Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

Nama Mahasiswa : ANIS SETYAWATI

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 01/858805211

Kode/Nama Mata Kuliah : PAUD4404 / PENGEMBANGAN KECERDASAN MAJEMUK

Kode/Nama UPBJJ : 74/ MALANG

Masa Ujian : 2022/23.1 (2022.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Kecerdasan musikal pada anak-anak usia 2-6 tahun teridentifikasi melalui indikator berikut.
a) mereka dengar, tanpa mempedulikan arti dari lagu-lagu tersebut. Sayangnya, perilaku anak ini
kurang disadari oleh banyak pendidik sebagai indikator kecerdasan musikal. Anak-anak yang
menonjol dalam perkembangan musik akan peka terhadap suarasuara di sekelilingnya, termasuk
suara dari alat musik dan suara orang yang sangat mungkin tidak diperhatikan oleh anak sebaya
lainnya. Mereka tampak sedih apabila sepi tanpa musik. Mereka kemudian bersenandung untuk
memecahkan keheningan.
b) Anak suka memukul-mukul benda-benda di sekelilingnya, seperti meja, pintu, dan kaleng roti
sambil menyanyi atau mengetuk-ngetukkan jari jemarinya pada benda, atau mengetuk-ngetukkan
sepatunya (usia KB dan TK), sambil menganggukangguk menikmati suara yang ditimbulkan
(usia 2-3 tahun). Anak-anak itu mengenali suara yang keluar dari benda-benda tersebut dan
menikmatinya.
c) Anak dapat menyanyi dengan lebih baik, nada teratur, dan relatif lebih merdu daripada teman
sebayanya (Usia 4-6 tahun). Ia mudah menikmati nyanyian anak-anak dan mudah menyesuaikan
dengan alat musik. Mereka juga memiliki kepekaan nada yang baik.
d) Anak suka memperhatikan lagu di berbagai media, baik di televisi, radio, CD, maupun kaset (usia
2-3 tahun), dan cepat menirukan (usia KB dan TK). Hanya dengan menyimak musik atau lagu
beberapa kali, anak cepat menghafalkannya dan segera menyanyikannya. Ketika ada acara lain
yang disandingkan dengan acara lagu-lagu, anak akan lebih memilih menikmati acara lagu-lagu
tersebut. Anak menikmati musiknya, suaranya, bahkan gerakan yang menyertainya.
e) Anak menikmati lagu atau musik dalam "gerak dan lagu", melakukan senam sambil menyanyi
(usia 3-4 tahun), dan dapat menyinkronkan antara musik-lagu dengan gerak. Mereka mampu
bergerak secara luwes dan sesuai dengan musiknya (usia 4-6 tahun).
f) Anak dapat menilai nyanyian, tahu apabila nada yang dinyanyikan sumbang. Jika mendengar
nada sumbang mereka akan bereaksi (mencela atau tertawa geli) (usia 4-6 tahun).
g) Anak senang menyanyi. Tiada hari tanpa menyanyi. Setiap aktivitas diiringi menyanyi, baik
dalam posisi sendiri maupun sedang beraktivitas dengan teman sebayanya (usia KB dan TK).
h) Cepat menangkap informasi melalui lagu, cepat menangkap suasana lagu. Mereka mudah
mengerti arti kata-kata dalam lagu, emosi lagu, dan suasana lagu yang membawa perasaan. Anak
menanyakan arti dari lagu yang sedang dipelajari atau diperkenalkan kepadanya (usia 4-6 tahun).
i) Berbicara secara musikal, memberi salam secara musikal, dan terdengar lebih lembut dan
bernada ketika meminta sesuatu (usia 2-6 tahun). Mereka cepat menyahut kalimat berirama, dan
mampu mengembangkan kalimat bernadaberirama dengan kalimat baru (usia 4-6 tahun)
j) Anak mudah mengenali lagu hanya dari nama-nada awalnya, dan ketika diberi beberapa nada,
mereka langsung dapat menebak lagu (usia 2-6 tahun);
k) Apabila ada lagu baru, anak dapat mengikuti lagu dengan bunyi-bunyian yang diciptakan dengan
benda-benda di sekitarnya (usia KB dan TK)
Berdasarkan indikator yang ditemukan pada anak usia 2-6 tahun diketahui bahwa anak usia 2-3 tahun
masih berada pada taraf menikmati, menyukai, dan menirukan. Anakanak usia 4-6 tahun selain
menikmati dan menirukan, juga dapat mengekspresikan diri melalui lagu. Anak usia 4-6 tahun yang
cerdas musikal mulai mampu menilai nyanyian (ketepatan dan kesumbangan nada), menyinkronkan nada
dengan gerak, menangkap suasana lagu, dan mengatur suara saat menyanyi.
2. Salah satu permainan untuk menstimulasi kemapuan anak dalam membedakan bentuk musical
yaitu :
- Tebak Alat Musik

"Tebak Alat Musik" merupakan kegiatan menerka alat musik berdasarkan suara yang
dikeluarkannya. Pembunyian alat musik diadakan secara langsung (bukan rekaman). Kegiatan ini
bertujuan meningkatkan kemampuan anak mengenali berbagai alat musik dan membedakan berbagai
karakter alat musik tersebut. Cara yang dianjurkan adalah sebagai berikut.
a. Mainkan sebuah gitar di hadapan anak. Tanyakan apakah anak mengetahui nama alat musik
tersebut. Jika tidak, katakan pada anak bahwa alat musik tersebut disebut gitar. Mainkan dengan
lebih baik dan biarkan anak menunjukkan apresiasinya. Jika Anda tidak dapat bermain gitar,
mintalah bantuan orang lain.
b. Mainkan alat-alat musik yang lain secara bergiliran, seperti ketipung, gendang, tambur, pianika,
triangle, seruling, dan alat musik yang lain. Setelah itu, tanyakan pada anak nama-nama alat
musik yang baru saja Anda mainkan. Jika anak tidak dapat menjawab, tugas Anda
memberitahukannya.
c. Ambil jeda atau lakukan kegiatan serupa setelah hari berikutnya. Siapkan semua alat musik yang
sudah Anda perkenalkan pada anak.
d. Mainkan satu alat musik tanpa terlihat anak. Setelah beberapa saat, tanyakan nama alat musik
yang baru saja Anda mainkan.
e. Cek tebakan anak dengan cara memperlihatkan alat musik dan memainkannya kembali di
hadapan anak. Beri kesempatan anak bersorak-sorai kegirangan.
f. Mainkan semua alat musik bergantian tanpa terlihat anak dan beri kesempatan anak menyimak
dan menebak nama alat musik yang Anda mainkan,
g. Akhiri kegiatan dengan menyanyikan satu lagu dengan salah satu alat musik yang paling Anda
kuasai.

3. Salah satu contoh stimulasi kemampuan keseimbangan tubuh anak usia dini yaitu :
- Membawa Kelereng

“Membawa Kelereng” merupakan permainan membawa kelereng dalam wadah dari satu titik
ke titik yang lain dengan media tertentu. Kegiatan ini bertujuan mengembangkan kemampuan
menyeimbangkan tubuh dengan beban. Kegiatan ini dapat diberikan di TPA, KB, dan TK. Cara yang
disarankan adalah sebagai berikut.

a. Untuk anak usia 2-3 tahun


1) Siapkan 3 panci plastik, masing-masing berisi 3 kelereng (ukuran panci tercakup oleh tangan anak
usia 2-3 tahun). Bagi anak ke dalam dua kelompok, kelompok A dan kelompok B.
2) Beri kesempatan tiga anak dari kelompok A berjalan membawa panci (masing-masing 1 panci berisi 3
kelereng) dari pojok ruangan (tempat A) ke pojok ruangan lain (tempat B) (jarak antara 5-10 meter)
3) Ajak anak-anak yang lain memberikan dorongan berupa kata-kata dan tepuk tangan, sementara Anda
mencermati bagaimana anak-anak berusaha menyeimbangkan langkahnya.
4)Beri kesempatan tiga anak dari kelompok B membawa kelereng dalam panci dari tempat B ke tempat
A. Ajak anak-anak yang lain memberikan dorongan berupa kata-kata dan tepuk tangan, sementara Anda
mencermati bagaimana anak-anak berusaha menyeimbangkan langkahnya. Lakukan hingga semua anak
memperoleh giliran.
5)Setelah itu, buatlah garis dari tempat A ke tempat B yang berfungsi sebagai rel bagi anak untuk
berjalan dengan lebar 50 cm.
6)Beri kesempatan pada anak 1, 2, dan 3 untuk berjalan dari tempat A ke tempat B dengan membawa
panci berisi 3 kelereng.
8) Ajak anak-anak yang lain memberikan dorongan, berupa teriakan kata-kata dan tepuk tangan. Cermati
apakah anak-anak dapat berjalan dengan baik tanpa menginjak atau keluar garis. Amati bagaimana anak-
anak berusaha menjaga keseimbangan sehingga tidak jatuh.

b.Untuk anak usia 3-4 tahun


1) Siapkan 3 mangkuk plastik sedang (diameter ± 12-20 cm). Bagi pula anak menjadi dua kelompok,
yaitu kelompok A dan kelompok B
2) Lakukan semua kegiatan seperti contoh kegiatan untuk anak TPA.

c. Untuk anak usia 4-6 tahun

1)Siapkan 3 mangkuk plastik sedang (diameter ± 6-10 cm). Lakukan semua

2)kegiatan seperti contoh kegiatan untuk anak usia 2-4 tahun. Setelah selesai, ganti kelereng dengan air
dan beri kesempatan anak membawa air tersebut dari tempat A ke tempat B, hingga semua anak
memperoleh giliran. Lakukan semua tahap dari (b) hingga (h) pada contoh di atas.

3)Bandingkan, mana yang terlihat lebih sulit dalam melakukan penyeimbangan langkah, anak saat
membawa kelereng atau membawa air dalam mangkuk kecil.Kegiatan ini dapat dilakukan di tempat
terbuka dan tertutup.

4. INDIKATOR KECERDASAN INTERPERSONAL


Individu yang cerdas dalam interpersonal memiliki beberapa indikator kecerdasan yaitu:
a. sering didatangi orang untuk dimintai nasihat atau saran, baik di lingkungan tempat kerja maupun di
lingkungan tempat tinggal;
b. lebih memilih kegiatan yang membutuhkan kerja tim. Dalam berolahraga lebih memilih olahraga
kelompok, seperti bulu tangkis, bola volley, sepak bola, daripada kegiatan perseorangan, seperti
berenang;
c. cenderung meminta tolong atau berbicara dengan orang lain ketika menghadapi masalah daripada
berusaha menyelesaikan masalah sendirian;
d. memiliki banyak teman, sekurang-kurangnya tiga orang;
e. lebih menyukai permainan bersama untuk mengisi waktu, seperti monopoli, ular tangga, dakon, kartu
41, daripada hiburan yang bersifat individual, seperti video game atau solitaire (bermain sendiri);
f. menyukai tantangan untuk mengajar orang lain atau sekelompok orang tentang hal-hal yang dikuasai;
g. menganggap diri sendiri sebagai pemimpin atau dianggap pemimpin oleh orang lain;
h. senang atau menikmati berada di tengah keramaian;
i. Senang terlibat dalam kegiatan sosial yang berkaitan dengan pekerjaan tempat ibadah atau
lingkungan tempat tinggal
j. Lebih memilih mengisi waktu malam dengan pesta atau diskusi daripada tinggal sendirian di rumah
5. Salah satu permainan untuk melatih Kerjasama antar anak yaitu :
Selang Bambu
"Selang Bambu" merupakan kegiatan menyirami tanaman atau menyirami halaman dengan
menggunakan bambu yang dibelah. Kegiatan ini bertujuan (utama) mengembangkan kemampuan bekerja
sama anak dalam menyelesaikan suatu tugas. Kegiatan dapat dilakukan di KB dan TK. Cara yang
disarankan adalah sebagai berikut.

1. Sediakan 3 potongan bambu sepanjang satu meter. Belah bambu menjadi dua. Hilangkan kayu buku
bagian dalam bambu sehingga dapat digunakan sebagai pengalir air. Pastikan bambu tersebut aman
(tidak runcing dan tidak tajam).
2. Aturlah anak sedemikian rupa sehingga setiap anak dapat berperan serta menahan bambu (1 bambu
ditahan oleh 2-3 anak).
3. Pastikan semua bambu telah ditata menyerupai selang bambu.
4. Alirkan air dari satu tempat (kran kalau bisa) hingga ke tanaman yang hendak disiram.
5. Bimbing anak untuk menahan bambu dan memiringkan ujungnya agar air dapat mengalir.
- Untuk anak KB, air dapat diganti dengan bola. Kelompok yang dapat memasukkan bola ke dalam
keranjang melalui bambu adalah kelompok pemenang.
- Untuk anak usia 2-3 tahun, bambu dapat diganti dengan sedotan besar utuh (tidak dibelah).
Kelompok yang dapat menjaga air agar tidak tumpah dari sedotan adalah kelompok pemenang.
- Untuk anak TK, tanaman dapat diganti dengan air. Kelompok yang dapat mengumpulkan air paling
banyak, adalah pemenangnya.

Anda mungkin juga menyukai