Anda di halaman 1dari 22

Kepengikutan

Kelompok Bab 6
Akuntansi K
Nama Anggota Kelompok:
1. Tania Febrianti (17013010293)
2. Arya Pratama Putra (17013010295)
3. Dhuha Madananto Imma (17013010300)
4. Agustina Aisyah Dewi (17013010302)
5. Amadea Devota (17013010307)

Arya 2018
Peta Alur

P M K G
Pengertian Model Hubungan Kepengikutan Gaya
Pengikut Kepemimpinan Kepengikutan dan
dan teori - teorinya
Kepengikutan
Pengertian Pengikut
• Kepemimpinan merupakan proses interaksi pengaruh sosial
antara pemimpin dan para pengikutnya.
• Pengikut sendiri merupakan kelompok orang yang merupakan
bagian masa yang berekeringat dan terpisah dari para elit
(pemimpin).
• Lima indikator mengenai pengikut:
1. Pengikut hanya orang yang aktif dalam proses kepemimpinan
2. Keaktifan orang merupakan kontinum dari sangat aktif sampai
minimal aktif
3. Dalam hubungan kepemimpinan, pengikut dapat menjadi pemimpin
dan sebaliknya
4. Dalam suatu kelompok orang dapat menjadi pemimpin, dan pada
kelompok lain bisa juga menjadi pengikut
5. Posisi pengikut terpisah dari manajer
Model Hubungan Kepemimpinan dan
Kepengikutan
• Hubungan pemimpin dan para pengikutnya:
a. Hubungan pemimpin dengan pengikut sama
dengan hubungan penggembala dan ternak
b. Hubungan kontrak sosial antara pemimpin
dan pengikut
c. Hubungan transformasional
d. Hubungan holon
e. Hubungan hierarkis
Kepengikutan
• Pengertian:
Kepengikutan adalah perilaku pengikut dalam interaksi saling
memengaruhi antara pemimpin dan pengikut dalam proses
kepemimpinan.

• Demikian juga hasil dari proses memengaruhi pengikut kepada


pemimpin. Pemimpin dapat menuruti, mengikuti atau menolak
pengaruh tersebut.

• Tapi karena kekuasaan pemimpin lebih besar daripada


pengikut, kemungkinan besar pengikut lebih mudah
terpengaruh oleh pemimpin.
Karakteristik Pengikut yang Efektif
1. Integritas. Pengikut haru memiliki integritas diri yang tinggi.
2. Mandiri. Pengikut yang memahami dan mampu
melaksanakan tugasnya dengan baik dengan sedikit mungkin
bantuan dari pemimpinnya.
3. Mempunyai kompetensi tinggi. Pengikut harus mempunyai
pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman.
4. Agen perubahan. Pengikut harus ikut serta menciptakan
perubahan, adaptif atau dapat menyesuaikan diri dengan
perubahan yang terjadi.
5. Kesiapan tinggi. Pengikut harus mempuyai kesiapan tinggi.
Komponen kesiapan adalah kemampuan dan kemauan.
6. Berani. Pengikut merupakan orang yang dapat dipercaya,
jujur, dan pemberani.
Gaya Kepengikutan

Gaya kepengikutan adalah pola perilaku yang


digunakan oleh pengikut dalam interaksi saling memengaruhi
dengan pemimpinnya.
Pola perilaku kepengkutan merupakan hal yang
dinamis, pengikut dapat mempergunakan sejumlah gaya
kepengikutan tergantung situasi kepemimpinan.
Teori Gaya Kepengikutan
Teori Kepengikutan
Grid
Robert R. Blake dan Anne
Adams McCanse
Teori Kepengikutan Teori Grid
Dinamik
Joseph A. Stringer, George
E. Manners, dan Thomas
W. Zimmerer
The Power of
Teori Followership Theory
TPFT
Dinamik Robert E. Kelley
Teori Kepengikutan Grid
• Teori ini mempelajari efektivitas berbagai gaya
kepemimpinan dari perspektif pengikut. Teori ini terbentuk
berdasarkan dua dimensi:
dimensi horizontal (perhatian untuk menyelesaikan tugas)
dan dimensi vertikal (perhatian terhadap atasan).
Jenis Gaya Kepengikutan Teori Grid
• Gaya Bawahan 9,1. Bawahan berfikiran tertutup. Perhatian
untuk menyelesaikan tugas tinggi dan perhatian kepada
atasannya rendah.
• Gaya Bawahan Berorientasi 1,9. Bawahan ingin memuaskan
atasan, mempunyai perhatian untuk menyelesaikan tugas
rendah dan perhatiannya untuk menyenangkan atasannya
tinggi.
• Gaya Bawahan 9+9. Bawahan berorientasi Paternalistik,
merupakan kombinasi gaya bawahan 1,9 dan gaya bawahan
9,1.
• Gaya Bawahan 1,1. Bawahan sembrono. Perhatian terhadap
menyelesaikan tugas rendah.
Jenis Gaya Kepengikutan Teori Grid
• Gaya Bawahan 5,5. Bawahan yang sadar dengan status.
Perhatian terhadap tugas dan perhatian terhadap bos
sedang. Bawahan ini ingin diperlakukan dengan sopa,
beroperasi berdasarkan preseden dan protokol organisasi.
• Gaya Bawahan Oportunistik. Pemikiran bawahan ini adalah
ingin maju akan tetapi tanpa mengancam bos atau orang
lain. Menjilat bos merupakan reaksi umum, menganggap
bos sebagai batu loncatan.
• Gaya Bawahan 9,9. Bawahan pencari solusi. Perhatian
untuk menyelesaikan tugas dan perhatian untuk bos tinggi.
Teori Kepengikutan Dinamik
Dikembangkan oleh Joseph A. Stringer, Goerge E. Manners, Jr.
Dan Thomas W. Zimmerer (2001). Manajer yang sukses selalu
mempelajari dan merespons kepada perilaku para pengikutnya. Peran
pemimpin adalah meyakinkan pengikut bahwa jika mereka
meningkatkan kinerjanya akan menerima imbalan dan peningkatan
sekuritas pekerjaannya.

Ada 2 dimensi teori kepengikutan dinamik:


A. Pengembangan diri sendiri. Yaitu keinginan pengikut untuk
berpatisipasi dalam sistem status dan imbalan organisasi.
B. Perlindungan diri. Yaitu kekhawatiran dari pengikut untuk gagal dan
keinginannya untuk melindungi dirinya dari kegagalan.
Taksonomi Gaya Kepengikutan
A. Gaya Kepengikutan Pemain Pertandingan. Kharakteristiknya adalah
upaya meningkatkan simbol status, imbalan, dan menghindari
kegagalan dan risiko secara terus menerus.
B. Gaya Kepengikutan Pencapai Prestasi. Pengikut yang menyenangi
simbol-simbol nyata yang mencerminkan kesuksesan dan
mengambil resiko, akan tetapi menghindari resiko besar untuk
memperoleh kesuksesan.
C. Gaya Kepengikutan Kamikaze. Merupakan orang yang
menginginkan perubahan organisasi apapun resikonya.
D. Gaya Kepengikutan Birokrat. Birokrat yang ideal merupakan
pengikut yang produktif, menginginkan status, memperoleh
peningkatan jabatan dan kekuasaan.
Taksonomi Gaya Kepengikutan
E. Gaya Kepengikutan Super. Pengikut jenis ini menginginkan imbalan
yang sedang, sangat produktif, memiliki motivasi kerja dan
berprestasi tinggi.
F. Gaya Kepengikutan Artis. Pengikut yang bekerja untuk
menghasilkan kinerja dan kepuasan individu profesional yang
menimbulkan resiko bagi orang lain.
G. Gaya Kepengikutan Apatetik. Pengikut yang memiliki keingin kecil
untuk berpartisipasi dalam sistem formal organisasi tapi ingin upah.
H. Gaya kepengikutan Keledai. Mirip apatetik tapi bedanya di jumlah
kekuasaan yang dapat diterapkan kepada mereka.
I. Gaya Kepengikutan Penyimpang. Pengikut ini tidak ingin untuk
berpartisipasi dengan sistem dan tidak takut kelihatan gagal dalam
organisasinya.
Pola Operasional
• Dua pertanyaan penting bagi pemimpin. Pertama, perilaku
kepemimpinan apa yang meciptakan atau menguatkan
kategori kepengikutan? Kedua, bagaimana manager individual
menciptakan motivasi dan mengubah organisasi jika
berhubungan dengan kepengikutan tertentu?

• Empat faktor memengaruhi pemilihan gaya kepengikutan


tertentu yaitu : (1) Sistem Simbol, (2) Imbalan, (3) Asumsi
mengenai tanggung jawab, (4) Respons organisasi terhadap
kegagalan individu pengikut. Semuanya meciptakan iklim
organisasi yang memengauhi terbentukan gaya kepengikutan.
Menciptakan Motivasi untuk
Perubahan
• Manners dan Zimmere berpendapat bahwa gaya kepengikutan
dapatmenjadi hambatan terhadap perubahan organisasi.
Banyak perkembangan faktor organisasi eksternal-sejarah
sosial, status perkawinan, kecenderungan motivasi prestasi,
dapat meramalkan munculnya stereotip pengikut.
• Melakukan perubahan merupakan tugas motivasional yang
dihadapi pemimpin terhadap pengikutnya. Ketika perubahan
organisasi harus dilakukan karena dorongan kejadian internal
atau eksternal, jenis kepengikutan akan mendukung atau
meresistensi perilaku baru.
The Power of Followership Theory
• Konsep Dasar
• Dimensi vertikal berskala 0-60. Dari Dependen Berpikir
Tidak Kritis sampai Independen Berfikir Kritis.
Ujung atas vertikal (individu berfikir kritis), ujung bawah
(dependen berfikir tidak kritis), dan diantaranya terdapat
pengikut yang memerlukan pengarahan.
• Dimensi Horizontal berskala 0-60 terletak skala keaktifan
pengikut dalam bekerja. Dari aktif sampai pasif.
Aktif merupakan pengikut yang mengambil inisiatif dan
bekerja melebihi target. Pasif merupakan pengikut yang
memerlukan dorongan, malas dan menghindari tanggung
jawab.
Klasifikasi Gaya Kepengikutan
Klasifikasi Gaya Kepengikutan Berdasarkan The Power of
Followership Theory.
a) Pengikut Terasing: independensi, kritis tapi pekerjaannya
rendah
b) Pengikut Teladan: independen, inovatif, kreatif, konsisten
c) Pengikut Pragmatis: berfikir kritisnya dan sifat aktifnya
sedang
d) Pengikut Pasif: berfikir kritisnya rendah dan pekerjaan
pasif
e) Pengikut Konformis: tidak berfikir kritis tapi pekerjaannya
aktif
Pengembangan Pengikut yang Efektif

Langkah – langkah mengembangkan pengikut yang


efektif:
1. Meredefinisi kepengikutan dan kepemimpinan
2. Menghargai ketrampilan – ketrampilan
kepengikutan
3. Evaluasi kinerja dan balikan
4. Struktur organisasi yang mendorong kepengikutan
Design Penelitian Kepengikutan

Identifikasi
pengikut

Berpikir pada Berpikir pada


pengikut pengikut
Pemimpin Pengikut
Visionari Visionari
Percaya diri Percaya diri

Manajer Manajer
mampu mampu
Analisis Unit Pemimpin dan Pengikut
HR STAFF
VP
Leader 1

HR MANAGER HR MANAGER
Leader 2a Leader 2b
Folower 1a Folower 1b

SUPERVISOR SUPERVISOR SUPERVISOR SUPERVISOR


Leader 3a Leader 3b Leader 3c Leader 3d
Folower 2a1 Folower 2a2 Folower 2b1 Folower 2b2
Terimakasih
Telah memperhatikan

Anda mungkin juga menyukai