Anda di halaman 1dari 28

Referat

BLOUNT DISEASE

Pembimbing :
dr. Eko Perdana Putra,sp.OT

Tri Indriani 1210070100159

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH


BAGIAN ILMU BEDAH
RUMAH SAKIT SITI RAHMA
2017
ANATOMI
Pertumbuhan tulang pada masa
anak-anak :
definisi

Blount disease (tibia vara atau osteokondrosis


deformans tibia) adalah suatu kondisi perkembangan,
yang ditandai dengan gangguan osifikasi endokondral
pada bagian medial fisis (lempeng epifisis) tibia
proksimal sehingga mengakibatkan deformitas
multiplanar dari ekstremitas bawah.
Klasifikasi blount’s disease
berdasarkan deformitas

 Onset awal atau infantile type (onset pada usia <4


tahun)
 Onset lanjut, dibagi menjadi dua, yaitu:
 Juvenile type (onset pada usia 4-10 tahun)
 Adolescence type (onset pada usia >10 tahun)
etiologi

 Faktor genetik
 humoral, biomekanik, dan lingkungan mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan fisis
 Obesitas
 Berjalan terlalu dini ( <1 th )
Manifestasi Klinis

Nyeri pada sisi medial lutut


Berat badan berlebih atau obesitas
8o % terjadi unilateral
Kaki yang bersangkutan seringkali pendek
dibandingkan kaki yang normal.
Klasifikasi Langenskiold

 Stadium I :terjadi osifikasi metafisis ireguler disertai


dengan protrusi dari metafisis medial.
 Stadium II, III, IV:terjadi progresi dari depresi ringan dari
metafisis medial menjadi depresi berat (step-off).
 Stadium V :depresi pada sisi medial dari tibia proksimal
menjadi lebih tajam dan terbentuk cleft yang memisahkan
kondilus medialis dan lateralis dari tibia.
 Stadium VI :terbentuk bony bridge yang melewati lempeng
pertumbuhan.
 Indeks radiografis dalam mengevaluasi genu varum pada bayi
dan anak (sudut tibiofemoral)
Diferensial diagnosis

 Genu varum fisiologis


 Genu varum kongenital
 Osteomielitis
 Deformitas traumatik
 Torsi tibial internal
 Bow legs
penatalaksanaan
 Non operatif
- Sebelum usia tiga tahun, digunakan orthosis hip-knee-
ankle-foot-orthosis (HKAFO) atau knee-ankle-foot-
orthosis (KAFO) selama 23 jam sehari.
 Operatif
- Osteotomi : adalah operasi
bedah dimana tulang dipotong untuk
memperpendek, memperpanjang, atau mengubah
keselarasannya.
 Osteotomy fiksasi eksternal

 osteogenesis distraksi : Frame ini memberikan


stabilitas pada pasien dan memperbaiki weight
bearing.
 observasi dengan pemeriksaan klinis dan
radiografi berulang, orthosis, dan berbagai
tindakan bedah, seperti realignment
osteotomy, lateral hemiepiphyseodesis, dan
guided growth di sekitar lutut, distraksi fisis
tibia proksimal asimetris bertahap, reseksi
physeal bar, dan elevasi tibial plateau.
komplikasi

 penatalaksanaan Blount disease meliputi loss


alignment, malalignment, gangguan vaskular, fraktur
patologis, dan infeksi luka
KESIMPULAN

Blount disease (tibia vara atau osteokondrosis deformans


tibia) merupakan gangguan pertumbuhan yang relatif jarang
terjadi, ditandai dengan gangguan osifikasi aspek medial dari
fisis tibia proksimal. Secara klinis diklasifikasikan menjadi onset
awal dan onset lanjut. Onset awal disebut juga infantile type.
Onset lanjut selanjutnya dibagi menjadi dua, yaitu juvenile type
dan adolescence type.
Dari epidemiologi, Blount disease lebih sering
terjadi pada anak perempuan dibandingkan laki-laki,
dengan predisposisi pada anak berkulit hitam, obesitas,
dan anak-anak keturunan Skandinavian
Gangguan ini bermanifestasi pada usia 2 tahun
pada infantile type, dan setelah usia 8 tahun pada
juvenile dan adolescence type. Infantile type terjadi 5
kali lebih sering dibandingkan tipe lainnya
Etiologi dari Blount disease saat ini masih belum
diketahui dan mungkin multifaktorial. Faktor genetik,
humoral, biomekanik, dan lingkungan mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan fisis. Blount disease
diduga terjadi akibat kombinasi antara kompresi yang
berlebihan dan pembentukan tulang endokondral
yang terganggu, sehingga pertumbuhan bagian
medial fisis terhenti dengan pertumbuhan normal
pada bagian lateral, mengakibatkan kelainan yang
berkelanjutan
Manifestasi klinis Blount disease berbeda tergantung
kepada onset, berupa angulasi varus, prokurvatum
(konveksitas anterior), dan torsi interna dari tibia, juga dapat
disertai dengan pemendekan ekstremitas pada kasus
unilateral. Pemeriksaan penunjang untuk Blount disease yang
terpenting adalah radiografi
Tatalaksana untuk Blount disease meliputi observasi
dengan pemeriksaan klinis dan radiografi berulang,
orthosis, dan tindakan bedah. Untuk Blount disease onset
awal, osteotomi tibia proksimal valgus sebelum usia 4
tahun direkomendasikan sebagai pilihan tatalaksana
operatif, sedangkan untuk onset lanjut, osteotomi tibia
proksimal dengan koreksi bertahap menjadi pilihan
Komplikasi Blount disease berupa deformitas
berkelanjutan dengan deviasi gaya berjalan (gait),
diskrepansi panjang ekstremitas, dan artritis dini sendi
lutut. Prognosis Blount disease bergantung kepada
usia dan keparahan deformitas saat dilakukan
intervensi.

Anda mungkin juga menyukai