Anda di halaman 1dari 26

Folikulitis

Pembimbing:
dr. Sri Adila Nurainiwati, Sp.
KK
dr. Dwi Nurwulan Pravitasari,
Sp. KK

Oleh :
Lilly Nurfitria Ramadhani
201520401011131

Folikulitis

Definisi
Folikulitis

ialah pioderma yang diawali


dengan peradangan dalam folikel
rambut yang dikategorikan berdasarkan
kedalaman dari infeksi bakteri
(superfisial atau dalam) dan
berdasarkan etiologinya (virus, bakteri,
dan jamur) (Klaus Wolff et al, 2008).

Epidemiologi
Tidak

ada data mengenai insidensi


folikulitis secara spesifik
Prevalensi tertinggi pioderma di sub
Saharan Afrika diderita oleh anak-anak
yaitu antara 0.2-35% dan 6.9-35% pada
tahun 2005 (WHO, 2005).

Etiologi
Staphylococcus

aureus
Pseudomonos aeruginosa
Pityrosporum
Candida
virus Herpes simplex

Faktor resiko
Gesekan,

presipitasi, sumbatan atau mencukur.


Hyperhidrosis
Terdapat lesi dermatitis atau acne sebelumnya
Diabetes mellitus
Obesitas.
kelainan imunologi (seperti HIV/AIDS, hepatitis,
kanker, chemotherapy, & obat immunesuppressant).
Trauma pada kulit akibat abrasions atau operasi

Patofisiologi

Gejala klinis
Gambaran

kilinis lesi folikulitis adalah pustul atau


papul yang mengalami inflamasi. Rambut sebagai
pusat lesi mungkin dapat terlihat pada bagian
tengah lesi (William RS, 2010).
dapat ditemukan di daerah kulit kepala, wajah,
daerah janggut, aksila, badan, pantat, pubis dan
ekstremitas.
dapat bersifat nyeri ataupun gatal (Falco and
Plewing, 2000).
demam dan terdapat limpadenopati saat
melibatkan penyeberan yang luas (Fred, 2009).

Pemeriksaan penunjang

Diferential
Diagnosis
Acne Vulgaris
(+)
Predileksi muka,
dada, punggung
Keturunan
Ditengahnya tidak
terdapat rambut

Skabies

Komedo

Predileksi

sangat khas,
terutama pada laki-laki (lesi
glans penis)
Semakin gatal di malam hari
tinggal di pondok
Orang sekitar mengeluhkan
sakit yg sama

Tatalaksana
Folikulitis

superfisial yang dapat diobati dengan antibakterial yang


mengandung chlorhexidine. Ointment antibakteri (bacitracin atau mupirocin
2%) juga digunakan selama 7-10 hari terbatas pada daerah lesi (Fred, 2009).
Apabila terjadi kasus folikulitis stafilokokus yang menyebar luas pada tubuh
atau rekuran mupirocin ointment pada vestibulum hidung 2 kali sehari
selama 5 hari dapat mengeliminasi S. aureus carrier. Anggota keluarga juga
dapat menjadi carrier S. aureus sehingga perlu juga pemberian ointment
mupirocin atau rifampin 600 mg/hari secara oral selama 10 hari. Jika
diperlukan antibiotik, dikloksasilin atau golongan sefalosporin merupakan
antibiotik lini pertama. MRSA dapat diterapi dengan antibiotik klindamisin,
trimethoprim-sulfamethoxazole, minocycline, atau linezolid (Craft and lindy,
2010)
Folikulitis fungal dapat diobati dengan pengobatan antifungal sistemik.
Pengobatan antifungal sistemik diantaranya adalah ketokonazol oral 200 mg
perhari selama 4 minggu, flukonazol oral 150 mg per minggu selama 2-4
minggu, dan itrakonazol 200 mg perhari selama 2 minggu (Richard, 2014)

Prognosis
Folikulitis

sering sembuh sendiri tanpa


pengobatan
Pada kasus yang berat dibutuhkan
penggunaan antibiotik topikal ataupun
sistemik.

Komplikasi
Infeksi

Berulang
Folikulitis profunda
Skar dan folikel rambut yang rusak

Laporan Kasus
Identitas
Nama: An. G
Jenis Kelamin : Laki-laki
TTL
: 11 Maret 2003
Agama : Islam
Alamat : Mojoagung
Pendidikan : SMP (Pondok)
Pekerjaan : Pelajar
No. RM : 08-75-51

Keluhan

Gatal di perut bagian bawah

Riwayat

utama :
penyakit sekarang :

Gatal di perut bagian bawah sejak 1 bulan yang lalu,


kemudian bertambah banyak di tungkai bawah dan
lengan atas. Belum ada riwayat terapi baik self
medicine (obat herbal atau obat yang dibeli sendiri
di apotik) ataupun usaha datang ke dokter. Tidak
ada riwayat demam.

Riwayat

Pasien baru pertama kali sakit seperti ini, alergi


disangkal,

Riwayat

penyakit keluarga

Tidak ada keluarga yang mengeluhkan sakit yang


sama. Tidak ada riwayat asma, rhinitis alergi,
eczema pada keluraga.

Riwayat

penyakit dahulu:

Sosial

Teman sekamar atau sebangku tidak mengeluhkan


sakit yang sama.
Pasien adalah anak pondok pesantren.
Higinitas diri : dbn.

Pemeriksaan

KU
: Cukup
Kesadaran : Kompos mentis

Pemeriksaan

Fisik

Lokalis

Makula eritemetosa berbatas tidak tegas disertai


multiple papul eritematosa dan pustule krusta putih
kekuningan dan merah kehitaman (+), erosi (+) et
regio abdomen bawah.
Makula eritemetosa berbatas tidak tegas disertai
kusta merah kehitaman (+), erosi (+) et regio cruris
dextra dan sinistra
Makula eritemetosa berbatas tidak tegas disertai
pustula et region antebrachii sinistra

Problem

List

Folikulitis

Diagnosis

Banding

skabies
Acne vulgaris

Planning

Antibiotik sistemik
Eritromisin tab 250 mg 4x1
Anti-histamin
Loratadin tab 10 mg 1 x 1
Antibiotik topical
Sodium fusidate cr. 2% 2x1 (pagi siang)

Monitoring

Evaluasi hasil pengobatan serta gejala sisa yang


menyertai

Pembahasan
Efloresensi
Pada

efloresensi didapatkan
makula eritemetosa berbatas
tidak tegas disertai multiple
papul eritematosa dan
pustule krusta putih
kekuningan dan merah
kehitaman (+), erosi (+) et
regio abdomen bawah.
Makula eritemetosa berbatas
tidak tegas disertai kusta
merah kehitaman (+), erosi
(+) et regio cruris dextra dan
sinistra
Makula eritemetosa berbatas
tidak tegas disertai pustula
et regio antebrachii sinistra

Teori
Untuk predileksi dari
folikulitis adalah
tungkai bawah.
Gambaran
efloresensi makula
eritematosa berbatas
tidak jelas (halo
eritematosa) disertai
multiple papul dan
pustul dimana
tersebar diskret dan
ditengahnya
terdapat rambut.

Diferential
Diagnosis
Acne Vulgaris
(+)
Predileksi muka,
dada, punggung
Keturunan
Ditengahnya tidak
terdapat rambut

Skabies

Komedo

Predileksi

sangat khas,
terutama pada laki-laki (lesi
glans penis)
Semakin gatal di malam hari
tinggal di pondok
Orang sekitar mengeluhkan
sakit yg sama

terapi
Antibiotik

sistemik
Eritromisin tab
250 mg 4x1
Anti-histamin
Loratadin tab 10
mg 1 x 1
Antibiotik topical
Sodium fusidate
cr. 2% 2x1 (pagi
siang)

Teori
antibiotik

sistemik
atau topikal serta
menghilangkan
faktor predisposisi.
antibiotiknya
bakteriostatik,
spektrum luas dan
sensitif terhadap s.
aureus,
pertimbangkan
resistensi penisilin

kesimpulan
Folikulitis

adalah peradangan pada selubung


akar rambut (folikel).
Penyebabnya adalah infeksi oleh bakteri
Staphylococus aureus.
Folikulitis bisa terjadi di bagian kulit manapun,
biasanya merupakan akibat dari kerusakan
folikel rambut karena: bergesekan dengan
pakaian, penyumbatan folikel rambut,
pencukuran.
Pada kulit yang terkena akan timbul ruam,
kemerahan dan rasa gatal. Di sekitar folikel
rambut tampak beruntus-beruntus kecil berisi
cairan yang bias pecah lalu mengering dan
membentuk keropeng.

Diagnosis

ditegakkan berdasarkan gejalagejalanya. Untuk memastikan bahwa


penyebabnya adalah Staphylococus aureus,
dapat dilakukan pewarnaan gram pada dasar
luka atau pus.
Untuk mengendalikan infeksi, bias diberikan
antibiotik sistemik maupun topikal.
Sedangkan pencegahan dapat dilakukan
dengan cara menjaga higinitas diri dan
menghindari faktor-faktor yang dapat
memicu kerusakan folikel rambut sehingga
terjadi reaksi inflamasi

Anda mungkin juga menyukai