A. Klarifikasi Istilah
B. Rumusan Masalah
(marcell) apa diagnosis pada kasus tersebut?
(rilla) bagaimana etiologi dari kasus tersebut?
(vito) bagaoimana mekanisme dari kasusu tersebut?
(jihan) apa epidemiologi darikasus tersebut?
(rayhan) apa diagnosis banding dari kasus tersebut?
(rizkyta) apa prognosis dari kasus tersebut?
(amalia) apa saja tanda klinis dan radiologis pada kelainan yang dialami?
(fatwa) bagaimana cara perawatan dental pada kasis tersebut?
(ihsan) apa manifestasi klinis dari kasus tersebut?
(gigih) akibat dari kelainan yang diderita pasien?
C. Analisis Masalah
D. (marcell) apa diagnosis pada kasus tersebut?
(vito) diagnosis pada kasus ini adalah dentinogenesis imperfecta.
Journal of Oral and Maxillofacial Pathology
Dentinogenesis imperfekta (DI) digambarkan sebagai bentuk lokal dari displasia
mesodermal yang diamati pada histodiferensiasi dan berhubungan dengan
perubahan herediter kongenital yang melibatkan gigi sulung dan permanen.
Penyakit ini diturunkan dalam mode autosomal dominan sederhana dengan
penetrasi tinggi dan tingkat mutasi yang rendah. Gigi memiliki ciri khas seperti
amber, tembus cahaya terhadap cahaya yang dipantulkan yang bervariasi dari
ungu keabu-abuan hingga coklat ungu atau coklat kekuningan.
(marcel) Pada kasus diatas kondisi gigi permanennya tembus pandang,
berawarna coklat kekuningan, lebih gelap dari gigi normal dan cenderung retak
dikategorikan termasuk Dentinogenesis imperfecta yaitu salah satu bentuk
gangguan pertumbuhan dentin selama tahapan histodiferensiasi perkembangan
gigi yang diturunkan secara herediter (turun temurun dari ayahnya yang memiliki
kondisi sama pada kasus diatas). Dentinogeneis imperfecta merupakan suatu
kondisi kelainan yang diturunkan oleh gen autosomal dominan menyerang pada
gigi desidui maupun gigi permanen. Dentinogenesis imperfecta (DI) termasuk
kedalam localized mesodermal dysplasia dengan penampakan gigi yang
transparan (opalescent) berwarna abu-abu hingga kuning kecoklatan hingga
disertai dengan pembentukan dentin yang ireguler atau undermineralized juga
menghilangnya kamar pulpa atau saluran akar. (Jurnal Unej DI)
(jihan) Pada scenario tersebut pasien mengaalami dentinogenesis imperfecta
tipe 2. Hampir semua gigi permanennya bening, berwarna coklat kekuningan,
lebih gelap dari gigi normal, dan cenderung retak. Ibu berkata bahwa suami dan
salah satu anaknya memiliki kondisi yang sama dengan putrinya. Pemeriksaan
radiografi menunjukkan bahwa gigi memiliki mahkota bulat, ruang pulpa dan
saluran akar, dan akar yang menyempit-pendek. Bisa disimpulkan bahwa
diagnosis dari kasus tersebut adalah dentinogenesis imperfecta, Dentinogenesis
imperfecta adalah suatu kondisi yang ditandai dengan gigi yang tembus cahaya
atau transparan(opalescent) (seperti pada kasus , dikatakan bahwa gigi
permanennya bening, Dan gigi penderita Dentinogenesis Imperfecta juga
mengalami perubahan warna (paling sering berwarna biru-abu-abu atau kuning-
coklat) sama seperti pada kasus, gigi berubah warna menjadi coklat kekuningan.
Individu dengan kelainan ini cenderung memiliki gigi yang lebih lemah dari
biasanya, yang menyebabkan kerusakan, bahkan kehilangangigi.
(arkhab) Dentinogenesis Imperfekta (DI) merupakan salah satu dari beberapa
gangguan pembentukan dentin yang bersifat herediter yang diturunkan secara
autosomal dominan dan dapat terjadi pada gigi sulung maupurt gigi tetap. Pada
DI dentin dapat mengalami gangguan berupa penurunan kandungan mineral
akibat sedikitnya kristal hidroksi apatit serta peningkatan kandungan air dalam
matriks ekstraseluler dentin yang mengakibatkan terjadi gangguan pada struktur
dentin. DI terjadi pada periode perkembangan histodiferensiasi gigi dan dapat
mengenai gigi sulung maupun gigi tetap.
(putri) dentinogenesis imperfecta adalah salah satu bentuk gangguan
pertumbuhan dentin selama tahapan histodiferensiasi perkembangan gigi yang
diturunkan secara herediter. Dentinogenesis imperfecta merupakan suatu
kondisi kelainan yang diturunkan oleh gen autosomal dominan menyerang pada
gigi desidui maupun gigi permanen. Dentinogenesis imperfecta (DI) termasuk
kedalam localized mesodermal dysplasia dengan penampakan gigi yang
transparan (opalescent) berwarna abu-abu hingga kuning kecoklatan hingga
disertai dengan pembentukan dentin yang ireguler atau undermineralized juga
menghilangnya kamar pulpa atau saluran akar.
(rilla) bagaimana etiologi dari kasus tersebut?
(ragyl) Dentinogenesis imperfecta diturunkan secara dominan autosom, yang
berarti hanya satu salinan DSPP yang diubah di setiap sel yang cukup untuk
menyebabkan gangguan tersebut. mewarisi satu salinan dari setiap gen dari ibu
dan salinan lainnya dari ayah. Dalam kebanyakan kasus, seseorang yang terkena
dentinogenesis imperfecta memiliki satu orang tua dengan kondisi tersebut,
meskipun kondisi tersebut mungkin terjadi untuk pertama kalinya pada individu
yang tidak memiliki orang tua yang terkena.
(jihan) Etiologi utama dari DI adalah faktor herediter. Penyakit autosomal
diturunkan melalui sel somatik, bukan kromosom sex. Penurunan secara
dominan ketika gen yang tidak normal dari salah satu ayah atau ibu yang lain
normal. Gen yang tidak normal pada salah satu orangtuanya akan mendominasi
gen normal. Umumnya terjadi pada keluarga yang diketahui membawa sifat
autosomal dominan.Apabila suatu sifat tertentu, misalnya kalsifikasi dentin yang
tidak sempurna diumpamakan sebagai D (dominan) dan kalsifikasi normal
sebagai d (resesif),
(rayhan) -Herediter,yang diturunkan secara autosomal dominan
- Defisiensi fosfoprotein
- Kesalahan metabolisme kolagen congenital yg disebabkan oleh mutasi struktur
gen pd protein kolagen.
- Mutasi gen dspp
- Factor lingkungan spt rubella dan sifilis pd saat kehamilan yg biasanya disertai
penyakit albinisme dan osteogenesis imperfecta.
- Kandungan mineral yang turun
- Gangguan deferensiasi sel-sel formatik benih gigi akan menghasilkan struktur
email dan dentin yg abnormal
- Kegagalan odontoblas yg berdeferensiasi.
(marcell) Dentinogenesis imperfecta kondisi kelainan yang disebabkan karena
gen autosomal dominan/hereditas/ keturunan.
Apabila suatu sifat tertentu, misalnya kalsifikasi dentin yang tidak sempurna
diumpamakan sebagai D (dominan) dan kalsifikasi normal sebagai d (resesif),
kemungkinan kombinasi yang terjadi DD,Dd dan dd. DD adalah dominan
homozigot dan Dd adalah dominan heterozigot yang mana keduanya ini memiliki
kalsifikasi dentin yang tidak sempurna, sedangkan dd adalah homozigat resesif
yang memiliki kalsifikasi dentin yang sempurna. Individu yang terkena DI
biasanya heterozigot dominan (Dd). orang tua normal (dd) menikah dengan
penderita DI (Dd), maka probabilitas keturunannya normal (dd) : 50% ; DI (Dd) :
50% (Repository USU)
(rizkyta) Dentinogenesis Imperfecta disebabkan oleh faktor herediter
(keturunan) yang umumnya terjadi pada keluarga yang membawa sifat
autosomal dominan. Penurunan kandungan mineral akibat sedikitnya kristal
hidroksi apatit serta peningkatan kandungan air dalam matriks ekstraseluler
dentin. Dapat disebabkan oleh trauma, infeksi, radiasi, lingkungan, gen,
defisiensi fosforprotein
(arkhab) Menurut Takagi dan Sasaki (1988) hal ini terjadi akibat adanya defisiensi
fosfoprotein dentin sehingga mengganggu kalsifikasi dentin dan juga terjadi
karena penurunan kandungan mineral akibat sedikitnya kristal hidroksi apatit
serta peningkatan kandungan air dalam matriks ekstraseluler dentin dari gigi-gigi
yang mengalami DI.
(vito) • Faktor herediter, diturunkan secara autosomal dominan.
• DI tipe I ada Osteogenesis imperfecta yang mendasari disebabkan oleh
mutasi pada gen COL1A 1 dan COL1A 2
• Mutasi gen pembentuk dentin, yaitu Dentin Sialophosprotein ( DSPP )
menyebabkan DI tipe II dan III
(avriel) Dentin sialophosphoprotein (DSPP) adalah protein matriks ekstraseluler
yang banyak diekspresikan oleh odontoblas pada gigi. Mutasi DSPP pada
manusia dapat menyebabkan dentinogenesis imperfecta (DGI), kelainan dentin
dominan autosomal. (dari Journal of Dental Research)
- Dentin memiliki komposisi 2 protein yaitu dentin phosphoprotein (DSPP) dan
dentin sialoprotein (DSP). DSPP akan diekspresikan pada jaringan termasuk di
dalamnya yaitu tulang, ginjal, glandula salivarius, dan paru-paru, namun jumlah
yang lebih banyak diekspresikan pada dentin dan jaringan lain. Protein ini
membentuk 50% komponen non kolagen dari matriks dentin. Gangguan pada
sekresi protein ini akan mempengaruhi pada bentuk dan susunan dari kristal
hidroksiapatit pada dentinal matriks dan terbentuklah ciri khas dari
dentinogenesis imperfect tanpa disertai osteogenesis imperfecta tanpa disertai
osteogenesis imperfecta
(putri)
(ihsan) Ketika terjadi mutasi pada gen ini, maka proteinnya pun berubah.
Akibatnya, produksi dentin menjadi abnormal. Gigi dengan dentin cacat akan
berubah warna, lemah, dan sangat mudah patah.
Belum jelas betul apakah mutasi genetik DSPP berkaitan atau tidak dengan
masalah gangguan pendengaran yang terjadi pada lansia penderita
dentinogenesis imperfecta tipe 2.
Lebih jauh lagi, kondisi ini punya pola autosomal dominant. Artinya, salah satu
saja gen berubah di tiap sel sudah bisa memicu terjadinya gangguan ini.
(vito) bagaimana mekanisme dari kasus tersebut?
(fatwa) Manifestasi I muncul selama period perkembangan histodiferensiasi gigi
yaitu proses pembentukan sel-sel spesialisasi yang mengalami perubahan
histologis dalam susunannya. DI terjadi akibat defisiensi fosfoprotein dentin
( mengandung protein yang berperan dalam kalsifikasi dentin seperti fosforesin)
berperan penting dalam dentinogenesis yang berlangsung pada fase maturasi
dentin. Proses maturasi dentin mulai berkembang bila vesikel matriks pada sel-
sel odontoblas mulai muncul. Vesikel matriks mengandung membran yang kay a
akan fosfatidilserin yang memiliki kemampuan dalam mengikat kalsium. Akibat
dari defisiensi fosfoprotein ini proses kalsifikasi dentin akan terganggu sehingga
fosfatidilserin tidak berfungsi sebagaimana mestinya
(nashwa) mekanisme : Dentinogenesis imperfecta (DI) muncul selama periode
perkembangan histodiferensiasi gigi, yaitu proses pembentukan sel-sel
spesialisasi yang mengalami perubahan histologis dalam susunannya. DI terjadi
akibat defisiensi fosfoprotein dentin yang berperan penting dalam
dentinogenesis yang berlangsung pada fase maturasi dentin. Proses maturasi
dentin mulai berkembang jika vesikel matriks pada sel-sel odontoblast mulai
muncul. Vesikel matriks mengandung membran yang kaya akan fosfotidilserin
yang memiliki kemampuan dalam mengikat kalsium. Akibat defisiensi
fosfoprotein ini proses kalsifikasi dentin akan terganggu sehingga fosfotidilserin
tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Pada DI terjadi penurunan kandungan
mineral akibat sedikitnya kristal hidroxy apatit.
Peningkatan kandungan air dalam matriks ekstraseluler dentin menyebabkan
gangguan struktur pada dentin, seperti dentin menjadi lunak, akar gigi
menunjukkan peningkatan kecenderungan menjadi fraktur ketika terkena oleh
tekanan yang ringan sekalipun. Di dalam dentin yaitu di dalam tubulus dentin
dijumpai pembuluh-pembuluh darah yang keberadaanya telah mempengaruhi
diskolorisasi. Dalam kondisi ini terdapat adanya degenera sisistemik dari
odontoblas dan menyatu di dalam matriks sehingga menyebabkan
obliterasi/penyampitan/penyumbatan pulpa. DI tipe II terdapat suatu transisi C-T
pada nukleotida 3658 yang menciptakan suatu penghentian pengkodean dalam
exon 3. Akibat dari mutasi tersebut, menunjukkan diskolorisasi dan atrisi yang
parah dari gigi geligi dengan ruang pulpa yang terobliterasi.
(marcell) Inner enamel epithelium (IEE) – mensekresikan molekul2 TGF , BMP ) –
Diferensiasi – Preodontoblas – odontoblas dewasa – odontoblas sekresikan
protein2 seperti fosfoprotein, - DSPP (dentin phosphoprotein) – atur DSP(dentin
sialoprotein) & DPP ( untuk inisiasi terbentuknya dentin) – dikeluarkan lewat
tubulus dentinalis – ke matriks dentin – mineralisasi – dentin. (Normal)