Anda di halaman 1dari 13

ARSITEKTUR TANGGAP BENCANA

2024

FILOSOFI KONSTRUKSI
BANGUNAN TRADISIONAL
TANGGAP BENCANA
PADA RUMAH KENALI

TENGKU YUMNA DARAYANI


ARSITEKTUR TANGGAP BENCANA
Indonesia secara geografis terletak di antara dua benua dan dua samudera. Dampak buruk yang sering terjadi
yakni gempa bumi. Letak Indonesia yang berada di antara lempeng Australia, lempeng Eurasia dan lempeng
pasifik menjadi salah satu penyebab sering terjadinya gempa bumi. Selain itu Indonesia juga termasuk dalam
lingkar cincin api pasifik yang merupakan gugusan gunung api di dunia. Letak geografis Indonesia seperti yang
disebut pada paragraph sebelumnya yang kemudian menjadi alas an mengapa di Indonesia sering terjadi
gempa bumi, baik vulkanik maupun tektonik

Masyarakat Indonesia telah membangun arsitektur yang tanggap bencana sejak dulu dengan
beradaptasi terhadap alam bukan menentang alam, sebagai contoh adaptasi bangunan tradisional yang
terbuat dari kayu dan bambu yang cocok untuk wilayah rawan gempa.

Kearifan lokal masyarakat Indonesia dapat dikombinasikan dengan teknologi terkini sehingga rumah
atau bangunan yang dihasilkan tetap elegan, indah dan mengikuti perkembangan zaman. Teknologi
yang kini semakin canggih dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas kayu, seperti kayu kelas empat
dapat ditingkatkan menjadi kayu kelas dua. Kayu tersebut akan terlihat berkelas dan mahal ketika diberi
sentuhan seni, desain dan teknologi dalam membangun bangunan itu sendiri.

Indonesia merupakan salah satu negara yang terletak pada iklim tropis lembab dengan curah hujan yang
tinggi. Atap merupakan komponen bangunan yang penting di dalam iklim seperti di Indonesia. Rumah
Vernakular Tradisional mempunyai bentuk atap yang beragam dan berkarakter. Bentuk atap pada
Rumah Vernakular Tradisional terbentuk melalui perpaduan yang sinergis antara respon terhadap iklim
dan upaya akomodasi nilai-nilai budaya setempat.
FILOSOFI KONSTRUKSI

Arsitektur tradisional adalah sama dengan Menurut Nanda Yunisa, (2017) bencana alam Arsitektur tradisional Kenali merupakan
arsitektur vernakular, bangunan tradirional adalah: Sesuatu yang memporakporandakan Indigeneous Knowledge yang menjadi salah
merupakan bentuk arsitektur yang alam sekitar, menyebabkan kesusahan, satu kekayaan khasanah arsitektural di
diproduksi oleh masyarakat setempat kerugian, penderitaan, malapetaka Indonesia. Aadaptif bangunan terhadap
dengan aturan atau ketentuan yang sesuai disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, lingkungan sekitarnya merupakan gambaran
dengan keyakinan yang dianut masyarakat angin besar, banjir, perubahan sifat dan kebijakan nenek moyang dalam mensiasati
sesuai dengan keadaan alam atau keseimbangan alam atau sistim ecology dan tanggao terhadap kondisi kehidupan
lingkungan setempat, sesuai dengan gaya diartikan sebagai bencana alam atau natural lingkungannya. Serta ssitem Struktur rumah
hidup dan kemahaman religi setempat, disaster (a “catastrophe”) tradisional Kenali yang terefleksi dari filosofi
diterapkan teknologi sederhana yang
bentuk dan fungsi bangunannya.
disesuaikan dengan pengetahuan bahan dan
pertimbangan pada keseimbangan alam,
BENCANA
disebut produk arsitektur vernakular karena ALAM RUMAH KENALI
sangat sesuai dengan karakter lingungan

ARSITEKTUR
TRADISIONAL
RUMAH KENALI,
LAMPUNG
Salah satu daerah di Provinsi Lampung yang mempunyai/Memiliki ragam
rumah tradisional yang khas Kabupaten Lampung Barat. Selain Lamban Tuha
yang berada di Ranau desa Banding Agung Liwa, Selain itu terdapat juga di
desa Kenali, Liwa.

Kota Liwa yang merupakan Ibu KOta Kabupaten merupakan kawasan gempa
karena terletak dekat dengan jalur gempa pulau sumatera. Kota Liwa yang
terletaknya 950 meter diatas permukaan laut,sering kali terguncang gempa,
Hal ini yang mendasari pemikiran nenek moyang daerah tersebut dalam
mewariskan bentuk, struktur dan konstruksi rumah tinggal tradisional
Lampng.
DENAH
Menurut Teddy Boen 1983, bangunan yang
tahan gempa mempunyai denah bangunan
yang sederhana dan simetris serta
penempatan dinding penyekat dengan

ADAPTASI lubang pintu dan jendela diusahakan simteris


terhadap sumbu denah bangunan.

Bangunan Lamban Tuha mempunyai denah

SISTEM yang sederhana walaupun tidak dapat


dikatakan simteris. peletekkan dinding
bagian dalam rumah simetris serta tidak

KONSTRUKSI
terlalu banyak.

Dalam hubungan arsitektur dan budaya, rumah


tradisional di indonesia dipandnag sebagai bentuk
strategi adaptasi terhadap alam (gempa) melalui
rekayasa struktur konstruksi (sistem sambung dan
tumpuan) dengan eksplorasi material lokal (batu,kayu
dan bambu), Rapport 1969.
SISTEM KONSTRUKSI RUMAH KENALI
kemudian atap ringan serta meletakkan dasr pondasi pada tanah yang kering,
padat dan merata kekerasannya merupakan satu syarat agar bangunan tahan
terhadap gempa.

Atap Lamban Tuha termasuk ringan dengan bahan seng atau daun nipah
sedangkan pondasi yang berupa sistem Kalindang pada umpak batu
duperkuat dengan tapakan pada balok di atas permukaan tanah yang keras
sesuai dengan penjelasan sebeleumnya.

pada Lamban Tuha tidak ada tiang kayu yang menyangga yang ditancapkan
didalam tanah. dengan demikian, konstruksi sistem Kalindang di atas umpak
memberikan fleksibilitas yang tinggi terhadap goyangan dan pergerakan
bumi pada struktur konstruksi bangunan.

pondasi rumah ini secara sadar memisahkan struktur bangunan rumah


dengan pondasi sehingga getaran yang terjadi pada pondasi akibat tanah
yang bergoyang hanya menimbulkan efek yang tidak terlalu besar pada
struktur bangunan rumah

Bangunan yang relatif simetris dan ringan serta dengan teknik jepit dan
tumpu,sangat adaptif menerima gaya tekan dan tarik di daerah rawan gempa
bumi.
PONDASI KOLOM
Seperti halnya rumah tradisional di Indonesia, rumah Kaki atau kolom yang menjadi tumpangan struktur di
tradisional Kneali juga mempunya filosifi kepala, atasnya memberikan efek fleksibilitas pada bangunan
badan dan kaki pada arsitekturnya, Namun yang secara keseluruhan. Hal ini adaptif sekali terhadap
memberdakannya adalah kolom atau kaki pda kondisi daerah rawan gempa. Dan pada bagian
bangunan kenali yang terkesan terpisah dari badan struktur atasnya yaitu bagian badan dan kepala
dan kepala.. mempunyai struktur rigid, dengan menggunakan
sambungan purus dan ped pada tiap-tiao bagian
Pondasi rumah tradisional Kenali sama dengan konstruksinya.
pondasi rumah tradisional yang ada di indonesia yaitu
menggunakan umpak batu. Umpak batu tersebut
selain menjadi media perataan beban yang diatasnya,
juga sebagai media pemisah antara material kayu dan
tanah agar tidak cepat terjadi kerusakan material kayu
yang merupakan material utama rumah kenali.
KONSTRUKSI
BANGUNAN KENALI
Konstruksi kayu rumah tradisional Kenali terpisah dalam dua bagian
besar,Yaitu konstruksi bagian atas yang rigid ditumpukan ke konstruksi kolom
dan balok dengan sistem rol atau sendi. Balok pengikat antar kolom dan lantai
disusun empat lapis dengan 2 lapis pertama penampang balok berbentuk segi
delapan dan 2 lapis diatasnya penampang balok berbentuk segi empat.
Dengan susunan demikian rupa dapat disimpulkan bahwa konstruksi tersebut
sebagai antisipasi terhadao gempa.

dua balok segi delapan yang membujur dan melintang menjadi tumouan
balok lantai yang ada diatasnya dan ditumpukan terhadap kolom yang ada
dibawahnya. Sedangkan balok lantai yang berpenampang segi empat pada
lapisan pertama dipasang membujur dan melintang yang menjadi satu
dengan konstruksi lantainya. Dan balok lantai paling atas terpasang hanya
disatu arah dan menjadi tumpuan terhadao kolom dinding rumah dan dinding
itu sendiri. Hal ini menjadikan sistem konstruksi rumah tersebut saling tumpu,
tekan jepit dan tarik.
SISTEM SAMBUNGAN
DAN TUMPUAN
Pada bentuk rumah tradisional Kenali sambungan terdapat pada pertemuan
umpak-kolom-balok segi delapan yang bersifat sendi, dan balok lantai-kolom
dinding-balok dinding-atap yang bersifat jepit terbatas. kombinasi dua sifat
sambungan ini daoat mengatasi gaya gempa. dimana sifat sendi pada umpak
sebagai upaya mengurangi getaran gempa yang samoai ke balok lantai (base
isolation) dan sifat jepit pada balok dinding menjadikan atap berlaku seperti
bandul untuk menstabilkan bangunan ketika menerima gaya gempa
(pendulum) serta kedia sambungan tersebut menimbulkan friksi sebagai
peredam gerataran dan merupakan sarana dispasi energi.

kolom dinding memiliki purus berbentuk tabung (sambung tekan) yang


menembus dua balok lantai bernampang segi empat yang terpasang
melintang dan membujur.

sistem sambungan konstruksi lantai rumah ini yang saling menjepit dan saling
tarik anatar balok-balok yang terpasang membujur denga balok-balok
melintang seperti pada gambar.
SISTEM SAMBUNGAN
DAN TUMPUAN
Penyelesaian Konstruksi tangga cukup menarik terlihat pada konstruksi antara
anak tangga dan badan tangga dengan mengunakan sistem purus dan
dikunci dengan menggunakan pasak kayu. Hal ini memperlihatkan bahwa
KEARIFAN LOKAL
rumah tradisional Lampung tidak mengenal sambungan dengan Rumah di Kenali dan Lamban Tuha di Kota Liwa
menggunakan paku. yang merupakan jenis rumah panggung memiliki
adaptasi yang sangat baik dengan kondisi alam
setempat yang merupakan dataran tinggi serta
sebagian besar dipengaruhi karena sering terjdinya
gempa. Rumah panggung yang dibangun di
dataran tinggi dengan ketinggian lantai berkisar
antara 1,5- 2 meter. Permukaan lantai yang tinggi
tersebut selain dapat menghindarkan kerusakan
atau kerugian karena lapuk serta ancaman dari
binatang buas, tapi juga memiliki filosopis budaya
yang mempercayai bahwa bagian bawah bangunan
adalah dunia binatang.

di ujung atap rumah kenali terdapat Culu Langi


(Tangga Roh) yang terbuat dari bahan tembaga,
dan dibagian loteng atap merupakan tempat untuk

KONSTRUKSI TANGGA
menyimpan perabotan dan benda benda pusaka
KESIMPULAN
Pola hidup dan sistem kekerabatan masyarakat tradisional Kenali tercermin dalam
bentuk dan filosfis bangunan yang mereka ciptakan. seluruh bentuk dan sistem yang
mendukung bentuk bangunan merupakan upaya mesyarakat tradisional Kneali dalam
menyelesaikan dan mengeksplorasi potensi alam dan budaya mereka, dalam arti
mereke memiliki filosofi kearifan lokal yang tepat dalam membangunn lingkungan
binaan pada saar itu. Kearifan lokal bentuk, struktur dan konstruksi bangunan
tradisional merupakan kekayaan Indonesia yang daoat terus dikembangkan sebagai
kekayaan khasanah Arsitejtur Indonesia.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai