Oleh:
Cintya Dunihapsari - 012116354
Pembimbing:
dr. Luh Putu Endyah Santi Maryani, Sp. Rad
Pendahuluan
Perdarahan intra serebral adalah disfungsi
neurologi fokal yang akut dan disebabkan
oleh pecahnya pembuluh arteri, vena dan
kapiler yang terjadi secara spontan, bukan
oleh karena trauma kapitis, serta dapat
menyebabkan peningkatan tekanan intra
kranial
TINJAUAN
PUSTAKA
Anatomi Serebrum
Hemisfer Serebri
Serebrum
adalah
bagian
dari
encephalon yang terdiri dari dua
hemisfer. Kedua hemisfer serebri
dipisahkan oleh fissura longitudinalis
serebri.
Substansia Alba
Massa substansia alba didaerah tengah yang
terdiri
atas
neurofibrae
projectiones,
associationes, dan commissurales pada potongan
horizontal
tampak
oval,
disebut
sebagai
centrum semiovale.
Neurofibrae projectiones, serabut afferent dan
efferent yang masuk didalam substansia alba
dalam susunan seperti kipas dan menyebar
konvergen kearah batang otak disebetu corona
radiate. Dekat dengan bagian rostral batang
otak serabur-serabut ini membentuk berkas
padat disebut capsula interna.
Sumber: Sobotta
Sumber: KL Moore
Vascularisasi Serebrum
Aliran Arteri (Sirkulus
Willisi)
Sumber: Sobotta
Aliran Vena
(Sinus Duramatris)
Aliran Vena
(Sinus Duramatris)
Fisiologi
Serebrum
Hemisfer Serebrum
Substansia Alba
Neurofibrae projectiones
Berfungsi menghatarkan impuls dari korteks ke
bangunan dicaudalnya atau sebaliknya
Neurofibrae associationes
Berfungsi menghubungkan berbagai daerah korteks
dalam hemisfer yang sama
Neurofibrae commissurales
Berfungsi menghubungkan daerah-daerah antara kedua
hemisfer serebri
CT Scan Kepala
Keunggulan resolusi
spasial tinggi
Tomografi multiplanar
atau tampilan gambar
volumetrik
Kontras soft tissue yang
relatif baik antara struktur
normal dan proses penyakit
Waktu pemeriksaan
yang singkat
(umumnya kurang dari
5 sampai
10 menit)
Kemampuan
untuk
Kemampuan
untuk
pencitraan
pencitraan seluruh
seluruh tubuh
tubuh
(yang
(yang berkaitan
berkaitan dengan
dengan
multidetektor
multidetektor dan
dan teknologi
teknologi
imejing
imejing paralel)
paralel)
Modalitas imejing
untuk menilai
kepala
1. mendeteksi
perdarahan intra
cranial
2. space occupying
lesions/ SOL
3. edema serebral
4. adanya
perubahan
struktur otak
5. Infark
6. Hidrosefalus
7. atrofi otak
Hounsfield Unit
Warna
Udara
-1000
Hitam ()
Lemak
-100
Hitam ()
Cairan serebrospinal
Hitam ()
Otak
30
Abu-abu (-)
Darah
100
Putih ()
Tulang
1000
Putih ()
Perdarahan Intra
Serebral
Ruptur
pembuluh
darah
serebral
lobar
intracerebr
al
hemorrhag
e
Perdarahan
intra serebral
deep
intracerebr
al
hemorrhag
e
Etiologi
1. Hipertensi
2. Cerebral Amyloid Angiopathy
3. Arteriovenous Malformation
4. Neoplasma intrakranial. Akibat nekrosis dan
perdarahan oleh jaringan neoplasma yang
hipervaskular.
5. Trauma
Perdarahan
Diagnosa
Untuk
mendapatkan
diagnosa,
pemeriksaan
dengan
CT
scan
merupakan modalitas yang paling
bermanfaat. Hematoma akan tampak
sebagai bayangan hiperdens yang
homogeny dengan batas tegas, dan
terdapat
edema
perifokal
disekitarnya.
PEMERIKSAAN CT SCAN
a. Lobar haemorrhage
C. PONTINE HAEMORRHAGE
Infark Lakunar
Infark
ini
setelah
sembuh
akan
meninggalkan
lubang
kecil
yangdisebutlacune
(danau),
sering
ditemukan di ganglia basalis (putamen,
nucleuskaudatus), thalamus, pons, dan
kapsula interna
Gambaran Anatomi
Pure motor hemiparesis (PMH) paling
sering terjadi akibat kerusakan
serabut piramidalis. Lokasi tersebut
berada pada bagian anterior, genu,
dan posterior kapsula interna.
Patofisiologi
Hiperten
si
Material
Fibrinoid
Area
infark
<15 mm
Ruptur
vaskular
Infark
Lakuna
r
Didistribusik
an ke semua
dinding
vaskular
Mikroaneuri
sma
Manifestasi Klinik
PEMERIKSAAN CT SCAN
Terapi
ICH
1.Antiplatelet
2.Antikoagulan
3.Anti hipertensi
Laporan Kasus
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Tn. M
Usia
: 71 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku Bangsa : Jawa
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Tidak Bekerja
Status Pernikahan : Sudah menikah
Tanggal Masuk : 20 Oktober 2016
No. RM
: 376686
ANAMNESIS
Data alloanamnesa diperoleh pada tanggal 22
Oktober 2016 di ruang rawat inap Yudistira Rumah
Sakit Umum Daerah Semarang.
Keluhan Utama
Lemah anggota gerak kanan.
RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG
Dari alloanamnesis didapatkan bahwa pasien datang ke
IGD RSUD Semarang pada tgl 20 Oktober 2016 dgn
keluhan lemah anggota gerak sebelah kanan sejak 5 hari
SMRS. Pasien tiba-tiba merasa lemah di anggota gerak
kanan
nya.
Hal
itu
terjadi
ketika
pasien
sedang
CONTD
Kelemahan anggota gerak pasien tidak juga membaik walau
sudah beristirahat. Pasien juga mengeluhkan pandangan
kabur, mual dan muntah. Nyeri kepala disangkal oleh pasien.
Pasien juga menjadi sulit berbicara dan bicaranya menjadi
pelo. Saat minum, pasien juga sering tersedak. Keluhan juga
disertai kesemutan pada anggota gerak bagian kanan.
Pasien sebelumnya belum pernah berobat. Riwayat trauma
disangkal.
RIWAYAT PENYAKIT
DAHULU
Riwayat keluhan serupa disangkal. Pasien memiliki
riwayat
hipertensi.
disangkal.
Riwayat
diabetes
melitus
RIWAYAT PENYAKIT
KELUARGA
Anggota keluarga ada yang mengalami riwayat
penyakit stroke dan hipertensi. Riwayat diabetes
melitus pada anggota keluarga disangkal.
Riwayat Sosioekonomi
Pasien bekerja sebagai satpam. Kebiasaan
merokok dan minum alkohol disangkal. Pasien
periksa menggunakan BPJS
STATUS
GENERALISATA
Keadaan Umum : Tampak sakit
Kesadaran
: Compos mentis
Tekanan Darah : 190/120 mmHg
Suhu
: 36,4 C
Nadi
: 94x/menit
Pernapasan
: 18x/menit
GCS
: E4M6V5
PEMERIKSAAN
SISTEMATIS
Kepala
Telinga
Hidung
: septum deviasi (-).
Tenggorokan
: faring hiperemi (-).
Leher
: pembesaran kelenjar limfe - / -.
Dada
:
Inspeksi : simetris statis dinamis.
Palpasi : stem fremitus kanan = kiri.
Perkusi
: sonor seluruh lapangan paru.
Auskultasi : suara dasar vesikuler, suara
tambahan (-).
Jantung
:
Inspeksi
:
Inspeksi
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Pemeriksaan Hematologi (20 Oktober 2016)
Hemoglobin
: 13,7 g/dL (13,2-17,3)
Hematokrit
: 40,10 % (40-52)
Jumlah leukosit : 10,5/uL
Jumlah trombosit : 289/uL (150-400)
Kreatinin
Asam urat
Kolesterol total
Trigliserid
: 90 mg/dl (<=150)
SGOT
: 11 u/L (0-50)
SGPT
: 7 u/L (0-50)
Albumin
Natrium
Kalium
Calsium
CT SCAN KEPALA
KESAN:
Gambaran ICH/Intra Cerebral Hemorrhage pada
thalamus dan krus posterior kapsula interna
kiri.
Infark lakuner pada krus korona radiate kanan.
Demielinisasi periventrikel lateral kanan-kiri.
Tak tampak tanda-tanda peningkatan tekanan
intrakranial saat ini.
PEMBAHASAN
Penyebab dari perdarahan dan
infark
tersebut
adalah
berbagai
macam
salah
satunya
adalah
aneurisma. Salah satu faktor resiko
penyebab aneurisma adalah hipertensi.
Pada kasus ini pasien diketauhi
memiliki riwayat darah tinggi.
TERIMA KASIH