Anda di halaman 1dari 30

REFERAT

NEUROAXIAL BLOCK

AMANDA PRAMUDITA KIRANA


PENGUJI : DR. ALEX SAMUEL PARTOGI SP.AN
ANESTESI
Suatu tindakan menghilangkan rasa
sakit ketika melakukan pembedahan
dan berbagai prosedur lainnya yang
menimbulkan rasa sakit pada tubuh
Oliver Wendell Holmes (1846)
amnesia, analgesia, dan pembiusan untuk membuat pembedahan tanpa rasa
sakit
ANESTESI NEURAXIAL

Suatu tipe dari anestesi regional yang cara kerjanya


dengan menyuntikkan obat anestesi lokal ke ruang
epidural atau ruang subarachnoid yang menghasilkan
analgesia
Subarachnoid block
Epidural block
Caudal block
INDIKASI & KONTRAINDIKASI
ANATOMI
EFEK KARDIOVASKULAR
Block simpatetik (T5-L1) akan menurunkan
tekanan darah

Blok saraf menimbulkan vasodilatasi dari


kapasitas pembuluh vena, pengisian darah dan
penurunan venous return ke jantung

Vasodilatasi arteri juga menurunkan sistemik


vasculer resisten

Preloading cairan IV 10-20ml/kgBB


EFEK PULMONAL
Perubahan klinis yang jelas dari fisiologi
pulmomal umumnya minimal dengan blokade
neuroaxial karena diapragma dipersarafi oleh
saraf frenikus dengan serabut yang berasal dari
C3-C5

Pasien dengan penyakit paru kronis yang berat


menggunakan otot pernafasan tambahan (otot
interkostal atau abdominal) untuk inspirasi dan
ekspirasi.
EFEK GASTROINTESTINAL

Blokade simpatis menyebabkan tonus


vagal lebih dominan dan menyebabkan
usus contracted dengan aktif peristaltik
EFEK GENITOURINARI

Anestesi neuroaksial pada level lumbal


dan sakral memblokade kontrol saraf
simpatis dan parasimpatis untuk fungsi
vesica urnaria
Hilangnya kontrol vessica urinaria
menyebabkan retensi urin sampai efek
blokade hilang. Perlu pemasangan kateter!
EFEK METABOLIK & ENDOKRIN

Trauma bedah menimbulkan respon


neuroendokrin
Manifestasi kliniknya antara lain terjadi
hipertensi intraoperatif dan postoperatif,
takikardi, hiperglikemia, Katabolisme
protein, penekanan respon imun, dan
perubahan fungsi ginjal
ANESTESI SPINAL
POSISI PASIEN
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
ANASTESI SPINAL

Barisitas

Dosis obat

Tinggi badan pasien

Tingkat injeksi
OBAT SPINAL ANASTESI

- Epinephrine + bupivacaine : memperlama durasi


kerjanya
- Epinephrine + tetracaine : memperlama durasi
>50%
ANASTESI EPIDURAL
Teknik epidural dapat digunakan
untuk anestesi pembedahan,
analgesik obstetrik, kontrol nyeri
post operatif, dan managemen
nyeri kronik.
IDENTIFIKASI RUANG EPIDURAL

loss of
resistance

hanging drop
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
LEVEL BLOCK
TEST
Tidak dapat diprediksi
DOSE!
Dewasa : 1-2ml per segmen !
Dosis yang dibutuhkan untuk mencapai level yang
sama pada anestesi berkurang seiring dengan usia

Penyebaran dipengaruhi oleh gravitasi

+opioid dapat menambah kualitas dan durasi


anastesi
OBAT ANASTESI EPIDURAL

- - surgical anastesi : 0,5% bupivacaine


- - analgesia persalinan & nyeri post op :
0,0625% bupivacaine + fentanyl
ANASTESI KAUDAL
Teknik regional yang lazim digunakan
pada pasien pediatrik, juga digunakan
untuk operasi anorectal pada pasien
dewasa
Ruang kaudal adalah bagian sakral dari
ruang epidural
Penetrasi jarum/kateter pada ligamen
sacrococcygeal yang menutupi hiatus
sakral
Spina iliaca posterior superior dan hiatus
sakral membentuk segitiga equilateral
ANASTESI KAUDAL
sering digunakan untuk prosedur dibawah diafragma,
termasuk urogenital, rektal, inguinal, dan ekstremitas
bawah

Pada anak-anak, biasanya dikombinasikan dengan


anastesi umum untuk suplementasi analgesik
intraoperatif dan postoperatif

posisi lateral atau pronasi

18-23 gauge jarum disuntikan dengan sudut


90 derajat keatas sampai terasa pop saat
jarum menembus ligamen sacrococcygeal
OBAT ANASTESI KAUDAL
0,5-1,0 mL/kg dosis 0,125-0,25% bupivacaine (atau
ropivacaine) dengan atau tanpa epinephrine

CAUTION!
RESPITARORY
+ Opioid (50-70 mcg/kg morfin) DEPRESSION!

+ epinephrine meningkatkan derajat


motor block

+ Fentanyl 15-20 mL 1,5-2,0% +


50-100 epinephrin
mcg lidocaine e
KOMPLIKASI
HIGH BLOCK
Penyebaran dermatom yg berlebihan

Anestesi spinal yang sampai pada tingkat


yang tinggi disebut high spinal, dapat
mengakibatkan ketidaksadaran, apnea,
dan hipotensi

Total spinal : obat anestesi sampai saraf


kranialis
Retensi Urin
Henti jantung Block pada S2-S4
oversedasi dan menurunkan tonus
hipoventilasi yang vesika urinaria dan
tidak diketahui menghambat reflex
voiding

Anastesi & analgesik


Injeksi
tidak adekuat
Intravaskular
Jarum geser, insersi tidak
mempengarusi SSP
komplit, potensi obat
dan kardiovaskular
berkurang
Gangguan neurologi
Nyeri punggung
Kerusakan radiks
Trauma pada jaringan
saraf
Memar & inflamasi
Paresthesia
lokal dgn/tanpa
dengan/tanpa
spasme otot
kelemahan motorik

Hematom spinal & epidural


Trauma saat insersi pd vena epidural
perdarahan minimal pada kanalis spinalis
Hematomas mass effect
Nyeri punggung dan kaki yang tajam disertai
kelemahan otot
Meningitis & Abses epidural
Nyeri tulang belakang
arachnoiditis Radicular pain
Kontaminasi alat dan
Defisit sensoris/motoris
larutan yang diinjeksikan
Paraplegia/paralisis

Transient neurological symptoms


Nyeri punggung yang menyebar ke tungkai
bawah tanpa gangguan sensoris dan motoris
setelah resolusi dari anestesi spinal yang hilang
sepenuhnya dalam waktu beberapa hari
POST DURAL PUNCTURE
HEADACHE
akibat dari keluarnya cairan serebrospinal
karena robekan dari dura sehingga
mengakibatkan hipotensi intrakranial
12-72 jam setelah prosedur dilakukan
Diperparah dengan perubahan posisi
Dipengaruhi besar jarum, tipe, dan populasi
Fotofobia, tinnitus, diplopia, mual muntah, kaku
kuduk, gangguan visual

Anda mungkin juga menyukai