Anda di halaman 1dari 9

FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI
PROSES PENYEMBUHAN
LUKA

RENI YUDITIA
FAKTOR INTRINSIK
 Usia
Usia dikaitkan dengan gangguan pada
penyembuhan, ada perbedaan penyembuhan
pada tingkat usia, fetus, anak, dewasa dan lanjut
usia. Penyembuhan luka pada fetal tanpa ada
respon radang. Pada anak-anak penyembuhan
luka dan kontraksi terjadi dengan cepat daripada
dewasa. Pada dewasa ada suatu penurunan
vascularitas dermal, penurunan densitas kolagen,
fragmentasi elastin, dan penurunan jumlah sel mast.
 Status Nutrisi
Pada pasien dengan menderita luka, peran utama
untuk mempercepat penyembuhan luka adalah
masukan nutrisi yang adekuat. Abnormal penyembuhan
luka dikaitkan dengan protein-kalori-malnutrisi dari
pada kekeurangan salah satu unsur nutrisi. Tidak
adekuat pemasukan lemak adalah terlihat kelaparan
atau hipermetabolisme berat dan defesiensi pada
penyerapan vitamin yang larut dalam lemak seperti A,
D, E, dan K yang mungkin diperlukan untuk luka pada
saat penyembuhan. Dilaporkan bahwa 30% pada
pasien dewasa dengan kasus bedah, 45% -57% pada
non bedah memiliki kondisi malnutrisi, dan 53%-74%
malnutrisi didapatkan pada pasien denga usia tua
yang dirawat di rumah sakit (McCann J-AC,2003
dalam Suriadi, 2007).
 Oksigenasi dan perfusi jaringan
Sejumlah kondisi fisik dapat mempengaruhi
penyembuhan luka. Adanya sejumlah besar lemak
subkutan dan jaringan lemak (yang memiliki sedikit
pembuluh darah). Pada orang-orang yang gemuk
penyembuhan luka lambat karena jaringan lemak
lebih sulit menyatu, lebih mudah infeksi, dan lama
untuk sembuh. Aliran darah dapat terganggu pada
orang dewasa dan pada orang yang menderita
gangguan pembuluh darah perifer, hipertensi atau
diabetes millitus.
 Penyakit penyerta (hipertensi, DM, dan arteriosklerosis)
Pada kondisi pasien yang terkait dengan penyembuhan
luka adalah penyait vascular perifer, dan atau
diabetes mellitus (DM) dan kondisi yang menghasilkan
immunokompromise. Pada pasien dengan penyakit
vascular berisiko terjadi gangguan penyembuhan luka.
Pada penyakit pembuluh arteri, penyebabnya adalah
seperti hipoksia karena arteriosklerosis. Pada penyakit
pembuluh vena, tekanan kembali dari hpertensi venous
yang mengkontribusi penyembuhan luka. Pada pasien
dengan DM, kontrol glukosa adalah esensial untuk
penyembuhan luka. Dengan tinggi glukosa sering kali
menimbulkan stress fisiologi dan perbaikan.
FAKTOR EKSTRINSIK
 Pengobatan (pemberian kortikosteroid, anti inflamasi,
kemoterapi dan lain-lain).
Ada obat yang dapat menurunkan pergerkan sirkulasi dan
fungsi metabolik. Obat ini seperti sedative, tranquilizer
yang potensial menghambat kemampuan pasien untuk
merasakan dan respon terhadap tekanan. Karena aktivitas
diperlukan untuk peningkatan adekuat oksigenisasi, dengan
kurangnya pergerakan akan memicu untuk penurunan
pmbawaan oksigen kedarah perifer. Beberapa obat lain
yang juga berpengaruh adalah steroid dan kemotrapi, hal
ini karena menurunkan kemampuan pasien dalam merespon
radang. Ini juga mengganggu fase penyembuhan luka
seperti pada fase inflamsi.
 Stress psikologis.
Stress juga merupakan potensial co-faktor dalam
penyembuhan luka. Mekanismenya adalah melalui
stimulasi pada sistem saraf simpatik, dengan hasil
keluarnya adalah substansi vasoaktif dan pada
akhirnya terjadi vasokontriksi. Factor utama ialah
nyeri dan kebisingan atau keributan. Hasil
penelitian yang berhubungna dengan ini adalah
bahwa terdapat hubungan antara terjadinya luka
dengan peningkatan kortisol. Bagi pasien yang
tinggi kortisol, karena stress berkembang pada
luka dekubitus dibandingkan dengan pasien yang
tingkat kortisol yang rendah (Braden BJ, 1998
dalam Suriadi 2007).
 Infeksi
Mikroba akan menjadi beban untuk penyembuhan
luka karena akan terjadi metabolism yang
berlebihan. Bila luka pada area permukaan kulit
terkontaminasi dengan bakteri, dan ditambah lagi
dengan bakteri yang ada pada luka maka akan
memperberat penyembuhan luka itu sendiri atau
rentan terjadi infeksi. Luka terinfeksi menandakan
adanya mikoorganisme dalam jaringan. Biasanya
aka nada tanda dan gejala : pus, hangat, nyeri,
kemerahan, dan Indurasi pada sekeliling luka.
 Iskemia
Iskemia merupakan suatu keadaan dimana
terdapat penurunan suplai darah pada bagian
tubuh akibat dari obstruksi dari aliran darah. Hal
ini dapat terjadi akibat dari balutan pada luka
terlalu ketat. Dapat juga terjadi akibat faktor
internal yaitu adanya obstruksi pada pembuluh
darah itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai