Anda di halaman 1dari 18

Proses Terapi

TIC
Deta Anggreawan Rengga
201520401011166 / H25

Identitas
Nama

: Tn. S
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Usia
: 46 Tahun
Alamat
: Sumobito, Jombang
Suku Bangsa
: Jawa / Indonesia
Agama
: Islam
Status
: Menikah
Pekerjaan
: Tani

Anamnesis
Keluhan utama: Lidah sulit digerakkan.

RPS: Lidah sulit digerakkan sejak 5 jam SMRS, lidah


terasa tebal dan kaku, sulit digerakkan dari posisi
menjulur ke posisi normal, keluhan dialami saat aktivitas,
tidak membaik dengan istirahat. Sebelumnya pasien
mengalami kedutan pada kedua otot bawah mata. Sudah
berobat dan diberi obat Haloperidol, Trihexyphenidyl,
Caffein, Neurochol, Methampyrone-Diazepam tetapi
keluhan tetap. Kaku leher (-), sakit kepala (-), mual (-),
muntah (-), pingsan (-),
gerakan tubuh yang tidak
disadari (-), kelemahan anggota gerak (-), kesemutan (-),
BAB dan BAK normal.
RPD: Alergi obat (-), HT (-), DM (-), penyakit jantung (-)
RPK: RPsos: Merokok (-)

Pemeriksaan Umum
Status Present
Keadaan Umum : baik
Kesadaran
: CM
GCS
: 456
Tekanan darah
: 120/70
mmHg
Nadi
: 86x/ menit
Frekuensi nafas : 20x/ menit
Temperatur : 36,7 0c

Kepala

dan leher: a/i/c/d

-/-/-/Thorax
: gerak simetris
(+), retraksi (-)
Pulmo : vesikuler +/+,
wheezing -/-, Rhonki -/Jantung
: S1S2 tunggal,
murmur (-), gallop (-)
Abdomen : flat, supel, nyeri
tekan (-), hepar dan lien tidak
teraba, timpani, bising usus
dalam batas normal
Ekstremitas : hangat,
kering, edem (-)

Status Neurologis

1. Kepala

Posisi

: dbn

Penonjolan

:-

Bentuk dan ukuran : normocephali

Auskultasi: bruit (-)

2. Nervus Cranialis

Nervus I (olfakorius) : penciuman


dbn

Nervus II (optikus)

Visus naturalis : ODS dbn

Lapang pandang

Funduskopi

: dbn

: Tidak dilakukan

Nervus III, IV, VI (okulomotorius,


trochlearis, abducen)
Celah kelopak mata
Ptosis: -/ Exsoftalmus: -/Pergerakan bola mata: dbn/dbn
Pupil
ukuran: 3mm/3mm
bentuk: bulat/bulat
Reflek cahaya langsung: +/+
Reflek cahaya tidak langsung: +/+
Nistagmus: -/Nervus IV (Tokhlearis)
Posisi bola mata: medial/medial
Pergerakan bola mata: dbn/dbn
Nervus VI (Abdusens)
Pergerakan bola mata: dbn/dbn
Nervus V (Trigeminus)
Motorik
Inspeksi: simetris
Palpasi: dbn/dbn
Mengunyah: dbn/dbn
Menggigit: dbn/dbn
Sensibilitas
N. V 1: dbn/dbn
N. V 2: dbn/dbn
N. V 3: dbn/dbn
Refleks kornea: tidak dilakukan
Refleks dagu/ maseter: tidak dilakukan

Nervus VII (fasialis)

Nervus XI (aksesorius)

Motorik

Mengangkat bahu: dbn

M. Frontalis: dbn/dbn

Memalingkan wajah: dbn

M. Oblik okuli: dbn/dbn

M. Oblik oris: dbn/dbn

Nervus XII (hipoglossus)

Sensorik

Saat membuka mulut:

Pengecapan 2/3 depan lidah: tidak


dilakukan

Fasikulasi: (-)

Atrofi: (-)

Saat lidah dijulurkan:

Nervus VIII (vestibulocochlearis)

Deviasi lidah: -

Detik arloji: dbn/dbn

Protrution of tongue

Suara berbisik: dbn/dbn

Tes weber: tidak dilakukan

3. Leher

Tes rinne: tidak dilakukan

Tanda-tanda perangsangan selaput


otak

Nervus IX (glossofaringeus)

Reflek muntah: tidak dilakukan

Pengecapan 1/3 belakang: tidak


lakukan

Nervus X (Vagus)

Posisi arkus faring: dbn

Reflek telan: dbn

Kaku kuduk: (-)

Brudzsinky I-IV: (-)

Kernigs sign: (-)

Kelenjar limfe: pembesaran (-)

Arteri karotis: bruit -

Kelenjar gondok: pembesaran (-)

4. Abdomen

Reflek kulit dinding perut: tidak


dilakukan

5. Kolumna vertebralis

Inspeksi: kurve normal, gibus (-),


tumor (-), inflamasi (-)

Refleks patologis

Hoffman/ Trommer: -/-

Babinski: -/-

Gordon: -/-

Chaddock: -/-

Schaefer: -/-

Palpasi: nyeri tekan (-)

Oppenheim: -/-

Pergerakan: rotasi (+), fleksi(+),


ekstensi(+), lateral fleksi(+)

Sensibilitas

Eksteroseptif

Perkusi: nyeri (-)

6. Ekstremitas superior-inferior:
a/i/e -/-/-

Nyeri: dbn/dbn

Suhu: tidak dilakukan

Raba: dbn/dbn

Propioseptif

Kekuatan otot

Posisi : dbn

5/5

Fungsi kortikal

5/5

Stereognosis: TDE

Barognosia: TDE

Refleks fisiologis

Pergerakan abnormal spontan: (-)

BPR: +2/+2

Gangguan koordinasi

TPR: +2/+2

Tes jari hidung: dbN

KPR: +2/+2

Tes pronasi supinasi: dbN

Tes tumit lutut: dbN

APR: +2/+2

Klonus patela: -/-

Tes profokasi:

Patrick: -/-

Contra Patrick: -/-

Lasseque: -/-

Gait: tidak dilakukan

Pemeriksaan fungsi luhur

Afek/emosi

: normal

Kemampuan bahasa : normal

Memori

: normal

Visuospasial

: normal

Intelegensia

: normal

Pemeriksaan Laboratorium

Diffcount :
3/2/81,9/11,4/1,7
Hct
: 40,9 %
Hb
: 13,4 mg/dl
LED
: 11

Lekosit: 8.900
Trombosit : 315.000
SGOT : 13
SGPT
: 12
Creatinin : 0,6

Urea

: 22

Cholesterol

: 248

GDA

Kalium serum

: 3,5

Natrium serum

: 151

Klorida serum

: 110

: 114

Problem

Tic
Protrution of tongue
Tujuan
Menghindari tic dan protrution of tongue yang
semakin parah
Memperbaiki kualitas hidup

P-Treatment

Advice
- Istirahat total (MRS)
- Hindari stress berlebihan dan berpikir yang
terlalu berat
- Banyak mengkonsumsi sayur dan buah
- Olahraga rutin saat keadaan sudah pulih min
3x/minggu masing-masing selama 30 menit
- Menghindari obat-obat yang menimbulkan gejala
seperti ini

Non Farmako
- Infus Ringer Asetat 1500cc/24 jam

Farmakologi:
- Antikolinergik
- Agonis R/ Dopamin

Proses Terapi Kasus


Antikolinergik

Efficacy

Safety

Suitability

Cost

Trihexyphenidyl

(++)
kadar puncak
tercapai setelah
1-2 jam. Masa
paruh eliminasi
terminal antara
10 dan 12 jam.

(+)
mengurangi
aktivitas kolinergik
yang berlebihan di
ganglia basal.

(+++)
Indikasi:
Penyakit Parkinson
dengan glaukoma
sudut terbuka yang
mendapat miotik
aman digunakan
Kontraindikasi: -

Merk Dagang:
Arkine: Dus 100
kapsl Rp.
45.000,-;botol
250 kapl Rp.
100.000,Hexymer: Botol
250 tab Rp.
52.500,-; 1000
tab Rp. 160.000,Parkinal: Dus
5x10 tab Rp.
195.000,00

-Efek Samping
Central: Ataksia,
disartria,
hipertermia,
gangguan mental
(pikiran kacau,
amnesia, delusi,
halusinogen,
somnolen dan
koma)
-Efek samping
Perifer:
atropin

Agonis
Dopamin

Efficacy

Safety

Suitability

Cost

Bromocriptin
e mesylate

+++

+++

+++

++

Farmakokinetik
PO:
-Metabolism: lintas awal
secara ekstensif sehingga
sedikit sekali fraksi dosis
yang sampai di tempat
kerja.
-Kadar puncak plasma: 1,53 jam

ES: Mual
Muntah
Hipotensi ortostatik
Halusinasi
penglihatan dan
pendengaran.
Nyeri
Panas
Edema tungkai
bawah.

Farmakodinamik
Merangsang reseptor
dopaminergik.
Lebih besar afinitas
terhadap reseptor D2 dan
merupakan antagonis
reseptor D1.
Dosis:
dosis awal 1,25 mg 2x1
peningkatan dosis
dilakukan 2-4 minggu
sebanyak 2,5 mg/hari.
Pergolid
mesylate

+
Absorbsi: saluran
Gastrointestinal
Eksresi: melalui urin berupa
metabolit.
90% terikat dengan plasma
protein.

Indikasi:
tambahan levodopa
pada pasien yang tidak
memberikan respons
memuaskan terhadap
levodopa.
Hiperprolaktinemia

Kontra indikasi :
Hipersensitifitas

merk dagang:
-Cripsa: dus 3x
tablet Rp 339.450,-Parlodel: 3x10 Rp
390.385,-

Interaksi :
Efek/toksisitas
bromokriptin akan
meningkat dengan
adanya agonis atau
simpatomimetik,
antijamur (turunan
azole), dan antibiotik
makrolida.

++
ES:
halusinasi, psikosis,
eritromelalgia,
edema kaki, mual,
dan muntah.

++
Indikasi : untuk pasien
yang tidak responsif
dengan tx lain

Kontra indikasi :-

Pemilihan Obat

Antikolinergik
Obat yang dipilih adalah Trihexyphenidyl karena dapat
diketahui dengan jelas mekanisme dan efek sampingnya.

Agonis dopamin
Obat yang dipilih adalah Bromocriptine mesylate karena
memiliki efek samping yang lebih ringan daripada Pergolid
mesylate.

Resep

dr. Deta Anggreawan Rengga


Alamat: Hamid Rusdi Jombang
SIP. 201520401011166
Jombang, 20 Februari 2016
R/ Ringer Asetat 500 ml flash
No.III
Abocath No. 18
No.I
Infus set
No.I
S imm
R/ Trihexyphenidyl tab 2 mg
No.XIV
S 2 dd I p.c
R/ Bromocriptine mesylate tab 1.25 mg
No.XXI
S 3 dd I p.c

Pro : Tn. S
Usia : 46 tahun

Pemberian Penjelasan
Efek obat
Mengatasi gejala TIC dan mengatasi protution of tongue
Efek samping obat
Pelo, edem tungkai, nyeri, mual, muntah
Instruksi
Bromocriptin mesilate diminum 3x/hari
Triheksifenidil diminum 2x/hari
Peringatan
Minum air putih cukup 2 liter/hari
Konsultasi berikutnya : seminggu kontrol lagi untuk
evaluasi hasil terapi
Tanyakan apakah sudah mengerti.

Monitoring dan Evaluasi

Vital sign
Perbaikan dan perburukan gejala pasien
Efek terapi
Efek samping obat

Anda mungkin juga menyukai