Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

“Kajian Kritis Terhadap Era Neoliberal Dan Post Neoliberal”


Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perkembangan pemikiran ekonomi
Dosen pengampuh: Yenni Mulyati S.HUM,M.EC

Disusun oleh:

NURAFNI HANAPI (941423058)


SITI FADILA YASIN (941423047)

PRODI EKONOMI PEMBANGUNAN


JURUSAN ILMU EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
TAHUN 2024
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Kami panjatkan
puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayahNyA kepada kami
sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang “Kajian Kritis Terhadap Era Neoliberal Dan Post
Neoliberal”

Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai pihak
sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan terimakasih kepada
semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.Khususnya dosen pengampu ibu
Yenni Mulyati S.HUM,M.EC yang telah memberi kami tugas untuk membuat makalah ini.

Terlepas dari segala hal tersebut, Kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya kami dengan lapang dada menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah ini bisa memberikan manfaat maupun inspirasi
untuk pembaca.
DAFTAR ISi

KATA PENGANTAR...................................................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................3
BAB 1............................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.........................................................................................................................................3
A. Latar Belakang...................................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................................4
C. Tujuan................................................................................................................................................4
BAB 2............................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN............................................................................................................................................4
D. Pengertian Neoliberalisme.................................................................................................................4
E. Dampak Neoliberalisme.....................................................................................................................5
F. Pengertian dan Karakteristik Post-Neoliberalisme............................................................................6
G. Implementasi Kebijakan Neoliberal..................................................................................................7
H. Dampak Kebijakan Neoliberal...........................................................................................................7
I. Respons Terhadap Neoliberalisme....................................................................................................8
BAB 3............................................................................................................................................................8
PENUTUP......................................................................................................................................................8
J. KESIMPULAN..................................................................................................................................8
Daftar pustaka................................................................................................................................................8
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Era neoliberal yang dimulai sejak akhir 1970-an telah membawa perubahan besar dalam
berbagai aspek kehidupan, terutama dalam bidang ekonomi dan politik. Neoliberalisme
menekankan pada liberalisasi pasar, privatisasi, deregulasi, dan pengurangan peran negara dalam
ekonomi. Kebijakan ini telah diadopsi oleh banyak negara, baik di dunia Barat maupun di negara
berkembang.

Namun, seiring berjalannya waktu, muncul kritik terhadap dampak negatif neoliberalisme,
seperti meningkatnya ketimpangan sosial, penurunan kesejahteraan masyarakat, dan kerusakan
lingkungan. Akibatnya, pada awal abad ke-21, muncul gagasan tentang post-neoliberal sebagai
alternatif. Era post-neoliberal mencoba memperbaiki kekurangan neoliberalisme dengan
menekankan pada peran lebih besar negara dalam mengatur ekonomi dan menjamin
kesejahteraan masyarakat.

B. Rumusan Masalah
1) Apa yang dimaksud dengan era neoliberal dan post-neoliberal?
2) Bagaimana implementasi kebijakan neoliberal dan post-neoliberal di berbagai negara?
3) Apa dampak dari kebijakan neoliberal terhadap ekonomi dan masyarakat?
4) Bagaimana respons terhadap kebijakan neoliberal yang memunculkan era post-neoliberal?

C. Tujuan
1) Menjelaskan pengertian era neoliberal dan post-neoliberal.
2) Menganalisis implementasi kebijakan neoliberal dan post-neoliberal di berbagai negara.
3) Mengevaluasi dampak kebijakan neoliberal terhadap ekonomi dan masyarakat.
4) Mengidentifikasi respons kebijakan yang memunculkan era post-neoliberal.
BAB 2
PEMBAHASAN

D. Pengertian Neoliberalisme
Neoliberalisme adalah suatu ideologi ekonomi yang menekankan pada pasar bebas,
privatisasi, deregulasi, dan pemotongan pengeluaran publik. Konsep ini muncul pada akhir abad
ke-20 sebagai respons terhadap kegagalan model ekonomi yang lebih terpusat pada pemerintah,
seperti keynesianisme. Neoliberalisme meyakini bahwa pasar bebas dan persaingan adalah cara
terbaik untuk mencapai pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial.
Neoliberalisme adalah model kebijakan yang mencakup politik dan ekonomi. Hal ini
menguntungkan perusahaan swasta dan berupaya mengalihkan kendali faktor ekonomi dari
pemerintah ke sektor swasta. Banyak kebijakan neoliberal berkaitan dengan berfungsinya
kapitalisme pasar bebas secara efisien dan fokus pada pembatasan pengeluaran pemerintah,
peraturan pemerintah, dan kepemilikan publik.

Selain itu, neoliberalisme terkadang disalahartikan dengan libertarianisme. Namun, kaum


neoliberal biasanya menganjurkan lebih banyak intervensi pemerintah terhadap perekonomian
dan masyarakat dibandingkan libertarianisme. Misalnya, meskipun kaum neoliberal biasanya
menyukai pajak progresif dengan tarif rendah, kaum libertarian cenderung menganjurkan pajak
tetap yang rendah atau penghapusan total pajak penghasilan. Keduanya seringkali juga berbeda
secara filosofis. Kelompok libertarian berfokus pada kebebasan dan hak-hak ekonomi,
sedangkan kelompok neoliberal lebih berfokus pada ekonomi pasar bebas sebagai jalan menuju
pertumbuhan yang lebih besar.

Selain itu, kaum neoliberal seringkali tidak menentang langkah-langkah seperti dana talangan
(bailout) terhadap industri-industri besar, yang merupakan kutukan bagi kaum libertarian.

Beberapa karakteristik utama dari neoliberalisme meliputi:


a) Pasar Bebas: Neoliberalisme mempercayai bahwa pasar bebas adalah mekanisme yang
efisien untuk mengalokasikan sumber daya dan mencapai pertumbuhan ekonomi.
Pemerintah seharusnya terlibat sedikit mungkin dalam regulasi pasar.
b) Privatisasi: Neoliberalisme mendorong privatisasi, yaitu proses pengalihan kepemilikan
dan pengelolaan aset publik ke sektor swasta. Hal ini dianggap dapat meningkatkan
efisiensi dan inovasi.
c) Deregulasi: Neoliberalisme mendukung pengurangan regulasi pemerintah terhadap
aktivitas ekonomi. Tujuannya adalah untuk memberikan kebebasan lebih kepada pasar
dan perusahaan untuk beroperasi tanpa hambatan.
d) Pemotongan Pengeluaran Publik: Neoliberalisme cenderung mendukung kebijakan
penghematan anggaran publik, termasuk pemotongan belanja pemerintah dan subsidi,
dengan keyakinan bahwa hal ini akan mendorong efisiensi dan pertumbuhan ekonomi.
 Ciri-ciri Neoliberalisme
Neoliberalisme melibatkan keyakinan bahwa kebebasan ekonomi yang lebih besar akan
menghasilkan kemajuan ekonomi dan sosial yang lebih besar bagi individu. Ini mendukung:

1) Perusahaan bebas, persaingan, deregulasi, dan pentingnya tanggung jawab individu


2) Penentangan terhadap perluasan kekuasaan pemerintah, kesejahteraan negara, inflasi
3) Meminimalkan kendali pemerintah atas industri dan meningkatkan kepemilikan sektor swasta
atas bisnis dan properti
4) Kapitalisme pasar bebas dan alokasi sumber daya yang efisien
5) Perdagangan bebas dibandingkan pasar yang diatur secara ketat dan proteksionisme
6) Pengurangan pengeluaran pemerintah dan penurunan pajak
7) Kurangnya kendali pemerintah atas aktivitas perekonomian untuk meningkatkan efisiensi
fungsi perekonomian
8) Peningkatan dampak sektor swasta terhadap perekonomian
9) Pengurangan kekuatan serikat pekerja dan fleksibilitas yang lebih besar dalam pekerjaan
10) Intervensi pemerintah bila diperlukan untuk membantu menerapkan, mempertahankan,
dan melindungi aktivitas pasar bebas
Meskipun neoliberalisme telah menjadi dominan dalam kebijakan ekonomi global selama
beberapa dekade terakhir, pendekatannya juga menuai kritik. Beberapa kritik terhadap
neoliberalisme termasuk peningkatan ketimpangan ekonomi, penurunan kualitas layanan publik,
dan kerentanan terhadap krisis ekonomi global.

E. Dampak Neoliberalisme
Beberapa dampaknya mungkin berupa pasar yang lebih bebas, akses terhadap lebih banyak
produk dan layanan untuk memenuhi permintaan konsumen, pendapatan yang lebih besar, dan
keuntungan yang lebih tinggi. Penurunan harga karena persaingan yang lebih besar juga dapat
berdampak. Penghematan dapat dihasilkan dari alokasi sumber daya yang lebih efisien.
Pengorganisasian tenaga kerja yang lebih baik dan kemampuan untuk merekrut talenta-talenta
yang dibutuhkan untuk pekerjaan tertentu juga dapat diakibatkan oleh kebijakan neoliberal.
Pihak lain mungkin menunjukkan beberapa dampak buruk yang diyakini terkait dengan
neoliberalisme. Hal ini dapat mencakup kesenjangan ekonomi, tumbuhnya monopoli, kurangnya
keamanan kerja, hilangnya pekerjaan karena outsourcing, dan meningkatnya ketidakpedulian
terhadap kebutuhan dan kesejahteraan individu.

Neoliberalisme memiliki dampak yang kompleks dan beragam terhadap berbagai aspek
kehidupan sosial, ekonomi, dan politik. Beberapa dampak utama dari penerapan kebijakan
neoliberalisme termasuk:
1) Ketimpangan Ekonomi: Salah satu dampak utama dari neoliberalisme adalah peningkatan
ketimpangan ekonomi antara kelompok kaya dan miskin. Kebijakan neoliberal cenderung
memberikan manfaat yang lebih besar kepada korporasi dan individu kaya, sementara
masyarakat yang kurang mampu sering kali merasakan dampak negatifnya.
2) Privatisasi dan Komersialisasi: Privatisasi yang dianjurkan oleh neoliberalisme dapat
menyebabkan pengalihan aset publik ke sektor swasta, yang kadang-kadang
mengakibatkan penurunan akses masyarakat terhadap layanan publik seperti pendidikan
dan kesehatan. Komersialisasi juga dapat mengarah pada peningkatan biaya layanan
esensial.
3) Deregulasi dan Perlambatan Perlindungan Lingkungan: Deregulasi yang dianjurkan oleh
neoliberalisme dapat melemahkan perlindungan lingkungan, karena kepentingan ekonomi
seringkali ditempatkan di atas keberlanjutan lingkungan. Hal ini dapat berdampak negatif
pada ekosistem dan kesehatan manusia.
4) Krisis Keuangan: Kebijakan neoliberal yang mendukung deregulasi sektor keuangan juga
telah dikaitkan dengan krisis keuangan global, seperti yang terjadi pada tahun 2008.
Ketidakkonsistenan regulasi dan peningkatan risiko spekulatif dapat mengakibatkan
ketidakstabilan ekonomi global.
5) Penurunan Kualitas Layanan Publik: Pemotongan pengeluaran publik yang seringkali
terjadi dalam kebijakan neoliberal dapat menyebabkan penurunan kualitas layanan publik
seperti pendidikan, kesehatan, dan transportasi. Hal ini dapat merugikan masyarakat yang
bergantung pada layanan tersebut.

F. Pengertian dan Karakteristik Post-Neoliberalisme


Post-neoliberalisme adalah konsep yang muncul sebagai tanggapan terhadap keterbatasan dan
dampak negatif dari neoliberalisme. Ia mencerminkan upaya untuk mencari model ekonomi dan
politik yang lebih inklusif, adil, dan berkelanjutan, yang tidak hanya mengandalkan pasar bebas
dan privatisasi sebagai solusi untuk semua masalah ekonomi dan social. Post-neoliberalisme
merujuk pada pendekatan kebijakan yang mencoba memperbaiki atau menggantikan prinsip-
prinsip utama neoliberalisme dengan penekanan pada peran aktif negara dalam mengatur
ekonomi, mengurangi ketimpangan, dan meningkatkan kesejahteraan sosial. Pendekatan ini
sering melibatkan kebijakan redistributif, peningkatan layanan publik, dan perhatian khusus pada
hak-hak sosial dan lingkungan.

Beberapa karakteristik utama dari post-neoliberalisme meliputi:


1) Keadilan Sosial: Post-neoliberalisme menempatkan keadilan sosial sebagai salah satu
tujuan utama kebijakan ekonomi. Hal ini mencakup upaya untuk mengurangi
ketimpangan ekonomi dan meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan publik yang
berkualitas.
2) Kebijakan Progresif: Post-neoliberalisme cenderung mendukung kebijakan yang
progresif, seperti pajak yang lebih adil, perlindungan pekerja, dan investasi dalam
infrastruktur sosial. Tujuannya adalah untuk menciptakan kesetaraan dan kesejahteraan
bagi seluruh lapisan masyarakat.
3) Keterlibatan Masyarakat: Post-neoliberalisme menekankan pentingnya partisipasi
masyarakat dalam pengambilan keputusan ekonomi. Dengan melibatkan stakeholders
yang beragam, diharapkan kebijakan yang dihasilkan dapat mencerminkan kepentingan
seluruh masyarakat.
4) Kebijakan Lingkungan: Post-neoliberalisme juga memberikan perhatian yang lebih besar
terhadap keberlanjutan lingkungan. Kebijakan ekonomi yang diusulkan harus
memperhitungkan dampak lingkungan jangka panjang dan mempromosikan praktik yang
ramah lingkungan.
5) Reformasi Institusi: Post-neoliberalisme mendorong reformasi institusi untuk
memastikan transparansi, akuntabilitas, dan keadilan dalam proses pengambilan
keputusan ekonomi. Hal ini bertujuan untuk mengurangi korupsi dan penyalahgunaan
kekuasaan.
Post-neoliberalisme muncul sebagai upaya untuk menyusun alternatif kebijakan ekonomi yang
lebih berkelanjutan dan inklusif, dengan fokus pada kesejahteraan sosial dan lingkungan. Dengan
mengintegrasikan nilai-nilai sosial dan lingkungan ke dalam kebijakan ekonomi, post-
neoliberalisme diharapkan dapat mengatasi beberapa kelemahan yang terkait dengan
neoliberalisme.

G. Implementasi Kebijakan Neoliberal


Implementasi kebijakan neoliberal di berbagai negara sering kali melibatkan privatisasi
perusahaan milik negara, deregulasi sektor ekonomi tertentu, dan liberalisasi perdagangan serta
investasi. Contohnya, di Amerika Latin, kebijakan ini diterapkan secara luas pada tahun 1980-an
dan 1990-an sebagai syarat bantuan dari IMF dan Bank Dunia.

H. Dampak Kebijakan Neoliberal


Kebijakan neoliberal sering dikritik karena menyebabkan ketidaksetaraan ekonomi yang
meningkat, pengurangan layanan publik, dan kerentanan ekonomi yang lebih besar. Krisis
keuangan global 2008 dianggap sebagai bukti kegagalan model neoliberal dalam menciptakan
stabilitas ekonomi jangka panjang.

I. Respons Terhadap Neoliberalisme


Sebagai respons terhadap kelemahan neoliberalisme, banyak negara mulai mengadopsi kebijakan
post-neoliberal. Di Amerika Latin, negara-negara seperti Bolivia, Ekuador, dan Venezuela
memimpin dengan kebijakan yang lebih proaktif dalam intervensi negara, nasionalisasi sumber
daya alam, dan program kesejahteraan sosial yang lebih luas.

BAB 3
PENUTUP

J. KESIMPULAN
Era neoliberal dan post-neoliberal menawarkan dua paradigma yang berbeda dalam mengelola
ekonomi dan masyarakat. Sementara neoliberalisme menekankan kebebasan pasar dan
minimalisasi peran negara, post-neoliberalisme mencoba memperbaiki kekurangan tersebut
dengan intervensi yang lebih besar dan perhatian terhadap keadilan sosial. Menganalisis kedua
era ini memberikan wawasan penting bagi pengembangan kebijakan ekonomi yang lebih inklusif
dan berkelanjutan di masa depan.

Daftar pustaka

Harvey, D. (2005). A Brief History of Neoliberalism. Oxford University Press.


Stiglitz, J. E. (2002). Globalization and Its Discontents. W.W. Norton & Company.
Klein, N. (2007). The Shock Doctrine: The Rise of Disaster Capitalism. Picador.
Saad-Filho, A., & Johnston, D. (2005). Neoliberalism: A Critical Reader. Pluto Press.
Rodrik, D. (2011). The Globalization Paradox: Democracy and the Future of the World
Economy. W.W. Norton & Company.
Peck, J., & Theodore, N. (2012). Postneoliberalism and its Malcontents. Antipode, 43(3), 169-
175.

Anda mungkin juga menyukai