Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“STRATEGI PEMBELAJARAN KUANTUM LEARNING BERMUATAN


KARAKTER”

Di Susun Oleh :

KELOMPOK 7:

1. Okta Setiawan. NPM.301220104


2. Rizkiandika Abdul Haq NPM.301220066
3. Prima Januardi NPM.301220124

Mata kuliah : Strategi Pembelajaran


Dosen Pengampu : Drs.H Suparman M,Kes

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI


KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PGRI SILAMPARI
2022/2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji Syukur ke hadirat Allah Swt., Tuhan yang Maha besar,
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah“STRATEGI PEMBELAJARAN KUANTUM LEARNING
BERMUATAN KARAKTER”. Makalah ini merupakan jawaban terhadap
kebutuhan mahasiswa di Fakultas Ekonomi &Bisnis dan juga masyarakat peminat
aktivitas renang yang membutuhkan referensi, mengingat tulisan tentang dasar gerak
renang ini di tanah air sangat sedikit. Dalam tulisan, penulis mencoba secara
sederhana hasil dari kajian ilmiah dan beberapa refensi. Di mana beberapa hasil
penelitian ini di coba di tulis secara popular sehingga bisa menjadi penambahan
wawasan pengetahuan bagi pembaca dan masyarakat.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini tidak akan terwujud tanpa adanya
bantuan dari berbagai pihak, oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih dan
penghargaan yang tinggi kepada beberapa pihak yang terkait.

Lubuklinggau,27 April 2024

Kelompok 7
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Quantum learning ialah kiat, petunjuk, strategi, dan seluruh proses belajar
yang dapat mempertajam pemahaman dan daya ingat, serta membuat belajar
sebagai suatu proses yang menyenangkan dan bermanfaat. Bobbi DePorter
mengembangkan teknik-teknik yang sasaran akhirnya ditujukan untuk membantu
para siswa menjadi responsif dan bergairah dalam menghadapi tantangan dan
perubahan realitas (yang terkait dengan sifat jurnalisme). Quantum learning
berakar dari upaya Georgi Lozanov, pendidik berkebangsaan Bulgaria.
la melakukan eksperimen yang disebutnya suggestology (suggestopedia).
Prinsipnya adalah bahwa sugesti dapat dan pasti mempengaruhi hasil situasi
belajar, dan setiap detil apa pun memberikan sugesti positif atau negatif. Untuk
mendapatkan sugesti positif, beberapa teknik digunakan. Para murid di dalam
kelas dibuat menjadi nyaman. Musik dipasang, partisipasi mereka didorong lebih
jauh. Poster-poster besar, yang menonjolkan informasi, ditempel. Guru-guru
yang terampil dalam seni pengajaran sugestif bermunculan.
Prinsip suggestology hampir mirip dengan proses accelerated learning,
pemercepatan belajar: yakni, proses belajar yang memungkinkan siswa belajar
dengan kecepatan yang mengesankan, dengan upaya yang normal, dan dibarengi
kegembiraan. Suasana belajar yang efektif diciptakan melalui campuran antara
lain unsur-unsur hiburan, permainan, cara berpikir positif, dan emosi yang sehat.
"Quantum learning mencakup aspek-aspek penting dalam program
neurolinguistik (NLP), yaitu suatu penelitian tentang bagaimana otak mengatur
informasi. Program ini meneliti hubungan antara bahasa dan perilaku dan dapat
digunakan untuk menciptakan jalinan pengertian siswa dan guru. Para pendidik
dengan pengetahuan NLP mengetahui bagaimana menggunakan bahasa yang
positif untuk meningkatkan tindakan-tindakan posistif faktor penting untuk
merangsang fungsi otak yang paling efektif. Semua ini dapat pula menunjukkan
dan menciptakan gaya belajar terbaik dari setiap orang (Bobby De Porter dan
Hernacki, 1992)
Selanjutnya Porter dkk mendefinisikan quantum learning sebagai "interaksi-
interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya." Mereka mengamsalkan
kekuatan energi sebagai bagian penting dari tiap interaksi manusia. Dengan
mengutip rumus klasik Emc², mereka alihkan ihwal energi itu ke dalam analogi
tubuh manusia yang "secara fisik adalah materi". "Sebagai pelajar, tujuan kita
adalah meraih sebanyak mungkin cahaya: interaksi, hubungan, inspirasi agar
menghasilkan energi cahaya". Pada kaitan inilah, quantum learning
menggabungkan sugestologi, teknik pemercepatan belajar, dan NLP dengan
teori, keyakinan, dan metode tertentu. Termasuk konsep-konsep kunci dari teori
dan strategi belajar, seperti: teori otak kanan/kiri, teori otak triune (3 in 1),
pilihan modalitas (visual, auditorial, dan kinestik), teori kecerdasan ganda,
pendidikan holistik, belajar berdasarkan pengalaman, belajar dengan simbol
(metaphoric learning), simulasi/permainan.
Beberapa hal yang penting dicatat dalam quantum learning adalah sebagai
berikut. Para siswa dikenali tentang "kekuatan pikiran" yang tak terbatas.
Ditegaskan bahwa otak manusia mempunyai potensi yang sama dengan yang
dimilliki oleh Albert Einstein. Selain itu, dipaparkan tentang bukti fisik dan
ilmiah yang memerikan bagaimana proses otak itu bekerja. Melalui hasil
penelitian Global Learning, dikenalkan bahwa proses belajar itu mirip bekerjanya
otak seorang anak 6-7 tahun yang seperti spons menyerap berbagai fakta, sifat-
sifat fisik, dan kerumitan bahasa yang kacau dengan "cara yang menyenangkan
dan bebas stres". Bagaimana faktor-faktor umpan balik dan rangsangan dari
lingkungan telah menciptakan kondisi yang sempurna untuk belajar apa saja. Hal
ini menegaskan bahwa kegagalan, dalam belajar, bukan merupakan rintangan.
Keyakinan untuk terus berusaha merupakan alat pendamping dan pendorong bagi
keberhasilan dalam proses belajar. Setiap keberhasilan perlu diakhiri dengan
"kegembiraan dan tepukan."
Berdasarkan penjelasan mengenai apa dan bagaimana unsur-unsur dan
struktur otak manusia bekerja, dibuat model pembelajaran yang dapat mendorong
peningkatan kecerdasan linguistik, matematika, visual/spasial, kinestetik/perasa,
musikal, interpersonal, intarpersonal, dan intuisi. Bagaimana mengembangkan
fungsi motor sensorik (melalui kontak langsung dengan lingkungan), sistem
emosional-kognitif (melalui bermain, meniru, dan pembacaan cerita), dan
kecerdasan yang lebih tinggi (melalui perawatan yang benar dan pengondisian
emosional yang sehat). Bagaimana memanfaatkan cara berpikir dua belahan otak
"kiri dan kanan". Proses berpikir otak kiri (yang bersifat logis, sekuensial, linear
dan rasional), misalnya, dikenakan dengan proses pembelajaran melalui tugas-
tugas teratur yang bersifat ekspresi verbal, menulis, membaca, asosiasi auditorial,
menempatkan detil dan fakta, fonetik, serta simbolisme. Proses berpikir otak
kanan (yang bersifat acak, tidak teratur, intuitif, dan holistik), dikenakan dengan
proses pembelajaran yang terkait dengan pengetahuan nonverbal (seperti
perasaan dan emosi), kesadaran akan perasaan tertentu (merasakan kehadiran
orang atau suatu benda), kesadaran spasial, pengenalan bentuk dan pola, musik,
seni, kepekaan warna, kreatifitas dan visualisasi.
Semua itu, pada akhirnya, tertuju pada proses belajar yang menargetkan
tumbuhnya "emosi positif, kekuatan otak, keberhasilan, dan kehormatan diri."
Keempat unsur ini bila digambarkan saling terkait. Dari kehormatan diri,
misalnya, terdorong emosi positif yang mengembangkan kekuatan otak, dan
menghasilkan keberhasilan, lalu (balik lagi) kepada penciptaan kehormatan diri.
B. Rumusan Masalah
1. Apa tujuan dari Quantum Learning?
2. Apa saja prinsip-prinsip pembelajaran kuantum?
3. Apa saja model-model pembelajaran Quantum?
4. Bagaimana kelebihan dan kekuatan Quantum Learning?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tujuan dari Quantum Learning?
2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip pembelajaran kuantum?
3. Untuk mengetahui model-model pembelajaran Quantum?
4. Untuk mengetahui bagaimana kelebihan dan kekuatan Quantum Learning?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pembelajaran Quantum Learning


Pembelajaran Quantum Learning bermuatan karakter adalah pendekatan
pendidikan yang mengintegrasikan prinsip-prinsip Quantum Learning dengan
pendidikan karakter. Quantum Learning sendiri adalah metode yang
menggunakan pemahaman tentang neurosains dan teori belajar modern untuk
membuat proses belajar lebih efektif dan menyenangkan, sementara pendidikan
karakter berfokus pada pengembangan nilai-nilai etis dan moral individu.
Dalam pembelajaran Quantum Learning bermuatan karakter, tujuannya
adalah tidak hanya untuk memfasilitasi penguasaan materi akademik, tetapi juga
untuk menanamkan nilai-nilai karakter yang baik, seperti kejujuran, tanggung
jawab, rasa hormat, dan kerja sama. Berikut adalah beberapa aspek kunci dari
pembelajaran ini:
1. Integrasi Nilai-nilai Karakter: Dalam setiap sesi pembelajaran, nilai-nilai
karakter ditekankan melalui aktivitas dan diskusi yang dirancang untuk
memperkuat karakter tersebut secara praktis dalam konteks materi pelajaran.
2. Lingkungan Belajar yang Mendukung: Pembelajaran dilakukan dalam
lingkungan yang positif dan mendukung, di mana siswa merasa aman dan
dihargai. Hal ini menciptakan kondisi optimal bagi siswa untuk tidak hanya
belajar tetapi juga untuk menunjukkan dan mengembangkan karakter
mereka.
3. Penggunaan Metode Pembelajaran Aktif: Quantum Learning menekankan
penggunaan berbagai metode pembelajaran yang aktif dan partisipatif,
seperti permainan, cerita, musik, dan visualisasi. Pendekatan ini membantu
menyampaikan nilai-nilai karakter secara lebih efektif dan menarik.
4. Refleksi dan Pemahaman Diri: Siswa didorong untuk merenungkan perilaku
mereka dan nilai yang mereka pegang. Melalui refleksi dan diskusi, siswa
dapat mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana
nilai-nilai tersebut berlaku dalam kehidupan mereka sehari-hari.
5. Keterampilan Hidup dan Keterampilan Sosial: Pembelajaran juga mengincar
pengembangan keterampilan hidup seperti pengambilan keputusan,
pemecahan masalah, dan keterampilan sosial yang penting seperti
komunikasi dan kerja sama tim. Keterampilan-keterampilan ini dikaitkan
langsung dengan karakter yang baik.
Dengan demikian, pembelajaran Quantum Learning bermuatan karakter
membantu siswa tidak hanya menjadi lebih pandai secara akademik tetapi juga
menjadi individu yang berbudi luhur, memiliki integritas, dan mampu
berkontribusi secara positif dalam masyarakat.
B. Tujuan Pembelajaran Quantum Learning
1. Untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif
2. Untuk menciptakan proses belajar yang menyenangkan
3. Untuk menyesuaikan kemampuan otak dengan apa yang dibutuhkan oleh
otak
4. Untuk membantu meningkatkan keberhasilan hidup dan karir
5. Untuk membantu mempercepat dalam pembelajaran
C. Prinsip Model Pembelajaran Kuantum (Quantum Learning)
Adapun prinsip-prinsip pembelajaran kuantum (quantum learning) adalah
sebagai berikut.
1. Prinsip utama pembelajaran kuantum berbunyi: Bawalah Dunia Mereka
(Pembelajar) ke dalam Dunia Kita (Pengajar), dan Antarkan Dunia Kita
(Pengajar) ke dalam Dunia Mereka (Pembelajar).
2. Dalam pembelajaran kuantum juga berlaku prinsip bahwa proses
pembelajaran merupakan permainan orchestra simfoni.
Prinsip-prinsip dasar ini ada lima macam berikut ini:
a. Ketahuilah bahwa segalanya berbicara: Dalam pembelajaran
kuantum, segala sesuatu mulai lingkungan pembelajaran sampai
dengan bahasa tubuh pengajar, penataan ruang sampai guru, mulai
kertas yang dibagikan oleh pengajar sampai dengan rancangan
pembelajaran, semuanya mengirim pesan tentang pembelajaran.
b. Ketahuilah bahwa segalanya bertujuan: Semua yang terjadi dalam
proses pengubahan energy menjadi cahaya mempunyai tujuan.
c. Sadarilah bahwa pengalaman mendahului penamaan: Poses
pembelajaran paling baik terjadi ketika pembelajar telah mengalami
informasi sebelum mereka memperoleh makna untuk apa yang
mereka pelajari.
d. Akuilah setiap usaha yang dilakukan dalam pembelajaran:
Pembelajaran atau belajar selalu mengandung risiko besar.
e. Sadarilah bahwa sesuatu yang layak dipelajari layak pula dirayakan.
Segala sesuatu dipelajari sudah pasti layak pula dirayakan
keberhasilannya.
D. Model-Model Pembelajaran Kuantum
1. Peta Konsep
Menurut Nacy Murgilulier yang dikutip Rose dan Nicholl sebelum belajar
kita memvisualisasikan gambar dengan pikiran kita dan mengkaitkannya
dengan konsep-konsep.
Langkah-langkah tehnik penggunaan peta menurut Rose dan Nicholl:
a. Mulai degan topik di tengah halaman: Tulislah gagasan uatama di
tengah- tengah halaman kerertas dan lingkupilah dengan segitiga atau
bentuk- bentuk lain sehingga kita terdorong untuk mendefinisikan
gagasan inti subjek yang dipelajari sebagai titik awal yang efektif.
b. Buat cabang-cabangnya: Tambahkan cabang keluar untuk setiap poin
atas gagasan utama antrara lima atau tuju cabang jangan terlalu
banyak.
c. Gunakan kata-kata kunci: Kata kunci adalah kata yang menyampaikan
isi sebuah gagasan dan memudahkan memicu ingatan kita.
2. Teknik Memori
Teknik memori adalah teknik memasukkan informasi ke dalam otak sesuai
dengan cara kerja otak (brain-based technique). Dalam teknik ini perlu
meningkatkan efektifitas dan efisiensi otak dalam menyerap dan menyimpan
informasi.
3. Teknik Rantai Kata
Teknik ini menggunakan cara menyambung atau merantai kata menjadi
cerita yang mudah kita hafalkan. Syarat yang harus dilakukan dalam
membuat ceita pendek.
E. Keunggulan dan Kelemahan Model pembelajaran Kuantum (Quantum
Learning)
Bobbi DePorter & Mike Hernacki (2011:18-19) dalam bukunya yang
berjudul "Quantum Learning" juga menjelaskan mengenai keunggulan dan
kelemahan dari pembelajaran kauntum (quantum learning) yaitu sebagai berikut.
Keunggulan :
1. Pembelajaran kuantum berpangkal pada psikologi kognitif, bukan
fisika kuantum meskipun serba sedikit istilah dan konsep kuantum
dipakai.
2. Pembelajaran kuantum lebih bersifat humanistis, bukan positivistis-
empiris, "hewan-istis", dan atau nativistis.
3. Pembelajaran kuantum lebih konstruktivitis, bukan positivistis-
empiris, behavioristis.
4. Pembelajaran kuantum memusatkan perhatian pada interaksi yang
bermutu dan bermakna, bukan sekedar transaksi makna.
5. Pembelajaran kuantum sangat menekankan pada pemercepatan
pembelajaran dengan taraf keberhasilan tinggi.
6. Pembelajaran kuantum sangat menentukan kealamiahan dan kewajaran
proses pembelajaran, bukan keartifisialan atau keadaan yang dibuat-
buat.
7. Pembelajaran kuantum sangat menekankan kebermaknaan dan
kebermutuan proses pembelajaran.
8. Pembelajaran kuantum memiliki model yang memadukan konteks dan
isi pembelajaran.
9. Pembelajaran kuantum memusatkan perhatian pada pembentukan
keterampilan akademis, keterampilan (dalam) hidup, dan prestasi
fisikal atau material.
10. Pembelajaran kuantum menempatkan nilai dan keyakinan sebagai
bagian penting proses pembelajaran.
11. Pembelajaran kuantum mengutamakan keberagaman dan kebebasan,
bukan keseragaman dan ketertiban.
12. Pembelajaran kuantum mengintegrasikan totalitas tubuh dan pikiran
dalam proses pembelajaran.
Kelemahan:
1. Membutuhkan pengalaman yang nyata
2. Waktu yang cukup lama untuk menumbuhkan motivasi dalam belajar
3. Kesulitan mengidentifikasi keterampilan siswa
ВАВ Ш

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam pembelajaran kuantum, segala sesuatu mulai lingkungan
pembelajaran sampai dengan bahasa tubuh pengajar, penataan ruang sampai
guru, mulai kertas yang dibagikan oleh pengajar sampai dengan rancangan
pembelajaran, semuanya mengirim pesan tentang pembelajaran.
Pembelajaran kuantum sangat memperhatikan keaktifan serta kreatifitas
yang dapat dicapai oleh peserta didik. Pembelajaran kuantum mengarahkan
seorang guru menjadi guru yang "baik". baik dalam arti bahwa guru memiliki
ide-ide kreatif dalam memberikan proses pembelajaran, mengetahui dengan baik
tingkat kemampuan siswa. Sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan
dengan baik dan mencapai tujuan yang diingin.
B. Saran
Pembuatan makalah tentang pembelajaran quantum learning berbasis
karakter dapat menjadi topik yamg sangat menarik dan relevan.
DAFTAR PUSTAKA

Fitri, Mardi. "Penerapan model pembelajaran quantum learning di lembaga


pendidikan anak usia dini." JAPRA) Jurnal Pendidikan Raudhatul Athfal
(JAPRA) 3.2 (2020): 40-51

Astuti, Wiji. "Model quantum learning untuk meningkatkan hasil belajar pecahan."
Briliant: Jurnal Riset dan Konseptual 2.2 (2017): 124-129.

Purwanto, Setyoadi. "Unsur pembelajaran edutainment dalam quantum learning."


Al-Fikri: Jurnal Studi dan Penelitian Pendidikan Islam 2.2 (2019): 21-29.

Kusuma, Adevia Indah, and Diana Pramesti. "Teacherpreneur Learning Model:


Model Pembelajaran Kewirausahaan Berbasis Quantum Learning." Edukatif:
Jurnal Ilmu Pendidikan 3.6 (2021): 4913-4928.

Basaria, Novita. "Model Pembelajaran Quantum Learning Dengan Strategi


Pembelajaran Tugas Dan Paksa." Seminar Nasional dan Diskusi Panel
Multidisiplin Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2018. Vol.
1. No. 1. 2018..

Anda mungkin juga menyukai