Anda di halaman 1dari 33

CEREBROVASCULAR

DISEASE
NITA PUSPITASARI
406148081

DEFINISI
adalah gangguan fungsi cerebral fokal atau global yang
terjadinya mendadak dan cepat, berlangsung lebih dari 24 jam
atau meninggal, akibat gangguan peredaran darah otak.
Gangguan fungsi cerebral berupa :
1. defisit fungsi motorik (hemiparesis, disartri, disfoni)
2. sensorik (hemihipestesi)
3. gangguan fungsi luhur (afasia, agnosia)

tergantung dari letak dan luasnya lesi.


gangguan serebral global manifestasi klinik penurunan
kesadaran.

Anatomi

visorganganatomyandphysiology.weebly
.com

ANATOMY

Pendarahan Cerebral

Sirkulus Willlisi merupakan sirkulasi kolateral antara


pembuluh darah intrakranial, tersusun oleh :

a.serebri media kanan dan kiri


a. komunikans anterior (yang menghubungkan kedua a. serebri anterior),
sepasang a. serebri posterior
dan a. komunikans posterior (yang menghubungkan a. serebri media dan
posterior) kanan dan kiri.

EPIDEMIOLOGI
data Riset Kesehatan Dasar 2013

Terjadi peningkatan prevalensi stroke di Indonesia pada tahun 2007


sebesar 8,3% menjadi 12,1 % pada tahun 2013 dari 1000 penduduk
Dari 12,1% dari 1000 penduduk yang menderita hipertensi sebesar
31,7 %.

usia 75 tahun keatas (43,1%)


usia 15-24 tahun yaitu sebesar 0,2%.
laki-laki (7,1%), perempuan (6,8%).

Risk Factor

Non - Modified
Usia
Jenis Kelamin
Genetik
Ras
Modified
Hipertensi ( most common )
Penyakit jantung
Dislipidemia
DM
Lifestyle ( rokok, alkohol, obesitas , junk food
& stress )

Klasifikasi

Stroke non hemorrhagic


(infark)
Stroke hemorragic
Intracerebral
Sub Arachnoid

Stroke Non - Hemorragic


Gangguan suplai darah ke otak yang diakibatkan tersumbatnya pembuluh darah
otak.

Klasifikasi stroke iskemik berdasarkan waktunya :


1) Transient Ischaemic Attack (TIA)
2) Reversible Ischemic Neurologic Deficit (RIND)
3) Progressing stroke atau stroke in evolution
4) Completed stroke

Subtipe Stroke Iskemik berdasarkan penyebab


1) Lakunar
2) thrombosis pembuluh besar
3) Embolik
4) kriptogenik
5) Subtipe lain

PATOFISIOLOGI

Penumbra Iskemik: CBF= 10-25 ml/ 100 g


jaringan otak/ menit (hilangnya autoregulasi dan
responsivitas CO2)

Pusat iskemik: CBF <10 ml/ 100 g jaringan


otak/ menit (infark jaringan otak)

Otak sehat: CBF 50 ml/ 100 g jaringan otak/


menit (autoregulasi dan responsivitas CO2 utuh)

TIA ( TRANSIENT ISCHEMIC ATTACK )


TIA adalah episode singkat dari disfungsi
neurologis yang dihasilkan dari iskemia serebral
fokal dengan lama serangan sekitar 2 - 15 menit
sampai paling lama 24 jam dan setelah itu pulih
kembali.

TANDA DAN GEJALA TIA


Karotis (paling sering)

Hemiparesis
Hilangnya sensasi hemisensorik
Afasia
Kebutaan monookular (amaurosis fugax) yang disebabkan oleh iskemia
retina

Vertebrobasiler
Paresis atau hilangnya sensasi bilateral
Kebutaan mendadak bilateral (pada pasien usia lanjut)
Diplopia, ataksia, vertigo, disfagia setidaknya dua dari tiga gejala ini
terjadi secara bersamaan

RIND

Reversible Ischemic Neurologic Deficit Merupakan serangan


stroke iskemik yang berlangsung lebih lama dari 24 jam dan
kemudian pulih kembali dalam waktu kurang dari 72 jam.
Stroke in evolution
merupakan suatu kondisi defisit neurologis yang meningkat
selama 24-48 jam, menunjukkan suatu pembesaran infark
(blockage arteri) atau edema progresif (swelling), biasanya di
daerah arteri cerebral media

Stroke Hemorragic

Stroke yang disebabkan oleh karena pecahnya pembuluh darah pada otak.
Pendarahan di dalam otak dapat mengganggu jaringan otak, sehinga menyebabkan
pembengkakan, mengumpul menjadi sebuah massa yang disebut hematoma.
Pendarahan juga meningkatkan tekanan pada otak dan menekan tulang tengkorak.

Intracerebral Hemorrage
Pecahnya

pembuluh

darah

otak

didalam

parenchym otak.
Pecahnya

pembuluh

darah

disebabkan

kerusakan dindingnya akibat arteriosclerosis,


atau

kelainan

kongenital

aneurisma

malformasi arteri - vena ).


Sering timbul akibat pecahnya mikro aneurisma
( Charcot - Bouchart ) akibat hipertensi lama.

Sub Arachnoid Hemorrage

Perdarahan disini terutama pada sirkulus Willisi & berasal


dari aneurisma kongenital yang pecah.
Biasa terjadi pada usia lebih muda.
Penyebab lain adalah malformasi arteri - vena yang
pecah atau perdarahan intra serebral yang masuk ke
dalam ruang sub arachnoidalis.

DIAGNOSIS

Anamnesa

Pemeriksaan Neurologis

ALGORITMA & SKOR STROKE

Gajah Mada
Algoritma

SIRIRAJ STROKE SCORE

> 1 Stroke Hemorragic


< - 1 Stroke Non - Hemorragic

PEMERIKSAAN PENUNJANG
CT SCAN
Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan baku emas untuk
membedakan stroke infark dengan stroke perdarahan
Pada stroke karena infark, gambaran CT scannya secara umum
adalah didapatkan gambaran hipodense sedangkan pada stroke
perdarahan menunjukkan gambaran hiperdens.

CT ANGIOGRAFI (CTA)
Pemeriksaan ini dapat mengidentifikasi defek pengisian
arteri serebral yang menunjukkan lesi spesifik dari
pembuluh darah penyebab stroke. Selain itu, CTA juga
dapat memperkirakan jumlah perfusi karena daerah yang
mengalami hipoperfusi memberikan gambaran hipodens.

RENCANA TERAPI
PENGELOLAAN UMUM ( 5 B )

BREATHING
BLOOD
BRAIN
BLADDER
BOWEL

PENGELOLAAN BERDASARKAN PENYEBABNYA


PENCEGAHAN SERANGAN ULANG
REHABILITASI

5B
Breathing
Blood
Stroke Ischemic > 220 / > 120
Stroke Hemorragic > 180 / > 100
Max 20 %
Nicardipin, diltiazem, captopril
Maintain glucose blood level

Brain
TIK Manitol 20 %

Bladder
Bowel

STROKE ISCHEMIC
MEMPERBAIKI ALIRAN DARAH KE OTAK ( REPERFUSI )
R-TPA ( RECOMBINAN TISSUE PLASMINOGEN ACTIVATOR )
DENGAN DOSIS 0,9 MG / KGBB MAKSIMAL 90 MG ( 10%
DIBERIKAN BOLUS & SISANYA INFUS KONTINU DALAM 60
MENIT ).
< 3 JAM ONSET

PREVENSI TERJADINYA TROMBOSIS ( ANTIKOAGUALSI )


ANTI KOAGULAN ( HEPARIN / WARFARIN )
ANTI AGREGASI TROMBOSIT ( ASPIRIN / CLOPIDOGREL )

Neuro protector
CDP - Choline bekerja dengan memperbaiki membran
sel dengan cara menambah sintesa
phospatidylcholine, menghambat terbentuknya radikal
bebas dan juga menaikkan sintesis asetilkolin suatu
neurotransmiter untuk fungsi kognitif.
Piracetam memperbaiki integritas sel, memperbaiki
fluiditas membran dan menormalkan fungsi membran.
Statin mempunyai efek anti oksidan

STROKE HEMORRAGIC
Anti perdarahan ( asam traneksamat )

Morfin untuk nyeri kepala pada pasien yang sadar

Kontrol tekanan darah ( CCB / Ace - Inhibitor )

Operatif ( situasional )

REHABILITASI
1.Bed exercise
2.Latihan duduk
3.Latihan berdiri
4.Latihan mobilisasi
5.Latihan ADL ( activity daily living )
6.Latihan berpakaian
7.Latihan membaca

PROGNOSIS
Sebanyak 75% penderita stroke tidak dapat bekerja kembali
akibat ketidakmampuan tubuhnya. 30-50% penderita stoke
mengalami depresi post-stroke yang ditandai oleh letargi, sulit
tidur, rendah diri, dan menarik diri dari masyarakat. Emosi yang
labil dapat terjadi sebanyak 20% pada penderita stroke.

Anda mungkin juga menyukai