Anda di halaman 1dari 2

Dentinogenesis Imperfecta Saat ini gigi geligi bukan hanya berfungsi sebagai alat pencernaan semata, tapi lebih

dari itu penampakan gigi geligi sudah menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi penampilan seseorang. Pertumbuhan dan perkembangan gigi geligi dan prenatal dan postnatal yang kurang baik dapat menyebabkan kelainan pada struktur anatomis gigi. Keadaan ini sangat merugikan baik dari segi estetik maupun kesehatan. Fungsi gigi geligi sebagai alat pencernaan dapat terganggu sehingga dapat mengganggu intake makanan dan kesehatan secara umum. Selain itu kelainan pertumbuhan dan perkembangan secara umum seperti pada down syndrome, kelainan ginjal, hipoparatiroidisme dan sebagainya juga dapat mengakibatkan kelainan pada gigi, sehingga hal ini semakin memperberat dan membutuhkan perhatian khusus. Mengingat pentingnya peranan gigi geligi sebagai salah satu alat pencernaan maka pada tulisan ini menyorot gambaran tentang Kelaian Pada Struktur gigi yaitu Dentino Genesis Imperfecta Dentinogenesis Imperfekta (DI) adalah suatu keadaan atau penyakit herediter, ditandai dengan adanya gangguan pada pembentukan dan kalsifikasi dentin berupa penurunan kandungan mineral serta peningkatan kandungan air dalam matriks ekstraseluler yang mempengaruhi perkembangan gigi sulung dan gigi permanen. Etiologi utama dari dentinogenesis imperfekta adalah faktor herediter yang umumya terjadi pada keluarga yang diketahui membawa sifat autosomal dominan. Dentinogenesis imperfekta juga dapat disebabkan karena faktor lingkungan. Dalam pewarisan sifatnya, dentinogenesis imperfekta merupakan penyakit yang diturunkan secara autosomal dominan yang terjadi dengan perbandingan 1:8.000 kelahiran. Penyakit ini tidak terpaut jenis kelamin. Setiap keturunan yang dihasilkan oleh orang tua yang menderita dentinogenesis imperfekta, baik pria maupun wanita, akan memiliki frekuensi yang sama untuk terkena penyakit ini. Dentinogenesis imperfekta terjadi pada stadium lebih lanjut daripada Osteogenesis Imperfekta (OI). Dentinogenesis imperfekta terjadi akibat defisiensi fosfoprotein dentin yang berperan dalam proses kalsifikasi selama periode maturasi dentin. Proses kalsifikasi yang terdapat pada penderita dentinogenesis imperfekta merupakan kalsifikasi abnormal dentin dengan kandungan air yang tinggi serta kandungan inorganik yang rendah. Adanya pembentukan dentin yang tidak sempurna tersebut menyebabkan dentin memiliki setengah kekerasan normal atau lunak. Dentin yang terbuka berubah warna menjadi coklat seperti terlihat translusen yang berhubungan dengan berkurangnya tubuli dentin. Semakin lama, elemen-elemen juda menjadi aus yang ada hubungannya dengan kerusakan enamel. Gigi mudah fraktur sehingga mahkota tampak bergerigi. Dentinogenesis Imperfekta diklasifikasikan dalam 3 tipe. Tipe I disebut Dentinogenesis Imperfekta yang merupakan satu dari beberapa manifestasi dari osteogenesis imperfekta (OI). Tipe II disebut Dentin Opalescent Herediter yaitu dentinogenesis imperfekta murni yang tidak diserta dengan osteogenesis imperfekta (OI). Tipe III disebut tipe Brandywine yang diberi nama sesuai dengan asal mula tempat penyakit ini ditemukan. Ciri khas dari DI tipe ini adalah gigi sudah mulai abrasi sejak pertama kali erupsi. 1.Pada dasarnya gambaran klinis DI setiap tipe itu sama Cuma pada tipe 1 diikuti dengan manipestasi tulang atau osteogenesis imperfekta

2.Gambaran histopatologis dimana enamelnya normal tapi terjadi gangguan pada struktur dentin yang terlihat tidak teratur serta tubulus dentinya berkurang terlebih didaerah pulpa 3.Diagnosis banding DI dengan AI Kalau DI itu setiap tipenya mempunyai gambaran klinis yang hampir sama yaitu: Translusen Berwana biru muda sampai tua bahkan coklat seperti bulbous Akar pendek dan tipis 4.Kalau AI mempunyai gambaran klinis seprerti : Tipe 1nya yaitu : Ketebalan enamel berkurang sehingga gigi kelihatan berwarna kuning kecoklatan Tipe 2nya yaitu : Jumlah enamel normal Cuma gigi menjadi lunak gampanga rapuh dan fraktur Warnanya putih, buram, kuning sampai coklat

Anda mungkin juga menyukai