1.

MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA

DALAM PENDIDIKAN
DOSEN : ROHIAT
PERTEMUAN : 09
WAKTU : Sabtu, 17 09 - 2016
JAM : 08.00 10.30

TUJUAN: SETELAH MEMPELAJARI SESI INI

MAHASISWA DAPAT MENDISKRIPSIKAN APA YANG
DIMAKSUD DENGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA
MANUSIA, DAN MEREFLEKSI TINDAKAN-
TINDAKAN YANG DILAKUKAN SEORANG
MANAJER.

KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN, MAHASISWA

DAPAT MENDISKRISIKAN APA MANAJEMEN
SUMBER DAYA MANUSIA, MENGANALISIS
TINDAKAN-TINDAKAN SEORANG MANAJER, DAN
MENGEVALUASI MANAJER PENDIDIKAN YANG
ADA DI LINGKUNGANNYA.
 Manajemen Sumber Daya
Manusia
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA ADALAH SUATU
KEGIATAN MANAJEMEN YANG BERKENAAN DENGAN
ORANG (SDM), DENGAN MENGGUNAKAN FUNGSI DASAR
MANAJEMEN, YAITU: PERENCANAAN,
PENGORGANISASIAN, STAFING, PEMBINAAN, DAN
PENGENDALIAN.
PERENCANAAN: MENETAPKAN TUJUAN DAN STANDAR,
MENGEMBANGKAN ATURAN, DAN PROSEDUR,
MENGEMBANGKAN PERENCANAAN DAN PREDIKSI
(MEMPREDIKSI ATAU MEMPROYEKSIKAN BEBERAPA
PERISTIWA DI MASA DATANG)
PENGORGANISASIAN: MEMBERIKAN SETIAP BAWAHAN
SUATU TUGAS KHUSUS, MEMBANGUN DEPARTEMEN,
MENDELEGASIKAN WEWENANG KEPADA BAWAHAN,
MENETAPKAN SALURAN WEWENANG DAN KOMUNIKASI,
MENGKOORDINASIKAN KERJA BAWAHAN.
STAFFING, MENENTUKAN TIPE ATAU JENIS PERSONIL YANG
AKAN DIKARYAKAN,MEREKRUT CALON PEKERJA,
MENGEVALUASI KINERJA, MEMBERIKAN PENYULUHAN
KARYAWAN, MELATIH DAN MENGEMBANGKAN PERSONIL.

PEMBINAAN, MEMBUAT PERSONIL MENYELESAIKAN

PEKERJAAN, MEMELIHARA SEMANGAT KERJA, MEMOTIVASI
PERSONIL.

PENGENDALIAN, MENETAPKAN STANDAR SASARAN,

STANDAR MUTU, MELAKUKAN MONITORING ATAU PENILAIAN
UNTUK MENGETAHUI PERBANDINGAN ANTARA KINERJA
DENGAN STANDAR YANG DITETAPKAN, MENGAMBIL
TINDAKAN PERBAIKAN SESUAI KEBUTUHAN .
Secara khusus manajemen sumber daya manusia memfokuskan
perhatiannya pada praktik dan kebijakan tentang penstafan atau
manajemen personalia yang meliputi: analisis jabatan
(menentukan sifat dari pekerjaan masing-masing personil),
merencanakan kebutuhan tenaga kerja dan merekrut calon tenaga
kerja, menyeleksi calon pekerja, memberikan orientasi dan
pelatihan bagi personil baru, menata olah upah dan gaji
(kompensasi personil, menyediakan insentif dan kesejahteraan,
menilai kinerja, komunikasi, pelatihan dan pengembangan, dan
membangun komitmen.
PENTINGNYA MANAJEMEN SUMBERDAYA
MANUSIA DALAM PENDIDIKAN

MENGAPA PENGELOLAAN SDM PENTING.

APABILA SUATU PERUSAHAAN MEMILIKI
PRAKTEK SDM-NYA DENGAN HATI-HATI
ATAU AGAK CEROBOH PRAKTEK SEPERTI INI
DAPAT MEMILIKI PENGARUH YANG KUAT
ATAS PERILAKU. APABILA DIGUNAKAN
SECARA BIJAKSANA, YAITU SECARA
SISTEMATIK BERHUBUNGAN DENGAN
KEBUTUHAN KONSUMEN, KARYAWAN, DAN
STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN PRAKTEK
INI DAPAT MENGUBAH KINERJA
PERUSAHAAN BURUK MENJADI
PERUSAHAAN YANG BERKINERJA TINGGI.
APABILA DIGUNAKAN DENGAN TIDAK
BIJAKSANA, DAPAT MENCIPTAKAN
KEKACAUAN. Randall dan Susan (1997: 28)
PENTINGNYA MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA
DALAM PENDIDIKAN

BANGSA INDONESIA SAAT INI SEDANG

MEMBANGUN MUTU PENDIDIKAN, AGAR
PENDIDIKAN NASIONAL MENJADI SUATU
SISTEM PENDIDIKAN YANG EFEKTIF DAN
FLEKSIBEL DALAM MEMBERIKAN
KONTRIBUSINYA TERHADAP PEMBANGUNAN
BANGSA SECARA UTUH. UPAYA-UPAYA ITU
TENTUNYA AKAN BERKENAAN DENGAN
PRINSIP-PRiNSIP MANAJEMEN YAITU:
EFEKTIVITAS, PRODUKTIVITAS, RELEVANSI
DAN EFESIENSI DALAM PENYELENGGARAAN
PENDIDIKAN
 UPAYA PEMERINTAH YANG DILAKUKAN DALAM
PEMBENAHAN MUTU BERKENAAN DENGAN:

MENENTUKAN STANDAR ISI, STANDAR PROSES, DAN

STANDAR KUALITAS KELULUSAN YANG ARTINYA
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN HARUS MEMPERHATIKAN
KURIKULUM YANG DIBERLAKUKAN SERTA MATERI DAN
MACAM KEGIATAN BELAJAR SELARAS DENGAN
PERKEMBANGAN DAN KEBUTUHAN DUNIA KEHIDUPAN
YANG MENJADI TEMPAT LULUSAN UNTUK BERKIPRAH
DALAM KEHIDUPANNYA. HAL INI BERARTI
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN MENGGUNAKAN PRINSIP
RELEVANSI PENDIDIKAN.
MENENTUKAN STANDAR PERSONIL PNDIDIKAN YANG
BERARTI SETIAP INDIVIDU PENANGGUNG JAWAB
PENDIDIKAN, DARI TENAGA LAPANGAN DAN BIROKRATNYA
MAMPU MEMBERIKAN PELAYANAN PENDIDIKAN YANG
MEMUASKAN SECARA KUANTITATIF DAN MENJAMIN
LULUSAN LEMBAGA PENDIDIKAN SECARA KUALITATUF
YANG MEMENUHI HARAPAN MASYARAKAT YANG BERARTI
MANAJEMEN PENDIDIKAN MENERAPKAN PRINSIP
EFEKTIVITAS DAN PRODUKTIVITAS.
UPAYA PEMERINTAH YANG DILAKUKAN DALAM
PEMBENAHAN MUTU BERKENAAN DENGAN:

MENENTUKAN STANDAR PENGELOLAAN, STANDAR

TENAGA KEPENDIDIKAN, STANDAR PEMBIAYAAN,
STANDAR SARANA DAN PRASARANA, DAN
TEKNOLOGI UNTUK MENCAPAI TUJUAN-TUJUAN
PROGRAM PENDIDIKAN YANG TELAH DIRUMUSKAN,
ARTINYA PRINSIP EFESIENSI DALAM MANAJEMEN
DITERAPKAN.

MANAJEMEN PENDIDIKAN YANG MEMILIKI

KARAKTERISTIK TERSENDIRI DALAM
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DIBUTUHKAN
UNTUK MEMBERIKAN ARAH UPAYA-UPAYA
PENCAPAIAN TUJUAN PENDIDIKAN BAIK SECARA
KONSEP MAUPUN OPERASIONAL DALAM MENATA
SUMBER DAYA MANUSIA. SUMBER DAYA MANUSIA
PENDIDIKAN YANG ADA HARUS DIMANAJEMEN
DENGAN BENAR
 JIKA ANDA SEORANG MANAJER YANG TULEN DAN
MENGHENDAKI SEKOLAH ANDA MEMILIKI MUTU YANG
DIKEHENDAKI UNTUK DAPAT BERSAING, TENTU DALAM
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA ANDA TIDAK AKAN
MELAKUKAN HAL-HAL SEBAGAI BERIKUT SEBAGAI CONTOH:
MENUGASKAN PERSONIL YANG TIDAK COCOK DENGAN
PEKERJAANNYA
MEMBIARKAN PERSONIL YANG TIDAK MENUNJUKAN
KINERJANYA YANG TERBAIK
MUTASI YANG SERING
SERING BERURUSAN DENGAN POLISI KARENA ULAH PERSONIL
KONFLIK YANG TERUS MENERUS
PERSONIL BERPIKIR TIDAK ADIL DENGAN KESEJAHTERAAN
YANG DIDAPAT DIBANDING SEKOLAH LAIN
MEMBIARKAN PERSONIL ANDA KETINGGALA ILMU
PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI SESUAI KEBUTUHANNYA
BERTANGGUNG JAWAB ATAS PEKERJAAN PERSONIL YANG
TIDAK ADIL.
Mempelajari manajemen sumber daya manusia berarti anda
menghindari kekeliruan-kekeliruan , yang perlu dipikirkan adalah
meraih keberhasilan melalui orang-orang. Dalam organisasi kecil
seperti misalnya sekolah, manajer atau kepala sekolah bisa
melakukan kegiatan-kegiatan dalam manajemen sumber daya
manusia sebagai berikut:
menempatkan orang yang benar pada pekerjaan yang tepat
melakukan orientasi bagi personiln baru
meningkatkan kinerja semua personil
menciptakan kerja sama yang kreatif dan mengembangkan
hubungan kerja yang harmonis
menginterpretasikan kebijakan dan prosedur kebijakan
mengembangkan kemampuan setiap personil
menciptakan dan mempertahankan semangat kerja
sekolah/departemen
menjaga kesehatan dan kondisi fisik personil
PENYUSUNAN PERSONALIA DALAM
ORGANISASI PENDIDIKAN

Tujuan: Setelah mempelajari sesi ini

mahasiswa dapat mendiskripsikan
penyusunan personalia dalam organisasi
pendidikan dan perncanaan SDM dan
merancang kebutuhan personalia pendidikan
di lingkungan kerjanya.
Kompetensi yang diharapkan, Setelah
mempelajari sesi ini mahasiswa dapat
menganalisis jabatan-jabatan dan
keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan.
penyusunan serta pemecahan masalah
personalia
PENYUSUNAN PERSONALIA DALAM
ORGANISASI PENDIDIKAN

Sumber daya manusia merupakan faktor

penentu keberhasilan pengembangan dan
pencapaian tujuan-tujuan organisasinya.
SDM adalah dibutuhkanpemikirannya,
tenaganya, kreativitasnya, dan integritasnya.
Manajer pendidikan dalam penyusunan
kebutuhan tenaga kependidikan memikirkan
masalah penarikan, penyeleksian,
pengembangan dan penggunaan sumber
daya manusia untuk mencapai tujuan-tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan
PENYUSUNAN PERSONALIA DALAM
ORGANISASI PENDIDIKAN

Yang dipikirkan adalah orang-orang yang memiliki

kemampuan untuk memperlihatkan peri laku yang
memungkinkan mereka (orang-orang) menjalankan
tugas-kewajiban tenaga kependidikan itu dengan cara
yang diinginkan.
Orang-orang yang dimaksud adalah orang-orang yang
mengerjakan pekerjaannya tidak sekedar menjalankan
pekerjaannya yang menjadi rutinitas, tetapi berpikir dan
berbuat meningkatkan kualitas, efisiensi, produktivitas,
dan relevansi dalam sistem pendidikan.
Manajer memikirkan pemilikan dalam organisasi orang-
orang calon tenaga kependidikan yang bakal mampu
memperlihatkan perbuatan profesional. (simulasi
pemikiran tenaga yang dibutuhkan: guru, kepala sekolah,
pengawas bimbingan konseling, pejabat diknas, dan
tenaga kependidikan lainnya)
PENYUSUNAN PERSONALIA DALAM
ORGANISASI PENDIDIKAN

Fungsi ini dilakukan dalam dua tipe lingkungan yang

berbeda. Pertama, lingkungan eksternal yang meliputi
seluruh faktor di luar organisasi yang secara langsung
atau tidak langsung mempengaruhi organisasi. Kedua,
lingkungan internal, yang terdiri dari unsur-unsur di
dalam organisasi.
Langkah-langkah ini mencakup:peyusunan personalia
organisasi sebagai berikut:
1. Perencanaan sumber daya manusia, yang dirancang
untuk menjamin kebutuham personalia organisasi.
2. Penarikan, yang berhubungan dengan pengadaan
calon-calon tenaga kependidikan sesuai dengan
perencanaan sumber daya manusia.
3. Seleksi, mencakup penilaian dan pemilihan di antara
calon-calon personalia (tenaga kependidikan).
PENYUSUNAN PERSONALIA DALAM
ORGANISASI PENDIDIKAN

4. Pengenalan dan orientasi, yang dirancang untuk membantu

individu-individu yang terpilih menyesuaikan diri dengan
lancar dalam organisasi.
5. Latihan dan pengembangan , program ini bertujuan
meningkatkan kemampuan perseorangan dan kelompok
untuk mendorong efektivitas organisasi.
6. Penilaian pelaksanaan kerja, dilakukan dengan
membandingkan antara pelaksanaan kerja seseorang dan
standar-standar atau tujuan-tujuan yang dikembangkan bagi
posisi tersebut.
7. Pemberian balas jasa dan penghargaan, yang disediakan
bagi personalia sebagai kompensasi pelaksanaan tugas dan
sebagai motivasi bagi pelaksanaan di masa datang.
8. Perencanaan dan pengembangan karir, yang mencakup
tranfer (promosi, demosi, atau lateral), penugasan kembali,
pemecatan, pemberhentian atau pensiun.
 Gambar 1. Fungsi Penyusunan Personalia

Perencanaan Pengenalan
Sumber daya Penarikan Seleksi dan
manusia Personalia Orientasi
yang
dibutuhkan

Pemeliharaan
Kesehatan dan
Keamanan

Perencanaan Pemberian Penilaian Latihan dan

Dan pengem- balas jasa dan Prestasi Pengemban
bangan Karir penghargaan Kerja gan Personil
 Perencanaan Sumber Daya Manusia

Organisasi tidak dapat menunggu untuk

mendapatkan personalia yang cakap untuk mengisi
posisi-posisi tertentu. Organisasi harus berusaha
untuk merencanakan kebutuhan dimasa yang akan
datang dan memutuskan di mana akan menemukan
orang-orang yang tepat untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan itu. Perencanaan personalia mencakup
menentukan tipe dan jumlah tenaga yang dibutuhkan
secara tepat dalam mencapai tujuan organisasi. Ada
tiga kegiatan dalam perencanaan personalia:
1. penentuan jabatan yang harus diisi, kemampuan yang
dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan dan jumlahnya,
2. pemahaman pasar tenaga kerja di mana calon tenaga
potensial ada, dan
3. pertimbangan kondisi permintaan dan penawaran tenaga.
Perencanaan Sumber Daya Manusia

Penentuan jabatan yang harus diisi ditentukan

dengan spesifikasi jabatan (job specifition) organisasi
menentukan keterampilan-keterampilan, tanggung
jawab, pengetahuan, wewenang, lingkungan dan
antar hubungan yang terlibat dalam setIap jabatan.
Hasil analisis jabatan ini berupa deskripsi jabatan dan
spesifikasi jabatan.
Coba anda analisis pola perencanaan pengadaan
personalia tenaga kependidikan berdasarkan
persepsi anda dan buat suatu analisis jabatan
berkenaan dengan personalia pendidikan atau tenaga
pendidikan dikombinasikan dengan permasalahan
yang ada.
 POLA PENYUSUNAN TENAGA KEPENDIDIKAN

1. ISI TABEL ANALISIS TENAGA PENDIDIKAN DI BAWAH INI UNTUK

PENYUSUNAN DAN PENGEMBANGAN
Nama Jabatan : GURU/KEPALA SEKOLAH/PENGAWAS
Kualifikasi : ..............................................................................

Kompetensi Kemampuan Kenyataan Pemecahan

Ideal masalah

1.

2.

as
REKRUTMEN DAN SELEKSI
KARYAWAN

PENENTUAN KEBUTUHAN
PERSONALIA
PENARIKAN DAN PEROLEHAN
PERSONALIA DARI DALAM DAN
LUAR
SELANJUTNYA SELEKSI CALON
TENAGA BARU
REKRUTMEN PERSONALIA
USAHA UNTUK MEMPEROLEH TENAGA
YANG MEMILIKI KEMAMPUAN-
KEMAMPUAN SESUAI DENGAN
KEBUTUHAN
METODE BERVARIASI: PENGIKLANAN,
LEASING (PENGGUNAAN TENAGA
HONOR, EMPLOYEE REFERRALS,
PENARIKAN LEWAT LEMBAGA
PENDIDIKAN, KANTOR PENEMPATAN
TEGANA KERJA, SERIKAT BURUH,
MENGGUNAKAN KOMPUTER
SELEKSI PERSONALIA

SELEKSI MERUPAKAN HAL YANG

TIDAK SEDERHANA
PREDIKTOR DARI CALON
PEMILIHAN CALON YANG TEPAT
SEJAUH MANA BISA KITA LAKUKAN
HAL-HAL DIATAS, BILA OKE, AKAN
SANGAT MEMBANTU KEMAJUAN
ORGANISASI.
 PROSEDUR SELEKSI

1. WAWANCARA PENDAHULUAN
2. PENGUMPULAN DATA PRIBADI
(BIOGRAFIS)
3. PENGUJIAN TESTING
4. WAWANCARA YANG LEBIH MENDALAM
5. PEMERIKSAAN REFERENSI-REFERENSI
PRESTASI
6. PEMERIKSAAN KESEHATAN
7. KEPUTUSAN PRIBADI
8. ORIENTASI JABATAN
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI
PERSONALIA

LATAR BELAKANG PRIBADI (PEND. DAN

PENGALAMAN KERJA
BAKAT DAN MIKNAT (APTITUDE &
INTEREST)
SIKAP DAN KEBUTUHAN (ATTITUDES &
NEEDS)
KEMAMPUAN-KEMAMPUAN ANALISIS DAN
MANIPULATIF
KETERAMPILAN DAN KEMAMPUAN
TEKNIK
ORIENTASI TENAGA BARU
PEKERJAAN BARU ADALAH SULIT DAN
DAPAT MENIMBULKAN PRUSTASI
ORIENTASI YANG JELEK DAPAT
MEMADAMKAN ANTUSIASME
PERLU DILAKUKAN DENGAN HATI-HATI
BISA PENDEK DAN BISA PENJANG
DIUSAHKAN MEMUASKAN PERSONALIA
LAMA DAN BARU ITU SENDIRI
PELATIHAN DAN PENDIDIKAN MERUPAKAN
INVESTASI DALAM ORGANISASI
BIAYA (MUTU TURUN HARUS TAMBAH
BIAYA)
UNTUK MEMPERBAHARUI KECERDASAN
INTELEKTUAL, EMOSIONAL, MAUPUN
SPIRITUAL

ALWI SIHAB, MENGUTIF PLATO,

KESENGSARAAN PADA DASARNYA DISEBABKAN
OLEH KEBODOHAN (IGNORANCE). KEBODOHAN
TERSEBUT BERAKAR PADA KETIDAKMAMPUAN
SESEORANG MENGENALI DIRINYA SENDIRI.
OLEH KARENA ITU, UNSUR SPIRITUAL SANGAT
DFIPERLUKAN SEPERTI HALNYA UNSUR FISIK
AGAR SESEORANG MAMPU MELIHAT DAN
MEMAHAMI SETIAP PERMASALAHAN SECARA
LEBIH DALAM.
NILAI, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SDM
PENDIDIKAN
NILAI SDM
PENDIDKAN SDM
PELATIHAN SDM
PERIKAKU SDM
BECKER, S. GARY., 19993, HUMAN CAPITAL, A THEORETICAL AND
ANALYSIS WITH SPESIAL REFERENCE TO EDUCATION, LONDON,
THE UNIVERSITY OF CHICAGO
DAVID R. JAMES & DAVIS B.ADELAIDE, 1998, EFFECTIVE TRAINING
STRATEGIES, A COMPREHENSIVE GUIDE TO MAXIMIZING
LEARNING IN ORGANIZATION, SAN FRANCISCO, BERRETT-
KOEHLER PUBLISHER, INC.
KEITH SHERRY, & GIRLING H. ROBERT, 1991, EDUCATION
MANAGEMENT, AND PARTICIPATION, BOSTON, ALLYN AND BACON
NEWSTROM W. JOHN & DAVIS KEITH, 2002, ORGANIZATION
BEHAVIOR, HUMAN BEHAVIOR AT AT WORK, BOSTON, MCGRAW-
HILL IRWIN
PHILLIPS J. JACK, 1991, TRINING EVLUTION AND MENSUREMENT
METHODS, HOUSTON, GULF PUBLISHING COMPANY
TJAKRAATMAJA JANN HIDAYAT, LANTU CRESTOFEL DONALD, 2006,
KN0WLEDGE MANAGEMENT DALAM KONTEK ORGANISASI
PEMBELAJARAN, BANDUNG, SBM, PT MIZAN GRAFIKA SARANA
 PARADIGMA BARU ERA
PENGETAHUAN

ALVIN TOFFER, (1980), THE THIRD WAVE,

LONDON PAN BOOK
MEMBAGI SEJARAH PERADABAN MANUSIA
DALAM 3 GELOMBANG PERUBAHAN:

ERA MANUAL (ENERJA FISIK)

ERA INDUSTRI (ENERJI MESIN)
ERA PENGETAHUAN (KUALITAS
PIKIRAN / KNOWLEDGE CONTENT)
 3 CIRI ERA PENGETAHUAN

INFORMASI/PENGETAHUAN MUDAH
DIPEROLEH DAN SEKALIGUS DAPAT
KADALUWARSA (TI, SULIT INF.
KOMPLEK)
PERMASALAHAN DALAM KEHIDUPAN
SEHARI-HARI SEMAKIN KOMPLEK
(PERKEMBANGAN TI
POLA PERUBAHAN DALAM BIDANG
POLITIK, EKONOMI, SOSIAL, DAN
BUDAYA (KORPORATOKRASI)
 TRILLING B. AND HOOD P., (1999),
LEARNING, TECHNOLOGY AND EDUCATION
REFORM IN THE KNOWLEDGE AGE OR WERE
WIRED, WEBBET AND WINDOWED, NOW
WHAT? EDUCATIONAL TECNOLOGY, MAY-
JUNE,
ABAD 21 ABAD PENGETAHUAN (LANDASAN
SEGALA KEHIDUPAN)
PERUBAHAN CARA PANDANG MANUSIA
PERUBAHAN YANG SIGNIFIKAN TERHADAP
TATANAN LAPANGAN KERJA
MEMBUAT MANUSIA SESAT BILA MASIH
MENGGUNAKAN CARA LAMA.
KUNCI SUKSES UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN
SERTA KUALITAS KEHIDUPAN INDIVIDU MAUPUN KELOMPOK
KERJA PADA SUATU ORGANISASI , YAITU ADANYA
PENEMUAN DAN PENDALAMAN ATAS ILMU PENGETAHUAN
YANG DIMILIKI SETIAP INDIVIDU SEBAGAI ANGGOTA
ORGANISASI TERSEBUT SECARA BERKELANJUTAN
(DRUCKER, P.F., (1992), MANAGING FOR THE FUTURE, NEW
YORK, BUTTERWORTH-HEINEMANN
TELAH LAMA DISADARI BAHWA PENDIDIKAN DAN BAGI
PARA KARYAWAN MERUPAKAN INVESTASI BAGI SUATU
ORGANISASI UNTUK MENINGKATKAN KEUNGGULAN
KOMPETITIF. KARYAWAN YANG CEPAT BELAJAR MENGASAI
PEKERJAANNYA MERUPAKAN MODAL INTELEKTUAL YANG
MENJADI PENGGERAK ORGANISASI. UNTUK MENYIKAPI
BERBAGAI ARAH PERUBAHAN, MAKA SETIAP INDIVIDU
HARUS TERUS MENERUS MENUMBUHKEMBANGKAN
KOMPETENSINYA, BAIK KOMPETENSI INTELEKTUAL,
EMOSIONAL, MAUPUN SPIRITUAL
 MAKNA CERDAS - KOMPETITIF
UUD 1945 MENYATAANKAN BAHWA SALAH SATU TUJUAN
DIBENTUKNYA NEGARA REPUBLIK INDONESIA ADALAH

MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA .

PADA PASAL 31 UUD 1945 AYAT (1), (2), (3), (4), DAN (5) DINYATAKAN
BAHWA:
(1) SETIAP WARGA NEGARA BERHAK MENDAPAT PENDIDIKAN
(2) SETIAP WARGA NEGARA WAJIB MENGIKUTI PENDIDIKAN DASAR
DAN . PEMERINTAH WAJIB MEMBIAYANYA
(3) PEMERINTAH MENGUSAHAKAN DAN MENYELENGGARAKAN SATU
SYSTEM PENDIDIKAN NASIONAL, YANG MENINGKATKAN KEIMANAN
DAN KETAKWAAN SERTA AKHLAK MULIA DALAM RANGKA
MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA, YANG DIATUR DENGAN
UNDANG-UNDANG.
(4) NEGARA MEMPRIORITASKAN ANGGARAN PENDIDIKAN SEKURANG -
KURANGNYA DUA PULUH PERSEN DARI ANGGARAN PENDAPAN DAN
BELANJA NEGARA SERTA DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN
BELANJA DAERAH UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN PENYELENG-
GARAAN PENDIDIKAN NASIONAL.
(5) PEMERINTAH MEMAJUKAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
DENGAN MENJUNJUNG TINGGI NILAI-NILAI AGAMA DAN PERSATUAN
BANGSA UNTUK KEMAJUAN PERADABAN SERTA KESEJAHTERAAN
UMAT MANUSIA.
 Makna Insan Indonesia Cerdas Kompetitif Makna Insan Indonesia Kompetitif

Cerdas Beraktualisasi diri melalui olah hati/kalbu untuk

Spiritual menumbuhkan dan memperkuat keimanan,
ketakwaan dan akhlak mulia termasuk budi pekerti
luhur dan kepribadian unggul
Berkepri-badian
Cerdas Beraktualisasi diri melalui olah rasa untuk meningkatkan unggul dan
Emosional sensitivitas dan apresiasivitas akan kehalusan dan gandung akan
dan Sosial keindahan seni dan budaya, serta kompetensi untuk keunggulan
mengekspresikannya Bersemangat juang
Beraktualisasi diri melalui interaksi sosial yang: tinggi
-membina dan memupuk hubungan timbale-balik
- demokratis; Mandiri
- empatik dan simpatik Kompetitif Pantang menyerah
- menjunjung tinggi hak asasi manusia; Pembangun dan
- ceria dan percaya diri Pembina
-menghargai kebinekaan dalam bermasyarakat dan
bernegara, serta jejaringan
- Berwawasan kebangsaan dengan kesadaran akan hak Bersahabat dengan
dan kewajiban wanga Negara. perubahan,
inovatif dan
menjadi agen
Cerdas Beraktualisasi diri melalui olah pikir untuk memperoleh perubahan
Intelektual kompetensi dan kemandirian dalam ilmu Produktif
pengetahuan dan teknologi Sadar mutu
Aktualisasi insane intelektual yang kritis, kreatif, dan Berorientasi Global
imajinatif.
Pembelajar-an
sepanjang hayat
Cerdas Beraktualisasi diri melalui olah raga untuk mewujudkan
Kinestetis insane yang sehat, bugar, berdaya-tahan, sigap,
terampil, dan trengginas.
Aktualisasi insane adiraga
 MAKNA INSAN INDONESIA CERDAS

CERDAS BERAKTUALISASI DIRI MELALUI OLAH HATI/KALBU

SPIRITUAL UNTUK MENUMBUHKAN DAN MEMPERKUAT
KEIMANAN, KETAKWAAN DAN AKHLAK MULIA
TERMASUK BUDI PEKERTI LUHUR DAN
KEPRIBADIAN UNGGUL
BERAKTUALISASI DIRI MELALUI OLAH RASA UNTUK
MENINGKATKAN SENSITIVITAS DAN
APRESIASIVITAS AKAN KEHALUSAN DAN
CERDAS KEINDAHAN SENI DAN BUDAYA, SERTA
EMOSIONAL KOMPETENSI UNTUK MENGEKSPRESIKANNYA
DAN SOSIAL BERAKTUALISASI DIRI MELALUI INTERAKSI SOSIAL
YANG:
-MEMBINA DAN MEMUPUK HUBUNGAN TIMBALE-BALIK
- DEMOKRATIS;
- EMPATIK DAN SIMPATIK
- MENJUNJUNG TINGGI HAK ASASI MANUSIA;
- CERIA DAN PERCAYA DIRI
-MENGHARGAI KEBINEKAAN DALAM BERMASYARAKAT
DAN BERNEGARA, SERTA
- BERWAWASAN KEBANGSAAN DENGAN KESADARAN
AKAN HAK DAN KEWAJIBAN WANGA NEGARA.
 Beraktualisasi diri melalui olah piker untuk
memperoleh kompetensi dan kemandirian
Cerdas dalam ilmu pengetahuan dan teknologi
Intelektual Aktualisasi insane intelektual yang kritis,
kreatif, dan imajinatif.

Beraktualisasi diri melalui olah raga untuk

mewujudkan insane yang sehat, bugar,
Cerdas berdaya-tahan, sigap, terampil, dan
Kinestetis trengginas.
Aktualisasi insane adiraga
 Makna Insan Indonesia Kompetitif

Berkepribadian unggul dan gandung

akan keunggulan
Bersemangat juang tinggi
Mandiri
Kompetitif Pantang menyerah
Pembangun dan Pembina jejaringan
Bersahabat dengan perubahan,
inovatif dan menjadi agen
perubahan
Produktif
Sadar mutu
Berorientasi Global
Pembelajar-an sepanjang hayat