Prinsip - Prinsip Audit Investigasi
Prinsip - Prinsip Audit Investigasi
3. Pelaksanaan
pengumpulan bukti-bukti, pengujian fisik, konfirmasi, observasi, analisa dan
pengujian dokumen, interview, penyempurnaan hipotesa dan review kertas kerja
4. Pelaporan
unsur-unsur melawan hukum, fakta dan proses kejadian, dampak kerugian
keuangan akibat penyimpangan/tindak melawan hukum, sebab-sebab terjadinya
tindakan melawan
5. Tindak Lanjut
proses sudah diserahkan dari tim audit kepada pimpinan organisasi dan secara
formal selanjutnya diserahkan kepada penegak hukum.
Pemeriksaan
Konfirmasi
Fisik
Memeriksa
Dokumen
Menghitung
Kembali
Review
Menghitung
Kembali Meminta Penjelasan
Lisan atau Tertulis dari
Auditan
a. Analisa terhadap data yang tersedia.
Sebelum sebuah audit investigasi dilakukan, dimana
berkaitan dengan interview atau bentuk-bentuk
lanjutan dari investigasi, maka perlu dilakukan
analisa terhadap data yang ada untuk menentukan
data yang diketahui. Jika diperlukan audit
pendahuluan maka audit tersebut dilakukan terlebih
dahulu.
c.
Menguji Hipotesa.
O Yang dimaksud dengan menguji hipotesis adalah
membuat skenario bagaimana jika. Sebagai contoh
jika dalam sebuah bagian dari hipotesa, suatu
tindakan penyuapan dari bagian pengadaan dicurigai
terjadi, seorang auditor investigasi melakukan untuk
mendapat beberapa fakta-fakta:
1) Hubungan personal antara pembeli dan rekanan.
2) Kemampuan dari bagian pengadaan untuk
mengendalikan agar proses pengadaan memenangkan
rekanan tertentu.
3) Pelaksanaan pembelian terhadap barang yang
harganya mahal dengan kualitas yang rendah.
4) Pengeluaran-pengeluaran yang berlebih dari
kebutuhan oleh bagian pengadaan.
d. Menyempurnakan dan melakukan penyesuaian atas
Hipotesa.
Dalam melakukan pengujian terhadap hipotesa, Auditor
Investigasi seringkali menemukan bahwa fakta-fakta
yang ditemukan ternyata tidak bersesuaian dengan
skenario yang telah diperkirakan. Dalam hal ini, maka
skenario harus direvisi dan kemudian dilakukan
pengujian ulang, namun pada banyak kasus jika
kenyataanya fakta yang diproleh tidak sesuai dengan
skenario awal bisa saja menunjukkan hasil tidak dapat
membuktikan telah terjadi tindak pidana korupsi, atau
tidak dapat dibuktikan.
Aksioma menurut Tuanakotta adalah asumsi dasar yang begitu gamblangnya
sehingga tidak memerlukan pembuktian mengenai kebenarannya.