Anda di halaman 1dari 15

EVOLUSI PRA DARWIN

1. LUTFI MUFARIDA
2. NURUL HIDAYATI
3. IFA HANI NURYANA
4. MARUF RIZAL
5. NAZIL RESTU
6. RISQI KHOIRURROHMAH
7. TRIAWATI
Masa praDarwin dapat digolongkan menjadi dua
tahapan, yaitu:

1. Masa Fiksisme (Aristoteles, Plato, Leeuwenhoek, Cuvier,


Linnaeus, Buffon,, dll), yang pemikirannya memiliki
kedekatan dengan mitos, sehingga pendapatnya juga lebih
bercorak sebagai fiksi ilmiah.

2. Masa Adaptasi & Transformasi (Malthus, Lamarck, Lyell


dll.) Teori evolusi masa ini didasarkan atas adanya
perbedaan antara makhluk satu dengan lainnya.
1. PLATO (428-348 SM)

Pandangan Plato lebih mengarah


kepada teori penciptaan dan
penghancuran.
2. ARISTOTELES (384-322 SM)

Dia menyatakan bahwa evolusi yang


terjadi berdasarkan metafisika alam, maksudnya
metafisika alam dapat mengubah organisme dan
habitatnya dari bentuk sederhana menjadi
bentuk yang lebih kompleks.
Teori evolusi yang dikemukakannya
dikenal dengan teori abiogenesis. Teori tersebut
menyatakan bahwa makhluk hidup yang
pertama kali di bumi ialah benda mati atau tak
hidup yang terjadi secara spontan, misal ikan
dan katak yang berasal dari lumpur, cacing
yang berasal dari tanah, dan belatung yang
berasal dari daging yang membusuk.
3. ANAXIMENDER (600-546 SM)

Anaximender berpendapat bahwa


bumi pada awalnya merupakan lautan,
lalu berkembang menjadi daratan.
Makhluk hidup akuatik termodifikasi
sehingga bisa hidup di darat. Pada
manusia, terdapat masa part fish dan part
human yang disebut merman dan
mermaid. Penampilan seperti ikan ini
ada pada masa dalam kandungan bayi
selama proses perkembangan.
Kemudian, penampilan tersebut akan
hilang pada manusia dewasa.
4. CAROLUS LINNAEUS (1707-1778)

Linnaeus mengelompokkan
organisme berdasarkan kesamaan
alat reproduksinya, dan manusia
dimasukkan ke dalam kelompok
kera (kera = Primata tidak berekor,
monyet = Primata berekor)
5. Count de Buffon (1707-1788)

Buffon menyatakan bahwa hewan-


hewan bersifat plastis. Variasi-variasi kecil
yang dihasilkan lingkungan akan
berakumulasi membentuk perbedaan-
perbedaan yang lebih besar. Setiap hewan
pada jalur tipe-tipe hewan, berubah dari
moyangnya yang keadaanya lebih
sederhana.
6. Goeorges Cuvier (1769-1832)

Cuvier menyatakan bahwa tipe-


tipe baru spesies terbentuk setelah ada
bencana. Setiap spesies tercipta secara
terpisah. Georges Cuvier percaya
bahwa bencana dan malapeteka yang
terjadi di muka bumi akan mengikis
kehidupan yang ada. Dalam setiap
peristiwa bencana, selalu ada satu
wilayah yang terhindar dari bencana.
Kehidupan yang tersisa akan
menyebar ke wilayah-wilayah lainnya.
Cuvier meyakini bahwa ada
kehidupan yang telah mengalami
kepunahan.
7. Antonie Leeuwenhoek (1632-1723

Leeuwenhoek merupakan pendukung dari teori Aristoteles


yang menyatakan bahwa makhluk hidup tercipta dari benda tak
hidup yang berlangsung secara spontan
(generatio spontanea).
Pendapat ini dikuatkan dengan penemuan Leeuwenhoek yaitu
berupa mikroskop yang digunakan untuk mengamati air
rendaman jerami.
8. De Lammarck

Dia menyatakan bahwa perbedaan-


antar individu terjadi karena kebiasaan
atau latihan-latihan yang dilakukan
individu tersebut. Hal yang diperoleh
melalui latihan dapat diturunkan kepada
anaknya.
9. Charles Lyell

Charles Lyell mengemukakan adanya


evolusi geologi. Teori ini berbicara
mengenai perubahan ketinggian tanah,
sedimen yang dibawa oleh air, perubahan
partikel dan perubahan iklim. Dalam teori
ini, organisme-organisme yang ada
dianggap sebagai turunan hasil modifikasi
spesies-spesies lain yang hidup di masa
geologi sebelumnya.
10. Thomas Robert Malthus (1748-1834)

Malthus menyatakan bahwa kenaikan produksi


bahan makanan seperti fungsi deret hitung, sedangkan
kenaikan jumlah penduduk (populasi) menurut fungsi
deret ukur. Karena pertumbuhan makanan tidak
sebanding dengan pertumbuhan populasi, maka setiap
individu makhluk hidup harus berjuang untuk
mendapatkan makan sebagai prasyarat untuk
mempertahankan hidup.
11. Etienne Geoffroy ST. Hilarie (1722-1844)

Ia berpendapat bahwa ada suatu hubungan


antara hewan-hewan yang mempunyai bentuk
dasar dari tubuhnya.
12. Wilhelm hofmaister (1824-1877)

Dalam bukunya yang terkenal mengenai


sejarah perkembangan Kryptogamae (paku-
pakuan dan lumut) telah menulis
perubahan dari Jungermanniaceae (suku
dari lumut hati) yang tak berdaun ke
Jungermanniaceae yang berdaun adalah
lambat sekali dan perubahan itu terjadi
dengan jalan suatu deret bentuk antara,
yang sedikit-sedikit bedanya, yang tak ada
putus-putusnya. Pernyataan itu adalah
sangat berprinsip Darwinstis. Akan tetapi
pernyataan tersebut hanya ditulis sambil
lalu saja.
13. Leopold Von Buch

Leopold Van Buch, pada abad ke 19 menarik


kesimpulan dari penyebaran tanam-tanaman di
kepulauan Canari, bahwa oleh karena proses
evolusi, maka didalam jurang-jurang yang dalam,
disitu terjadilah jenis-jenis tanaman yang baru dari
jenis tertentu.

Anda mungkin juga menyukai