HORMONPENGANTAR
2. Reaksi Rosenhein
Sampel (dlm CHCL3) + bbrp tetes trichlor asetat
endapan merah brilian
FI ed III, ed. IV
Identifikasi : Serapan IR , serapan Uv
Memenuhi reaksi golongan steroid
Prednison
Synonyms: 1,2-Dehydrocortisone; 1-
Cortisone; Deltacortisone;
Deltadehydrocortisone; Metacortandracin;
NSC-10023; Prednison; Prednisona; Prednisoni;
Prednisonum; Prednizon; Prednizonas
Chemical name: 17,21-Dihydroxypregna-1,4-
diene-3,11,20-trione
Molecular formula: C21H26O5 =358.4
NOTE:
Use in Sport. Prednisone may be restricted in
certain sports, see , as it is considered to be a
member of a prohibited group (Glucocorticoids
(excluding dermatological preparations));
competitors should check with the appropriate
sports authorities.
Chemical Structure of Prednison
Organoleptis
Bentuk hablur, warna hijau,pahit, tidak
berbau, SL/ air
Reaksi golongan :
Parri hijau lumut
CuSO4 endapan hijau
Marquis endapan hijau
FA +FB biru biru laut reaksi
Golongan
Indofenol hijau lumut
Reaksi Penegasan :
Parri hijau lumut
Marquis endapan hijau
CuSO4 endapan hijau
Levanosgestrel next b
Organoleptis
Bentuk hablur, warna putih,pahit, tidak
berbau, Tidak larut dalam air
Reaksi warna:
Parri endpan putih
CHCl3 + H2SO4 pkt endapan biru lemah
CuO4 endapan biru lemah
Marquis endapan putih
Indofenol abu-abu keunguan
FA +FB biru pekat reaksi Golongan
Reaksi penegasan
Parri endapan putih
CuO4 endapan biru lemah
Marquis endapan putih
Metil +testosteron
Synonyms: Testosteron;
Testosterona; Testosteronas;
Testosteroni; Testosteronum;
Tesztoszteron
Chemical name: 17-
Hydroxyandrost-4-en-3-one
Molecular formula: C19H28O2
=288.4
Chemical Structure of
Testosterone
Metil testosteron
Organoleptis
Bentuk hablur, warna putih,pahit, tidak
berbau, Tidak larut dalam air
Reaksi warna:
HNO3 pkt kuning
H2SO4 pkt kuning-kuning orange
FeCl3 kuning lemah
Marquis coklat tua
NaNO3 + H2SO4 kuning merah ungu
FA +FB biru pekat
Reaksi penegasan
Parri endapan putih
CuO4 endapan biru lemah
Marquis endapan putih
Etil, estradiol
Drug Nomenclature
Synonyms: sztradiol; Beta-
oestradiol; Dihydrofolliculin;
Dihydrotheelin; Dihydroxyoestrin;
Estradiol; Estradioli; Estradiolis;
Estradiolum; NSC-20293 (alpha-
estradiol); NSC-9895; Oestradiol
Chemical name: Estra-1,3,5(10)-
triene-3,17-diol
Molecular formula: C18H24O2
=272.4
Chemical Structure of Estradiol
Etil estradiol
Organoleptis
Bentuk hablur, warna putih,pahit, tidak
berbau, Tidak larut dalam air
Reaksi warna:
H2SO4 pkt coklat violet
Diazo A + Diazo B kuning jingga
merah(lambat)
Marquis ungu lemah
Frohde kuning merah ungu
FA +FB biru pekat
Spironolakton
Organoleptis
Bentuk hablur, warna putih,pahit, tidak berbau, Tidak
larut dalam air
Reaksi warna:
H2SO4 pkt merah jingga- bintik hijau- merah darah
NaNO3 + H2SO4 pkt kuning- merah-kuning pekat
Amm encer + H2SO4 pkt kuning-merah-kuning
hijau tua
Diazo A + Diazo B kuning jingga merah(lambat)
Marquis coklat- hijau kuning coklat merah terang
Frohde hijau lumut
As. Asetat + H2SO4 pkt merah-hijau lumut
Olimpiade 2012
Gagal Tes Doping, Atlet Angkat Besi Albania Dipulangkan
Mohammad Resha Pratama detikSport
London - Nasib sial menimpa atlet angkat besi putra asal Albania,
Hysen Pulaku, yang terpaksa angkat koper lebih cepat akibat divonis
memakai doping.
Pada banyak kasus doping darah meningkatkan jumlah hemoglobin dalam sirkulasi
darah. Hemoglobin adalah protein pembawa oksigen dalam darah. Dengan
meningkatnya hemoglobin maka jumlah oksigen sebagai bahan bakar otot atlet juga
meningkat. Hal ini akan menyebabkan performa dan stamina, terutama dalam
perlombaan jarak jauh, seperti bersepeda atau berlari.
Doping darah sendiri dilarang oleh International Olympic Committe dan organisasi
olahraga lainnya. Secara umum ada 3 doping darah yang dikenal luas, yakni transfusi
darah, injeksi erythropoietin (EPO), dan injeksi sintetis pembawa oksigen.
1. Transfusi darah
Transfusi darah sebenarnya adalah praktik medis untuk menggantikan darah yang
hilang karena kecelakaan atau operasi, atau pun memberikan sel darah yang rendah
karena anemia atau gagal ginjal. Transfusi darah yang dipakai untuk meningkatkan
performa atlet ada dua jenis, yakni Autologous transfusion yang menggunakan darah
atlet sendiri yang diambil lalu disimpan untuk penggunaan selanjutnya.
Jenis transfusi darah yang kedua adalah homologus transfusion, penggunaan darah
orang lain yang memiliki golongan darah sama. Namun doping ini bisa dideteksi.
Metode deteksinya mulai dipakai sejak tahun 2004 dalam olimpiade musim panas di
Athena, Yunani.
2. Injeksi EPO.
EPO adalah hormon yang diproduksi di ginjal dan
berfungsi mengatur produksi sel darah merah. Dalam
praktek medis, injeksi EPO diberikan untuk menstimulasi
produksi sel darah merah. Pada atlet EPO dipakai untuk
merangsang tubuh memproduksi sel darah merah lebih
tinggi dari kadar normal sehingga stamina meningkat.
Tes darah dan urin bisa mendeteksi EPO sinteteis. Tetapi
EPO berada dalam tubuh dalam waktu singkat meski
dampaknya jangka panjang. Ini berarti agak sulit
mendeteksinya.
3. Pembawa oksigen sintetis.
Menggunakan zat kimia yang punya kemampuan membawa oksigen. Dalam dunia medis praktik ini
boleh dilakukan jika tidak tersedia darah manusia, ada risiko infeksi darah, serta tidak cukup waktu
untuk mencari donor darah yang sesuai.
Para atlet menggunakan pembawa oksigen sintetis untuk mencapai performa maksimal dengan
meningkatkan oksigen dalam darah. Tes untuk mengetahui praktek doping ini juga sudah tersedia sejak
tahun 2004.
Dalam prosedur tes doping, sebenarnya tes tidak hanya dilakukan saat kompetisi tetapi juga saat tidak
berkompetisi. Ada petugas yang akan mendatangi rumah atlet untuk mengambil contoh darah. Tetapi
para atlet sering kabur atau bersembunyi dari para petugas. Atau mereka juga biasa menggunakan zat
tertentu yang bisa menetralkan kekentalan darah sehingga doping tak terdeteksi.
Dalam kurun waktu 25 tahun ada sekitar 20 pebalap sepeda meninggal karena doping darah.
Doping darah lewat transfusi juga meningkatkan risiko tambahan seperti infeksi HIV, hepatitis B dan C.
Selain itu juga bisa menyebabkan reaksi alergi, demam, atau ruam.
Sementara itu injeksi EPO bisa menyebabkan hyperkalemia (meningkatnya level plasma potasium
dalam level berbahaya). Meningkatnya tekanan darah, serta gejala mirip flu.
Sekian
sampai jumpa...?!