Anda di halaman 1dari 10

FUNGSI GINJAL

SEBAGAI
EKSRESI ELEKTROLIT

GINJAL
Ginjal adalah regulator utama
keseimbangan cairan dan elektrolit. Kirakira 180 liter plasma difiltrasi oleh ginjal
setiap hari. Dari volume ini, kurang lebih
1.500 ml urin diekskresikan setiap hari.

PENGATURAN
FAAL DARI
CAIRAN DAN
ELEKTROLIT

Sejumlah mekanisme hemeostatik bekerja tidak hanya


untuk mempertahankan konsentrasi elektrolit dan osmotic cairan
tubuh, tetapi juga untuk volume cairan tubuh total. Keseimbangan
cairan tubuh dan elektrolit normal adalah akibat dari
keseimbangan dinamis antara makanan dan minuman yang masuk
dengan keseimbangan yang melibatkan sejumlah besar system
organ. Yang banyak berperan adalah ginjal, system kardiovaskuler,
kelenjar hipofisis, kelenjar adrenal, dan paru-paru.
Keseimbangan air dan garam (NaCl) sangat erat kaitannya,
mempengaruhi baik osmolaritas maupun volume CES. Elektrolit
menentukan tekanan osmotic dan bertanggung jawab terhadap
perpindahan cairan tubuh.

Menurut wikipedia pembuangan


zat-zat yang sudah tidak berguna
dikeluarkan tubuh.
Tapi kelo elektrolit tau g
ya???????

Tanya dong Apa sih


ekskresi itu??????

Elektrolit merupakan molekul


ionisasi yang ditemukan dalam
darah, jaringan, dan sel-sel tubuh.
Molekul ini, baik yang bermuatan
positif (kation) dan negatif
(anion),mengkonduksi aliran listrik
serta membantu keseimbangan pH
dan nilai asam basa dalam tubuh.
Jadi yang dimaksud fungsi ginjal sebagai ekskresi elektrolit
ginjal berfungsi sebagai organ pembuangan zat-zat sisa
metabolisme ion-ion ataupun molekul yang sudah tidak diperlukan
oleh tubuh...

PENGATURAN EKSKRESI Na+ DAN Cl

Na+ akan difiltrasi dalam jumlah yang besar


tetapi akan mengalami transport aktif disemua
bagian nefron kecuali ansa henle bagian yang
tipis. Dalam keadaan normal, 96% sampai lebih
dari 99% Na+ akan direabsorbsi bersama-sama
dengan Cl- , tetapi sebagian direabsorbsi melalui
proses yang akan mereabsorbsi satu ion Na +
kedalam srkulasi untuk setiap ion H+ yang
disekresi oleh tubulus dan ditubus distal
sebagian kecil akan direabsorbsi secara aktif
bersama dengan sekresi k+

jumlah Na+ yang diekskresi dapat disesuaikan sehingga mengimbangi jumlah


pemasukan dari makanan yang sangat beragam, dan makhluk tersebut akan
dalam imbangan Na+ . dengan demikian Na+ urin berkisar dari dibawah 1 mEq/hari
pada diet rendah garam sampai 400 meq/hari atau lebih bila pemasukan Na + dari
makanan cukup tinggi. Selain itu akan terjadi natriuresis bila garam diinfus
secara intravena dan penurunan ekskresi Na + bila volume CES berkurang. Variasi
ekskresi Na+ dipengaruhi oleh perubahan jumlah yang difiltrasi dan jumlah yang
direabsobsi di tubulus. Factor-faktor yang mempengaruhi LFG seperti umpan
balik tubuloglomerular, telah diuraikan sebelumnya seperti juga imbangan
glomerolutubular dan peran tekanan onkotik di kapiler peritubulus pada proses
ini. Factor lain yang mempengaruhi rebsorbsi Na + antara lain kadar aldosteron
dalam darah dan hormone-hormon edrenokorteks lainnya. Kadar ANP dalam
darah dan hormone natriuretik lainnya, jumlah angiotensin II dan PGE 2 ginjal
dan kecepatan sekresi H+ dan K+ di tubulus.

Hubungan ekskresi Na+ dengan sekresi Asam dan K +


Ekskresi Na+ akan meningkat oleh pengaruh obat-obatan yang akan
menurunkan sekresi asam oleh ginjal melalui hambatan terhadap
anhidrase karbonat. Setelah CO 2 atau asam didapat dalam darah, Na +
yang difiltrasikan bersama degan anion asam asam akan diekskresi
melalui urin bila jumlah yang difiltrasi melampaui kemampuan tubulus
untuk menukar Na+ dan H+ . perubahan ekskresi Na+ akibat perubahan
kecepatan sekresi K+ cukup kecil.

Ekskresi klorida
Reabsorbsi klorida akan meningkat bila reabsorbsi HCO 3- menurun. Dan
sebaliknya sehingga kadar Cl- plasma akan berbanding terbalik dengan
kadar HCO3- sehingga kadar anion total akan tetap. Dalam beberapa
keadaan difusi pasif dapat menerangkan perpindahan Cl - namun demikian
Cl- juga meninggalkan lumen tubulus melalui transport aktif sekunder.

Sebagian besar K+ yang difiltrasi akan diambil dari cairan tubulus melalui reabsorbsi
aktif ditubulus proksimal. K+ kemudian akan disekresi ke cairan tubulus oleh tubulus
distal. Kecepatan sekresi K+ sebanding dengan kecepatan aliran cairan tubulus melalui
bagian distal nefron, karena bila aliran cepat akan kecil kesempatan peningkatan
kadar K+ tubulus sampai dapat mencapai nilai yang akan menghentikan sekresi. Bila
tidak terdapat factor-faktor lain yang akan mengganggu sekresi ini, jumlah K + yang
disekresi kira-kira sama dengan pemasukan K + , dan imbangan K+ tercapai. Di tubulus
distal na+ umumnya direabsorbsi dan K+ disekresi. Tidak ada rumus kaku pertukaran
satu banding satu dan sebagian besar perpindahan K + bersifat pasif

Namun demikian ada perpasangan listrik dalam arti migrasi na - intrasel cenderung
menurunkan perbedaan potensial antara intrasel dan ekstrasel. Dan hal ini
memudahkan perpindahan K+
kedalam lumen tubulus. Karena na juga akan
direabsorbsi berkaitan dengan sekresi H + ada kompetisi untuk mendapatkan na
dicairan tubulus. Eksresi K+ menurun jika jumlah na yang mencapai tubulus distal
sedikit dan juga akan menurun bila sekresi H meningkat. Bila kadar total K + tubuh
tinggi sekresi H akan terhambat. Tampaknya karena terjadi alkalosis intrasel.
Sekresi dan ekskresi K+ akan lebih mudah. Sebaliknya sel akan bersifat asam dalam
keadaan kekurangan K+ dan sekresi akan menurun. Tampaknya mekanisme sekresi K +
dapat beradaptasi karena jumlah K+ yang diekskresi akan meningkat secara perlahan
bila diberikan garam kalium dalam jumlah untuk beberapa lama.

Anda mungkin juga menyukai