Bab 1-3 (Edited)
Bab 1-3 (Edited)
Disusun Oleh:
Oleh :
NIP : 199406262020122016
Golongan/Pangkat : IIc/Pengatur
Jabatan : Sanitarian
Telah disetujui untuk diajukan dalam Seminar Laporan Aktualisasi Pelatihan Dasar
CPNS Golongan II Angkatan X1X Pemerintah Kabupaten Bogor.
Menyetujui,
Coach, Mentor,
Oleh :
NIP : 199406262020122016
Golongan/Pangkat : IIc/Pengatur
Jabatan : Sanitarian
Telah dipresentasikan dalam Seminar Laporan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Profesi PNS yang
dilaksanakan pada hari Jumat tanggal Oktober 2021 melalui Virtual Zoom Meeting.
Penguji, Coach,
Segala puji bagi Allah SWT, melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga
penulis mampu menyusun Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil
Negara pada Puskesmas Bojong dengan tidak ada suatu penghalang apapun.
Penyusunan laporan aktualisasi ini tidak terlepas dari doa, bimbingan, pengarahan,
dukungan, dan bantuan serta semangat yang telah diberikan dari beberapa pihak yang
terlibat secara langsung maupun tidak langsung.
Oleh karena itu penulis ingin mengucapakan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Kedua orang tua saya yang telah mendoakan saya hingga saat sekarang ini
2. Suami yang telah memberikan support dalam setiap kegiatan serta buah hati
pertama kami sebagai anugerah pelengkap keluarga kecil kami.
3. Bapak Dr.Suyana,M.M. selaku coach dan pembimbing yang telah membantu dan
membimbing selama pengerjaan laporan aktualisasi ini.
4. Ibu Dr. Ir. Momon Rivai, M.sc selaku penguji yang telah memberikan arahan
selama seminar laporan aktualisasi.
5. Para Widyaiswara sebagai narasumber yang telah berbagi pengetahuan,
memberikan motivasi, dan arahan dalam penyusunan kegiatan aktualisasi.
6. Ibu drg.Norlia Restihani SW selaku Mentor dan Kepala Puskesmas di Puskesmas
Bojong yang telah mengarahkan dan membimbing selama penyusunan laporan
aktualisasi ini.
7. Bapak dan Ibu Puskesmas Bojong selaku rekan kerja yang selalu memberikan
motivasi dan doa dalam penyusunan pelaksanaan aktualisasi ini
8. Seluruh Keluarga yang selalu mendoakan dan mendukung selama kegiatan dan
dalam penyusunan kegiatan aktualisasi ini.
9. Rekan-rekan Peserta Pelatihan Dasar CPNS Angkatan XIX Golongan II
khususnya kelompok 2 yang selalu menemani, memberikan semangat, motivasi
kepada penulis.
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................................iii
DAFTAR TABEL...........................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................v
BAB I Pendahuluan.........................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Tujuan.........................................................................................................................2
C. Manfaat.......................................................................................................................3
BAB II Deskripsi Organisasi..........................................................................................4
A. Profil Organisasi.........................................................................................................4
1. Sejarah Organisasi..............................................................................................4
2. Visi dan Misi Organisasi....................................................................................5
3. Strategi, Fungsi dan Program Puskesmas Bojong..............................................6
4. Nilai Nilai Organisasi.........................................................................................9
5. Struktur Organisasi...........................................................................................11
BAB III l Aktualisasi.....................................................................................................12
A. Nilai – nilai Dasar ASN...........................................................................................12
1. Akuntabilitas.....................................................................................................12
2. Nasionalisme.....................................................................................................14
3. Etika Publik.......................................................................................................19
4. Komitmen Mutu................................................................................................20
5. Anti Korupsi......................................................................................................21
B. Peran dan Kedudukan ASN Dalam NKRI...............................................................22
1. Manajemen ASN...............................................................................................22
2. Pelayanan Publik...............................................................................................24
C. Identifikasi Isu..........................................................................................................27
D. Penetapan isu............................................................................................................29
E. Identifikasi Penyebab Isu Menggunakan Fishbone Diagram...................................30
F. Dampak....................................................................................................................31
G. Gagasan Pemecahan isu...........................................................................................31
H. Matrik Rancangan Aktualisasi.................................................................................32
I. Rencana Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi.............................................................35
BAB IV Kegiatan Aktualisasi
BAB V Penutup
DAFTAR TABEL
TABEL
3.1 Nilai-Nilai Dasar Nasionalisme ………………………………………………..17
3.2 Nilai-Nilai Dasar Etika Publik …………………………………………………18
3.3 Nilai-Nilai Dasar Komitmen Mutu …………………………………………….20
3.4 Nilai-Nilai Dasar Anti Korupsi …………………………………………...…...21
3.5 Identifikasi Isu ………………………………………………………………....27
3.6 Identifikasi Isu Dengan Metode USG …………………………………..……..28
3.7 Skor Identifikasi Isu Dengan Metode USG …………………………………....29
3.8 Matrik Rencana Aktualisasi ……………………………………..………...…..33
3.9 Jadwal Kegiatan Aktualisasi ………………………………………….………..35
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR
2.1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Bojong ……………………………………..17
2.2 Struktur Organisasi Puskesmas Bojong ………………………..………………11
3.1 Fishbone Diagram ………………..………………………………………….29
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Derajat kesehatan masyarakat yang disebut sebagai psycho socio somatic health
well being menurut Hendrick L. Blum dipengaruhi oleh empat factor yaitu environment
atau lingkungan, behavior atau perilaku, heredity atau keturunan dan health care service
atau pelayanan kesehatan (M. N. Bustan, 2006). Berdasarkan empat factor tersebut,
lingkungan merupakan salah satu factor paling besar pengaruhnya terhadap tinggi
rendahnya derajat kesehatan masyarakat. Semakin baik dan sehatnya kondisi
lingkungan maka semakin tinggi derajat kesehatan masyarakat.
1
Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang di pandang masyarakat tidak serius dalam bekerja,
malas bekerja, bekerja tidak sesuai jam kerja, kurang ramah, sombong dan melakukan
pelayanan dengan tebang pilih. Oleh karena itu saat ini pemerintah Republik Indonesia
sedang menggalakkan reformasi birokrasi dengan tujuan agar para PNS dapat
menjalankan tugas dengan baik, akan tetapi untuk terciptanya reformasi birokrasi
perlunya dukungan dari sumber ddaya nanusia dan system yang berkualitas. Untuk
tujuan tersebut maka perlu dibangun kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang PNS.
Puskesmas Bojong Kec klpanunggal adalah salah satu sarana pelayanan kesehatan
masyarakat yang penting karena bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di wilayah kerja puskesmas. Indicator utama yang harus dimiliki setiap
Puskesmas termasuk Puskesmas Bojong adalah lingkungan yang sehat, perilaku sehat,
cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu dan derajat kesehatan masyarakat.
Sesuai dengan indikator lingkungan sehat yang harus dimiliki oleh Puskesmas
Bojong, maka inovasi merupakan suatu upaya yang baik dalam meningkatkan kualitas
lingkungan Puskesmas Bojong. Dalam rangka merancang sebuah inovasi, yang pertama
harus dilakukan adalah identifikasi isu yang terjadi di Puskesmas bojong. Setelah isu
diidentifikasi dan ditetapkan, maka selanjutnya dapat disusun kegiatan yang akan
dilakukan untuk meningkatkan kualitas lingkungan Puskesmas Bojong. Beberapa
masalah yang terjadi adalah belum efektifnya pengelolaan limbah medis dan dan non
medis di Puskesmas Bojong, dikarenakan masih ada limbah medis dan non medis yang
tercampur dan tidak ada pelabelan di tempat sampah.
B. Tujuan
2
C. Manfaat
3
BAB II
DESKRIPSI ORGANISASI
A. Profil Organisasi
1. Sejarah Organisasi
Puskesmas Bojong adalah salah satu unit pelayanan dibidang kesehatan yang
merupakan perpanjangan tangan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, teregistrasi di
Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan dengan nomor P3201180204,
merupakan puskesmas non rawat inap yang berdiri sejak tahun 1992, beralamat di Jalan
Klapanunggal Cipeucang RT.013 RW.007 Desa Bojong Kecamatan Klapanunggal
Kabupaten Bogor 16710 diatas tanah seluas 745 m2, dengan luas bangunan 150 m2.
Wilayah binaan Puskesmas Bojong terdiri 4 desa yaitu Desa Bojong, Desa Cikahuripan,
Desa Leuwikaret, dan Desa Ligarmukti, dengan luas wilayah 4948,47 Ha, yang
berbatasan:
Secara geografis, Puskesmas Bojong berada di sebelah timur ibu kota Kabupaten
Bogor dengan kondisi geografis sebagian besar terdiri dari dataran dan perbukitan,
jarak ke ibu kota kabupaten ± 27 KM, berada pada ketinggian 230 DPL, dengan curah
hujan rata –rata 3500-4000 mm /th dan suhu udara berkisar 20 - 30 o C. Puskesmas
Bojong terletak dekat dengan pemukiman dan dapat diakses dengan mudah
menggunakan transportasi umum yang tersedia secara rutin dari dan menuju wilayah
Puskesmas Bojong. Wilayah terjauh dari lokasi Puskesmas Bojong adalah Desa
Leuwikaret yang berjarak ± 25 km, dengan waktu tempuh ± 1 jam 15 menit
menggunakan kendaraan.
4
Gambar 2.1. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Bojong
Visi
Berdasarkan visi misi pembangunan Kabupaten Bogor, Dinas Kesehatan telah
menetapkan visi yang tertuang dalam Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Tahun
2013 – 2018 yaitu “Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bogor yang Mandiri untuk
Hidup Sehat “. Oleh karena itu, Puskesmas Bojong menetapkan visi yang mengacu pada
visi Dinas Kesehatan. Visi Puskesmas Bojong adalah:
Misi
Untuk mewujudkan visi Puskesmas Bojong, maka ditetapkan 3 (tiga) misi sebagai
berikut:
1. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat melalui kegiatan PHBS.
2. Meningkatkan kemandirian masyarakat wilayah Puskesmas Bojong dalam
kepesertaan JKN ( Jaminan Kesehatan Nasional ).
3. Menjalin kerjasama dengan lintas sektoral dalam meningkatkan kesehatan
masyarakat.
5
3. Strategi, Fungsi dan Program Puskesmas Bojong
Strategi
Strategi yang digunakan dalam rangka mencapai visi dan misi Puskesmas Bojong
adalah sebagai berikut:
Fungsi Puskesmas
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai
tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung
terwujudnya kecamatan sehat.
6
4. Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaiakan masalah
kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan
sektor lain terkait
5. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya kesehatan
berbasis masyarakat;
6. Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia Puskesmas Bojong;
7. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan;
8. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu, dan
cakupan pelayanan kesehatan; dan
9. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat termasuk dukungan
terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon penanggulangan penyakit.
7
Program Puskesmas
Program Puskesmas disusun berdasarkan Permenkes 75 Tahun 2014, dan melihat
ketersediaan sumber daya dan permasalahan kesehatan yang ada ditiap daerah. Maka
program puskesmas dikelompokan menjadi:
a. Promosi kesehatan
b. Kesehatan lingkungan
c. KIA, KB
d. Perbaikan gizi
e. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
f. Perkesmas
8
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan terdiri dari :
a. Kesehatan Jiwa
b. Kesehatan Gigi Masyarakat
c. Kesehatan Tradisional
d. Upaya Kesehatan Sekolah (UKS)
e. Kesehatan Indera
f. Kesehatan Lanjut Usia (Lansia)
g. Kesehatan Kerja
h. Kesehatan Olahraga
a. Rawat Jalan
b. Penunjang
c. Kefarmasian
d. Laboratorium
9
Sedangkan tata nilai yang dianut adalah:
T = TERBUKA
Terbuka terhadap semua kritikan dan masukan yang sifatnya membangun dalam rangka
meningkatkan mutu pelayanan
O = OPTIMAL
Memberikan pelayanan kesehatan yang optimal dan bersungguh – sungguh kepada
masyarakat
P = PROFESIONAL
Terampil, handal dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas sesuai dengan
tupoksinya
10
5. Struktur Organisasi
Kepala Puskesmas
drg. Norlia Restihani, SW
Promosi Kesehatan : Yesi Ismayanti F Kesehatan Jiwa : Hendri Satrian Pemeriksaan Umum : dr. Evynovita. N
Puskesmas Pembantu :
Kesling : Rizka Afri W UKGMD : Vinny Febrya Kes. Gigi & Mulut : drg. Norlia Restihani
KIA - KB Kesmas : Eri Kurniawati Batra : Rizka Afri W KIA - KB : Eri Kurniawati Ani Yuliani
Gizi Kesmas : Inaz Zhafira Olahraga : Hendri Gawat Darurat : Hendri Satrian
P2P : Sri Sulasih Kesehatan Indra : Triyana Ginting Gizi : Inaz Zhafira
Perkesmas : Parida Sembiring Kesehatan Lansia : Cicih Kurniasih Persalinan : Cicih Kurniasih
Bidan Desa
Survelians : Lamda Pratiwi Kesehatan Kerja : Rizka Afri W Farmasi : Fera Kurniawati
Laboratorium : Hendri Satrian Bojong : Eri Kurniawati
Cikahuripan : Risa Wahyu
Leuwikaret : Alvina Tania
Ligamukti : Ani Yuliani
Role Model
Saya memilih Soichiro Honda sebagai figure panutan perjuangan dalam mendirikan
perusahaan Honda dilaluinya dengan susah payah, namun semua perjuangannya
terbayar berkat temuan mesinnya yang kemudian melahirkan sebuah perusahaan
otomotif terbesardi dunia yaitu Perusahaan Honda. Arahan beliau sejalan dengan nilai-
nilai ANEKA yaitu akuntabilitas (integritas, tanggungjawab, keterbukaan),
nasionalisme (kemanusiaan), etika publik (ramah dan sopan) , komitmen mutu( nyata,
kehandalan, kompetensi), anti korupsi (disiplin, kejujuran, kerja keras dan berani)..
sosok beliau dalam kehidupan sehari-hari mencerminkan nilai ANEKA.
11
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
Nilai – nilai dasar yang harus dimiliki oleh seorang ASN adalah nilai ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi).
1. Akuntabilitas
Menurut Howard Robert Bowen, akuntabilitas memiliki tiga fungsi utama yaitu:
12
Ketiga fungsi akuntabilitas tersebut menunjukan bahwa akuntabilitas memiliki
fungsi yang penting bagi terciptanya pemerintahan yang efisien, efektif, demokratis dan
bebas korupsi.
1. Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas kebawah dimana pimpinan
memainkan peranan yang penting dalam menciptakan hal tersebut. Kepemimpinan yaitu
memberikan contoh pada orang lain dan adanya komitmen yang tinggi dalam
melakukan pekerjaan.
2. Transparansi
Transparansi diartikan sebagai keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan
yang dilakukan oleh individu maupun kelompok / institusi.
3. Integritas
Integritas mempunyai makna konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan
dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan. Integritas sangat menjunjung
tinggi dan mematuhi hukum baik peraturan Undang – Undang, Kontrak, Kebijakan dan
peraturan lain yang berlaku.
5. Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik
menyangkut benda maupun orang. Keadilan harus dipelihara dan dipromosikan oleh
Pimpinan pada lingkungan organisasinya.
6. Kepercayaan
Rasa keadilan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini akan
melahirkan akuntabilitas.
13
7. Keseimbangan
Pencapaian akuntabilitas dalam lingkungan kerja, diperlukan adanya keseimbangan
antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dankapasitas. Selain itu, adanya
harapan dalam mewujudkan kinerja yang baik juga harus disertai dengan keseimbangan
kapasitas sumber daya dan keahlian (skill) yang dimiliki.
8. Kejelasan
Fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui kewenangan, peran dan
tanggungjawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan sistem
pelaporan kinerja baik individu maupun organisasi.
9. Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu sampai
pada tercapainya tujuan akhir. Konsistensi menjamin stabilitas.
2. Nasionalisme
Nasionalisme dapat dipahami sebagai pandangan tentang rasa cinta terhadap bangsa
dan negara. Namun rasa cinta yang dimaksud rasa cinta bangsa dan negara yang wajar
dan tetap menghormati bangsa lain. Sikap nasionalisme harus didasarkan pada
Pancasila, dengan begitu kita dapat mewujudkan persatuan dan kesatuan, mendahulukan
kepentingan umum di atas kepentingan pribadi atau golongan, rela berkorban demi
kepentingan bangsa dan negara, mengakui persamaan derajat, tenggang rasa, dan
memiliki rasa kebangsaan. Nasionalisme dapat muncul dengan dilatarbelakangi oleh
beberapa hal seperti:
b. Keinginan dan tekad bersama untuk melepaskan diri dari belenggu kekuasaan
absolut, agar manusia mendapatkan hak – haknya secara wajar sebagai warga
negara.
14
Nilai – Nilai Dasar Nasionalisme
Nilai – nilai ketuhanan yang dikehendaki dalam Pancasila ini adalah nilai
Ketuhanan yang positif, nilai keagamaan yang tidak ekskulsif dan menjunjung
tinggi keadilan serta persaudaraan
Pancasila menjadi pedoman politik luar negeri Indonesia yang bersifat bebas
aktif.
Memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur dan memegang cita- cita
moral rakyat yang mulia.
15
Memuliakan kemanusiaan universal dengan cara menjunjung tinggi
persaudaraan, perdamaian, dan keadilan antar umat manusia.
16
4. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
Melaksanakan demokrasi kerakyatan dengan adanya penghormatan terhadap
suara rakyat.
Mewujudkan keadilan dalam aspek ekonomi dan juga keadilan dalam bentuk
pembebasan manusia dari pemberhalaan terhadap benda, pemuliaan martabat
kemanusiaan, pemupukan solidaritas kebangsaan dan penguatan daulat rakyat.
Nilai Dasar
Nasionalisme Deskripsi
17
Cinta tanah air Mengabdi pada bangsa dan negara Indonesia.
Kerja keras Berusaha sepenuh hati dan sekuat tenaga untuk mendapatkan hasil
yang diharapkan.
18
3. Etika Publik
19
Kecermatan Kehati-hatian dalam
melakukan sesuatu.
Kesopanan Cara melakukan sesuatu
dengan cara beradab.
Taat aturan Mengikuti segala aturan yang
ada.
Kemampuan menjaga
Menjaga Rahasia informasi atau hal lain yang
dianggap rahasia.
Tabel 3.2 Nilai – Nilai Dasar Etika Publik
20
4. Komitmen Mutu
21
Nilai Dasar Komitmen Mutu Deskripsi
Tingkat ketercapaian target yang
telah direncanakan
Efektivitas baik menyangkut jumlah maupun
mutu hasil kerja.
Tingkat ketepatan realisasi
penggunaan sumber daya
dan bagaimana pekerjaan
dilaksanakan sehingga tidak
Efisiensi terjadi pemborosan sumber daya,
penyalahgunaan
alokasi, penyimpangan prosedur,
dan mekanisme yang
keluar alur.
Perubahan yang diciptakan
untuk mencapai
Inovasi
keadaan yang lebih baik di masa
yang akan datang.
Setiap kegiatan atau program
yang dilakukan diarahkan
Berorientasi mutu
untuk pencapaian standar mutu.
Tabel 3.3 Nilai – Nilai Dasar Komitmen Mutu
5. Anti Korupsi
22
Nilai – Nilai Dasar Anti Korupsi
23
Untuk mewujudkan birokrasi yang professional dalam
menghadapi tantangan- tantangan global, pemerintah melalui
Undang - Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara telah bertekad untuk mengelola aparatur sipil negara
menjadi semakin professional. Undang-undang ini merupakan
dasar dalam manajemen aparatur sipil negara yang bertujuan untuk
membangun aparatur sipil negara yang memiliki integritas,
profesional dan netral serta bebas dari intervensi politik, juga bebas
dari praktek KKN, serta mampu menyelenggarakan pelayanan
publik yang berkualitas bagi masyarakat.
1. Manajemen ASN
24
Prinsip dasar dalam manajemen atau pengelolaan ASN adalah
dengan memberlakukan Merit System. Sistem merit merupakan
sistem manajemen yang didasarkan pada kualifikasi, kompetensi
dan kinerja secara adil dan wajar tanpa membedakan latar
belakang. Penerapan sistem merit yang diterapkan dari mulai
rekrutmen hingga pada saat pengelolaan ASN akan menciptakan
transparansi, akuntabilitas, obyektivitas, keadilan dan lingkungan
kerja yang kondusif untuk peningkatan kinerja. Khusus dalam
manajemen PNS diperlukan sistem informasi untuk pengembangan
kompetensi, pelatihan, manajemen karir, dan manajemen
pemberhentian beserta pensiun yang terintegrasi dalam Sistem
Informasi ASN. Manajemen ASN juga mengatur tentang
penyelesaian sengketa ASN.
Kepastian Hukum;
1. Profesionalitas;
2. Proporsionalitas;
3. Keterpaduan;
4. Delegasi;
5. Netralitas;
6. Akuntabilitas;
7. Efektif dan Efisien;
8. Keterbukaan;
9. Non Diskriminatif;
10. Persatuan;
11. Kesetaraan;
12. Keadilan;
13. Kesejahteraan.
25
2. Pelayanan Publik
Menurut Pasal 1 angka 1 Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik (UU Pelayanan Publik), Pelayanan Publik
diartikan sebagai kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang –
undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa,
dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara
pelayanan publik.7 Pada hakikatnya pelayanan publik menitikberatkan
pada pemberian pelayanan prima kepada masyarakat sehingga proses
pelayanan publik tidak dilakukan melalui pendekatan bisnis (profit
oriented) melainkan pendekatan sosial (social approach) yang menilai
baik tidaknya pelayanan yang diberikan.
a. Partisipatif
26
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan
masyarakat, pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam
merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.
27
b. Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai
penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga
negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan
publik yang diselenggarakan tersebut.
c. Responsif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib
mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya terkait
dengan bentuk dan jenis pelayanan publik yang mereka butuhkan,
mekanisme penyelenggaraan layanan, jam pelayanan, prosedur, dan
biaya penyelenggaraan pelayanan.
d. Tidak Diskriminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak
boleh dibedakan antara satu warga negara dengan warga negara yang
lain atas dasar perbedaan identitas warga negara.
g. Aksesibel
28
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus
dapat dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik
dan dapat dijangkau dalam arti non-fisik yang terkait dengan biaya dan
persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk mendapatkan
layanan tersebut.
29
h. Akuntabel
Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat.
Pertanggungjawaban di sini tidak hanya secara formal kepada atasan
akan tetapi yang lebih penting harus dipertanggungjawabkan secara
terbuka kepada masyarakat luas melalui media publik.
i. Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai
alat melindungi kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa
keadilan bagi kelompok lemah ketika berhadapan dengan kelompok
yang kuat.
30
d. Joint working, atau kolaborasi sementara
e. Joint ventrure, yaitu perencanaan jangka panjang, kerja sama padapekerjaan besar
yang menjadi urusan utama salah satu peserta kerja sama;
a. Satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama, dibentuk sebagai mekanisme
integratif.
31
3. Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
a. Aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang, kerja sama pada isu besar yang
menjadi urusan utama salah satu peserta kerja sama;
C. Identifikasi Isu
32
dibelakang
puskesmas.
Hal yang belum
dilaksanakan
adalah pencatatan
berat limbah
yang dihasilkan
setiap hari.
TPS limbah
medis yang
belum sesuai
standar
Tidak ada TPS
limbah domestik
2. Kurangnya kesadaran Manajemen Pasien atau Adanya kesadaran
pengunjung atau pasien ASN, pengunjung yang sendiri untuk
untuk melakukan CTPS di Pelayanan datang ke melakukan cuci tangan
Puskesmas Bojong publik dan Puskesmas
Diharapkan supaya
Bojong selalu di
Whole of pasien bisa menerapkan
ingatkan untuk
Govemment 6 langkah cuci tangan
cuci tangan
dikarenakan sudah ada
terlebih dahulu
poster cuci tangan di
Pasien tidak wastafel
menerapkan 6
langkah cuci
tangan
3. Rendahnya pengetahuan Manajemen Masih ada siswa Diharapkan kepada
siswa sekolah dasar tentang ASN, sekolah dasar Siswa sekolah dasar
jajanan sehat yang aman Pelayanan jajan di pinggir untuk tidak makan
publik dan jalan yang tempat jajanan yang terbuka,
maknannya tidak apalagi di pinggir jalan
Whole of
tertutup
Govemment Adanya penyuluhan ke
Belum dilakukan Sekolah Dasar tentang
penyuluhan memilih jajanan sehat
tentang memilih
jajanan sehat
33
D. Penetapan isu
a. Urgency atau urgensi, yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak
masalah tersebut diselesaikan.
b. Seriousness atau tingkat keseriusan dari masalah, yakni dengan melihat dampak
masalah tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan,
membahayakan system atau tidak.
c. Growth atau tingkat perkembangan masalah yakni apakah masalah tersebut
berkembang sedemikian rupa sehingga sulit untuk dicegah.
34
G = Growth /Perkembangan
35
Skor U S G
36
F. Dampak
1. Bagi PNS
Tidak dapat menerapkan Nilai-nilai Dasar PNS (ANEKA) pada pelaksanaan aktualisasi di
Puskesmas Bojong
2. Bagi Puskesmas
Tidak tercapainya visi dan misi Puskesmas Bojong
3. Bagi masyarakat
Masyarakat tidak mendapatkan kualitas lingkungan Puskesmas yang baik
37
H. Matrik Rencana Aktualisasi
38
Puskesmas
Bojong
Misi :
1.mendorong
kemandirian
masyarakat
untuk hidup
sehat
dengankegiatan
PHBS
3 Membuat log book Mendiskusikan Mencatat dan Akuntabilitas Dengan adanya Terwujudnya
untuk pencatatn limbah dengan mentor mengetahui (bertanggung jawab) kegiatan ini bisa pengelolaan
harian tentang logbook jumlah limbah Nasionalisme mengetahui limbah medis
yang akan yang (Musyawarah) timbulan limbah dan non medis
dikerjakan dihasilkan di Etika Publik yang di hasilkan di puskesmas
sebagai sarana Puskesmas (Sopan dan ramah) di Puskesmas Bojong lebih
untuk pencatatan Untuk Komitmen mutu Bojong dengan baik
volume limbah mengetahui (Teliti) pencatatan
yang dihasilkan rata-rata limbah perhari.
limbah yang
Membuat log dihasilkan
book harian Puskesmas
perhari
4. Membuat stiker jenis- Merancang Adanya desain Akuntabilitas Dengan adanya dalam
jenis limbah dan desain stiker stiker jenis (kejelasan target) stiker ini penempelan
penempelan stiker jenis limbah limbah yang Komitmen mutu semoga stiker ini saya
(medis dan non medis) medis dan non akan dicetak (Inovasi, efektif) pegawai berkontribusi
medis Anti Korupsi Puskesmas dalam nilai
Masing- (jujur, tanggung jawab) Bojong bias organisasi
Mencetak stiker masing tempat lebih mudah (peduli, beretika
di tempat sampah sudah membuang dan inovatif)
percetakan ditempelkan limbahnya
39
stiker sesuai wadah
Melaksanakan yang telah
penempelan ditentukan
stiker di tempat
sampah disetiap
ruangan
5 membuat poster Membuat desain Mendapatkan Akuntabilitas dengan adanya Dengan
pengelolaan limbah poster desain poster (Bertanggung poster ini pembuatan
medis dan non medis Mendiskusikan yang sesuai jawab,kejelasan) semoga para poster
dengan mentor dengan Etika Publik pegawai pengelolaan
rencana (Sopan) puskesmas limbah medis
Komitmen Mutu bojong bisa dan non medis
Mendapatkan (Inovatif) lebih sadar agar
diharapkan
persetujuan Anti korupsi tidak dapat
mentor Kerja keras, disiplin membuang menguatkan
tentang desain sampah sesuai penerapan nilai-
poster dengan nilai organisasi;
wadahnya kreatif dan
inovatif
6 Sosialisasi pengelolaan Pelaksanaan Pegawai Akuntabilitas dengan adanya Terwujudnya
limbah di puskesmas sosialisasi puskesmas (Bertanggung jawab, kegiatan ini pengelolaan
mengetahui kejelasan) semogapengelol limbah medis
cara Nasionalisme aan limbah dan non medis
pengelolaan (Menggunakan Bahasa medis dan non yang baik di
limbah medis Indonesia yang baik) medis di Puskesmas
dan non medis Etika publik Puskesmas Bojong
(Sopan,ramah) Bojong lebih
Anti korupsi baik lagi
(Disiplin)
Tabel 3.8 Matrik Rencana Aktualisasi
40
Tanggal/Bulan/Tahun
n 23 Agustus s/d 25 September2021
Kegiatan
o 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 20 21 22 23 24 25
9
1 Melakukan
konsultasi
dengan
mentor
2 Membuat
SOP
pengelolaan
limbah
medis dan
non medis
3 Membuat
look book
untuk
pencatatn
limbah
harian
4 Membuat
stiker jenis-
jenis
limbah dan
penempelan
stiker
(medis dan
non medis)
5 membuat
poster
pengelolaan
limbah
medis dan
non medis
6 Sosialisasi
pengelolaan
limbah di
puskesmas
Tabel 3.9 Jadwal Kegiatan Aktualisasi
41
Tabel 3.9 Jadwal Kegiatan Aktualisasi
42
BAB IV
A. PELAKSANAAN AKTUALISASI
Tahapan pelaksanaan aktualisasi di Puskesmas Bojong telah terselenggara
dengan baik sesuai dengan rancangan yang dibuat sebelumnya. Berikut adalah tabel
ringkasan hasil aktualisasi nilai dasar Pegawai Negeri Sipil selama masa habituasi di
Puskesmas Bojong kecamatan Klapanunggal.
1. Menyiapkan bahan
konsultasi
2. konsultasi terkait
jadwal aktualisasi
43
G gambar 3. Konsultasi dengan mentor via whatsaap
Kontribusi pada visi dan misi Dengan adanya kegiatan ini semoga pengelolaan limbah medis dan non medis di
organisasi Puskesmas Bojong lebih baik lagi sesuai dengan visi misi
Pe penguatan organisasi Persiapan dan konsultasi tentang aktualisasi ini akan menguatkan nilai-nilai
organisasi yaitu: kerja sama, komunikatif, tanggung jawab dan profesional
Hasil kegiatan
tersedianya bahan yang akan dikonsultasikan
terlaksananya konsultasi dengan mentor
44
diskusi untuk menemukan sebuah “titik tengah” yang menghasilkan sebuah
keputusan yang memuaskan masing-masing pihak.
b. Menghargai pendapat
Dalam diskusi (bimbingan) peserta dan mentor mempunyai hak yang sama
untuk menyampaikan pendapat dan masing-masing pihak harus menghargai
pendapat yang disampaikan pihak lain.
ETIKA PUBLIK
Dalam diskusi (bimbingan) penyampaian pendapat harus dilakukan dengan sopan,
santun, tanpa menjatuhkan pihak lain, dan bertujuan untuk mendukung satu
sama lain demi kepentingan bersama.
KOMITMEN MUTU
Diskusi (bimbingan) dalam kegiatan aktualisasi bertujuan untuk menciptakan
sebuah inovasi baru demi menciptakan lingkungan yang sehat
ANTI KORUPSI
Saat melakukan bimbingan konsultasi dan koordinasi dengan mentor agar datang
tepat waktu dan professional
makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan ini :
S selama kegiatan berlangsung peserta mendapatkan beberapa pembelajaran seperti sikap dan perilaku ketika
berdiskusi untuk menemukan sebuah pemecahan solusi, cara menyampaikan pendapat yang santun, cara
menghargai pendapat orang lain, bahkan cara menyampaikan hal yang dirasakan kurang sesuai dengan pendapat
peserta.
45
Uraian Kegiatan Aktualisasi
Waktu pelaksanaan 31 Agustus – 2 September 2021
Tahapan Kegiatan : Dokumentasi :
46
Kontribusi pada visi dan misi organisasi Pembuatan SOP pengelolaan limbah medis dan non medis
mendukung visi misi Puskesmas Bojong.
Visi:
terwujudnya kemandirian masyrakat untuk hidup sehat di
wilayah Puskesmas Bojong
Mi : 1.mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
dengan kegiatan PHBS
Motifasi
Edukasi
Nyaman
Jujur
Amanah
Kompeten
Hasil kegiatan Terarahnya pembuatan SOP pengelolaan limbah medis
dan non medis
Tersusunnya pengelolaan limbah medis dan non medis
dengan baik
Keterkaitan dengan Substansi AKUNTABILITAS
Mata Pelatihan Dalam membuat kegiatan / inovasi dalam sebuah instansi harus
mengikuti peraturan yang berlaku terutama tertib secara
administratif. Hal ini merupakan salah satu syarat akreditasi
puskesmas. Dimana semua kegiatan yang ada di puskesmas
harus memiliki regulasi internal yang merupakan stamdar
pelaksanaan agar menciptakan sebuah kegiatan yang
berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat.
NASIONALISME
Membuat berkas regulasi internal tidak bisa dilakukan seorang
diri melainkan harus koordinasi dengan mentor.
ETIKA PUBLIK
Dalam merencanakan sebuah kegiatan, harus diadakan sebuah
koordinasi dengan mentor diperlukan komunikasi yang baik
(sopan dan saling menghargai) .
KOMITMEN MUTU
Adanya regulasi internal seperti Standar Operasional
47
Pelayanan (SOP) membuat sebuah kegiatan inovasi menjadi
terukur dan mempunyai standar tersendiri sehingga kualitas
kegiatan dapat terjaga dengan baik.
ANTI KORUPSI
Membuat regulasi internal dengan tepat waktu dan jujur
Makna yang diperoleh seara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan ini :
Ddalam kegiatan ini peserta mendapatkan pengalaman tetang menyusun sebuah kegiatan yang berkualitas
dan memiliki standard tertentu yang dapat dimanfaatkan oleh staf yang ada di puskesmas. Regulasi
internal adalah standar dalam menyusun kegiatan dalam sebuah intansi yang harus ada.
1.Mendiskusikan dengan
mentor tentang log book yang
akan dikerjakan sebagai sarana
untuk pencatatan volume
limbah yang dihasilkan
Gambar 1. Diskusi dengan mentor tentang log book pencatatan limbah yang
dihasilkan
48
Gambar 2. Membuat log book
Kontribusi pada visi dan misi Dengan adanya kegiatan ini bisa mengetahui timbulan limbah yang di
organisasi hasilkan di Puskesmas Bojong dengan pencatatan limbah perhari.
49
Penguatan organisasi Persiapan dan konsultasi tentang aktualisasi ini akan menguatkan nilai-nilai
organisasi yaitu:
Jujur
Amanah
Kompeten
Makna yang diperoleh seara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan ini :
Dalam kegiatan ini peserta mendapatkan pengalaman tetang membuat sebuah log book limbah
bertujuan supaya mengetahui berapa timbulan limbah yang dihasilkan puskesmas bojong yang
sangat berguna untuk akreditasi puskesmas.
Kegiatan 4 : Membuat stiker jenis-jenis limbah dan penempelan stiker (medis dan non medis)
50
Uraian Kegiatan Aktualisasi
Waktu Pelaksanaan 14-16 September 2021
Tahapan Kegiatan : Dokumentasi :
1 Merancang desain
stiker jenis limbah
medis dan non medis
2 Mencetak stiker di
tempat percetakan
3. Melaksanakan
penempelan stiker di
tempat sampah
disetiap ruangan
Gambar 1. Merancang desain stiker jenis limbah medis dan non medis
51
Gambar 3. Penempelan stiker
Kontribusi pada visi dan Dengan adanya stiker ini semoga pegawai Puskesmas Bojong bias lebih
misi organisasi mudah membuang limbahnya sesuai wadah yang telah ditentukan
Penguatan organisasi dalam penempelan stiker ini saya berkontribusi dalam nilai organisasi
(peduli, beretika dan inovatif)
Hasil kegiatan Adanya desain stiker jenis limbah yang akan dicetak
Masing-masing tempat sampah sudah ditempelkan stiker
Makna yang diperoleh seara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan ini :
Dalam kegiatan ini peserta mendapatkan pengalaman tetang merancang stiker limbah yang
bertujuan supaya staff di puskesmas bojong disiplin dalam pembuangan limbah sesuai
wadahnya.
52
Kegiatan 5 : membuat poster pengelolaan limbah medis dan non medis
1 Membuat desain
poster
2 Mendiskusikan
dengan mentor
Kontribusi pada visi dan dengan adanya poster ini semoga para pegawai puskesmas bojong bisa lebih
misi organisasi sadar agar tidak membuang sampah sesuai dengan wadahnya
Penguatan organisasi Dengan pembuatan poster pengelolaan limbah medis dan non medis
diharapkan dapat menguatkan penerapan nilai-nilai organisasi; kreatif dan
inovatif
Hasil kegiatan 3 Mendapatkan desain poster yang sesuai dengan rencana
4 Mendapatkan persetujuan mentor tentang desain poster
53
bertanggung jawab menyelesaikan pekerjaan
NASIONALISME
Dalam pembuatan poster dilakukan musyawarah dengan mentor
ETIKA PUBLIK
Sopan danramah ketika berbicara dengan mentor
KOMITMEN MUTU
Membuat poster ini merupakan inovasi terbaru di Puskesmas Bojong tentang
pengelolaan limbah yang betujuan untuk memudahkan pegawai di
Puskesmas Bojong membuang limbah sesuai dengan wadahnya.
Anti korupsi
Dalam membuat poster ini, penulis tidak memungut biaya/ tidak
menggunakan dana dari Puskesmas
Makna yang diperoleh seara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan ini :
Dalam kegiatan ini peserta mendapatkan pengalaman tetang mendesain poster limbah yang
bertujuan supaya staff di puskesmas bojong disiplin dalam pembuangan limbah sesuai wadahnya.
Pelaksanaan
sosialisasi
54
Kontribusi pada visi dan dengan adanya kegiatan ini semoga pengelolaan limbah medis dan non medis di
misi organisasi Puskesmas Bojong lebih baik lagi
Penguatan organisasi Terwujudnya pengelolaan limbah medis dan non medis yang baik di Puskesmas
Bojong
Makna yang diperoleh seara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan ini :
Dalam adanya sosialisasi ini , dapat menambah pengetahuan dan mengingatkan kembali kepada staff
puskesmas bojong untuk disiplin dalam pembuangan limbah
55
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi (ANEKA) merupakan hal pokok yang harus dimiliki setiap Aparatur Sipil Negara
(ASN) guna menajalankan tugas perannya dengan baik sehingga dapat menjadi Aparatur
Sipil Negara (ASN) yang profesional dan berkelas.
Laporan aktualisasi terdiri tahapan-tahapan kegiatan yang dilaksanakan di
Puskesmas Bojong dapat digunakan oleh penulis dalam mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar ASN yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, dan anti korupsi (ANEKA).
Penerapan akuntabilitas dengan tanggung jawab jujur dan transparan membuat kegiatan
habituasi berjalan tanpa hambatan berarti dan sesuai target. Penerapan nilai Nasionalisme
dengan memegang prinsip musyawarah sehingga proses habituasi berjalan lancar karena
adanya koordinasi, komunikasi, dan kolaborasi dengan unit lain terjalin dengan baik.
Penerapan etika publik dengan memegang prinsip sopan santun dan hormat membuat
berbagai pihak yang terlibat dapat bekerjasama dengan baik. Penerapan komitmen mutu
menjadikan proses habituasi sebagai sarana pengembangan inovasi baru di puskesmas
bojong. Penerapan anti korupsi menjadikan proses habitualisasi tepat waktu dan sesuai
dengan tujuan. Laporan aktualisasi ini diharapkan mampu meningkatkan kinerja penulis
yang juga merupakan peserta Latsar dalam menjalankan tugas dan fungsi di instansi
tempat bekerja setelah melakukan latihan dasar ini.
B. SARAN
2. Bagi Puskesmas
56
Nilai nilai dasar ANEKA diterapkan tidak hanya oleh seluruh ASN yang ada di
unit kerja, tetapi juga diterapkan sebagai landasan berorganisasi di unit kerja,
agar visi misi dan tujuan Puskesmas Bojong lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
57
Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil. Lembaga Administrasi
Negara, Jakarta.
Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Pelayanan
Publik. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Manajemen
Aparatur Sipil Negara. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Whole of
Goverment. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
58