Makalah Biokimia 1
Makalah Biokimia 1
DISUSUN
OLEH :
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
1.1 Latar belakang ......................................................................................1
1.2 IDENTIFIKASI MASALAH .............................................................1
1.3 TUJUAN ..............................................................................................1
ii
1. LATAR BELAKANG Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan
merupakan bagian terbesar tubuh sesudah
2. air. Seperlima bagian tubuh adalah protein, separuhnya ada didalam otot,
seperlima didalam
3. tulang dan tulang rawan, sepersepuluh didalam kulit, dan selebihnya
didalam jaringan lain
4. dan cairan tubuh. Semua enzim, berbagai hormon, pengangkut zat-zat gizi
dan darah, matriks
5. interseluler dan sebagainya protein. Disamping itu asam amino yang
membentuk protein
6. bertindak sebagai prekursor sebagian besar koenzim, hormon, asam
nukleat, dan molekul-
7. molekul yang esensial untuk kehidupan.
8. Protein mempunyai fungsi khas yang tidak dapat digantikan
9. Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar
tubuh sesudah
10. air. Seperlima bagian tubuh adalah protein, separuhnya ada didalam otot,
seperlima didalam
11. tulang dan tulang rawan, sepersepuluh didalam kulit, dan selebihnya
didalam jaringan lain
12. dan cairan tubuh. Semua enzim, berbagai hormon, pengangkut zat-zat gizi
dan darah, matriks
13. interseluler dan sebagainya protein. Disamping itu asam amino yang
membentuk protein
14. bertindak sebagai prekursor sebagian besar koenzim, hormon, asam
nukleat, dan molekul-
15. molekul yang esensial untuk kehidupan.
16. Protein mempunyai fungsi khas yang tidak dapat digantikan
17. Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar
tubuh sesudah
18. air. Seperlima bagian tubuh adalah protein, separuhnya ada didalam otot,
seperlima didalam
19. tulang dan tulang rawan, sepersepuluh didalam kulit, dan selebihnya
didalam jaringan lain
20. dan cairan tubuh. Semua enzim, berbagai hormon, pengangkut zat-zat gizi
dan darah, matriks
21. interseluler dan sebagainya protein. Disamping itu asam amino yang
membentuk protein
22. bertindak sebagai prekursor sebagian besar koenzim, hormon, asam
nukleat, dan molekul-
23. molekul yang esensial untuk kehidupan.
24. Protein mempunyai fungsi khas yang tidak dapat digantikan
25. Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar
tubuh sesudah
26. air. Seperlima bagian tubuh adalah protein, separuhnya ada didalam otot,
seperlima didalam
1
27. tulang dan tulang rawan, sepersepuluh didalam kulit, dan selebihnya
didalam jaringan lain
28. dan cairan tubuh. Semua enzim, berbagai hormon, pengangkut zat-zat gizi
dan darah, matriks
29. interseluler dan sebagainya protein. Disamping itu asam amino yang
membentuk protein
30. bertindak sebagai prekursor sebagian besar koenzim, hormon, asam
nukleat, dan molekul-
31. molekul yang esensial untuk kehidupan.
32. Protein mempunyai fungsi khas yang tidak dapat digantikan
BAB I
PENDAHULUAN
Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar
tubuh sesudah air. Seperlima bagian tubuh adalah protein, separuhnya ada
didalam otot, seperlima didalam tulang dan tulang rawan, sepersepuluh didalam
kulit, dan selebihnya didalam jaringan lain dan cairan tubuh. Semua enzim,
berbagai hormon, pengangkut zat-zat gizi dan darah, matriks interseluler dan
sebagainya protein. Disamping itu asam amino yang membentuk protein
bertindak sebagai prekursor sebagian besar koenzim, hormon, asam nukleat, dan
molekul-molekul yang esensial untuk kehidupan.Protein mempunyai fungsi khas
yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain, yaitu membangun serta
memelihara sel-sel dan jaringan tubuh.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Protein berasal dari kata Yunani yaitu proteios yang berarti barisan
pertama atau yang paling utama, kata ini diciptakan oleh J.J. Barzelius tahun 1938
untuk menyatakan pentingnya golongan ini dalam sel hidup. Protein adalah
senyawa organik kompleks yang mempuyai bobot molekul tinggi yang
merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu
sama lain dengan ikatan peptida. Protein merupakan makromolekul yang paling
berlimpah dalam sel hidup. Semua organisme menggunakan protein untuk
melakukan sejumlah fungsi penting metabolisme kehidupan. Sebagai
makromolekul protein berperanan sebagai katalisator, molekul karier, reseptor
sinyal biologis dan sebagai komponen struktural.
Protein secara kimia lebih kompleks lagi, tetapi seperti karbohidrat dan
lipid, protein jugatersusun dari senyawa gabungan yang sederhana semua
protein mengandung atom karbon,oksigen, hidrogen, dan nitrogen serta
protein-protein yang mengandung sulfur dan fosfat. Manusia maupun hewan tidak
dapat mensintesis sepuluh dari dua puluh asam L-α aminoumum dalam jumlah
yang memadai untuk menunjang pertumbuhan pada masa bayi
ataumempertahankan kesehatan saat dewasa. Protein mengalami perubahan
fisik dan fungsional yang mencerminkan siklus hiduporganisme tempat
protein itu berada.
3
BAB III
PEMBAHASAN
4
A. STRUKTUR PRIMER
merupakan struktur yang sederhana dengan urutan-urutan asam amino
yang tersusun secara linear yang mirip seperti tatanan huruf dalam sebuah
kata dan tidak terjadi percabangan rantai. Struktur primer terbentuk
melalui ikatan antara gugus α–amino dengan gugus α–karboksil. Ikatan
tersebut dinamakan ikatan peptida atau ikatan amida. Struktur ini dapat
menentukan urutan suatu asam amino dari suatu polipeptida.
5
tunggal yang melipat sendiri yang melibatkan empat struktur asam amino,
maka dikenal dengan istilah β turn.
Struktur sekunder adalah rangkaian asam amino yang membentuk struktur
membelit, melingkar, dan melipat. Bentuk struktur ini dikelompokkan
menjadi struktur alpha-helix (H), beetha-sheet (B), dan coil (C).
C. STRUKTUR TERSIER
Struktur tersier dari suatu protein adalah lapisan yang tumpang tindih di
atas pola struktur sekunder yang terdiri atas pemutarbalikan tak beraturan
dari ikatan antara rantai samping (gugus R) berbagai asam amino. Struktur
ini merupakan konformasi tiga dimensi yang mengacu pada hubungan
spasial antar struktur sekunder. Struktur ini distabilkan oleh empat macam
ikatan, yakni ikatan hidrogen, ikatan ionik, ikatan kovalen, dan ikatan
hidrofobik. Dalam struktur ini, ikatan hidrofobik sangat penting bagi
protein. Asam amino yang memiliki sifat hidrofobik akan berikatan di
bagian dalam protein globuler yang tidak berikatan dengan air, sementara
asam amino yang bersifat hodrofilik secara umum akan berada di sisi
permukaan luar yang berikatan dengan air di sekelilingnya.
6
gambar : Struktur sekunder
D. STRUKTUR KUARTENER
gambar: kuartener
1. SIFAT-SIFAT PROTEIN
1) Terbentuk dari polimerisasi atau gabungan asam amino satu
dengan lainnya melalui ikatan peptida.
2) Jenis dari setiap asam amino, dapat dibedakan dari gugus R atau
rantai samping asam amino.
7
3) Kelarutannya dalam air dipengaruhi oleh sisi hidrofobik yang
menjadikannya sukar larut dalam air dan sisi hidrofilik yang
mudah larut dalam air.
4) Protein globular larut dalam air, sedangkan protein serabut tidak
bisa larut dalam air.
5) Dapat mengalami koagulasi oleh pemanasan dan penambahan
asam atau basa.
6) Bersifat amfoter karena membentuk ion zwitter. Pada titik
isoelektriknya, protein mengalami koagulasi sehingga dapat
dipisahkan dari pelarutnya.
7) Dapat mengalami kerusakan atau perubahan struktur tiga dimensi
(denaturasi) akibat pemanasan. Pada denaturasi, protein mengalami
kerusakan sehingga rantai polipeptida menjadi rantai terbuka.
2. PENGGOLONGAN PROTEIN
1) Berdasarkan bentuknya terdiri dari protein fibriler dan globuler;
2) Berdasarkan fungsinya terdiri dari enzim, protein pembangun,
rotein transport, protein pelindung, pengendalian pertumbuhan;
berdasarkan asal terdiri dari protein nabati dan hewan;
3) Berdasarkan komposisinya terdiri dari protein sederhana dan
terkonjugasi.
4) Berdasarkan komposisi kimia terbagi menjadi 2, yaitu :
Sederhana (enzim ribunoklease): protein sederhana hanya
terdiri atas asam amino, dan tidak ada gugus kimia lain.
Terkonjugasi (lipoprotein): protein konyugasi terdiri atas
rantai polipeptida yang terikat pada gugus kimia lain.
Bagian yang bukan asam amino dari protein konyugasi
disebut gugus prostetik
5) Berdasarkan bentuknya terbagi menjadi 2, yaitu :
Protein Fibriler/Skleroprotein.
Protein yang berbentuk serabut, tidak larut dalam
pelarut-pelarut encer, baik larutan garam, asam, basa,
ataupun alkohol. Berat molekulnya yang besar belum
dapat ditentukan dengan pasti dan sukar dimurnikan.
Protein Globuler/Sferoprotein
Protein ini berbentuk bola, banyak terdapat pada bahan
pangan seperti susu, telur, dan daging.
6) Berdasarkan fungsi biologisnya :
Enzim
Protein pembangun
8
Protein transport
Protein pelindung
Pengendalian Pertumbuhan
7) Berdasarkan sumber asalnya :
Protein nabati adalah protein yang berasal dari tumbuh-
tumbuhan. Protein jenis ini banyak terdapat dalam biji-
bijian dan kacang-kacangan.
Protein hewani adalah protein yang berasal dari hewan.
Banyak terdapat dari daging susu dan ikan.
3. FUNGSI PROTEIN
9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Protein adalah makromolekul yang paling banyak ditemukan di dalam sel
makhluk hidup dan merupakan 50 persen atau lebih dari berat kering sel.
Protein memiliki jumlah yang sangat bervariasi yang mulai dari struktur
maupun fungsinya. protein bisa mengalami pelipatan-pelipatan membentuk
struktur yang bermacam-macam. Adapun struktur protein meliputi struktur
primer, struktur sekunder, struktur tersier, dan struktur kuartener.
10
DAFTAR PUSTAKA
11