Anda di halaman 1dari 31

KESEHATAN DAN

KESELAMATAN KERJA
RORO RATIH FEBRIANI (12010114120107)
LAKSMITA ZHAFIRA DISA
(12010114140175)
ANNISA SHABI HANIFAH
(12010114140177)
NERISSA YURIVIN
(12010114140180)
GHANIS CHAERUNISSA (12010114140218)

Peraturan Keselamatan dan


Kesehatan Kerja

Undang-Undang Keamanan Kerja


Undang - Undang Keselamatan Kerja (UUKK) No. 1
tahun 1970.

Ruang lingkup pemberlakuan UUKK dibatasi oleh


adanya 3 unsur yang harus dipenuhi secara
kumulatif terhadap tempat kerja :
1. Tempat kerja di mana dilakukan pekerjaan bagi
suatu usaha.
2. Adanya tenaga kerja, dan

3.

Ada bahaya di tempat kerja.

Memahami Prosedur yang


Berkaitan dengan Keamanan

Pedoman dari ILO (International Labour


Organization) menerangkan bahawa
kesehatan kerja sangat penting untuk
mencegah terjadinya kecelakaan kerja.
Pedoman itu antara lain:
Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan
kerja yang mungkin timbul dari pekerjaan dan
lingkungan kerja.
Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan
pekerjaannya.
Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik,
mental, maupun sosial para pekerja.

Alat Alat Pelindung Badan


Alat pelindung yang
biasa dipakai dalam
melakukan pekerjaan listrik
dan elektronika :
1. Pakaian kerja
2. Alat lainnya :
Helm, kacamata, masker,
alat pelindung telinga.

STANDAR OSHA DAN TATA


KEARSIPAN
Occupational Safety and Health
Administration (OSHA) adalah lembaga
yang diciptakan di dalam Departemen
Tenaga Kerja untuk menetapkan standar
keamanan dan kesehatan
OSHA bertanggung jawab untuk
memberikan standar yang dapat
dilaksanakan secara hukum yang
mengandung lima volume yang
mencakup :
1. Standar industri umum.
2. Standar maritim.
3. Standar kontruksi.
4. Prosedur dan regulasi lainnya.
5. Sebuah panduan operasi lapangan.

INSPEKSI DAN
SURAT PANGGILAN
Prioritas Inspeksi
Situasi bahaya dengan
kemungkinan terbesar untuk
terjadi menjadi prioritas utama.
2. Inspeksi Sendiri
Inspeksi itu sendiri dimulai saat
petugas OSHA tiba di tempat
kerja. Petugas tersebut
memperlihatkan surat tugas dan
meminta bertemu seorang
perwakilan pengusaha.
3. OSHA menghitung penalti
berdasarkan pada beratnya
pelanggaran.
1.

TANGGUNG JAWAB

HAK

PENGUSAHA

1. Memenuhi kewajiban
karyawan memberikan
sebuah tempat kerja yang
bebas dari bahaya yang
diketahui.
2. Memahami standar OSHA.
3. Menguji kondisi tempat
kerja untuk memastikan
bahwa semuanya sesuai
dengan standar yang
berlaku.

1. Mencari saran dan


konsultasi di luar lokasi dari
OSHA.
2. Meminta dan menerima
identifikasi yang tepat dari
petugas pemenuhan OSHA
sebelum inspeksi.

KARYAWAN

1. Memenuhi semua standar


OSHA yang berlaku.
2. Mengikuti semua aturan
dan peraturan perusahaan.
3. Melaporkan kondisi
berbahaya kepada penyelia

Karyawan memiliki hak untuk


meminta keamanan dan
kesehatan saat bekerja tanpa
mengkhawatirkan hukuman.

KOMITMEN MANAJEMEN KEAMANAN


KERJA
Bukti yang meyakinkan atas komitmen manajemen
puncak
Contoh: Manajemen puncak terlibat secara pribadi dalam
aktivitas keamanan
Menegakkan komitmen manajemen dengan sebuah
kebijakan keamanan dan memublikasikannya
Komitmen perusahaan dapat dilihat dari adanya sumber
daya yang memadai

TINDAKAN PENCEGAHAN
KECELAKAAN KERJA
Mengurangi
Kondisi yang Tidak
Aman

Menekankan
Keamanan

Melalui
Seleksi dan
Penempatan

Pelatihan

Motivasi :
Poster,
Program
Insentif, dan
Penguatan
Positif

MENGURANGI KONDISI YANG


TIDAK AMAN DENGAN
MENEKANKAN KEAMANAN

Penting bagi manajer memperlihatkan baik


dengan perkataan dan perbuatan bahwa
keamanan adalah sangat penting,
contohnya :

Memuji karyawan saat memilih perilaku aman

Mendengarkan karyawan saat menawarkan


usulan, kekhawatiran, atau keluhan

Menjadi contoh yang baik

Memelihara komunikasi keamanan yang


terbuka

Menghubungkan bonus manajer dengan


perbaikan keamanan.

Mengurangi Kondisi yang Tidak Aman


dengan Melalui Seleksi dan
Penempatan
Tujuan : mengisolasi sifat yang dapat
memprediksikan kecelakaan pada pekerjaan
yang bersangkutan, kemudian menyaring
kandidat berdasarkan sifatnya

Mengurangi Kondisi yang Tidak Aman


Melalui Pelatihan
Manajer harus menghimbau dalam
praktik dan prosedur keamanan,
memperingatkan tentang potensi bahaya,
dan bekerja dengan mengembangkan
perilaku yang menyadari keamanan.

Mengurangi Kondisi yang Tidak Aman Melalui


Motivasi : Poster, Program Insentif, dan Penguatan
Positif
Pengusaha menggunakan berbagai perangkat guna
memotivasi para karyawan supaya mereka dapat bekerja
lebih aman.

Poster
Poster dapat membantu
mengurangi tindakan tidak
aman dengan diimbangi
dengan teknik lainnya

Program Insentif
Perusahaan menetapkan dan
memberikan sasaran yang
wajar dan memastikan agar
pekerja mengetahui apa yang
diharapkan perusahaan dari
mereka

Penguatan Positif
Karyawan menerima
informasi keamanan
selama sesi pelatihan.

Keamanan Berdasarkan Perilaku


Mengidentifikasi perilaku pekerja yang berkontribusi pada
kecelakaan dan kemudian melatih pekerja untuk
menghindari perilaku tersebut.
Menggunakan Partisipasi Karyawan
Karyawan merupakan sumber ide terbaik pihak manajemen
berkaitan dengan ide tentang apa masalah potensial dan
bagaimana ssolusinya, serta lebih mudah membuat
karyawan menerima dan secara antusias mengikuti program
keamanan bila mereka berperan dalan penyusunannya.

Melakukan Inspeksi dan Audit


Keamanan dan Kesehatan
Perusahaan melakukan inspeksi
guna kemungkinan masalah
keamanan dan kesehatan
dengan menggunakan daftar
periksa sebagai bantuan.
Mengendalikan Biaya
Kompenasi Pekerja
Manajer memperhatikan biaya
kompenasi pekerja sebelum
kecelakaan maupun setelah
kecelakaan.

Jenis Tempat Kerja yang Dekat


Pada Resiko Bahaya

Materi kimia dan materi


beresiko bahaya lainnya

Suara dan getaran


yang berlebihan

Resiko bahaya biologis


Resiko bahaya ergonomis

Suhu yang
ekstrem

Resiko bahaya
yang familier

Bahaya
Asbes
dalam
Pekerjaan

Merokok di
Tempat
Kerja

Penyakit
Menular

Alkoholisme
dan
Penyalahgu
naan Zat
Kimia

Resiko Kesehatan
di Tempat Kerja:
Permasalahan dan Perbaikan
Masalah
Masalah
Kesehatan
Ergonomika
yang
terkait
Berkaitan
dengan
dengan
Komputer
Komputer

Stres
(Tekanan),
Burnout
(Kelelahan
Mental)
dan
Depresi

Kekerasan
di Tempat
Kerja

Bahaya Asbes
dalam Pekerjaan
Asbes merupakan salah satu
sumber utama yang paling
dikhawatirkan sebagai
penyebab penyakit
pernapasan di tempat kerja.
Standar OSHA mensyaratkan
beberapa tindakan, antara lain
:
1. Perusahaan harus melakukan
pemantauan terus-menerus
dalam memonitor udara
2. Menggunakan filter khusus,
misal respirator untuk
menjaga tingkat polusi asbes

PENYAKIT MENULAR

Dengan banyaknya karyawan yang melakukan perjalanan


internasional, memantau dan mengendalikan penyakit menular
menjadi masalah keselamatan kerya yang penting.
Pemberi kerja dapat mengambil langkah-langkah untuk mencegah
penyebaran penyakit menular, yaitu :
Memantau secara ketat peringatan perjalanan dari CDC
Melakukan pemeriksaan medis pada karyawan yang baru kembali
dari wilayah yang terinfeksi
Mencegah akses fasilitas perusahaan selama 10 hari bagi
karyawan yang pernah mempunyai kontak dengan individu yang
diduga tertular.
Membersihkan tempat kerja dan sekitarnya
Menekankan pentingnya mencuci tangan secara berkala pada
karyawan
Menyediakan disinfektan yang mengandung alkohol ditempat
kerja

Tahap

ALKOHOLISME DAN PENYALAHGUNAAN ZAT


KIMIA
Absen

Perilaku Umum

Kinerja Pekerjaan

I
Awal

Keterlambatan
Berhenti lebih awal
Absen

Keluhan dari sesama karyawan karena tidak


melakukan bagian pekerjaannya
Keluhan merasa tidak enak badan
Membuat pernyataan yang tidak benar

Tidak menepati tenggat waktu


Kritikan dari atasan
Efisiensi pekerjaan rendah
Melakukan kesalahan (berulang

II
Menengah

Sering tidak masuk


dengan alasan meragukan
atau tidak jelas

Pernyataan yang tidak dapat diandalkan


Menghindari sesama karyawan
Meminjam uang dari sesama karyawan
Luka-luka ringan saat bekerja (berulang kali)
Sering dirawat di Rumah Sakit

Perusakan Umum
Tidak dapat konsentrasi
Hilang ingatan sewaktu-waktu
Peringatan dari atasan

III
Akhir

Sering tidak masuk


selama beberapa hari

Perilaku agresif dan suka berkelahi


Masalah rumah tangga mengganggu pekerjaan

Tindakan disiplin bersifat hukuman


Berada jauh dari harapan

Pertengahan

Tidak kembali setelah


makan siang

Makin sering dirawat di Rumah Sakit


Kesulitan keuangan
Masalah dengan hukum dalam komunitas

IV
Mendekati
Tahap Akhir

Absen pekerjaan yang


tidak dapat diprediksikan

Minum saat bekerja


Sepenuhnya tidak dapat diandalkan
Perawatan rumah sakit yang berulang
Masalah keuangan yang serius
Masalah keluarga yang serius: perceraian

Secara umum, tidak kompeten


Menghadapi pemberhentian atau
perawatan di rumah sakit

Tabel Pola Perilaku yang Menunjukkan Kemungkinan Masalah dengan Alkohol

STRES (TEKANAN)
Sejumlah cara untuk mengurangi tekanan pekerjaan :

Membangun hubungan yang bermanfaat, menyenangkan dan kooperatif

Bangun hubungan khusus yang efektif dengan atasan

Melakukan negosiasi tenggat waktu yang realistis atas proyek-proyek penting

Pelajari kemungkinan kejadian yang akan datang untuk menghadapinya

Buatlah relaksasi dan berjalan sekitar kantor

Delegasikan pekerjaan secara rutin

Jangan menunda pekerjaan

Buatlah daftar kekhawatiran yang konstruktif, meliputi solusinya

Langkah yang dapat dilakukan perusahaan adalah :


1.

Mengurangi konflik pribadi di pekerjaan

2.

Memiliki komunikasi terbuka antara manajemen dan karyawan

3.

Memberikan program bantuan karyawan termasuk konseling profesional

4.

Mendukung upaya karyawan

BURNOUT
(KELELAHAN
Adalah penipisan sumber daya fisik
dan
MENTAL)
mental secara total karena
perjuangan
berlebihan untuk mencapai
sasaran
yang tidak realistis.
Upaya yang dapat dilakukan, antara
lain :
1. Pecahkan pola aktivitas yang
dilakukan berulang kali.
2. Jadwalkan saat untuk menjauh
dari
rutinitas biasanya secara
periodik
3. Nilai kembali sasaran yang
hendak

MENGATASI MASALAH ERGONOMIKA


TERKAIT DENGAN KOMPUTER

Berikan waktu istirahat 15 menit setelah 2 jam


bekerja terus menerus pada karyawan

Gunakan kursi yang dapat disesuaikan

Kurangi cahaya

Letakkan keyboard di hadapan karyawan,


miringkan bagian belakangnya lebih rendah

Tempatkan mouse sedekat mungkin dengan


pengguna

Memposisikan pergelangan tangan pada


level yang sama dengan siku

Letakkan monitor pada jarak 18 hingga 30 inci


dari mata

Letakkan kaki merata di lantai

KEKERASAN DI TEMPAT KERJA


Bentuk kekerasan di tempat kerja, antara lain yaitu perampokan,
pembunuhan, sabotase atas hak milik perusahaan, software dan database
informasi.
Pengusaha dapat mengambil beberapa langkah konkrit untuk mengurangi
kekerasan di tempat kerja, antara lain:
Memperketat

ukuran keamanan

Meningkatkan
Pelatihan

ketelitian seleksi karyawan

kekerasan di tempat kerja

Mengorganisasikan

hukum

Perhatian

yang
diperkuat
mempertahankan/memberhentikan karyawan
Memberhentikan
Hadapi

karyawan yang melakukan kekerasan

karyawan yang marah

kepada

Kasus
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja

KECELAKAAN KERJA
Keselamatan dan kesehatan kerja
berhubungan dengan apa yang
disebut dengan kecelakaan kerja.
Kecelakaan kerja adalah kecelakaan
yang berhubungan dengan
pelaksanaan kerja yang disebabkan
karena faktor melakukan pekerjaan.
(Sumamur, 1981: 5)

Empat Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja

Faktor Manusia

Faktor Material atau peralatannya

Faktor lingkungan kerja yang tidak sehat

Faktor Sumber Bahaya

Akibat dari
Kecelakaan
Kerja

Keluhan dan Kesedihan

Kerusakan

Kelainan dan Cacat

Kekacauan Organisasi

Kematian

Solusi yang dapat digunakan adalah pengusaha membentuk Panitia


Pembina Kesehatan dan Keselamatan Kerja untuk menyusun program
keselamatan kerja. Beberapa hal yang menjadi ruang lingkup tugas
panitia tersebut adalah:

Pakaian
Kerja

Alat
Pelindung
Diri

Lingkungan
Kerja

Tata
Ruang
Kerja

SOLUSI MENGATASI
KECELAKAAN KERJA

Beberapa alternatif pencegahan lain:


a.
Dibuatnya peraturan yang mewajibkan
bagi setiap perusahaan untuk memilki
standarisasi yang berkaitan dengan
keselamatan karyawan, perencanaan,
konstruksi, alat-alat pelindung diri,
monitoring perlatan dan sebagainya.
b. Adanya pengawas yang dapat
melakukan pengawasan agar peraturan
perusahaan yang berkaitan dengan
kesehatan dan keselamatan kerja dapat
dipatuhi.

c. Dilakukan penelitian yang bersifat


teknis meliputi sifat dan ciri-ciri
bahan
yang berbahaya, pencegahan
peledakan gas atau bahan beracun
lainnya. Berilah tanda-tanda
peringatan beracun atau berbahaya
pada alat-alat tersebut dan letakkan
di tempat yang aman.
d. Dilakukan penelitian psikologis
tentang pola-pola kejiwaan yang
menyebabkan terjadinya kecelakaan
serta pemberian diklat tentang
kesehatan dan keselamatan kerja
pada karyawan.
e. Mengikutsertakan semua pihak yang

THAN
K

Anda mungkin juga menyukai