Anda di halaman 1dari 8

Tugas Akhir

Program
Kelompok :
Andreas Sitompul
Yusri Sihombing
Suandi Batubara
Desi Rahayu Hasibuan
Kasus
Pak Suparmin adalah seorang guru SD yang berasal dari daerah perkotaan dan
sekarang mengajar di daerah pegunungan di SDN Gunung Baharu. Lokasi dimana
sekolah itu berada dikelilingi hutan belantara yang sangat lebat, di setiap perjalanan
menuju sekolah di kanan maupun di kiri jalan yang terlihat pepohonan yang rimbun.
Dalam kehidupan sehari-hari anak-anak yang bersekolah ditempat tersebut
menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa pergaulan di lingkungan mereka dan
bahkan juga di waktu mereka berada di sekolah. Bahasa Indonesia sebagai bahasa
nasional masih jarang digunakan.
Suatu hari dalam pelajaran di kelas V, dalam pelajaran IPS, salah satu topik yang
akan disampaikan oleh Pak Suparmin adalah hutan homogen dan hutan heterogen.
Seperti biasa ketika masuk kelas Pak Suparmin mengucapkan salam yang disambut
dengan salam serempak oleh anak-anak. kemudian Pak Suparmin meminta anak-
anak mengeluarkan buku IPS dan selanjutnya Pak Suparmin memulai pelajaran
dengan menuliskan pokok bahasan Sumber Daya Alam, dengan topik/subtopik hutan
heterogen dan hutan homogen. Setelah itu terjadi peristiwa seperti berikut.
Pak Suparmin : "anak-anak, hari ini kita akan belajar tentang hutan homogen dan
heterogen, siapa yang tahu apa itu hutan homogen dan hutan heterogen."
Anak-anak terdiam, tidak ada yang menjawab. Sebagian dari mereka ada yang menjawab
dalam bahasa daerah, tetapi jawaban tersebut diajukan kepada temannya bukan kepada
guru, setelah itu terdengar suara cekikikan..
Pak Suparmin : "kalau anak-anak tidak tahu, perhatikan ke papan tulis."
Pak Suparmin menuliskan definisi atau pengertian hutan homogen dan hutan heterogen di
papan tulis, kemudian meminta salah seorang siswa membacanya. Anak yang ditunjuk,
membaca dengan terbata-bata dan ucapannya tidak begitu jelas. Pak Suparmin kemudian
meminta anak-anak mencatat definisi tersebut dan menhafalkannya. Lima menit
kemudian Pak Suparmin menghapus tulisan di papan tulis dan meminta anak-anak secara
bergiliran menyebutkan apa yang dimaksud dengan hutan homogen dan hutan
heterogen. Ternyata tidak ada anak yang mampu menyebutkan definisi itu dengan benar,
bahkan mengucapkan kata homogen dan heterogenpun masih susah.
Pak Suparmin berusaha sabar dan meminta anak-anak membaca berulang-ulang catatan
mereka, sehingga pada pelajaran yang akan datang anak-anak sudah hafal definisi
tersebut. Pelajaran IPS dilanjutkan dengan meminta anak-anak secara bergilir membaca
manfaat hutan dari buku pelajaran IPS sampai waktu istirahat tiba.
Identifikasi
1. Suparmin merupakan guru pindahan dari perkotaan dan sekarang
mengajar di daerah pegunungan yang dikelilingu hutan belantara yang
lebat.
2. Penggunaan bahasa Indonesia di tempat Pak Suparmin masih jarang
digunakan baik di lingkungantempat tinggal dan di lingkungan
sekolah.
3. Pak Suparmin mengar di kelas V, dalam pelajaran IPS dengan topik
hutan homogen dan hutan heterogen.
4. Pak Suparmin hanya menggunakan media papan tulis dalam
mengajar
5. Pak Suparmin memberikan epersepsi dengan memberikan
pertanyaan kepasa siswa siapa yang tahu hutan homogen dan hutan
heterogen
6. Dalam kegiatan inti Pak Suparmin menuliskan defenisi hutan
homogen dan hutan heterogen di papan tulis dan meminta siswa
untuk mencatat dan menghafalkannya dalam waktu lima menit.
7. Dari seluruh siswa yang mengikuti kelas tidak ada yang mampu
menyebutkan apa yang dimaksud dengan hutan homogen dan hutan
Rumusan Masalah
Bentuk Pertanyaan
“Mengapa siswa Pak Suparmin tidak dapat
menghafalkan definisi hutan homogen dan hutan
heterogen.”

Bentuk Pernyataan
“Siswa Pak Suparmin tidak dapat menghafalkan
defenisi hutan homogen dan hutan heterogen”
Analisa Penyebab Masalah
1. Kegiatan apersepsi yang dilakukan oleh Pak Suparmin kurang
sempurna. Pak Suparmin tidak menyampaikan tujuan
pembelajaran yang harus dicapai oleh siswa.
2. Pak Suparmin tidak mempersiapkan media apa pun dalam
pelaksanaan pembelajaran.
3. Penggunaan bahasa Indonesia di daerah pak Suparmin mengajar
masih sangat jarang digunakan bahkan di dalam kelas, sedangkan
pak suparmin memberikan pengertian dalam hutan heterogen dan
hutan homogen dalam bahasa Indonesia.
4. Pak suparmin hanya memberikan waktu yang singkat ( 5 menit )
pada anak-anak dalam menghafalkan defenisi hutan heterogen
dan hutan homogen. Pak suparmin hanya mengarahkan siswa
untuk menghafal dan membaca tanpa mengajak siswa untuk
memahami materi mengenai hutan homogen dan hutan heterogen.
Alternatif Pemecahan Masalah
Guru Menggunakan
Pendekatan Metode Penggunaan
Lingkungan Pembelajaran Media
Sekolah Pak Suparmin Pak suparmin dapat
mengajar adalah daerah Pak Suparmin dapat
menggunakan metode
pegunungan yang dikelilingi menggunakan media
pembelajaran tanya
hutan lebat, siswa juga pasti gambar untuk
jawab, observasi dan
dekat dengan hutan dalam menjelaskan mengenai
diskusi. Dikarenakan
kehidupan sehari-harinya jenis hutan yang tidak
objek observasi dekat
maka pendekatan lingkungan mungkin di observasi
dengan lingkungan
sangat sesuai dengan pokok langsung.
sekolah
pembelajaran mengenai hutan.
Alternatif Pemecahan Masalah
Guru menggunakan metode
pembelajaran tanya jawab, observasi
langsung, diskusi dan menggunakan
media gambar untuk menjelaskan
hutan homogen dan hutan heterogen.

Anda mungkin juga menyukai