Anda di halaman 1dari 22

REFLEKSI KASUS

EVENTRASIO DIAFRAGMA

I KE T U T D H I KA P E R B AWA
IDENTITAS PASIEN
Nama : By.Ny D
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Lahir : 24 Mei 2017
Umur : 40 tahun
Alamat : Godean
No RM : 01-81-26-XX
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Distress Nafas Post Asfixia

Bayi usia 7 hari P1A0. UK 38 minggu, lahir secara vakum ekstraksi + kala 2 lama, VTP 3
5 siklus, BBL 3300 gr, PB 46 cm lahir di AMC , lalu bayi dirujuk ke PKU Muhamadiyah
BSMRS CPAP FiO2 40%, PEEP 7, didapatkan Grunting. Tx. Bactesin & gentima kondisi membaik

4 Kondisi klinis stabil, tidak ada nafas cepat, bayi menetek


MSMRS

1 Bayi tiba-tiba apnue, kemudian dilakukan VTP 5 kali (?) kondisi tidak membaik
MSMRS dipasang CPAP dengan Fi02 40%, PEEP 8 bayi dirujuk ke RSS
PEMERIKSAAN FISIK
KU : Gerak aktif, menangis kuat
BB : 3300 gr
Vital sign
Nadi : 163 x/mnt
RR : 80x/mnt
t : Afebris C
TD : -
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala : mikrosefali, nafas cuping hidung
Thorax :
Pulmo : Simetris, vesikuler (+/+), Rhonchi (+/+)
Jantung : bising (-),
Abdomen : flat (+) peristaltic (+), H/L tidak teraba
Extremitas : akral hangat, nadi kuat, edema (-)
LABORATORIUM
Nilai Nilai rujukan Nilai Nilai Rujukan

Hb 13.4 12.2-18.0 g/dL Mono 1.92 0.29-0.80 %


Hmt 39.5 38.0-53.0 % Eos 0.02 0.00-0.20 %
AL 20.73 5.00-21.00 10^3/uL GDS 89 74-149
AE 4.29 3.20-5.00 10^6/uL
AT 455 150-450 10^3/uL
Neu 14.34 1.00-9.50 %
Lim 4.42 5.39-7.27 %
RADIOLOGI

Foto thorax AP View, posisi supine, asimetris, inspirasi


dan kondisi cukup, hasil :
Tampak kedua apex pulmo tenang
Tampak corakan bronchovaskular normal
Tak tampak pelebaran kedua pleural space
Tampak diafragma dextra berada lebih tinggi lk. 2
corpus vertebra dari diafragma sinistra
Cor, tak valid dinilai
Tampak opasitas pada proyeksi mediastinum superior
batas tegas, tepi regular
Sistema tulang yang tervisualisasi intact
Tampak terpasang ETT dengan ujung distal terproyeksi
di DIV Vth 3-4
Tampak terpasang gastric tube dengan ujung distal
terproyeksi pada gaster
RADIOLOGI
U R A I A N K E S AN
PEMERIKSAAN

Thymus prominen
Gambaran atelectasis pulmo tak tampak
jelas
Eventrasio diafragma dextra
Cor tak valid dinilai
Tampak terpasang ETT dengan ujung
distal terproyeksi di DIV Vth 3-4
Tampak terpasang gastric tube dengan
ujung distal terproyeksi pada gaster
DISKUSI
DEFINISI
Eventrasio diafragma merupakan elevasi abnormal dari diafragma yang utuh membentuk lengkung
dari tempat penempelannya yang normal di costa, tidak dapat bergerak karena terjadi paralisis, atau
berkurang ketebalannya arena aplasia atau atropi serat otot
ANATOMI
ANATOMI
ETIOLOGI EVENTRASIO DIAFRAGMA
Kongenital
o Akibat tidak sempurnanya pembentukan otot-otot diafragma selama periode
kehidupan intrauterin.
Didapat
o Trauma: trauma lahir, akibat operasi toraks dan servikal.
o Inflamasi: infeksi paru dan pleura.
o Neoplasma: neoplasma mediastinum (tumor neurogenik).
MANIFESTASI KLINIS
Distres respirasi, sianosis, dan gangguan napas yang dimulai sejak lahir.
Bayi mengalami kesulitan dalam menetek, dan mengalami infeksi saluran napas berulang akibat penurunan
volume parenkim paru.
Eventrasio diafragma biasanya diikuti oleh kelainan lain seperti ginjal ektopik, displasia pulmonal maupun
ektopik dari organ-organ visera lainnya.
PATHWAY
Eventrasio diafragma
Eventrasio diafragma
kongeniital
didapat: trauma tumpul

Gg perkembangan Tekanan intra abdomen men


muskuler diafragma

Penekanan paru-paru

Terdorongnya media stinum ke


arah kontra lateral

paralisis

Disfungsi diafragma

Atelaktasis paru

Kerja paru-paru
meningkat

Pola nafas tidak


efektif
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Fisik

Gangguan pernafasan
Sianosis
Takipneu(laju pernafasan yang cepat
Bentuk dinding dada asimetris
Takikardia
Pada pemeriksaan fisik di dapatkan gerakan pernafasan
yang tetinggal(paradoksal). Perkusi pekak, fremitus
menghilang, suara pernafaan menghilang, dan mungkin
terdengar bising usus pada hemithorak yang mengalami
gangguan
DIAGNOSIS
Pemeriksaan
penunjang

o Foto polos abdomen secara frontal dan lateral


o CT scan dada
o MRI (magnetic resonance imaging)
RADIOLOGI

Chest radiograph shows


significant right hemidiaphragm
elevation. No other visible
pathology is seen in the lung field.
(Black arrow indicates dome of the
diaphragm. Red arrow points
toward a clear costophrenic angle.
Blue arrow shows a clear
cardiophrenic angle.)
RADIOLOGI

Chest CT scan confirms


right hemidiaphragm
elevation.
There is no evidence of
pulmonary embolism
RADIOLOGI

Fluoroscopy indicates lack of diaphragm movement during a sniff test.


(Arrows point to the diaphragm.)
TERAPI
Penatalaksanaan terapeutik

a. Terapi suportif gawat napas dankoreksi asidosis, kemungkinan dilakukan

pemasangan slang endotrakeal (intubasi), dekompresi GI dan ECMO

(extracorporeal membran oxygenating).

b. Pemberian antibiotik sebagai terapi profilaktik.

c. Pembedahan untuk reposisi diafragma dan perbaikan defek.


REFERENCE
1.Piehler JM, Pairolero PC, Gracey DR, Bernatz PE. Unexplained diaphragmatic
paralysis: a harbinger of malignant disease?J Thorac Cardiovasc Surg.
1982;84:861-864.
2.Canbaz S, Turgut N, Halici U, et al. Electrophysiological evaluation of phrenic
nerve injury during cardiac surgerya prospective, controlled, clinical study.BMC
Surg. 2004;4:2.
3.Sacher F, Monahan KH, Thomas SP, et al. Phrenic nerve injury after atrial
fibrillation catheter ablation: characterization and outcome in a multicenter
study.J Am Coll Cardiol. 2006;47:2498-2503.
4.Graham DR, Kaplan D, Evans CC, et al. Diaphragmatic plication for unilateral
diaphragmatic paralysis: a 10-year experience.Ann Thorac Surg. 1990;49:248-252.

Anda mungkin juga menyukai