Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH BIOKIMIA

STRUKTUR,SIFAT-SIFAT,PENGGOLONGAN DAN FUNGSI


PROTEIN

DISUSUN

OLEH :

1. DESRYNA AIDYNA FITHRA (2101011109)


2. IRFAN KRISTIAN HALAWA (21010111
3. NELLY MARWATI (2101011132)
4. RIFKA SRI RAHAYU (210101139)

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


FAKULTAS FARMASI DAN KESEHATAN
INSTITUT KESEHATAN HELVETIA
MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan


Maha Penyayang. Kami panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-NyA kepada kami sehingga
kami bisa menyelesaikan makalah tentang “STRUKTUR,SIFAT-
SIFAT,PENGGOLONGAN DAN FUNGSI PROTEIN”

Oleh karena itu penulis mengharapkan masukan yang bersifat


konstruktif demi perbaikan penyusunan makalah ini.

Dalam kesempatan ini penulis menghanturkan terima kasih yang


sebesarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan
makalah ini.Besar harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat
amin.

Medan, 4 April 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................i


DAFTAR ISI ..................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
1.1 Latar belakang ......................................................................................1
1.2 IDENTIFIKASI MASALAH .............................................................1
1.3 TUJUAN ..............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................3


2.1 STRUKTUR PROTEIN .......................................................................3
A. STRUKTUR PRIMER .........................................................................3
B. STRUKTUR SEKUNDER ..................................................................4
C. STRUKTUR TERSIER .......................................................................5
D. STRUKTUR KUARTENER ...............................................................6

BAB III PENUTUP .......................................................................................9


A. KESIMPULAN .....................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................10

ii
1. LATAR BELAKANG Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan
merupakan bagian terbesar tubuh sesudah
2. air. Seperlima bagian tubuh adalah protein, separuhnya ada didalam otot,
seperlima didalam
3. tulang dan tulang rawan, sepersepuluh didalam kulit, dan selebihnya
didalam jaringan lain
4. dan cairan tubuh. Semua enzim, berbagai hormon, pengangkut zat-zat gizi
dan darah, matriks
5. interseluler dan sebagainya protein. Disamping itu asam amino yang
membentuk protein
6. bertindak sebagai prekursor sebagian besar koenzim, hormon, asam
nukleat, dan molekul-
7. molekul yang esensial untuk kehidupan.
8. Protein mempunyai fungsi khas yang tidak dapat digantikan
9. Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar
tubuh sesudah
10. air. Seperlima bagian tubuh adalah protein, separuhnya ada didalam otot,
seperlima didalam
11. tulang dan tulang rawan, sepersepuluh didalam kulit, dan selebihnya
didalam jaringan lain
12. dan cairan tubuh. Semua enzim, berbagai hormon, pengangkut zat-zat gizi
dan darah, matriks
13. interseluler dan sebagainya protein. Disamping itu asam amino yang
membentuk protein
14. bertindak sebagai prekursor sebagian besar koenzim, hormon, asam
nukleat, dan molekul-
15. molekul yang esensial untuk kehidupan.
16. Protein mempunyai fungsi khas yang tidak dapat digantikan
17. Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar
tubuh sesudah
18. air. Seperlima bagian tubuh adalah protein, separuhnya ada didalam otot,
seperlima didalam
19. tulang dan tulang rawan, sepersepuluh didalam kulit, dan selebihnya
didalam jaringan lain
20. dan cairan tubuh. Semua enzim, berbagai hormon, pengangkut zat-zat gizi
dan darah, matriks
21. interseluler dan sebagainya protein. Disamping itu asam amino yang
membentuk protein
22. bertindak sebagai prekursor sebagian besar koenzim, hormon, asam
nukleat, dan molekul-
23. molekul yang esensial untuk kehidupan.
24. Protein mempunyai fungsi khas yang tidak dapat digantikan
25. Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar
tubuh sesudah
26. air. Seperlima bagian tubuh adalah protein, separuhnya ada didalam otot,
seperlima didalam

1
27. tulang dan tulang rawan, sepersepuluh didalam kulit, dan selebihnya
didalam jaringan lain
28. dan cairan tubuh. Semua enzim, berbagai hormon, pengangkut zat-zat gizi
dan darah, matriks
29. interseluler dan sebagainya protein. Disamping itu asam amino yang
membentuk protein
30. bertindak sebagai prekursor sebagian besar koenzim, hormon, asam
nukleat, dan molekul-
31. molekul yang esensial untuk kehidupan.
32. Protein mempunyai fungsi khas yang tidak dapat digantikan
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar
tubuh sesudah air. Seperlima bagian tubuh adalah protein, separuhnya ada
didalam otot, seperlima didalam tulang dan tulang rawan, sepersepuluh didalam
kulit, dan selebihnya didalam jaringan lain dan cairan tubuh. Semua enzim,
berbagai hormon, pengangkut zat-zat gizi dan darah, matriks interseluler dan
sebagainya protein. Disamping itu asam amino yang membentuk protein
bertindak sebagai prekursor sebagian besar koenzim, hormon, asam nukleat, dan
molekul-molekul yang esensial untuk kehidupan.Protein mempunyai fungsi khas
yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain, yaitu membangun serta
memelihara sel-sel dan jaringan tubuh.

1.2 IDENTIFIKASI MASALAH


1) Jelaskan struktur dari protein ?
2) Jelaskan tentang sifat-sifat protein ?
3) Jelaskan tentang penggolongan protein?
4) Jelaskan tentang fungsi protein?
5)
1.3 TUJUAN
1) Mengetahui tentang struktur protein
2) Mengetahui tentang sifat-sifat dari protein
3) Mengetahui tentang penggolongan protein
4) Mengetahui tentang fungsi dari protein

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Protein berasal dari kata Yunani yaitu proteios yang berarti barisan
pertama atau yang paling utama, kata ini diciptakan oleh J.J. Barzelius tahun 1938
untuk menyatakan pentingnya golongan ini dalam sel hidup. Protein adalah
senyawa organik kompleks yang mempuyai bobot molekul tinggi yang
merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu
sama lain dengan ikatan peptida. Protein merupakan makromolekul yang paling
berlimpah dalam sel hidup. Semua organisme menggunakan protein untuk
melakukan sejumlah fungsi penting metabolisme kehidupan. Sebagai
makromolekul protein berperanan sebagai katalisator, molekul karier, reseptor
sinyal biologis dan sebagai komponen struktural.

Protein secara kimia lebih kompleks lagi, tetapi seperti karbohidrat dan
lipid, protein jugatersusun dari senyawa gabungan yang sederhana semua
protein mengandung atom karbon,oksigen, hidrogen, dan nitrogen serta
protein-protein yang mengandung sulfur dan fosfat. Manusia maupun hewan tidak
dapat mensintesis sepuluh dari dua puluh asam L-α aminoumum dalam jumlah
yang memadai untuk menunjang pertumbuhan pada masa bayi
ataumempertahankan kesehatan saat dewasa. Protein mengalami perubahan
fisik dan fungsional yang mencerminkan siklus hiduporganisme tempat
protein itu berada.

3
BAB III

PEMBAHASAN

2.1 STRUKTUR PROTEIN


Protein adalah makromolekul yang paling banyak ditemukan di dalam sel
makhluk hidup dan merupakan 50 persen atau lebih dari berat kering sel.
Protein memiliki jumlah yang sangat bervariasi yang mulai dari struktur
maupun fungsinya. Peranan protein diantaranya sebagai katalisator,
pendukung, cadangan, sistem imun, alat gerak, sistem transpor, dan respon
kimiawi. Protein-protein tersebut merupakan hasil ekspresi dari informasi
genetik masing-masing suatu organisme tak terkecuali pada bakteri.
Protein yang tersusun dari rantai asam amino akan memiliki berbagai
macam struktur yang khas pada masing-masing protein. Karena protein
disusun oleh asam amino yang berbeda secara kimiawinya, maka suatu
protein akan terangkai melalui ikatan peptida dan bahkan terkadang
dihubungkan oleh ikatan sulfida. Selanjutnya protein bisa mengalami
pelipatan-pelipatan membentuk struktur yang bermacam-macam. Adapun
struktur protein meliputi struktur primer, struktur sekunder, struktur
tersier, dan struktur kuartener.

Gambar: Reaksi pembentukan peptida melalui reaksi dehidrasi

4
A. STRUKTUR PRIMER
merupakan struktur yang sederhana dengan urutan-urutan asam amino
yang tersusun secara linear yang mirip seperti tatanan huruf dalam sebuah
kata dan tidak terjadi percabangan rantai. Struktur primer terbentuk
melalui ikatan antara gugus α–amino dengan gugus α–karboksil. Ikatan
tersebut dinamakan ikatan peptida atau ikatan amida. Struktur ini dapat
menentukan urutan suatu asam amino dari suatu polipeptida.

gambar: Struktur primer dari protein


B. STRUKTUR SEKUNDER
merupakan kombinasi antara struktur primer yang linear distabilkan oleh
ikatan hidrogen antara gugus =CO dan =NH di sepanjang tulang belakang
polipeptida. Salah satu contoh struktur sekunder adalah α-heliks dan β-
pleated. Struktur ini memiliki segmen-segmen dalam polipeptida yang
terlilit atau terlipat secara berulang.

Struktur α-heliks terbentuk antara masing-masing atom oksigen karbonil


pada suatu ikatan peptida dengan hidrogen yang melekat ke gugus amida
pada suatu ikatan peptida empat residu asam amino di sepanjang rantai
polipeptida.
Pada struktur sekunder β-pleated terbentuk melalui ikatan hidrogen antara
daerah linear rantai polipeptida. β-pleated ditemukan dua macam bentuk,
yakni antipararel dan pararel. Keduanya berbeda dalam hal pola ikatan
hidrogennya. Pada bentuk konformasi antipararel memiliki konformasi
ikatan sebesar 7 Å, sementara konformasi pada bentuk pararel lebih
pendek yaitu 6,5 Å. Jika ikatan hidrogen ini dapat terbentuk antara dua
rantai polipeptida yang terpisah atau antara dua daerah pada sebuah rantai

5
tunggal yang melipat sendiri yang melibatkan empat struktur asam amino,
maka dikenal dengan istilah β turn.
Struktur sekunder adalah rangkaian asam amino yang membentuk struktur
membelit, melingkar, dan melipat. Bentuk struktur ini dikelompokkan
menjadi struktur alpha-helix (H), beetha-sheet (B), dan coil (C).

gambar :Struktur sekunder α-heliks

C. STRUKTUR TERSIER
Struktur tersier dari suatu protein adalah lapisan yang tumpang tindih di
atas pola struktur sekunder yang terdiri atas pemutarbalikan tak beraturan
dari ikatan antara rantai samping (gugus R) berbagai asam amino. Struktur
ini merupakan konformasi tiga dimensi yang mengacu pada hubungan
spasial antar struktur sekunder. Struktur ini distabilkan oleh empat macam
ikatan, yakni ikatan hidrogen, ikatan ionik, ikatan kovalen, dan ikatan
hidrofobik. Dalam struktur ini, ikatan hidrofobik sangat penting bagi
protein. Asam amino yang memiliki sifat hidrofobik akan berikatan di
bagian dalam protein globuler yang tidak berikatan dengan air, sementara
asam amino yang bersifat hodrofilik secara umum akan berada di sisi
permukaan luar yang berikatan dengan air di sekelilingnya.

6
gambar : Struktur sekunder

D. STRUKTUR KUARTENER

adalah gambaran dari pengaturan sub-unit atau promoter protein dalam


ruang. Struktur ini memiliki dua atau lebih dari sub-unit protein dengan
struktur tersier yang akan membentuk protein kompleks yang fungsional.
ikatan yang berperan dalam struktur ini adalah ikatan nonkovalen, yakni
interaksi elektrostatis, hidrogen, dan hidrofobik. Protein dengan struktur
kuarterner sering disebut juga dengan protein multimerik. Jika protein
yang tersusun dari dua sub-unit disebut dengan protein dimerik dan jika
tersusun dari empat sub-unit disebut dengan protein tetramerik.

gambar: kuartener

1. SIFAT-SIFAT PROTEIN
1) Terbentuk dari polimerisasi atau gabungan asam amino satu
dengan lainnya melalui ikatan peptida.
2) Jenis dari setiap asam amino, dapat dibedakan dari gugus R atau
rantai samping asam amino.

7
3) Kelarutannya dalam air dipengaruhi oleh sisi hidrofobik yang
menjadikannya sukar larut dalam air dan sisi hidrofilik yang
mudah larut dalam air.
4) Protein globular larut dalam air, sedangkan protein serabut tidak
bisa larut dalam air.
5) Dapat mengalami koagulasi oleh pemanasan dan penambahan
asam atau basa.
6) Bersifat amfoter karena membentuk ion zwitter. Pada titik
isoelektriknya, protein mengalami koagulasi sehingga dapat
dipisahkan dari pelarutnya.
7) Dapat mengalami kerusakan atau perubahan struktur tiga dimensi
(denaturasi) akibat pemanasan. Pada denaturasi, protein mengalami
kerusakan sehingga rantai polipeptida menjadi rantai terbuka.

2. PENGGOLONGAN PROTEIN
1) Berdasarkan bentuknya terdiri dari protein fibriler dan globuler;
2) Berdasarkan fungsinya terdiri dari enzim, protein pembangun,
rotein transport, protein pelindung, pengendalian pertumbuhan;
berdasarkan asal terdiri dari protein nabati dan hewan;
3) Berdasarkan komposisinya terdiri dari protein sederhana dan
terkonjugasi.
4) Berdasarkan komposisi kimia terbagi menjadi 2, yaitu :
 Sederhana (enzim ribunoklease): protein sederhana hanya
terdiri atas asam amino, dan tidak ada gugus kimia lain.
 Terkonjugasi (lipoprotein): protein konyugasi terdiri atas
rantai polipeptida yang terikat pada gugus kimia lain.
Bagian yang bukan asam amino dari protein konyugasi
disebut gugus prostetik
5) Berdasarkan bentuknya terbagi menjadi 2, yaitu :
 Protein Fibriler/Skleroprotein.
 Protein yang berbentuk serabut, tidak larut dalam
pelarut-pelarut encer, baik larutan garam, asam, basa,
ataupun alkohol. Berat molekulnya yang besar belum
dapat ditentukan dengan pasti dan sukar dimurnikan.
 Protein Globuler/Sferoprotein
 Protein ini berbentuk bola, banyak terdapat pada bahan
pangan seperti susu, telur, dan daging.
6) Berdasarkan fungsi biologisnya :
 Enzim
 Protein pembangun

8
 Protein transport
 Protein pelindung
 Pengendalian Pertumbuhan
7) Berdasarkan sumber asalnya :
 Protein nabati adalah protein yang berasal dari tumbuh-
tumbuhan. Protein jenis ini banyak terdapat dalam biji-
bijian dan kacang-kacangan.
 Protein hewani adalah protein yang berasal dari hewan.
Banyak terdapat dari daging susu dan ikan.
3. FUNGSI PROTEIN

Protein memegang peranan penting dalam berbagai proses biologi. Peran-


peran tersebut antara lain:

a) Katalisis enzimatik Hampir semua reaksi kimia dalam sistem


biologi dikatalisis oleh enzim dan hampir semua enzim adalah
protein.
b) Transportasi dan penyimpanan
Berbagai molekul kecil dan ion-ion ditanspor oleh protein spesifik.
Misalnya transportasi oksigen di dalam eritrosit oleh hemoglobin
dan transportasi oksigen di dalam otot oleh mioglobin.
c) Koordinasi gerak
Kontraksi otot dapat terjadi karena pergeseran dua filamen protein.
Contohnya pergerakan kromosom saat proses mitosis dan
pergerakan sperma oleh flagela.
d) Penunjang mekanis
Ketegangan kulit dan tulang disebabkan oleh kolagen yang
merupakan protein fibrosa
e) Proteksi imun Antibodi merupakan protein yang sangat spesifik
dan dapat mengenal serta berkombinasi dengan benda asing seperti
virus, bakteri dan sel dari organism lain.
f) Membangkitkan dan menghantarkan impuls saraf Respon sel saraf
terhadap rangsang spesifik diperantarai oleh protein reseptor.
Misalnya rodopsin adalah protein yang sensitif terhadap cahaya
ditemukan pada sel batang retina. Contoh lainnya adalah protein
reseptor pada sinapsis.
g) Pengaturan pertumbuhan dan diferensiasi Pada organisme tingkat
tinggi, pertumbuhan dan diferensiasi diatur oleh protein faktor
pertumbuhan. Misalnya faktor pertumbuhan saraf mengendalikan
pertumbuhan jaringan saraf. Selain itu, banyak hormon merupakan
protein.

9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Protein adalah makromolekul yang paling banyak ditemukan di dalam sel
makhluk hidup dan merupakan 50 persen atau lebih dari berat kering sel.
Protein memiliki jumlah yang sangat bervariasi yang mulai dari struktur
maupun fungsinya. protein bisa mengalami pelipatan-pelipatan membentuk
struktur yang bermacam-macam. Adapun struktur protein meliputi struktur
primer, struktur sekunder, struktur tersier, dan struktur kuartener.

10
DAFTAR PUSTAKA

1. (Campbell et al., 2009; Lehninger et al., 2004).


2. (Berg et al., 2006; Lodish et al., 2003).
3. (Voet & Judith, 2009)
4. (Campbell et al., 2009; Conn, 2008).
5. (Murray et al, 2009; Lehninger et al, 2004).
6. (Lodish et al., 2003; Murray et al, 2009).
7. https://roboguru.ruangguru.com/question/sebutkan-penggolongan-
protein-berdasarkan-bentuk-fungsi-asal-dan-jenis-monomernya-_QU-
XHUYW4MO
8. https://www.google.co.id/books/edition/
BUKU_AJAR_BIOKIMIA_FARMASI/1SODDwAAQBAJ?
hl=id&gbpv=1&dq=buku+protein&printsec=frontcover
9. https://id.scribd.com/document/398818366/Makalah-Protein

11

Anda mungkin juga menyukai