Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

STRATEGI PERUBAHAN PERILAKU MENURUT WHO TERKAIT


SADARI GUNA MENCEGAH PENYAKIT KANKER PAYUDARA
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah promosi kesehatan
Dosen Pengampu : Syafrida Ainur,M.Tr Keb

Mahasiswa Semester 4
Kelompok 1 :
1.Renilda Filiandini: 2215401006
2.Uzlifa Fakhirina: 2215401011

AKADEMI KEBIDANAN MUSLIMAT NU KUDUS


TAHUN AKADEMIK 2024/2025
Jl. Karang Sambung RT.01 RW.04 59325
Telp. (0291)3444111Fax (0291)4375

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan

makalah “ Strategi perubahan perilaku menurut WHO terkait sadari guna mencegah
penyakit kanker payudara ”. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan segala kekurangan dalam makalah ini kami menerima segala saran dan kritik
dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir kata kami
berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap
pembaca.

Kudus, April 2024

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... ii


Daftar isi......................................................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB 1 ............................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 1
C. Tujuan .................................................................................................................................. 1
BAB II............................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 3
A. Pengertian Kanker ................................................................................................................ 3
B. Pengertian Kanker Payudara ................................................................................................ 3
C. Faktor Penyebab Kanker Payudara ...................................................................................... 5
D. Pengertian SADARI............................................................................................................. 7
BAB III ......................................................................................................................................... 12
PENUTUP..................................................................................................................................... 12
A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 12
B. Saran .................................................................................................................................. 12
C. C.Referensi......................................................................................................................... 12

iii
iv
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut WHO kanker adalah sekelompok besar penyakit yang dapat
dimulai di hampir semua organ atau jaringan tubuh ketika sel-sel abnormal
tumbuh tak terkendali, melampaui batas dan biasanya menyerang bagian tubuh
yang berdekatan dan/atau menyebar ke organ lain. Proses terakhir disebut
metastasis dan merupakan penyebab utama kematian akibat kanker. Kanker
adalah penyebab utama kematian kedua di dunia.
Kanker payudara adalah penyakit di mana sel-sel payudara abnormal
tumbuh di luar kendali dan membentuk tumor. Jika dibiarkan, tumor bisa
menyebar ke seluruh tubuh dan berakibat fatal.
Kanker payudara adalah penyebab utama kematian wanita di seluruh
dunia. Kanker payudara umumnya menyerang wanita, menurut data
GLOBOCAN, International Agency for Research on Cancer (IARC) 2012
dalam Infodatin,(2015) diketahui bahwa kanker payudara merupakan kanker
dengan proporsi kasus baru tertinggi yaitu 43,3%, dan proporsi kematian 12,9%
pada wanita di dunia. (Deviani dkk., 2018)

B. Rumusan Masalah
a. Apa Pengertian dari Kanker?
b. Apa Pengertian dari Kanker Payudara?
c. Apa saja Faktor Penyebab Kanker Payudara?
d. Apa Pengertian dari SADARI?
e. Bagaimana Strategi Perubahan Perilaku Terkait Sadari menurut WHO untuk Mencegah
Kanker Payudara?

C. Tujuan
a. Untuk Mengetahui Pengertian dari Kanker

1
b. Untuk Mengetahui Pengertian dari Kanker Payudara
c. Untuk Mengetahui Faktor Penyebab kanker payudara
d. Untuk Mengetahui Pengertian dari SADARI
e. Untuk mengetahui Strategi Perubahan Perilaku Terkait Sadari menurut WhO untuk
Mencegah Kanker Payudara

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kanker

Menurut WHO kanker adalah sekelompok besar penyakit yang dapat dimulai di
hampir semua organ atau jaringan tubuh ketika sel-sel abnormal tumbuh tak terkendali,
melampaui batas dan biasanya menyerang bagian tubuh yang berdekatan dan/atau menyebar
ke organ lain. Proses terakhir disebut metastasis dan merupakan penyebab utama kematian
akibat kanker. Kanker adalah penyebab utama kematian kedua di dunia. Pada tahun 2018
terhitung sekitar 9,6 juta kematian, atau satu dari enam kematian terjadi akibat penyakit
kanker. Setiap tahunnya sekitar 300.000 kasus baru kanker terdiagnosa pada anak umur 0
sampai 19 tahun.
Sampai saat ini penyebab kanker belum diketahui secara pasti akan tetapi terdapat
beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan terjadinya kanker, salah satunya adalah
perubahan atau mutasi genetik pada sel. Mutasi genetik akan membuat sel menjadi
abnormal. Sebenarnya, tubuh memiliki mekanisme sendiri untuk menghancurkan sel
abnormal ini. Bila mekanisme tersebut gagal, sel abnormal akan tumbuh secara tidak
terkendali. Sel yang tumbuh tidak terkendali inilah yang disebut dengan kanker.

B. Pengertian Kanker Payudara

Ca mammae (Kanker Payudara) adalah keganasan yang terjadi pada sel-


sel yang terdapat pada jaringan payudara, bisa berasal dari komponen
kelenjarnya (epitel maupun lobulusnya) dan komponen selain kelenjar seperti
jaringan lemak, pembuluh darah, dan persyarafan jaringan payudara (Rasjidi,
2010 dalam Sari, 2012). Menurut WHO Kanker payudara adalah penyakit di mana

3
sel-sel payudara abnormal tumbuh di luar kendali dan membentuk tumor. Jika
dibiarkan, tumor bisa menyebar ke seluruh tubuh dan berakibat fatal.
Kanker payudara adalah penyebab utama kematian wanita di seluruh
dunia. Kanker payudara umumnya menyerang wanita, menurut data
GLOBOCAN, International Agency for Research on Cancer (IARC) 2012
dalam Infodatin,(2015) diketahui bahwa kanker payudara merupakan kanker
dengan proporsi kasus baru tertinggi yaitu 43,3%, dan proporsi kematian 12,9%
pada wanita di dunia. (Deviani dkk., 2018).
Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2020 saat ini, 2,3 juta
wanita di seluruh dunia telah terdiagnosis kanker payudara, jumlah total
kematian di seluruh dunia adalah 685.000. Kanker payudara adalah kanker yang
paling umum di kalangan wanita di 173 dari 183 negara 95% (WHO,2023). Di
Indonesia, kasus kanker payudara sebanyak 3.404 kasus dan penderita tumor
payudara sebanyak 18.150 kasus, dari 38 provinsi tertinggi di Provinsi Jawa
Tengah sebanyak 3.206 orang, kedua di Provinsi jawa Timur sebanyak 3.077
orang, dan ketiga di Provinsi DI Yogyakarta sebanyak 1.985 orang dan di
Provinsi Bengkulu sebanyak 44 orang penderita tumor payudara dan curiga
kanker payudara sebanyak 13 orang (Kemenkes RI, 2021). Di Provinsi
Bengkulu pada tahun 2020, terdapat 284.604 wanita usia subur usia 30-50
tahun yang menjalankan pemeriksaan payudara terdapat tumor/benjolan,
sebanyak 182 (1%). (Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, 2021)
Di Amerika Serikat terdapat 44.000 pasien yang meninggal akibat kanker
payudara, dan di Eropa lebih dari 165.000 orang. Setelah menjalani pengobatan
kasus, sekitar 50% pasien mengembangkan kanker payudara stadium akhir dan
hanya bertahan hidup 18-30 bulan. Kematian akibat NCD (Penyakit Tidak
Menular) diperkirakan meningkat sekitar 15% secara global antara tahun 2010
dan 2020, hingga 44 juta kematian. Peningkatan tertinggi hingga 20% akan
4
terjadi di negara-negara Afrika, Asia Tenggara, dan Mediterania Timur. Namun
negara dengan perkiraan angka kematian tertinggi pada tahun 2020 adalah Asia
Tenggara dengan 10,4 juta kematian dan Pasifik Barat dengan 12,3 juta
kematian. (Supardi, 2017)
Organisasi Manajemen Kanker Dunia dan Organisasi Kesehatan Dunia
memprediksikan pada tahun 2030 peningkatan kejadian kanker di dunia akan
mencapai 300 persen (Setyawati & Putriana, 2018). Upaya penanggulangan
pada penyakit kanker payudara telah dijalankan oleh pemerintah Indonesia
secara khusus melalui program deteksi dini penyakit kanker payudara bagi
wanita Indonesia untuk kanker payudara dalam rangka program deteksi dini
kanker serviks. Program ini dimulai dari tahun 2008 dengan tema "Merancang
Program Nasional Deteksi Dini Kanker Serviks dan Kanker Payudara" pada
bulan April 2008 oleh Ibu Negara Hj. Ani Bambang Yudhoyono dan
“Mendesain Peningkatan Peran Masyarakat dalam Pencegahan dan Deteksi
Dini Kanker pada Wanita Indonesia” pada April 2015 di Kulon Progo oleh Ibu
Negara Hj. Iriana Joko Widodo yaitu deteksi dini kanker serviks menggunakan
metode Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) dan kanker payudara dengan
SADANIS atau Pemeriksaan Payudara Klinis. (Depkes, 2015)

C. Faktor Penyebab Kanker Payudara

Penyebab kanker payudara tidak dapat diketahui dengan pasti, tetapi ada
beberapa faktor risiko yang dapat berpeluang mengakibatkan penyakit ini. Di
antaranya:
1. Berusia di Atas 50 Tahun
Risiko terkena kanker payudara meningkat seiring bertambahnya usia.
Melansir NHS, penyakit ini paling sering terjadi pada wanita berusia di atas

5
50 tahun atau yang sudah mengalami menopause. Dalam beberapa kasus 8
dari 10 kanker payudara terjadi pada wanita di atas usia 50 tahun.
2. Mempunyai Riwayat Keluarga dengan Kanker Payudara
Ketika ada anggota keluarga dekat yang pernah mengalami kanker
payudara , kemungkinan terkena penyakit ini juga tinggi. Namun, mengingat
kanker payudara adalah jenis kanker paling umum pada wanita, ada
kemungkinan bahwa lebih dari satu anggota keluarga dapat terkena secara
kebetulan.
3. Pernah Terkena Kanker Payudara atau Benjolan Sebelumnya
Jika Anda sebelumnya telah mengalami kanker payudara atau
perubahan sel kanker awal yang bersifat non-invasif di saluran susu payudara,
risiko terkena kanker ini pun tinggi. Meskipun tidak semua benjolan di
payudara tanda kanker, beberapa jenis benjolan tersebut dapat sedikit
meningkatkan risiko terkena kanker.
4. Jaringan Payudara Padat
Payudara Anda terdiri dari ribuan kelenjar kecil yang menghasilkan
susu. Jaringan kelenjar ini memiliki konsentrasi sel payudara yang lebih tinggi
daripada jaringan payudara lainnya sehingga payudara menjadi lebih padat.
Wanita dengan jaringan payudara padat mungkin memiliki risiko lebih tinggi
terkena kanker payudara karena adanya lebih banyak sel yang berpotensi
menjadi kanker.Jaringan payudara padat juga dapat menyulitkan pembacaan
hasil mamogram karena benjolan atau area jaringan abnormal lebih sulit
terdeteksi. Pada umumnya, payudara wanita muda cenderung lebih padat.
Namun, seiring bertambahnya usia, jumlah kelenjar dalam payudara
berkurang dan digantikan oleh lemak, sehingga payudara menjadi kurang
padat.
5. Paparan Hormon Estrogen Tinggi
6
Hormon estrogen pada wanita terkadang dapat merangsang dan
menyebabkan pertumbuhan sel kanker payudara. Hal ini karena ovarium yang
merupakan tempat telur Anda disimpan, mulai memproduksi estrogen ketika
memasuki masa pubertas untuk mengatur siklus menstruasi. Risiko Anda
terkena kanker payudara mungkin sedikit meningkat dengan jumlah estrogen
yang tubuh alami.
6. Terpapar Radiasi
Radiasi adalah energi dalam bentuk gelombang atau partikel yang dapat
menyebabkan perubahan pada sel-sel tubuh manusia. Paparan radiasi tertentu,
seperti sinar-X dan CT scan, dapat meningkatkan risiko terkena kanker
payudara.
Ketika tubuh terpapar radiasi, sel-sel dalam jaringan payudara dapat
mengalami kerusakan DNA. Jika kerusakan ini tidak diperbaiki dengan benar
oleh sistem tubuh, hal ini dapat menyebabkan pertumbuhan sel yang tidak
terkendali, yang pada akhirnya dapat berkembang menjadi kanker.
7. Obesitas
Kelebihan berat badan atau obesitas dapat meningkatkan risiko terkena
kanker payudara, terutama setelah mengalami menopause. Hal ini karena
jaringan lemak yang berlebihan dapat menghasilkan estrogen tambahan yang
dapat merangsang pertumbuhan sel-sel kanker dalam payudara.

D. Pengertian SADARI

Pemeriksaan Payudara Sendiriatau yang biasa disebut SADARI


merupakan pemeriksaan payudara sendiri untuk mengetahui kemungkinan
adanya kanker payudara/benjolan yang memungkinkan adanya kanker

7
payudara. SADARI merupakan salah satu cara deteksi dini yang mudah dan
dapat dilakukan sendiri (Lestari & Wulansari, 2018).
Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) adalah suatu kepedulian wanita
terhadap payudaranya sendiri. Tindakan ini dilengkapi dengan langkah-langkah
khusus untuk mendeteksi secara awal penyakit kanker payudara. Tindakan ini
sangat sederhana dan dapat dilakukan oleh semua wanita, tidak memerlukan
biaya, dan bagi wanita yang sibuk juga dapat melakukan dengan waktu yang
singkat. SADARI sebaiknya mulai dilakukan saat seorang wanita telah
mengalami menstruasi. Tingkat sensitivitasnya (kemampuannya untuk
mendeteksi kanker payudara) adalah sekitar 20-30% (Nisman, 2011).
a) Manfaat SADARI
Deteksi dini merupakan langkah awal yang sangat penting untuk
mengetahui secara dini adanya tumor atau benjolan pada payudara sehingga
dapat mengurangi tingkat kematian karena penyakit kanker tersebut.
Keuntungan dari deteksi dini adalah untuk meningkatkan kemungkinan
harapan hidup pada wanita penderita kanker payudara. Selain itu, SADARI
adalah metode tercepat, termurah,paling sederhana dan termudah yang dapat
mendeteksi secara dini kanker payudara (Nisman, 2011).
Indikasi utama SADARI adalah untuk mendeteksi terjadinya kanker
payudara daridepan, sisi kiri dan sisi kanan, apakah ada benjolan, perubahan
wama kulit, puting bersisik dan pengeluaran cairan atau nanah dan darah
(Olfah, 2013).
b) Tujuan SADARI
Menurut Nisman (2011) SADARI dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:
a. SADARI hanya mendeteksi secara dini kanker payudara, bukan untuk
mencegah kanker payudara. Adanya deteksi dini maka kanker payudara

8
dapat terdeteksi pada stadium awal sehingga pengobatan dini akan
memperpanjang harapan hidup penderita kanker payudara.
b. Menurunkan angka kematian penderita karena kanker yang ditemukan
pada stadium awal akan memberikan harapan hidup lebih lama
c) Waktu Pelaksanakan SADARI
Pemeriksaan payudara sendiri sebaiknya dilakukan setiap satu bulan sekali
pada hari ke-7 sampai dengan hari ke-10 setelah siklus haid berakhir di
rumah secara rutin. Pada saat itu kondisi payudara sudah tidak dalam
keadaan membengkak, mengeras, membesar, atau nyeri pada saat haid.
Waktu pelaksanaan SADARI sebagai berikut :
1. Haid teratur: pada waktu terbaik adalah hari terakhir masa haid.
2. Haid tidak teratur: setiap 6 bulan sekali, Pada saat awal selesai
menstruasi.
3. Waktu: 10 menit setiap bulan melakukan periksaan payudara.
d) Cara Melakukan SADARI
Berikut langkah-langkah dari Yayasan Kanker Indonesia yang bisa Anda
ikuti saat melakukan SADARI 7-10 hari setelah menstruasi:
1. Berdiri tegak. Cermati bila ada perubahan pada bentuk dan permukaan
kulit payudara, pembengkakan dan/atau perubahan pada puting. Bentuk
payudara kanan dan kiri tidak simetris? Jangan cemas, itu biasa.
2. Angkat kedua lengan ke atas, tekuk siku dan posisikan tangan di
belakang kepala. dorong siku ke depan dan cermati payudara; dan dorong
siku ke belakang dan cermati bentuk maupun ukuran payudara.
3. Posisikan kedua tangan pada pinggang, condongkan bahu ke depan
sehingga payudara menggantung, dan dorong kedua siku ke depan, lalu
kencangkan (kontraksikan) otot dada Anda.

9
4. Angkat lengan kiri ke atas, dan tekuk siku sehingga tangan kiri
memegang bagian atas punggung. Dengan menggunakan ujung jari
tangan kanan, raba dan tekan area payudara, serta cermati seluruh bagian
payudara kiri hingga ke area ketiak. Lakukan gerakan atas-bawah,
gerakan lingkaran dan gerakan lurus dari arah tepi payudara ke puting,
dan sebaliknya. Ulangi gerakan yang sama pada payudara kanan Anda.
5. Cubit kedua puting. Cermati bila ada cairan yang keluar dari puting.
Berkonsultasilah ke dokter seandainya hal itu terjadi.
6. Pada posisi tiduran, letakkan bantal di bawah pundak kanan. Angkat
lengan ke atas. Cermati payudara kanan dan lakukan tiga pola gerakan
seperti sebelumnya. Dengan menggunakan ujung jari-jari, tekan-tekan
seluruh bagian payudara hingga ke ketiak.

E.Strategi perubahan perilaku terkait sadari menurut WHO

10
WHO merekomendasikan serangkaian strategi untuk perubahan perilaku terkait
kesadaran dalam pencegahan kanker payudara:

1. Kampanye Penyuluhan: Mengedukasi masyarakat tentang pentingnya


melakukan pemeriksaan payudara secara teratur untuk deteksi dini
kanker payudara.
2. Pendidikan Kesehatan: Menyampaikan informasi tentang gaya hidup
sehat yang dapat mengurangi risiko kanker payudara, seperti pola
makan seimbang dan rutin berolahraga.
3. Dukungan Sosial: Mendorong dukungan dari keluarga, teman, dan
komunitas dalam upaya pencegahan dan deteksi dini kanker payudara.
4. Pengembangan Kebijakan: Membuat kebijakan yang mendukung
akses mudah ke layanan pemeriksaan payudara dan perawatan kanker,
serta menggalakkan promosi kesehatan di tingkat populasi.

Dengan mengimplementasikan strategi ini secara holistik, diharapkan


dapat meningkatkan kesadaran dan praktik pencegahan kanker payudara di
masyarakat.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Didapatkan kesimpulan bahwa terdapat pengaruh pendidikan kesehatan SADARI


terhadap peningkatan. perilaku deteksi dini kanker payudara. Metode yang dapat
digunakan dalam pendidikan kesehatan SADARI, yaitu metode ceramah, demonstrasi
dan andiovisual. Penggunaan metode ceramah, demonstrasi dan audiovisual dalam
pendidikan kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktik dalam
melakukan pemeriksaan payudara sendiri. Media yang dapat digunakan dalam
penyampaian pendidikan kesehatan, diantaranya leaflet, manekin payudara, poster,
hand out materi dan pamflet..

B. Saran

1. Diharapkan kepada tenaga kesehatan agar lebih maksimal lagi dalam


memberikan informasi sehingga informasi tentang SADARI yang diperoleh tingkat
kebenarannya lebih tinggi dan praktiknya pun benar sesuai dengan pedoman
pelaksanaan
2. Diharapkan kepada wanita untuk memberikan dukungan kepada sesama wanita
tidak hanya sebatas pemberian informasi tetapi mengajak dan menganjurkan untuk
melakukan SADARI.

C. C.Referensi

 https://journal.fkm.ui.ac.id/bikfokes/article/download/6385/1603

12
 https://p2ptm.kemkes.go.id/uploads/2016/10/Panduan-Program-Nasional-Gerakan-
Pencegahan-dan-Deteksi-Dini-Kanker-Kanker-Leher-Rahim-dan-Kanker-
Payudara-21-April-2015.pdf 10 Mei 2024 ,19.00 WIB

13

Anda mungkin juga menyukai