pada miastenia
gravis
Kelompok 3
Penyebab miastenia gravis masih belum diketahui secara pasti, diduga kemungkinan
terjadi karena gangguan atau destruksi reseptor asetilkolin (Acetyl Choline Receptor
(AChR)) pada persimpangan neoromuskular akibat reaksi autoimun. Etiologi dari penyakit
ini adalah:
1. Kelainan autoimun
2. Genetik
Patofisiologi
1. Tes darah
2. Pemeriksaan Neurologis
3. Foto thorax X-Ray dan CT-Scan
4. Pemeriksaan Tensilon
5. Electromyography ( EMG)
penatalaksanaan
A. Periode istirahat yang sering selama siang hari untuk menghemat kekuatan
B. Timektomi (pengangkatan timus melalui pembedahan)
C. Plasmaferesis (dialisis darah dengan pengeluaran antibodi IgG)
D. Terapi farmakologi
Komplikasi
1. Krisis miastenik
Ditandai dengan perburukan berat fungsi otot rangka yang memuncak pada gawat
napas dan kematian karena diafragma dan otot interkostal menjadi lumpuh. Dalam
kondisi ini, dibutuhkan antikolinesterase yang lebih banyak.
2. Krisis kolinergik
Krisis kolinergik yaitu respons toksik akibat kelebihan obat-obat antikolinesterase.
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
1. Identitas klien yang meliputi nama,alamat,umur,jenis kelamin,dannstatus
2. Keluhan utama : kelemahan otot
3. Riwayat kesehatan : diagnosa miastenia gravis didasarkan pada riwayat dan
presentasi klinis. Riwayat kelemahan otot setelah aktivitas dan pemulihan
kekuatan parsial setelah istirahat sangatlah menunjukkan miastenia gravis.
4. Pemeriksaan fisik
Diagnosa keperawatan