyi-bunyi bahasa yang diwakilinya,
membina gerakan mata membaca dari kiri ke kanan, membaca kata-kata dan kalimat
sederhana.
- Pengajaran Membaca Nyaring
Pengajaran membaca nyaring ini di satu pihak dianggap merupakan bagian atau
lanjutan dari pengajaran membaca permulaan, dan di pihak lain dipandang juga sebagai
pengajaran membaca tersebdiri yang sudah tergolong tingkat lanjut, seperti membaca
sebuah kutipan dengan suara nyaring.
- Pengajaran Membaca dalam Hati
Pengajaran membaca ini membina siswa agar mereka mampu membaca tanpa
suara dan mampu memahami isi tuturan tertulis yang dibacanya, baik isi pokoknya
maupun isi bagiannya termasuk pula isi yang tersurat dan yang tersirat.
- Pengajaran Membaca Pemahaman
Dalam praktiknya, pengajaran membaca pemahaman hampir tidak berbeda
dengan pengajaran membaca dalam hati.
- Pengajaran Membaca Bahasa
Pengajaran membaca ini pada dasarnya merupakan alat dari pengajaran bahasa.
Guru memanfaatkannya untuk membina kemampuan bahasa siswa.

5. Komponen – Komponen RPP !


Jawab :
Menurut Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013, bahwa RPP minimal harus terdiri
dari komponen:
- Tujuan Pembelajaran,
- Materi Pembelajaran,
- Metode Pembelajaran,
- Sumber Belajar, dan
- Penilain
Komponen RPP diatas harus terintegrasi dalam proses pembelajaran agar tujuan
pembelajaran tersampiakan secara maksimal.

Anda mungkin juga menyukai