Epb - Epa
b a
Potensial listrik (potensial jika memang membicarakan “listrik”) didefenisikan :
Energi potensial per satuan muatan
𝐸𝑝
V=
𝑞
Jika titik muatan q memiliki energi potensial listrik Epa pada titik a,
potensial listrik Va pada titik ini adalah:
𝐸𝑝𝑎 Va = Potensial listrik di titik a (J/C atau V)
Va = Epa = Energi potensial di titik a (J)
𝑞 q = muatan (C)
Selisih pada potensial atau beda potensial antara dua titik a dan b seperti
gbr sebelumnya adalah:
Va = Potensial listrik di titik a (V)
𝑊𝑏𝑎
Vba = Vb – Va = Vb = Potensial di titik b (V)
𝑞 Wba = kerja dari titik a ke b (J)
q = muatan (C)
Kerena potensial listrik merupakan : energi per satuan muatan, maka
perubahan energi potensial listrik muatan q ketika berpindah dari titik a ke b
adalah:
Satuan potensial listrik atau beda potensial adalah : Joule/Coulomb (J/C) atau
diberi nama khusus : Volt (V), untuk menghormati Alessandro Volta (1745 –
1827) ; Penemu baterai listrik. Jadi 1 V = 1 J/C.
Ep rendah
+ + W =𝒒𝑽𝒃𝒂
W = Kerja (J)
𝒒𝑽𝒃𝒂 = q E d E = Medan listrik (V/m atau N/C)
atau Vba = Potensial listrik b ke a (Volt)
q = Muatan (C)
𝑽𝒃𝒂 = 𝑬 𝒅 (2a) F = Gaya (N)
atau d = Jarak antara a dan b (m)
𝑽𝒃𝒂
𝑬= (2b)
𝒅
Contoh Soal 2 (Medan listrik yg didapat dari tegangan):
Dua pelat sejajar dimuati sampai tegangan 50 V. Jika jarak antara kedua pelat tersebut adalah
0,05 m, hitung medan listrik diantaranya (Lihat gambar dibawa).
Vba Diketahui :
Vba = 50 V
+ –
d = 0,05 m
+ –
+ E = 1000 V/m –
+ – Ditanya : E …………????
+ –
Penyelesaian :
d = 0,05 m
𝑽𝒃𝒂 𝟓𝟎 𝐕
𝑬= = = 𝟏𝟎𝟎𝟎 𝐯/𝐦
𝒅 𝟎, 𝟎𝟓 𝐦
3. Elektron Volt, Satuan Energi
Potensial listrik pada jarak r dari suatu muatan titik Q, dapat dirumuskan sbb:
𝑸
𝑽=𝒌
Potensial listrik dari muatan titik Q 𝒓
(V = 0 pada r = ∞)
𝟏 𝑸
𝑽= (3)
𝟒𝝅𝝐𝟎 𝒓
V = Potensial listrik (V)
𝑸 = Muatan titik (Coulomb atau C)
r = Jarak (m)
Contoh Soal 3 (Kerja untuk mendekatkan dua muatan +):
Berapa kerja minimum yg diperlukan oleh gaya eksternal untuk membawa muatan q = 3 𝝁𝐂
dari jarak yg sangat jauh, katakanlah r = ∞ (jarak takhingga) ke titik yg berjarak 0,5 m dari
muatan sebesar Q = 20 𝝁𝐂.
Diketahui : q = 3 𝜇C = 3 x 10-6 C
Q = 20 𝝁𝐂 = 20 x 10-6 C = 2 x 10-5 C
ra = ∞ (takhingga) 9 ×109 Nm2 /C2 2 × 10−5 C
𝑾 = 𝟑 × 𝟏𝟎−𝟔 C −0
rb = 0,5 m 0,5 m
Ditanya : W …………????
𝑾 = 𝟏, 𝟎𝟖 Joule
Penyelesaian :
𝑾 = 𝒒𝑽𝒃𝒂 Hasilnya 0 ( Segala sesuatu dibagi takhingga
𝒌𝑸 𝒌𝑸 hasilnya nol)
=𝒒 −
𝒓𝒃 𝒓𝒂
9 ×109 Nm2 /C2 2 × 10−5 C 𝑘𝑄
𝑾 = 𝟑 × 𝟏𝟎 −𝟔
C −
0,5 m ∞
Contoh Soal 4 (Potensial diatas dua muatan):
Hitung potensial listrik pada titik-titik A dan B pada gambar dibawa yg disebabkan oleh dua
muatan.
A
Penyelesaian :
B
𝑽𝑨 = 𝑽𝑨𝟐 + 𝑽𝑨𝟏
Q2 = + 50 µC Q1 = - 50 µC
5. Kapasitansi
Kapasitor (kondensator): Alat yg digunakan untuk menyimpan muatan & terdiri
dari 2 konduktor yg tidak bersentuhan.
Sebuah kapasitor disusun oleh dua buah konduktor yang bermuatan +Q dan -Q yang
dipisahkan oleh sebuah isolator (atau ruang hampa).
Kapasitor bertugas menahan limpahan muatan & energi untuk melindungi rangkaian;
kapasitor2 kecil berperan sebagai memori untuk “satu” dan “nol” dari kode biner pada
Random Acces Memory (RAM) di komputer. Dan masih banyak aplikasi lain
menggunakan kapasitor. Secara umum kapasitor berfungsi untuk menyimpan energi
potensial listrik dan muatan listrik.
+Q -Q
Kapasitansi : Rasio jumlah muatan Q terhadap beda potensial V antara kedua konduktor.
Persamaan kapasitansi C adalah :
1 C/V = 1 Farad = 1 F
1 pF (1 pikofarad) = 10-12 F Sebagian besar Kapasitansi
1 µF (1 mikrofarad) = 10-6 F dari kapasitor-kapasitor
Kapasitansi C adalah konstanta untuk sebuah kapasitor. Tidak beragantung pada Q dan V. Nilainya
hanya bergantung pada struktur & dimensi kapasitor itu sendiri.
Untuk kapasitor pelat sejajar bergantung pada luas A dan jarak d.
Penyelesaian :
a. Luas A = 20 cm x 30 cm = 600 cm2 = 0,006 m2 = 6 x 10-3 m2
Jarak d = 1 mm = 1 x 10-3 m
𝜺𝟎 = 8,85 x 10-12 N.m2
𝑨 6 x 10−3 m2
𝐂 = 𝜺𝟎 = 8,85 x 10−12 N.m2 1 x 10−3 m
𝐝
𝐂 = 53 pF
b. Muatan pada setiap pelat adalah
Q = C V = (53 pF) (12 V) = (53 x 10-12 F) (12 V) = 6,4 x 10-10 Coulomb