Ilmu Forensik
Ilmu Forensik
ILMU FORENSIK
Pengajar:
Dra. Mariam Fadriah
Forensic Science
Pendahuluan
Kasus Kejahatan Bila penjahatnya tak ditangkap &
dihukum masyarakat gelisah
Bila penjahatnya dihukum tanpa
pembuktian masyarakat tdk tenteram
Sejak dulu Hakim berusaha mencari kebenaran agar keputusan benar-benar
berdasarkan keadilan
Maka Ilmu Pengetahuan yang sedang berkembang pada masa itu digunakan
untuk membantu memeriksa kebenaran kesaksian.
dinamakan Kriminalistik
3. Kriminalistik dibagi menjadi :
1. Forensic Science
2. Forensic Medicine
• Forensic Science
Berasal dari bahasa latin : Forensis = forum atau mimbar. Adalah ilmu
pengetahuan yang diterapkan pada bidang hukum; yang dibutuhkan
untuk membantu peradilan. Ilmu pengetahuan yang termasuk
Forensic Science:
- Ilmu Kimia
- Biologi
- Fisika
- Tehnik
- Geologi
- Fotografi
- IT , dll
Forensic Science dapat membantu memecahkan bermacam-macam
kejahatan, yaitu: Pembunuhan, Perampokan, Perkosaan, Penipuan
(=Fraud), Pembakaran yang disengaja (=Arson), Pemalsuan (=Forgery)
;tandatangan, tulisan,lukisan & naskah, Penyalahgunaan obat,
kejahatan dalam bidang komputer, dll.
Dengan diterapkan ilmu dalam bidang hukum & peradilan, maka Ahli
Forensik yang menjadi saksi di pengadilan harus benar-benar ahli.
Pembela
Membantu penegak hukum menyidik, menuntut, membela & memutuskan
suatu perkara.
* Sejarah Forensik
1. ALPHONSE BERTILLON (1853-1914)
Personel Identification dengan menimbang berat badan.
2. FRANCIS GALTON (1822-1911)
Personel Identification dengan sidik jari.
3. DR KARL LANDSTEINER (1901)
Personel Identification dengan memeriksa darah.
4. CALVIN GODARD (1891-1955)
Menentukan senapan yang dicurigai digunakan untuk menembak.
5. ALBERT S. OSBORN (1858-1946)
Memeriksa surat berharga.
* E. FERRI (1859-1927)
Penentuan “Guilty” atau “Not Guilty” dilakukan oleh para ilmuwan/ahli
sebagai “Technician Jury”.
Jadi untuk menentukan seorang tertuduh bersalah atau tidak, harus
berdasarkan suatu Expertise (= laporan tertulis) yang dibuat oleh ahli sesuai
ilmu pengetahuan yang dimilikinya.
* Barang bukti yang diperiksa seorang ahli disebut “saksi diam” (=silent
witness), terdiri atas:
1. Benda atau tubuh manusia yang telah mengalami kekerasan.
4. Benda yang terbawa si penjahat yang berasal dari TKP, baik berupa benda
atau tubuh manusia yang mengalami kekerasan.
5. Benda yang tertinggal pada benda atau tubuh manusia yang mengalami
kekerasan di TKP, yang berasal dari alat atau senjata yang digunakan oleh
penjahat.
Seorang Ahli akan menterjemahkan keadaan dari saksi diam tersebut dengan
menggunakan ilmu yang dimilikinya.
* Saksi Ahli
KUHAP memakai satu istilah saja yaitu “Ahli” (Pasal 1 Ayat 28).
Ada 3 macam Ahli yang dapat diangkat dala suatu proses peradilan, yaitu:
1. Ahli (=Deskundige)
3. Zaakkundige
Saksi Ahli
8. Menjadi saksi bila diminta oleh pengadilan
11. Tidak mengalami tapi menganalisa sesuai ilmunya (Pasal 1ayat 28 KUHAP)
Persamaan Saksi dengan Saksi Ahli
1. Keterangan saksi/saksi ahli merupakan suatu
pertimbangan bagi hakim untuk memutuskan perkara.
2. Kedua-duanya sama-sama disumpah sebelum bersaksi.
3. Kedua-duanya berkedudukan sebagai saksi.
4. Kedua-duanya wajib berkata sejujurnya.
AHLI BANDINGAN (=Contra-Deskundige atau Ahli a
Decharge).
KUHAP pasal 65 : tersangka atau terdakwa berhak untuk
mengusahakan dan mengajukan saksi dan atau seseorang
yang memiliki keahlian khusus guna memberikan keterangan
yang menguntungkan bagi dirinya.
Ahli bandingan dapat didatangkan pada waktu pemeriksaan
masih ditangan penyidik maupun disidang Pengadilan.
Selanjutnya pada tingkat pemeriksaan disidang Pengadilan,
Hakim dapat memerintahkan suatu pemeriksaan diulang oleh
Ahli lain, sesuai dengan KUHAP pasal 180.
Maka barang bukti dibagi tiga bagian,yaitu : bagian pertama
untuk pemeriksaan, bagian kedua untuk dikembalikan ke
penyidik ,bagian ketiga untuk arsip.
PENGIRIMAN BARANG BUKTI
Pengiriman barang bukti untuk pemeriksaan oleh ahli
Forensik, dan kelak perkaranya akan dibawa ke Pengadilan,
harus memenuhi syarat-syarat yang ada pada KUHAP pasal
130, yaitu :
1. Benda sitaan sebelum dibungkus, dicatat berat dan atau
jumlah menurut jenis masing-masing, ciri-ciri maupun sifat
khas, tempat, hari dan tanggal penyitaan,identitas dari mana
benda itu disita dan lain-lain, yang kemudian diberi lak dan
cap jabatan, dan di-tanda tangani boleh Penyidik.
2. Dalam hal benda sitaan tidak mungkin di-bungkus,Penyidik
memberi catatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) yang
ditulis diatas label,ditempelkan dan atau dikaitkan pada
benda tersebut.barang bukti yang tidak memenuhi
persyaratan akan dikembalikan untuk diperbaiki.
EXPERTISE
Berasal dari kata “EXPERT” yang berarti AHLI. Jadi yang dimaksud
dengan EXPERTISE ialah Laporan Tertulis dari hasil pemeriksaan
seorang AHLI.
Didalam KUHAP pada Bab tentang Ketentuan Umum, pasal I ayat 28,
pasal 186 dan pasal 187 ayat c, terdapat suatu definisi tentang
Keterangan Ahli.
Pada pasal 1 ayat 28 KUHAP tidak ditentukan apakah Keterangan
Ahli itu harus secara Lisan atau Tertulis.
3. Bagian Ketiga
HASIL PEMERIKSAAN
Harus dan wajib dilaporkan menurut kenyataannya, karena
kemungkinan sekali dapat memberatkan atau membebaskan
terdakwa.
4. Bagian Keempat
KESIMPULAN AHLI dan EVALUASI
Sangat dibutuhkan untuk membantu Hakim dalam memberikan
penilaian yang tepat terhadap hasil pemeriksaan.
HUBUNGAN KERJA ANTARA TOKSIKOLOGI FORENSIK DENGAN KEDOKTERAN
FORENSIK .
Penyidik Saksi/Ahli
(pasal 65)
Polri
(pasal 1 ayat 1, pasal 6 ayat 1 dan 2)
Pelapor TKP/Korban
AHLI
(pasal 120 ayat 1 dan 2, pasal 133 ayat 1, 2 dan 3)
Pasal 1 ayat 28
Keterangan Ahli adalah keterangan yang diberikan oleh seorang yang
memiliki keahlian khusus tentang hal yang diperlukan untuk membuat
terang suatu perkara pidana guna kepentingan pemeriksaan.
Pasal 186
Keterangan Ahli ialah apa yang seorang ahli nyatakan disidang
pengadilan. ……Lisan.
b) Keterangan Ahli
c) Surat
d) Petunjuk
e) Keterangan terdakwa
Document Examination
Beberapa ciri khas dari tanda tangan atau tulisan yang asli:
1. Tulisan berkesan cepat (=rapid).
2. Rapi dan lancar.
3. Berirama (=rythmic).
4. Lebih nyata dan tegas.Misal huruf I ada titiknya,dan t ada garisnya.
5. Tekanan pada tulisan (=strokes0lebih rapi.
6. Akhir huruf lebih rapi.
7. Secara keseluruhan terlihat lebih wajar,tidak dibuat-buat.
Beberapa ciri khas tanda tangan atau tulisan yang palsu:
1. Biasanya kepribadiannya kurang (=lack of individuality).
2. Penampilannya seperti ditulis secara lambat atau terputus-putus.
3. Tulisan seakan-akan dilukis,dan penampilan tidak wajar.
4. Tanda tangan yang diusahakan agar terlihat serupa memberi
petunjuk bahwa itu jiplakan (=tracing).
5. Tulisan kurang berirama.
SEJARAH TOXICOLOGY
SIFAT-SIFAT:
1. Sangat beracun,tidak berbau, tidak berwarna dan tidak mempunyai
rasa.
2. Mudah terbakar dan memberi nyala api yang biru atau violet.
3. Sedikit lebih ringan dari udara.
4. Bila 1 bagian volume gas CO dan 1,5 bagian volume Oksigen
tercampur, dan ada api, maka akan timbul ledakan yang hebat.
6. DEPENDENCE(=KETERGANTUNGAN).
Keadaan psikofisik seseorang yang ketagihan,dimana dosis biasa
atau dosis yang lebih tinggi diperlukan untuk mencegah terjadinya
”gejala penarikan kembali”(=withdrawal sickness atau abstinence
syndrome). Selain faktor
obat atau zatnya, masih ada beberapa faktor yang memegang
peranan penting,yaitu: sifat khas dari sipemakai, dan respons dari
masyarakat sekelilingnya. Efek psikologis ini yang menyebabkan si
pemakai mengulang menggunakan obat atau zat tersebut.Misal:
tidak semua peminum miras menderita psychological
dependence,karena ada yang social drinkers saja.
PENYALAHGUNAAN ZAT KIMIA MELALUI INHALASI/AEROSOL
Hingga sekarang ini kita belum mempunyai U.U. yang khusus tentang
Alkohol. Masing-masing daerah mengeluarkan peraturan-peraturan
sendiri yang disesuaikan dengan keadaan dan budaya daerah tersebut.
2. Moderate Intoxication.
Kadar Alkohol dalam darah : 150 – 300 mg/100 ml darah.
3. SEVERE INTOXICATION. Kadar
Alkohol dalam darah : 300 – 500 mg/100 ml darah.
4. KOMA.
Kadar Alkohol dalam darah : 500 mg/100 ml darah atau lebih;
umumnya korban akan meninggal.
PEMERIKSAAN ALKOHOL
PSYCHOPHYSICAL TEST
Merupakan test yang efektif dan dapat dipercaya untuk memeriksa
seseorang keracunan Alkohol (=mabuk),dan meliputi:
1. Horizontal Gaze Nystagmus.
Nystagmus=gerak cepat secara tidak sadar dari bola mata.
Seseorang yang mabuk,bila bola matanya harus memandang
lurus kedepan, maka secara tidak terkontrol bergerak
kesamping,kira-kira membentuk sudut 45 derajat. Biasanya KAD
0,10%,maka bola mata akan bergerak kesamping(=jerking).
2. Jalan Lurus Kemudian Berbalik
Jalan dan berbalik dalam satu garis lurus, biasanya tidak dapat
dilakukan oleh orang yang mabuk. Apalagi sambil mendengarkan
aba-aba.
3. Berdiri pada satu kaki
Berdiri pada satu kaki dan kaki yang lainnya dipegang dengan
tangan selama 30 detik sambil berhitung keras-keras,biasanya
tidak dapat dilakukan oleh seseorang yang KAD nya cukup tinggi.
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi
sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan, yang dibedakan kedalam Golongan-golongan se -
bagaimana terlampir dalam Undang-undang ini.
Pasal 128
(1) Orang tua atau wali pecandu yang belum cukup umur, sebagai-
mana dimaksud dalam pasal 55 ayat (1) yang sengaja tidak
melapor, dipidana dengan pidana kurungan paling lama 6 bulan
atau pidana denda paling banyak satu juta rupiah.
(2) Pecandu Narkotika yang belum cukup umur dan telah dilaporkan
oleh orang tua atau walinya sebagaimana dimaksud dalam pasal
55 ayat (1) tidak dituntut pidana.
LAMPIRAN I: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA No.35
Tahun 2009 TENTANG NARKOTIKA.
Morfin
Diasetilasi
HEROIN(=Diasetil Morfin).
Berasal dari kata Jerman “Heroisch”(=heroic). Dibuat pertama kali di
Pabrik obat Bayer (Jerman).
Pertama kali digunakan dalam pengobatan oleh Dr.Heinreich Dresser
(1898) Sebagai obat batuk dan obat penghilang rasa sakit/nyeri.
Semula Heroin ini disangka tidak menimbulkan adiksi (=ketergantung
an), tetapis setelah 12 tahun lebih baru diketahui bahwa Heroin lebih
berbahaya dari Morfin.
*PAPAVER (=OPIUM).
PROSES PEMBUATAN OPIUM.
Buah Opium
Ditoreh
Opium Mentah
(mengandung morfin, + 10 – 20%)
Peragian
Jicing,Jicingko
Heroin murni berbentuk serbuk putih, rasanya pahit. Heroin yang
dijual untuk para pecandu (=street heroin) berwarna kecoklatan
karena waktu pengolahan sengaja ditambah gula merah atau cocoa.
Ini dilakukan agar dapat dijual lebih murah.
Bedak(talkum), terigu, tepung jagung sering pula dipakai sebagai
bahan pengencer,sehingga bila Heroin ini disuntikkan akan
menyebabkan penyumbatan pembuluh darah vena atau emboli.
Karena bedak, terigu tersebut tidak larut dalam darah dan
menggumpal pada paru-paru dan mata sipemakai.
Heroin yang berasal dari Asia Tenggara dibuat dari Opium mentah
yang diproses di Birma,Laos dan Thailand (Segi Tiga Emas).
COCA (=COCAINE).
Merupakan zat pahit yang terdapat dalam tanaman Erythroxylon. Bila
daun tumbuh-tumbuhan ini dikunyah, apalagi dicampur dengan kapur
sirih, maka sipemakai akan dapat menahan haus, lapar dan lelah.
Dulu digunakan oleh suku Indian pada waktu melakukan perjalanan
jauh. Daun ini dinamakan Coca dan mengandung Kokain 1%.
Dikalangan pemakai terkenal dengan nama : Bernice, Cadillac,Charley,
Coke, Flake ,Gold dust dan lain-lain.
Kokain menyebabkan “Cocaine paranoia”, yaitu gangguan
kepribadian yang progresif lambat, gila karena ketakutan atau ke-
kecewaan. Kelakuannya berubah menjadi agresif (=mengamuk).
Ini sebaliknya dari Morfin dan Heroin.
Kokain sering dicampur dengan zat lain, misalnya:
Kokain + Morfin ------- dinamakan Speed ball.
Kokain + Alkohol ------ dinamakan Liquid lady.
Produsen Kokain : Bolivia, Peru dan Kolombia.
Dikeringkan
Cara menggunakan:
1. Disuntikkan melalui pembuluh darah intra vena menggunakan
bentuk Kokain yang larut dalam air.
2. Disedot melalui hidung; bentuk Kokain basa.
3. Ditaruh dalam tabung plastik atau kaca lalu dipanasi; uap yang
yang terjadi disedot melalui hidung.
4. Dicampur dengan rokok.
Cara-cara diatas bertujuan untuk mendapatkan keadaan euphoria
(=rasa nyaman pada tubuh).
Khasiat Kokain adalah sebagai stimulansia (=merangsang) susunan
Saraf pusat. Di Indonesia tidak digunakan lagi untuk pengobatan.
CANNABIS(=GANJA).
Cara menggunakan:
5. Ganja dicampur dengan tembakau untuk dihisap sebagai rokok.
6. Hashish dihisap dengan pipa tertentu atau dicampur dengan
makanan.
PEMBUATAN GANJA:
Dipatahkan Dikeringkan
Getah Ganja
Mengeras diudara Nama lain:Bhang,Ganja
(India),Marihuana,Pot
Charas (USA).
Nama lain: Hashish,Jamba.
ARSENIK (ARSEN)
Pada masa lalu Arsenik merupakan suatu zat yang sering di –
gunakan untuk melakukan pembunuhan (=homicide) atau
bunuh diri (=suicide).
Tidak adanya rasa dan bau menyebabkan zat ini mudah di -
campurkan dengan makanan dan minuman. Dan persamaan
gejala-gejala keracunan Arsenik dengan banyak gejala-gejala
penyakit tertentu (misalnya kolera,anemia dan malnutrisi )
menyebabkan keracunan Arsenik ini sukar untuk dikenali.
tapi dengan berkembangnya Ilmu Toksikologi Forensik, maka
makin mudah untuk mengidentifikasi racun-racun.
Sekarang ini umumnya keracunan terjadi karena kecelakaan/tak
disengaja atau penggunaan secara berlebihan dalam pengobatan.
Arsenik biasa digunakan:
1. Dalam industri pewarnaan (=dyeing).
2. Dalam proses pembuatan kaca dan kertas.
3. Sebagai zat pembunuh rumput liar.
4. Sebagai Insektisida untuk tanaman apel dan anggrek.
5. Sebagai obat siphilis.
6. Sebagai racun tikus.
Yang dimaksud dengan OBAT adalah zat atau bahan yang dapat
mempengaruhi fungsi tubuh,menggantikan zat-zat aktif atau cairan
tubuh, atau zat-zat yang dapat memusnahkan pembangkit penyakit.
Masing-masing OBAT mempunyai takaran (=dosis) pemakaian
tertentu. Dan apabila dosis ini kita lewati, maka dapat terjadi
keracunan Obat (=toksis).
Jadi semua macam Obat dalam jumlah berkelebihan dapat menjadi
Racun.Sebaliknya Racun dalam jumlah kecil dapat digunakan
sebagai Obat. Misal: morfin, arsen dan lain-lain.
Jadi hanya takaran yang tepat dan pemakaian yang tepat yang
membedakan apakah suatu zat menjadi Obat atau Racun. Oleh
karena itu untuk mencegah terjadinya keracunan Obat, maka
distribusi dan pemakaian Obat harus diatur secara ketat.
OBAT YANG DIPERDAGANGKAN DIBAGI 4 GOLONGAN,yaitu :
1. OBAT BIUS.
Penggolongan, peredaran dan produksi diatur secara
Internasional untuk mencegah penyalahgunaan.--------Undang-
Undang Narkotika No. 35 tahun 2009.
Obat hanya boleh dibeli dengan resep Dokter. Apotik, Rumah sakit
dan Klinik wajib mencatat nama dan alamat Dokter yang menulis
Obat Bius tersebut, dan pasien yang menerimanya. Dan setiap
bulan wajib melaporkan pemakaian Obat Bius ke Dirjen. P.O.M.
4. OBAT BEBAS.
Dapat dibeli bebas, tanpa resep Dokter.
GAS HCN.
Hidrogen Sianida adalah gas yang dipakai untuk fumigasi ruang kapal,
bangunan dan gudang-gudang.
Merupakan racun yang paling cepat bekerjanya. Keracunan dapat ter-
Jadi melalui pernafasan dan penyerapan kulit.
CYANOPHORIN GLIKOSIDA.
Adalah glikosida yang terdapat pada tanaman, yaitu pada umbi-
umbian atau biji-bijian. Misalnya : singkong,gadung dan biji karet.
Didalam singkong terdapat suatu enzim yang akan menguraikan
Cyanophorin glikosida menjadi senyawa Sianida yang beracun.
Agar supaya enzim dan senyawa sianidanya hilang, maka pada waktu
singkong direbus airnya harus sering diganti.
Pencemaran lingkungan oleh Sianida terjadi pada pembakaran wol ,
sutera, karet sintetis, poliuretan dan nitrosellulosa.
INSEKTISIDA
Chlorinated Insecticides.
Beberapa contohnya; D.D.T., Aldrin,Chlordane, Lindane.
Insektisida golongan ini sukar larut dalam air, dan mudah larut dalam
lemak. Golongan ini meninggalkan residu (=sisa pemakaian) sampai
Berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan.
Residu ini sangat berbahaya, apalagi kalau pemakaiannya terus
menerus. Ia dapat ditimbun didalam jaringan lemaK, sehingga
menyebabkan keracunan. Karena itu Insektisida golongan ini
dilarang atau tidak digunakan lagi.
Gejala-gejala keracunan:
- muntah-muntah, pusing, diarhae.
- kejang-kejang, oedema paru-paru.
- pernafasan mula-mula cepat, lalu terjadi depresi pernafasan, lalu
koma.
Organophosphoric Insecticides.
Belakangan ini Insektisida golongan ini banyak dipakai dalam bidang
pertanian.
Beberapa contoh: Malathion,Parathion, Diazinon,Dichlorvos, Abate.
Insektisida golongan ini diserap melalui saluran pernafasan,lambung,
usus, kulit dan selaput lendir.
Gejala keracunan: mengeluarkan keringat dan air liur berlebihan ,
muntah, diarhae kejang-kejang dan pandangan kabur, lalu koma.
Carbamate Insecticides.
Beberapa Insektisida golongan ini , yaitu: Propoxur, Aldikarb
(=Temik), Carbaryl (=Sevin), Sarin.
Gejala keracunan:
-banyak mengeluarkan liur, muntah, kejang perut, diarhae, sakit
didada, pupil mata mengecil, kejang-kejang, paralisa, depresi
pusat pernafasan, koma, kematian.
Golongan ini seringkali disalahgunakan untuk tujuan bunuh diri atau
pembunuhan. Karena itu pemerintah memperketat pengawasan
terhadap peredaran dan pemakaian Insektida.
Salah satu jenis barang bukti penting yang dapat digunakan untuk
membantu penyidik memecahkan suatu perkara adalah bercak darah
yang ditemukan di TKP.
Kesulitan yang dialami oleh penyidik dalam pemeriksaan darah adalah
karena biasanya barang bukti berupa darah sudah dalam keadaan
kering. Dengan mengeringnya darah, maka bebrapa faktor darah
yang khas akan rusak. Dan bila bercak darah sudah lama, maka
kerusakan faktor darah akan makin banyak, sehingga sulit untuk
memeriksanya.
Apabila darah masih segar dan berwarna merah, maka dapat segera
diperiksa di laboratorium untuk menentukan adanya sel-sel darah
merah.dan juga dapat ditentukan asal darah tersebut (dari manusia
atau hewan).
Karakterisasi Forensik dari Bercak Darah.
Dalam memeriksa bercak kering yang diduga darah, maka si
penyidik harus menentukan :
- Apakah bercak tersebut memang darah?
- Dari spesies apa asal darah tersebut?
- Bila darah tersebut berasal dari manusia, hingga sejauh mana
darah tersebut dapat dikaitkan dengan individu tertentu.
kita.
Proses untuk mengisolasi dan membaca struktur D.N.A. ini disebut
D.N.A. finger printing ,dan tehnik baru ini disebut D.N.A. typing.
Penemuan ini menarik perhatian dunia Forensik, karena sudah
sejak lama ahli Forensik ingin dapat menghubungkan barang bukti
berupa bahan biologis (misal darah , semen, rambut dan jaringan)
yang ditemukan di TKP dengan individu tertentu secara tepat.
Didalam kasus-kasus kriminal, D.N.A. dapat ditarik dari sampel
darah, semen, air liur, kulit atau rambut yang ditemukan di TKP.
Kemudian dibandingkan dengan D.N.A. yang diambil dari se –
seorang tersangka untuk memastikan apakah cocok atau tidak.
D.N.A. typing telah menjadi pemeriksaan rutin dibeberapa
laboratorium di Amerika Serikat, dan D.N.A. juga telah diterima
sebagai barang bukti yang dapat dipercaya.
Sebelumnya, kita akan membahas terlebih dahulu mengenai
senjata api.
Laras (=barrel) dari senjata api dibuat dari batangan baja yang
dilubangi tengahnya dengan menggunakan alat bor. Tanda-
tanda mikroskopis bekas pengeboran yang tertinggal secara tak
teratur(=random) pada permukaan sebelah dalam dari laras ,
bersifat tidak normal dan memberikan suatu keunikan pada
masing-masing laras senjata api.
Laras dapat dibedakan menjadi: a. Laras licin.
b. Laras beralur.
Laras senjata dibuat beralur berbentuk spiral dengan proses yang
disebut “rifling”, dengan menggunakan suatu alat pemotong
(=Broach cutter).
SENJATA API (=FIRE ARMS)
Diameter laras senjata diukur antara dua buah lands yang ber-
hadapan, dan dikenal sebagai “Kaliber “ dari senjata.
Dinyatakan dalam per seratus inchi atau milimeter.
Misalnya: kaliber .22 , .33 , dan 9 mm.
Diameter dari laras shotgun dinyatakan dengan sebutan “Gauge”.
Setiap produsen senjata api akan memilih salah satu proses yang
cocok untuk memenuhi standard-standard produksi.Dengan
demikian ciri-ciri khas dari kelas senjata akan tetap konsisten
bagi setiap pabrik senjata api.
Masing-masing akan mempunyai jumlah Lands dan Grooves yang
sama, dan dengan lebar dan arah berputar yang kira-kira sama .
Misalnya:
- Revolver Smith & Wesson kaliber 32:
mempunyai 5 lands dan 5 grooves yang berputar kearah kanan.
- Revolver Colt kaliber 32 :
mempunyai 6 lands dan 6 grooves yang berputar kearah kiri.
Bila terjadi suatu tembakan, maka dari laras senjata api akan keluar:
1. Anak Peluru.
2. Mesiu yang tidak terbakar.
3. Mesiu yang setengah terbakar
4. Api yang menimbulkan suatu daerah terbakar.