Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN KASUS

BRONKOPNEUMONIA
Dibuat oleh : dr. Asty Selevani
Pembimbing : dr. Laily Noviyani
 Identitas Anak
 Nama : An. N
 Usia : 15 bulan
 Alamat : Ds.Cindai Alus
 No RM : 371332
 Tgl Masuk : 23 November 2017
 Identitas Orang tua
 Ayah
 Nama : Tn. D
 Umur : 37 th
 Agama : Islam
 Pendidikan : SMA
 Pekerjaan : Pedagang
 Ibu
 Nama : Ny. C
 Umur : 35 th
 Agama : Islam
 Pendidikan : SMA
 Pekerjaan : IRT
 Anamnesis
 Secara alloanamnesis dengan ibu pasien tanggal 23
November 2017
 Keluhan Utama
 Batuk sejak 3 hari SMRS.
 Riwayat Penyakit Sekarang
 Pasien dibawa oleh orangtuanya ke IGD pada
tanggal 23 November 2017. Ibunya mengatakan
pasien mengalami batuk. Batuk dilaporkan terus
menerus sejak 3 hari SMRS dan diserta sesak nafas.
Batuk berdahak, dahaknya warna kuning. Ibu os
mengeluhkan os juga mengalami demam tinggi
tetapi tidak membaik dengan obat penurun panas
dan muntah jika diberi makanan. Nafsu makan dan
minum menurun. BAB dan BAK normal.
 Riwayat kesehatan keluarga
 Tidak ada riwayat penyakit menular dan penyakit
turunan
 Riwayat Nutrisi
 Pasien masih minum ASI sejak lahir sampai
sekarang.
 Riwayat Imunisasi
 BCG : 1 x saat berumur 3 bulan
 Polio : 3 x saat berumur 2 bulan, 4 bulan dan 6
bulan
 DPT : 3 x saat berumur 2 bulan, 4 bulan dan 6
bulan
 Campak : belum dilakukan
 Hepatitis : belum dilakukan
Kesan : imunisasi belum lengkap.
 Status Generalisata pada tanggal 23 November
2017,
 Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
 Kesadaran : Compos mentis
 Tanda-tanda Vital :
 Nadi : 138 kali/menit,
 Laju Pernapasan: 67 kali/menit

 Suhu Tubuh : 38,6⁰C


 SpO2 : 95 %
 Paru-paru (yang terdapat kelainan pada PF
 I : simetris kanan dan kiri, terlihat retraksi
subcostal
 P : vokal fremitus kanan dan kiri normal.
 P : sonor di kedua lapang paru.
 A : vesikuler normal, Ronkhi +/+, wheezing -/-
 Pemeriksaan Penunjang
 Tanggal : 24 November 2017
 Darah Rutin
 Hemoglobin : 10,2 g/dL (13-17 g/dL)
 Leukosit : 14700 /µL (4000-10000 /µL)
 Hematokrit : 25,8 % ( 37-43 %)
 Trombosit : 523000 / µL ( 150000-450000 /µL)
 Kesan Radiologi:
 Menyokong Bronkopneumoni
 Tak tampak kardiomegali.
 Diagnosis Kerja
 Bronkopneumoni
 Penatalaksanaan
 O2 nasal kanul 2-4lpm
 Nebulizer ventolin 1/5 dalam NS per 12 jam
 IVFD D51/2NS 8 tpm
 Antrain inj 3 x 80mg
 Cefotaxim inj 3 x 200
 Indexon inj 2 x 1/5amp
 Mucos drop 2 x 0,25cc
 FOLLOW UP 24-11-
2017
 S: demam + , batuk +,
sesak +, muntah +
 O: TTV :  P : O2 nasal kanul 2-
 Suhu : 37,8 oC 4lpm
 Nadi : 136 x/menit  Nebulizer ventolin 1/5
dalam NS per 12 jam
 RR : 48 x/menit
 IVFD D51/2NS 8 tpm
Kepala :
 Antrain inj 3 x 80mg
Nafas cuping hidung –
 Cefotaxim inj 3 x 200
Bibir sianosis –
 Indexon inj 2 x 1/5amp
Thorax : Paru : simetris,
retraksi +/+, ronki+/+,  Mucos drop 2 x 0,25cc
wheezing -/-
Cor : dbn
Abdomen : dbn
 A : Bronkopneumonia
 FOLLOW UP 25-11-2017  FOLLOW UP 26-11-2017
 S: demam - , batuk +, sesak  S: demam - , batuk +, sesak
+, muntah - -, muntah -
 O:  O:
 TTV: Suhu : 37,3 oC  TTV: Suhu : 36,7 oC
 Nadi : 124 x/menit  Nadi : 108 x/menit
 RR : 48 x/menit  RR : 36 x/menit
 Kepala : Nafas cuping  Kepala : Nafas cuping
hidung - Bibir sianosis - hidung - Bibir sianosis -
 Thorax : Paru : simetris,  Thorax : Paru : simetris,
retraksi +/+, ronki +/+, retraksi -/-, ronki -/-,
wheezing -/- wheezing -/-
 Cor : dbn  Cor : dbn
 Abdomen : dbn  Abdomen : dbn
 A : Bronkopneumonia  A : Bronkopneumonia
 P : O2 nasal kanul 2-4lpm  P : Boleh pulang
 Nebulizer ventolin 1/5 dalam  Terapi dirumah :
NS per 12 jam
 Sanmol drop 3 x 0,8 ml
 IVFD D51/2NS 8 tpm
 Mucos drop 2 x 0,25cc
 Antrain inj 3 x 80mg
 Cefadroxil syrup 3 x 5ml
 Cefotaxim inj 3 x 200
 Indexon inj 2 x 1/5amp
 Mucos drop 2 x 0,25cc
PENDAHULUAN

 Pneumonia adalah infeksi saluran pernafasan


akut bagian bawah yang mengenai parenkim
paru dimana asinus terisi dengan cairan radang,
dengan atau tanpa disertai infiltrasi.
 Bronkopneumonia merupakan radang dari
saluran pernapasan yang terjadi pada bronkus
sampai dengan alveolus paru.
 Secara anatomis pneumonia dibagi 3, yaitu :
 pneumonia lobaris
 pneumonia intertitialis (bronkiolitis)
 pneumonia lobularis (bronkopneumonia)
ETIOLOGI

Umur Bakteri Patogen

Neonatus E. Coli, Streptococcus group B, Listeria monocytogenes

Klebsiella sp, Enterobacteriaceae

1-3 bulan Chlamydia trachomatis

Usia prasekolah Chlamydia pneumoniae, Mycoplasma pneumoniae

Haemophillus influenzae B, Streptococcus pneumoniae

Staphylococcus aureus

Usia sekolah Chlamydia pneumoniae, Mycoplasma pneumoniae

Streptococcus pneumoniae
MANIFESTASI KLINIS
 gejala infeksi berupa demam, menggigil, sefalgia,
rewel, dan gelisah
 nafas cuping hidung (neonetus), takipneu,
dipsneu, dan apneu, menggunakan otot bantu
nafas interkosta dan abdominal
 batuk dan sesak

 pada auskultasi dapat timbul suara paru yang


melemah, rhonki halus
PATOGENESIS
DIAGNOSIS
 Anamnesis
 Pemeriksaan fisik

 Pemeriksaan penunjang
 Lab : leukositosis > 15.000,
trombositosis/trombositopenia
 Pemeriksaan radiologis : bercak-bercak infiltrat
didapatkan pada satu atau beberapa lobus,bisa juga
difus.
PENATALAKSANAAN

 Terapi suportif
 O2 2-4 lpm
 Cairan dan nutrisi yang adekuat
 Koreksi kelainan elektrolit
 Mengatasi penyakit penyerta
 Nebulizer
Usia Rawat jalan Rawat Inap Bakteri Patogen
0-2 minggu 1. Ampisillin + - E. Coli

TERAPI KUMAN Gentamisin

2. Ampisillin +
- Streptococcus B

- Nosokomial

PENYEBAB >2-4 minggu


Cefotaksim
1. Ampisillin +
enterobacteria
- E. Coli

Cefotaksim atau - Nosokomial

Ceftriaxon Enterobacteria

2. Eritromisin - Streptococcus B

- Klebsiella

- Enterobacter

- C. trachomatis
>1-2 bulan 1. Ampisillin + - E. Coli and other

Gentamisin Enterobacteria

2. Cefotaksim atau - H. influenza

Ceftriaxon - S. pneumonia

- C. trachomatis
>2-5 bulan 1. Ampisillin 1. Ampisillin - H. influenza

2. Sefuroksim 2. Ampisillin + - S. pneumonia

sefiksim Kloramfenikol

Sefuroksim

Ceftriaxon
>5 tahun 1. Penisillin A 1. Penisillin G - S. pneumonia

2. Amoksisilin 2. Sefuroksim - Mycoplasma 9

Eritromisin Seftriakson

Vankomisin
PENCEGAHAN
 vaksin PCV (imunisasi Invasive Pneumococcal
diseases)
 vaksin Hib untuk mencegah infeksi Haemophilus
Influenzae tipe b
 vaksin DPT untuk mencegah infeksi difteria dan
pertusis
 vaksin campak dan MMR untuk mencegah
campak
 vaksin influenza untuk mencegah influenza
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai