Anda di halaman 1dari 39

PENGEMBANGAN SISTEM DISKUSI

PENGEMBANGAN SISTEM DISKUSI


REFLEKSI KASUS (DRK)
REFLEKSI KASUS (DRK)
DI RSU MITRA MEDIKA MEDAN
DI RSU MITRA MEDIKA MEDAN
NEILIEL FITRIANA ANIES
NEILIEL FITRIANA ANIES
147046051/ADMINISTRASI
147046051/ADMINISTRASI
KEPERAWATAN
KEPERAWATAN

PENGUJI
PENGUJI
Ketua :
Dra. Nurmaini, M.K.M ., Ph.D
Ketua :
Dra. Nurmaini, M.K.M ., Ph.D
Anggota:
Diah Arruum, S.Kep., Ns., M.Kep
Anggota:
Diah Arruum, S.Kep., Ns., M.Kep
Setiawan, S.Kp., MNS., Ph.D
Setiawan, S.Kp., MNS., Ph.D
Roymond H. Simamora, S.Kep., Ns.,
Roymond H. Simamora, S.Kep., Ns.,
M.Kep
M.Kep

PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Latar
Latar
Belakan
Belakan
g
g

Pelayanan keperawatan
Pelayanan keperawatan
yang diberikan oleh
yang diberikan oleh
perawat didasarkan pada
perawat didasarkan pada
pengetahuan dan
pengetahuan dan
kompetensi dibidang
kompetensi dibidang
ilmu keperawatan yang
ilmu keperawatan yang
dikembangkan sesuai
dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan klien,
dengan kebutuhan klien,
perkembangan ilmu
perkembangan ilmu
pengetahuan dan tuntutan
pengetahuan dan tuntutan
globalisasi (UU
globalisasi (UU
Keperawatan No.38
Keperawatan No.38
tahun 2014).
tahun 2014).

Diskusi Refleksi Kasus (DRK)


Diskusi Refleksi Kasus (DRK)
merupakan salah satu bagian
merupakan salah satu bagian
dari PMK (Pengembangan
dari PMK (Pengembangan
Manajemen Kinerja)
Manajemen Kinerja)
(Permenkes
(Permenkes
No.836/Menkes/SK-VI/2005)
No.836/Menkes/SK-VI/2005)

Diskusi Refleksi Kasus (DRK)


Diskusi Refleksi Kasus (DRK)
adalah suatu metode
adalah suatu metode
pembelajaran dalam bentuk
pembelajaran dalam bentuk
kelompok diskusi untuk
kelompok diskusi untuk
berbagi pengalaman klinik
berbagi pengalaman klinik
yang didasarkan atas standar
yang didasarkan atas standar
yang telah ditetapkan (Depkes,
yang telah ditetapkan (Depkes,
2005)
2005)

Hasil Survey Awal di RSU Mitra Medika


Medan
Belum ada kegiatan Diskusi Refleksi Kasus (DRK)
Belum
ada kegiatan Diskusi Refleksi Kasus (DRK)
yang terstruktur
yang terstruktur
Kegiatan diskusi yang dilakukan jika ada
Kegiatan
diskusi yang dilakukan jika ada
masalah/kasus keperawatan yang harus
masalah/kasus keperawatan yang harus
diselesaikan
diselesaikan

Permasalahan
Permasalahan

Penelitian Wayurah, Nurachmah &


Penelitian
Nurachmah
MulyonoWayurah,
(2011) yang
dilakukan&pada
Mulyono
yangIndramayu
dilakukan diperoleh
pada
perawat(2011)
di RSUD
perawat
di RSUD
Indramayu
diperoleh
hasil 50,8%
perawat
memiliki
hasil
50,8% perawat
memiliki
pengetahuan
kurang
baik terhadap
pengetahuan
kurang
baik
terhadap
tindakan pemasangan infus
menyebabkan
tindakan
pemasangan
infus
menyebabkan
kejadian phlebitis sebesar 40%. Penelitian
kejadian
phlebitis sebesar
Penelitian
ini menjelaskan
adanya 40%.
hubungan
yang
inisignifikan
menjelaskan
adanya
hubunganperawat
yang
antara
pengetahuan
signifikan
antara pengetahuan
dengan asuhan
keperawatan perawat
yang
dengan
asuhan
keperawatan
yang
dilakukan.
dilakukan.

ICU merupakan tempat perawatan


pasien dengan penyakit kritis, maka
dengan kondisi yang berubah
dengan cepat, penting bagi perawat
untuk memiliki pengetahuan dan
keterampilan khusus serta berespon
dengan cepat terhadap fluktuasi
status kesehatan pasien. (Storesund
dan McMurray, 2009).

Tujuan
TujuanPenelitian
Penelitian
Untuk mengembangkan sistem Diskusi Refleksi
Untuk mengembangkan sistem Diskusi Refleksi
Kasus (DRK) di Rumah Sakit Umum Mitra Medika
Kasus (DRK) di Rumah Sakit Umum Mitra Medika
Medan
Medan

Manfaat Penelitian
Bagi rumah
sakit :menciptakan
sistem Diskusi
Refleksi Kasus (DRK)
sebagai pola
pembelajaran yang
efektif. Kegiatan
pembelajaran ini
menumbuhkan
profesionalisme
perawat sehingga
akan meningkatkan
mutu pelayanan
keperawatan.

Bagi perawat
administrator:dap
at membantu
perawat
mengevaluasi
pelaksanaan asuhan
keperawatan yang
sesuai dengan SOP.
Sehingga bisa
dilakukan perbaikan
sesuai dengan
standar yang
ditetapkan di
Rumah Sakit

Bagi riset
keperawatan:
menjadi data
(evidence based)
yang dapat
dikembangkan
sebagai masukan
untuk penelitian
selanjutnya.

Bab
Bab2.
2.Tinjauan
TinjauanPustaka
Pustaka
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Konsep Continous Professional


Development (CPD)
Konsep Pembelajaran Refleksi
Diskusi Refleksi Kasus
Konsep Pengetahuan dalam
Keperawatan
Teori Keperawatan Jean Watson
Action Research

Continous
ContinousProfessional
ProfessionalDevelopment
Development
(CPD)
(CPD)
Continous Professional Development (CPD)
Continous Professional Development (CPD)
adalah istilah umum untuk menunjukkan proses
adalah istilah umum untuk menunjukkan proses
pendidikan yang berlangsung dan
pendidikan yang berlangsung dan
pengembangan professional perawatan
pengembangan professional perawatan
kesehatan selama durasi awal kegiatan
kesehatan selama durasi awal kegiatan
pendidikan dan sepanjang kegiatan professional
pendidikan dan sepanjang kegiatan professional
dalam rangka mempertahankan kompetensi
dalam rangka mempertahankan kompetensi
dalam praktik yang dilakukan dan meningkatkan
dalam praktik yang dilakukan dan meningkatkan
kemampuan professionalisme dan keahlian
kemampuan professionalisme dan keahlian
(Alsop, 2013).
(Alsop,
Hennesy2013).
D, Hicks, Hilan & Kawonal (2006)
Hennesy D, Hicks, Hilan & Kawonal (2006)
menjelaskan DRK merupakan salah satu bagian
menjelaskan DRK merupakan salah satu bagian
dari Continous Professional Development (CPD),
dari Continous Professional Development (CPD),

Konsep
Pembelajaran
Refleksi
Konsep Pembelajaran Refleksi
Jasper (2003) menjelaskan bahwa
praktek refleksi adalah kegiatan
menggunakan pengalaman sebagai
titik awal pembelajaran.

Bulman (2013) menjelaskan bahwa


yang menjadi poin penting tentang
konsep pembelajaran refleksi bagi
perawat adalah kegiatan ini
berpotensi untuk membantu perawat
untuk belajar dari pengalaman

Refleksi dalam praktek keperawatan


berhubungan dengan motivasi para
profesional untuk berubah dalam
melakukan kegiatan asuhan keperawatan
yang lebih baik lagi dimana dengan
menumbuhkan niat belajar dari
pengalaman yang dialami (Bulman, 2013).

Diskusi Refleksi Kasus


Diskusi Refleksi Kasus (DRK) adalah
suatu metode dalam merefleksikan
pengalaman klinis perawat yang
mengacu pada pemahaman
terhadap standar (Hennesy, 2001
dalam Depkes 2005)

Tujuan DRK
1) Mengembangkan professionalisme,
2) Meningkatkan aktualisasi diri,
3) Membangkitkan motivasi belajar
4) Wahana untuk menyelesaikan masalah
yang mengacu pada standar yang telah
ditetapkan
5) Belajar untuk menghargai kolega agar
lebih sabar, lebih banyak mendengarkan,
tidak menyalahkan, tidak memojokkan, dan
meningkatkan keja sama.

Langkah-langkah Kegiatan
DRK
1) Memilih/menetapkan kasus yang
akan didiskusikan,
2) Menyusun jadwal kegiatan
3) Waktu pelaksanaan
4) Peran masing-masing personal
dalam DRK
5) Penulisan laporan.

Konsep Pengetahuan dalam Keperawatan

Carper (1978 dalam Jasper 2003)


menjelaskan tentang 4 pola
pengetahuan (knowing) dalam
keperawatan yaitu:
1) Empirical knowing
2) Etic knowing
3) Personal knowing
4) Aesthetic knowing.

Teori Keperawatan Jean


Watson
Interpersonal teaching learning
(Carative 7)
yaitu proses pembelajaran dengan
memberikan informasi dan saling
berbagi pengalaman (Watson, 2008).

Action Research (AR)


Pokok bahasan teori AR ini akan
menjelaskan : (1) Definisi AR
(2) Siklus AR
(3) Proses AR

Definisi Action Research


Penelitian action research
merupakan penelitian yang bersifat
partisipatory melibatkan peneliti dan
partisipan untuk berkolaborasi.

Siklus AR
Kemmis, Mc Taggart & Nixon (2014)
Langkah-langkah kegiatan AR dijelaskan
dalam suatu siklus reflektif diri (a spiral
of self reflection) berupa siklus
perencanaan (planning), melakukan
tindakan (acting), mengamati dan
merefleksikan (observing and reflecting),
merencanakan kembali (re-planning),
mengambil tindakan lanjutan, dan
seterusnya

Kerangka Konsep Penelitian


D:\DRK\PROPOSAL PENELITIAN DRK\
Kerangka KOnsep DRK.docx

Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan metode
kualitatif dengan pendekatan Action
Research (AR), tujuannya untuk
mengembangkan sistem Diskusi Refleksi
Kasus (DRK) di Rumah Sakit Umum Mitra
Medika Medan. Penelitian ini melibatkan
partisipasi aktif dari partisipan untuk
merancang sistem Diskusi Refleksi Kasus
(DRK).

Lokasi dan Waktu Penelitian


Pengumpulan data penelitian ini
direncanakan dilaksanakan di Ruang ICU
Rumah Sakit Umum Mitra Medika Medan
Pengumpulan data penelitian ini
direncanakan dilaksanakan sejak bulan
Mei sampai Juli 2016. Pengambilan data
dan pelaksanaan kegiatan berdasarkan
siklus action research yang terdiri dari
beberapa tahapan yang harus dijalani.

Partisipan
Partisipan pada kegiatan FGD tahap
reconnaissance sebanyak 4 orang
yang terdiri dari 1 orang kepala
bidang keperawatan, 1 orang kepala
ruang dan 2 orang perawat.
FGD tahap reflection dilakukan pada
6 orang perawat di ruang ICU RSU
Mitra Medika

Partisipan
Partisipan untuk penyebaran
kuesioner dilakukan dengan
menggunakan teknik total sampling
yaitu seluruh perawat yang ada di
Ruang ICU RSU Mitra Medika Medan
yang berjumlah 16 orang.

Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data dilakukan
dengan metode Focus Group
Discussion (FGD), self report dan
observasi partisipan

Alat Pengumpulan Data


Alat pengumpulan data pada
penelitian ini berupa: panduan
pertanyaan FGD (Focus Group
Discussion), self report dan format
observasi.

Tahapan AR
Reconnaisance phase (Tahap persiapan)
1. Mempelajari informasi tentang teknik dan metodologi penelitian
2. Mempelajari tentang permasalahan yang ada di rumah sakit
terkait kegiatan yang dilakukan
3. Menetapkan setting penelitian di Ruang ICU Rumah Sakit Umum
Mitra Medika Medan
4. Mengukur pengetahuan perawat tentang DRK dan kepuasan
perawat dengan kuesioner yang telah disusun
5. Melakukan FGD dengan 4 partisipan yang terdiri dari 1 orang
kabid keperwatan, 1 orang kepala ruang, 2 orang perawat
6. Mendiskusikan masalah dan rencana penelitian kepada bidang
keperawatan RSU Mitra Medika Medan
7. Menyampaikan rangkaian kegiatan dan tujuan penelitian serta
meminta partisipan untuk berpartisipasi

Kegiatan yang dilakukan pada tahap


planning
1) Peneliti akan mendiskusikan hasil pengumpulan data
awal pada tahap reconnaissance kepada pihak
manajemen RS
2) merencanakan sosialisasi hasil pengumpulan data
awal kepada para perawat
3) merencanakan pembentukan tim untuk
mengembangkan sistem Diskusi Refleksi Kasus (DRK),
4) merencanakan menyusun jadwal pelaksanaan DRK
5) merencanakan mengidentifikasi kasus yang akan
didiskusikan (direncanakan 3 kasus terbanyak yang
ada di Ruang ICU RS Mitra Medika Medan),
6) merencanakan melaksanakan kegiatan DRK.

Tahap Acting dan Observing


1) Melakukan pertemuan dengan pihak manajemen RS
untuk menyusun proposal pengembangan sistem DRK
2) Membentuk tim untuk pengembangkan sistem DRK
3) Mengadakan pertemuan dengan tim untuk
pengembangan sistem DRK
4) Mengadakan seminar tentang pengembangan DRK
5) Menyusun jadwal pelaksanaan DRK
6) Mengidentifikasi kasus yang akan didiskusikan
7) Aplikasi/penerapan DRK
8) Mengevaluasi kegiatan penelitian yang telah dilakukan,
menemukan faktor pendukung dan faktor penghambat
pengembangan sistem DRK.

Tahap Reflecting
1. Melakukan FGD untuk menggali perawat
tentang DRK.
2. Mengumpulan self report untuk mengukur
pengetahuan perawat tentang DRK dan
kepuasan perawat setelah pengembangan
sistem DRK.
3. Melakukan Penilaian kinerja perawat
terhadap pengembangan sistem DRK dan
kegiatan Asuhan Keperawatan yang
dilakukan.

Tentative template Kegiatan


D:\DRK\PROPOSAL PENELITIAN DRK\Te
mplate Tentative
Kegiatan Pengembangan Diskusi
Refleksi Kasus.docx

Alur Pelaksanaan Sistem


DRK
D:\DRK\PROPOSAL PENELITIAN DRK\A
LUR PELAKSANAA SISTEM DISKUSI RE
FLEKSI KASUS.docx

Variabel dan Definisi Operasional


Variabel dan Definisi Operasional

Variabel yang diteliti adalah pengembangan


sistem Diskusi Refleksi Kasus (DRK). Definisi
operasional dari pengembangan sistem DRK
ini adalah kegiatan pembelajaran yang
dilakukan oleh perawat di Ruang ICU RSU
Mitra Medika dengan cara mendiskusikan
asuhan keperawatan pada 3 kasus penyakit
terbanyak yang ada di Ruang ICU RS Mitra
Medika Medan

Metode Analisa Data


Analisa data dalam penelitian ini
dilakukan secara :
(1) Kualitatif
(2) Kuantitatif.

Analisa Data Kualitatif


Data kualitatif yang diperoleh berupa
data yang direkam dari hasil Focus
Group Discussion (FGD) pada tahap
reconnaissance dan tahap reflection.
Kemudian dari data tersebut dibuat
transkrip. Transkrip tersebut
selanjutnya dianalisis menggunakan
content analysis metode Colaizzi

Analisa data kuantitatif


Analisa data kuantitatif dilakukan
berdasarkan data pengetahuan
perawat tentang Diskusi Refleksi
Kasus (DRK) dan data tentang
kepuasan perawat. Analisa data
dilakukan dengan statistik uji Paired
T-test untuk melihat rata-rata (mean)
apakah terdapat perbedaan terhadap
pengetahuan dan kepuasaan
perawat sebelum dan sesudah

Keabsahan Data (Trustworthiness)


Menurut Lincoln dan Guba (1994, dalam
Polit &Beck, 2012) ada 5 kriteria untuk
dapat mengembangkan keabsahan data
kualitatif yaitu:
1. Credibility
2. Dependability
3. Confirmability
4. transferability
5. authenticity.

Pertimbangan Etik
Pertimbangan etik (ethical clearance)
telah diperoleh dari Komisi Etik
Fakultas Keperawatan Universitas
Sumatera Utara. Pertimbangan etik
digunakan penulis dengan cara
memberikan kebebasan pada
partisipan (autonomy), berbuat baik
(beneficience), tidak merugikan (non
maleficence/do not harm) dan
kerahasiaan (confidentiality).

Sekian dan Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai