Anda di halaman 1dari 7

DEGRADASI LAHAN DAN TANAH

GRADASI = PERUBAHAN

AGRADASI = PERUBAHAN KE ARAH


PENAMBAHAN
DEGRADASI = PERUBAHAAN KE ARAH
PENGURANGAN = KEMUNDURAN
DEGRADASI (PROSES KEMUNDURAN)

DEGRADASI LAHAN DEGRADASI TANAH


(Land Degradation) (Soil Degradation)
Proses kemunduran Proses kemunduran/
produktivitas lahan, baik kerusakan tanah
sementara maupun tetap menyebabkan produktivitas
tanah menurun pd saat ini
Kemunduran (degradasi) dan atau di masa
tanah, iklim, SD-air, mendatang
topografi (perubahan Penyebab utama aktifitas
landscape o/ aktifitas manusia
manusia), vegetasi (hutan, Parameter degradasi:
padang rumput) lap.tnh.atas hilang; BO &
Ciri utama: tanah dan unsur hara menurun;
sekaligus tanaman perubahan parameter fisika
tanah; akumulasi zat
(vegetasi) yang ada di beracun (Al dd, unsur mikro,
atasnya rusak sulfat masam, dll)
Penyebab Degradasi Tanah
Erosi kuantitatif dan atau kualitatif
Penggaraman (solinization) pasang
surut & intrusi air laut
Pemasaman (acidification) tanah sulfat
masam, tanah gambut
Pemadatan (compaction) alat berat dan
perubahan struktur oleh CH tinggi
Khusus Gambut: Pengeringan (Irreversible
drying) Subsidensi
Penyebab Degradasi Lahan
Pencemaran (pollution) pengaruh aktifitas
industri, pertambangan, dan pertanian
Penggenangan banjir cukup lama sedimentasi
bahan kasar
Penggunaan lahan tidak sesuai dengan
kemampuannya
Penebangan hutan & pengurasan lantai hutan
Kebakaran hutan & lahan
Bencana alam gempa bumi, letusan gunung,
badai/angin putting beliung, tsunami.
Degradasi Tanah vs Lahan Kritis

Kerusakan (degradasi) tanah (kerusakan fisik, kimia dan biologi


tanah) Lahan Kritis
Lahan kritis (Simposium Pencegahan & Pemulihan Lahan Kritis,
1975): tanah yg krn tdk sesuai penggunaan dan
kemampuannya telah mengalami atau dalam proses kerusakan
fisik, kimia dan biologi yg akhirnya membahyakan fungsi
hidrologis, orologis, produksi, pemukiman dan kehidupan sosek
masyarakatnya
Lahan kritis (Dephut): lahan yang sudah tidak berfungsi sebagai
media pengatur tata air dan unsur pertanian yg baik
(penutupan vegetasi <25%, slope > 15%, erosi lembar & erosi
parit)
Lahan kritis (Puslitanak, 1997): ditentukan oleh empat
parameter kunci yaitu: penutupan vegetasi, tingkat torehan/
kerapatan drainase, penggunaan lahan dan kedalaman tanah
Kriteria Penilaian Lahan Kritis (Puslitanak, 1997)

Parameter Potensial Semikritis Kritis Sangat


Kritis Kritis
------------------------------------------------------------------------------------------
Penutupan > 75% 50-75% 25-50% < 25%
Vegetasi
Tingkat agk tertoreh ckp tertoreh sgt tertoreh sangat
Torehan/ s/d cukup s/d sangat s/d sangat tertoreh
Kerapatan tertoreh tertoreh tertoreh sekali
Drainase sekali
Penggnaan hutan,kbn pert.lhn ke- pert.lhn ke- gundul,
Lahan/ campuran ring, semak ring,semak, rumput,
Vegetasi belukar, belukar, rumput semak
perkebunan alang-alang
Kedalaman Dalam Sedang (60- Dangkal Sangat
Tanah (>100 cm) 100 cm) (30-60 cm) dangkal
(<30cm)
Luas Tingkat Kekritisan Lahan di Indonesia
(Puslitanak, 1997)
-----------------------------------------------------------------------------------------
Provinsi Potensial Semikritis Kritis Sangat JUMLAH
Kritis Kritis
-------------------------------------------(ha)-------------------------------------------
NAD 266.650 208.600 136.000 0 611.250
Sumut 110.430 351.830 87.230 20.500 569.990
Jabar 438.150 340.400 109.150 20.150 907.850
Jateng 125.820 277.605 304.880 240.820 949.125
Bali 93.100 53.000 6.300 11.600 164.000
NTB 171.800 284.200 157.200 13.900 627.100
NTT 902.650 1.846.549 461.800 329.905 3.540.904
Sulteng 533.500 249.600 21.950 0 805.050
Sulsel 427.659 493.250 403.800 201.200 1.525.900
Sultra 231.796 256.391 142.502 30.144 660.833
Sulut 410.600 120.400 41.050 0 572.050
JUMLAH 3.713.146 4.481.825 1.871.862 868.219 10.935.052

Anda mungkin juga menyukai