Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya yang telah memberikan banyak kesempatan sehingga kami dapat
menyusun materi Abbasiyah ini terselenggarakan dengan baik dan lancar.
Makalah ini berisi sedikit penyusunan tentang Bani Abbasiyah. Bisa
diharapkan untuk membantu proses kegiatan belajar lebih ringkas.
Kami sangat berharap semoga dengan bahan materi ringkasan ini
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.
Terlepas dari segala hal tersebut kami sadar sepenuhnya bahwa masih
ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya oleh
karenanya kami dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar dapat memperbaiki makalah ini.

Kudus, 27 Mei 2023

Penulis

PENYUSUN
Masa daulah bani abbasiyah (132H – 656H)
Kelas VIII-C semester 2
Tahun ajaran 2023/2024

PERINGKAS MATERI
AZHAAR SALWA SALSABILA (3)
SHAFIRA AULIA PUTRI (31)

1
DAFTAR ISI

1. Revolusi Abbasiyah...................................................................................................... 3
2. Pemerintahan Daulah Abbasiyah................................................................................ 3
3. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Pada Masa Bani Abbasiyah.................................. 5
4. Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Bani Abbasiyah........................................... 7
5. Jatuhnya Kekhalifahan Abbasiyah .............................................................................. 8

2
A. REVOLUSI ABBASIYAH
Kekhalifahan Abbasiyah berusaha menggulingkan Kekhalifahan
Umayyah karena mengklaim sebagai penerus sejati Nabi Muhammad,
berdasarkan garis keturunan mereka yang lebih dekat. Pemberontakan
yang dilakukan Bani Abbasiyah didukung oleh sebagian besar orang Arab
yang dirugikan dengan tambahan faksi Yaman dan Mawali mereka.
Muhammad bin Ali, cicit dari Abbas, kemudian mulai menjalankan
kampanye untuk mengembalikan kekuasaan pemerintahan kepada
keluarga Bani Hasyim di Parsi pada masa pemerintahan Khalifah Umar II.
Pada masa pemerintahan Khalifah Marwan II, pertentangan mereka
semakin memuncak. Akhirnya pada 750 masehi, Abu al-Abbas al-Saffah
berhasil meruntuhkan Dinasti Umayyah dan kemudian dilantik sebagai
khalifah.

B. PEMERINTAHAN DAULAH ABBASIYAH


Pemerintahan Daulah Abbasiyah merupakan kelanjutan dari
pemerintahan sebelumnya dari Bani Umayyah. Pendiri dari Daulah
Abbasiyah ini adalah Abdullah Al-Saffah ibn Muhammad ibn Ali ibn
Abdullah ibn Al-Abbas. Kekuasaannya berlangsung dalam rentang waktu
yang cukup panjang, yakni dari tahun 132 H (750 M) sampai dengan 656 H
(1258 M).
Berdasarkan perubahan pola pemerintahan dan politik, para
sejarawan biasanya membagi masa pemerintahan Daulah Abbas menjadi 5
periode, yakni:
1. Periode Pertama (750 M – 847 M), disebut periode pengaruh Persia
pertama.
2. Periode Kedua (847 M – 945 M), disebut periode pengaruh Turki
pertama.
3. Periode Ketiga (945 M – 1055 M), masa kekuasaan dinasti Bani Buwaih
dalam pemerintahan khilafah Abbasiyah, disebut juga masa pengaruh
Persia kedua.
4. Periode Keempat (1055 M – l194 M), masa kekuasaan daulah Bani
Seljuk dalam pemerintahan khilafah Abbasiyah, disebut juga dengan
masa pengaruh Turki kedua.

3
5. Periode Kelima (1194 M - 1258 M), masa khalifah bebas dari pengaruh
dinasti lain, tetapi kekuasaannya hanya efektif di sekitar Baghdad dan
diakhiri oleh invasi dari bangsa Mongol.
Pada awalnya, ibu kota negara adalah Al-Hasyimiyah. Namun, untuk
lebih memantapkan dan menjaga stabilitas negara yang baru berdiri itu,
Khalifah Al-Mansur (khalifah ke-2) memindahkan ibu kota negara ke kota
Baghdad pada tahun 762M. Di ibu kota yang baru ini, Al-Mansur melakukan
konsolidasi dan penertiban pemerintahannya dengan membuat semacam
lembaga eksekutif dan yudikatif.
Al-Mansur menciptakan tradisi baru dengan mengangkat Wazir
sebagai koordinator dari kementerian yang ada. Wazir pertama yang
diangkat adalah Khalid bin Barmak, berasal dari Balkh, Persia. Dia juga
membentuk lembaga protokol negara, sekretaris negara, dan kepolisian
negara. Dia menunjuk Muhammad ibn Abdurrahman sebagai hakim pada
lembaga kehakiman negara.
Pada masa Al-Mahdi (Khalifah ke-3), perekonomian mulai meningkat
dengan peningkatan di sektor pertanian melalui irigasi dan peningkatan
hasil pertambangan. Transit perdagangan antara Timur dan Barat juga
banyak membawa kekayaan. Bashrah menjadi pelabuhan yang penting.
Daulah Abbasiyah mengalami masa keemasan pada masa Khalifah
Harun Ar-Rasyid (786-809 M) dan putranya, Al-Ma’mun (813-833M). Untuk
meningkatkan kesejahteraan dan layanan kesehatan, dia mendirikan rumah
sakit, lembaga pendidikan dokter, dan farmasi. Pada masa
pemerintahannya sudah terdapat paling tidak sekitar 800 orang dokter.
Harun Ar-Rasyid juga membangun tempat-tempat pemandian
umum untuk rakyatnya. Sungguh pada waktu itu, kesejahteraan, sosial, dan
kesehatan menjadi perhatian serius pemerintah. Untuk mendukung
terwujudnya kemajuan tersebut, pemerintah mendorong tumbuhnya ilmu
pengetahuan melalui sektor pendidikan.
Perhatian terhadap masalah pendidikan dan ilmu pengetahuan
berlanjut saat Daulah Abbasiyah dipimpin oleh Khalifah Al-Ma’mun. Al-
Ma’mun dikenal sebagai Khalifah yang sangat cinta kepada ilmu filsafat.
Pada pemerintahannya, penerjemahan buku-buku asing digalakkan. Untuk
keperluan penerjemahan, ia mendirikan lembaga yang bernama Baitul

4
Hikmah sebagai pusat penerjemahan dan berfungsi sebagai perguruan
tinggi dengan perpustakaan yang besar.

Al-Mu’tasim (833-842M) memberi peluang besar kepada orang-


orang Turki untuk masuk dalam pemerintahan. Praktik perang bagi orang-
orang Muslim sudah terhenti. Tentara dibina secara khusus menjadi
prajurit-prajurit profesional. Walaupun demikian, dalam periode ini banyak
tantangan dan gerakan politik yang menggangu stabilitas. Gerakan-gerakan
itu seperti, sisa-sisa Bani Umayyah dan kalangan internal Bani Abbas,
revolusi Al-Khawarij di Afrika Utara, gerakan Zindiq di Persia, gerakan Syi’ah,
dan konflik antar bangsa dan aliran pemikiran keagamaan, semuanya dapat
dipadamkan.

C. PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN PADA MASA BANI


ABBASIYAH
Terdapat tokoh cendekiawan Islam pada masa Daulah Abbasiyah di
berbagai bidang, diantaranya:
1. Bidang Ilmu Filsafat
• Al-Farabi
• Al-Kindi
• Ibnu Sina
• Al-Ghazali
• Ibnu Rusd
• Ibnu Tufail
2. Bidang Ilmu Kedokteran
• Jabir bin Hayyan (bapak ilmu kimia)
• Hunaian bin Ishak (penerjemah buku asing)
• Ibnu Sahal
• Ar-Razi (ahli penyakit campak & cacar)
• Thabit Ibnu Qurra
3. Bidang Ilmu Matematika

5
• Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi
• Umar bin Farukhan
• Banu Musa
4. Bidang Ilmu Falak
• Abu Masyar Al-Falaky
• Jabir Batany
• Raihan Bairuny
5. Bidang Ilmu Astronomi
• Al-Farazi
• Al-Gattani/Albetagnius
• Al-Farghoni/Alfragenius
6. Bidang Ilmu Tafsir
• Ibnu Jarir At-Abary
• Ibnu Atiyah Al-Andalusy
• As-Suda
• Mupatil bin Sulaiman
• Muhammad bin Ishak
7. Bidang Ilmu Hadis
• Imam Bukhari
• Imam Muslim
• Ibnu Majah
• Abu Daud
• At-Tirmidzi
8. Bidang Ilmu Kalam (Tauhid)
• Wasil bin Atha'
• Abu Huzail Al-Allaf

6
• Ad-Dhaam
• Abu Hasan Al-Asy'ary
• Hujjatul Islam Imam Al-Ghazali
9. Bidang Ilmu Tasawuf
• Al-Qusyairy
• Syahabuddin
• Imam Al-Ghazali
10.Bidang Imam Fuqaha (Ahli Fiqih)
• Imam Abu Hanifah
• Imam Maliki
• Imam Syafi'i
• Imam Ahmad bin Hambali
• Imam Syi’ah

D. PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN PADA MASA BANI ABBASIYAH


Kemajuan mencapai semua aspek kehidupan, diantaranya:
– Administrasi pemerintah dengan biro bironya
– Sistem organisasi militer
– Administrasi wilayah pemerintahan, pertanian, perdagangan, dan industri
– Islamisasi pemerintahan
– Kajian di berbagai bidang
– Pendidikan dasar (kuttab), menengah, dan perguruan tinggi
– Perpustakaan & toko buku
– Media tulis
– Seni rupa, seni musik, dan arsitek
» Pusat peradaban Islam pada masa Daulah Abbasiyah yaitu Kota Baghdad &
Kota Samarra.

7
E. JATUHNYA KEKHALIFAHAN ABBASIYAH
Runtuhnya Kekhalifahan Abbasiyah dipengaruhi oleh beberapa faktor
sebagai berikut:
1. Persaingan antarbangsa
Khilafah Abbasiyah didirikan oleh Bani Abbas yang bersekutu
dengan orang-orang Persia. Namun dalam prosesnya, orang-orang
Persia tidak merasa puasdan menginginkan sebuah dinasti dengan staf
dari negaranya. Sementara bangsa Arab beranggapan bahwa mereka
istimewa dan menganggap rendah bangsa non-Arab. Oleh karena itu,
muncullah dinasti-dinasti yang ingin melepaskan diri dari kekuasaan
Baghdad.
2. Kemerosotan ekonomi
Meski sempat bergelimang kekayaan, Kekhalifahan Abbasiyah mulai
mengalami kemunduran di bidang ekonomi karena pendapatan terus
menurun sementara pengeluaran mereka terus meningkat.
3. Perang Salib
Perang Salib yang berlangsung selama beberapa periode tidak
hanya menelan banyak korban, tetapi juga menimbulkan kerugian yang
besar.
4. Serangan Bangsa Mongol dan jatuhnya Baghdad
Pada 1258 masehi, tentara Mongol yang berkekuatan sekitar
200.000 orang menyerang Baghdad. Penguasa terakhir Kekhalifahan
Abbasiyah benar-benar tidak berdaya membendung tentara mongol
sebanyak itu. Jatuhnya Baghdad ke tangan bangsa Mongol secara
otomatis mengakhiri kekuasaan Bani Abbasiyah.

8
DAFTAR PUSTAKA

Salwa&shafira(2023)://www.kompas.com/stori/read/
2021/04/19/182951479/kekhalifahan-abbasiyah-sejarah-masa-keemasan-dan-
akhir-kekuasaan?amp=1&page=2 Kudus, Jawa tengah

9
ANALISA MASALAH
1. Pendiri Bani Abbasiyah :
2. Tahun berdiri Bani Abbasiyah :
3. Ibukota Bani Abbasiyah :
4. Masa kejayaan :
a). Tahun :
b). Khalifah :
c). Bukti kejayaan :

10
5. Keruntuhan Bani Abbasiyah
a). Tahun :
b). Penyebab runtuhnya :

11

Anda mungkin juga menyukai